NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tersurat

Cinta Yang Tersurat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:68.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Kisah cinta dua remaja yang membawa mereka pada impian untuk sehidup sesurga.

“Lima tahun lagi aku akan datang melamarmu, tunggu aku” kalimat itu meluncur begitu lantang dari lisan seorang pemuda berseragam putih abu, di hadapannya seorang perempuan berjilbab putih yang menjulur menutupi hampir seluruh tubuhnya tengah tertunduk malu.

“Tak perlu mengikatku dengan janji. Bila aku takdirmu, kita pasti akan bertemu. Untuk sekarang, kita kerjakan bagian kita masing-masing, aku dengan hidupku, kamu dengan hidupmu. Perihal temu, datanglah bila sudah benar-benar siap. Itu juga bila belum ada yang mendahuluimu.” Helaan nafas terdengar menjadi pamungkas dari ucapan gadis itu.

Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia?
Atau justru hadir orang yang mendahului?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Sangat Beruntung

Hidup harus terus berlanjut, itulah amanah Allah yang harus kita jaga salah satunya. Tidak terasa sudah satu bulan usia pernikahan Kamilia dengan Cakra. Keduanya masih tinggal di rumah kedua orang tua Cakra yang memang sangat luas. Semuanya atas permintaan Mama Yanti dan Papa Wira, mertua Kamilia.

Kamilia menurut, mengikuti permintaan mertuanya itu. Keduanya sangat baik memperlakukannya, bahkan tak jarang Cakra mengungkapkan rasa iri ketika melihat perlakuan mamanya yang terlihat lebih menyayangi Kamilia. Namun sejatinya di balik semua itu dia pun sangat senang, semua keluarganya menerima Kamilia dengan baik.

"Sayang, besok aku harus pergi. Malam ini dobel dobel ya ..." Cakra melingkarkan tangannya di pinggang Kamilia yang sedang merapikan beberapa pakaian dan memasukkannya ke dalam koper,

"Apanya yang dobel dobel Mas ..." Kamilia pura-pura tidak mengerti, dia bertanya sembari mengulum senyum.

Sejak malam pertama mereka yang gagal karena Kamilia yang tiba-tiba datang bulan Cakra jauh lebih bersikap manja padanya. Mereka pun sepakat untuk lebih saling mengenal setelah resmi menjadi suami istri, dengan terang-terangan Cakra mengakui indahnya berpacaran setelah halal. Tenang, nyaman dan tentunya tidak dosa, aku Cakra.

Walau pun belum melakukan hal yang seharusnya antara suami dan istri tapi Kamilia mulai terbiasa dengan perlakuan sang suami yang menunjukkan cintanya bukan hanya melalui kata-kata tetapi juga melalui sentuhan fisik.

Kini pernikahan mereka telah berusia satu bulan, suasana pengantin baru masih terasa bagi keduanya.

"Perasaan tiap malam juga dobel" ejek Kamilia dengan wajah memerah, setiap kali mengingat bagaimana keintiman mereka di atas ranjang dirinya masih tampak malu-malu.

Apalagi setelah malam pertama mereka, Cakra seolah langsung kecanduan dan alhasil setiap malam hal itu seolah menjadi rutinitas untuknya yang mengaku belum bisa tidur jika tidak melakukannya, modus Cakra.

"Ya malam ini nambah dobel dobel dobel lagi sayang, aku kan akan pergi tiga hari nih, berarti harus cukup bekal untuk tiga hari ke depan" ujar Cakra tak mau kalah, dia pun tak henti melakukan serangan ke titik-titik sensitif sang istri membuat beberapa lenguhan lolos dari bibir istrinya itu saat masih merapikan pakaian yang akan dibawa Cakra ke luar kota.

"Mas, diam dulu dong ini sedikit lagi selesai"

"Kalau begitu setelah ini kita langsung ya?" Cakra langsung melepas tangannya dari tubuh sang istri dan bergegas membantunya merapikan koper.

"Ish ...masih sore, Mas" Kamilia menunjuk dengan dagunya ke arah jam dinding yang menunjukkan baru pukul delapan kurang.

"Gapapa sayang, biar makin lama"

"Tapi nanti Feli ketuk-ketuk pintu nyariin kita"

Tok ...tok ...tok ...

Belum juga kering bibir Kamilia membicarakan murid yang bertambah status menjadi keponakannya itu sudah terdengar suara ketukan di pintu kamar mereka.

"Ish ...kayaknya kita harus segera pindah biar gak ada yang ganggu" gerutu Cakra yang beranjak juga hendak membukakan pintu.

"Ada apa?" tanya Cakra sedikit ketus, sementara Feli hanya nyengir melihat wajah bete omm nya itu yang jelas merasa terganggu.

"Ada tamu Omm, bete amat, lagian juga masih sore ini udah ngerem aja di kamar" ejek Feli yang langsung berlari karena Cakra yang akan menjitak keningnya.

Cakra kembali menutup pintu kamarnya, berniat mengganti pakaian yang masih menggunakan baju koko putih dan kain sarung belum berganti setelah tadi salat Isya berjamaah dengan sang istri.

"Ada apa Mas?" tanya Kamilia yang baru saja selesai menyiapkan semua keperluan Cakra dan menaruh koper di salah satu sudut kamarnya.

"Katanya ada tamu di bawah, turun yuk!" ajak Cakra sembari menyerahkan kain sarung dan menerima celana santai yang biasa digunakannya saat di rumah.

Walaupun pernikahan mereka belum juga seumur jagung, tapi Kamilia sudah hafal betul kebiasaan dan kesukaan Cakra, selain dia yang memerhatikan dan bertanya langsung pada sang suami, Kamilia pun sering bertanya semua tentang Cakra pada mama mertuanya dan juga asisten rumah tangga di rumah itu yang sudah bekerja di sana sejak Cakra masih remaja, Kamilia benar-benar berusaha melakukan perannya sebagai istri yang baik.

"Kalau gitu aku pake kerudung dulu ya, Mas duluan aja, nanti aku nyusul" anggukan kepala Cakra pun menjadi jawaban, dia meminta agar istrinya cepat menyusulnya dan menemaninya menerima tamu yang tidak tahu siapa karena tadi tidak sempat bertanya pada Feli. Sebelum beranjak tak lupa memagut sekilas bibir sang istri yang sudah sangat menjadi candunya itu. Kamilia hanya geleng-geleng kepala melihatnya sembari menahan senyum.

"Ternyata begini indahnya pacaran setelah menikah, Alhamdulillah'' ucapnya penuh syukur. Kamilia pun beranjak dari tempatnya, bersiap mengambil kerudung.

Riuh suara tawa terdengar sampai ke tangga, Kamilia sempat menghentikan langkah, heran karena ternyata tamunya banyakan.

Kamilia memilih berjalan ke arah dapur, mau bertanya ke Bi Sari apakah tamunya sudah disuguhi atau belum.

"Non, ada apa?" tanya Bi Sari yang muncul dari area mencuci pakaian.

"Bi, tamunya Mas Cakra udah disuguhin minum dan makanan?" tanya Kamilia, dia berencana yang akan membawakannya sembari biar ada alasan untuk bergabung dengan mereka yang tampak asik berbincang.

"Sudah Non, tadi Den Cakra yang minta bibi bawain minuman dan makanan yang banyak buat teman-temannya" jawab Bi Sari,

"Emangnya banyakan ya Bi, teman-temannya Mas Cakra?"

"Iya neng, ada tujuh orang, tiga laki-laki dan empat perempuan" jelas binLilis menunjukkan tujuh jarinya ke hadapan Kamilia dan dijawab dengan senyum dan anggukan kepala olehnya.

"Kalau mama dan papa belum pulang ya?" Kamilia masih betah mengobrol dengan Bi Sari, mau ke depan rasanya sungkan, apalagi mereka sedang asik mengobrol tidak ingin kehadirannya mengganggu atau bahkan hanya jadi pendengar.

"Feli udah masuk kamar ya ..."Kamilia mengedarkan pandangannya dan berakhir di arah tangga dimana kamar Feli dan dirinya berada.

"Non Lia kenapa gak bergabung sama mereka aja?" usul bi Sari.

"Hhe ...iya Bi, bentar lagi"

"Sayang, kenapa ada di sini aku tungguin daei tadi gak datang-datang" tiba-tiba Cakra muncul dan merangkum bahu Kamilia yang sedikit terkaget karena kedatangan suaminya,

"Hhe ...iya Mas, aku mau ke depan, ini nanyain dulu ke Bi Sari apa tamunya udah disuguhin atau belum" alasan Kamilia,

"Udah, ayo sekarang kita ke depan. Aku mau ngenalin kamu sama teman-teman kuliahku dulu waktu di NY, kemarin mereka gak sempat datang ke resepsi kita karena lagi pada sibuk" Kamilia hanya manggut-manggut saja, sedikit deg deg an saat mendengar penjelasan Cakra tentang teman-teman kuliahnya di luar negeri.

"Bro, sis, kenalin ini istri gue!" tangan Cakra beralih menggenggam tangan Kamilia dan membawanya ke sofa tempatnya duduk.

Semua perhatian tertuju pada Cakra yang datang menggandeng Kamilia.

"Assalamu'alaikum, perkenalkan saya Kamilia" sapa Kamilia yang membuat teman-teman Cakra sejenak tertegun melihatnya,

"Wa'alaikumsalam" salah satu dari mereka segera menjawab salam Kamilia dan segera diikuti pula oleh yang lainnya dengan kompak.

Mereka pun memperkenalkan diri, Kamilia menyalami teman-teman wanita suaminya, tak lupa mereka menyambutnya dengan bercipika cipiki, sementara pada teman laki-laki Cakra Kamilia hanya menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Silakan dinikmati hidangannya, mohon maaf kalau segini adanya" ucap Kamilia mendekatkan toples ke arah teman-teman Cakra.

"Wah ...Mbak, ketemu dimana ni sama Cakra, kok bisa!" salah satu teman Cakra enggak bisa menahan diri dari penasarannya, Cakra yang mereka kenal selalu dikelilingi gadis-gadis cantik dan seksi, namun kini beristrikan gadis berhijab yang bahkan penampilannya jauh dari kata seksi.

Kamilia tersenyum, dia mengerti maksud pembicaraan teman suaminya itu.

"Kamilia ini guru di sekolah Feli, ponakan gue, sekaligus guru ngaji Feli di rumah. Sejak ngajarin Feli ngaji, dari sana gue udah jatuh hati sama dia" ucap Cakra begitu lugas, Kamilia sekilas melirik suaminya ingin tahu raut wajah Cakra saat mengatakan itu, tenang, seolah semuanya adalah benar, padahal Kamilia ingat betul dia begitu cuek saat pertama kali mereka bertemu.

"Oh Bu Guru ...keren banget" teman wanita Cakra menimpali,

"Jadi guru itu keren, karena peran mereka bisa membantu kita menjadi apa aja, dokter, pilot, pengusaha semuanya ada peran guru" jelas wanita itu bersemangat, dia yang begitu antusias mengobrol dengan Kamilia.

Cakra senang karena ternyata Kamilia bisa langsung akrab dengan mereka. Kelimanya mengobrol dengan topik yang random, soal profesi masing-masing temannya yang berbeda dengan Kamilia juga terdengar jadi bahan obrolan dan Kamilia selalu bisa mengimbanginya, Cakra kembali dibuat kagum dengan istrinya itu. Sementara dirinya dan ketiga teman laki-lakinya lebih banyak menyimak dan sesekali menimpali.

"Thanks ya udah mampir, lain kali kabari kalau balik ke Jakarta" Cakra mengantar teman-temannya yang sudah pamit pulang, ada empat mobil yang datang, dua pasang di antara mereka adalah sepasang kekasih dan yang tiga orangnya lagi katanya masih jomblo.

"Bro, beruntung banget lu dapet istri, langka tuh, berlian dia. Kalau masih ada kabarin ya satu aja buat gue modelan istri lu" teman laki-laki Cakra yang mengaku masih jomblo itu berbisik di telinga Cakra sebelum memasuki mobilnya.

"Isshhh ...usaha sendiri sana!" Cakra menoyor bahu temannya itu,

"Cak, gue pamit ya, selamat atas pernikahan kalian ya, lu beruntung banget dapetin istri kayak Kamilia" ucap teman perempuan Cakra sebelum pamit dan diangguki Cakra dengan tersenyum penuh kebanggaan.

Lambaian tangan mengantar keempat mobil yang melaju meninggalkan kediaman Cakra.

"Masuk yuk, Sayang" Cakra merangkul bahu Kamilia, mendengar penilaian teman-temannya dia semakin merasa beruntung sekaligus bangga, pikiran posesifnya semakin meningkat.

"I love you, sayang" ucapnya sembari mencium pipi kanan Kamilia dengan rangkulan semakin erat. Kamilia hanya terkekeh mendapat perlakuan seperti itu.

"Sekarang waktunya, sayang ....ayo!" tanpa aba-aba Cakra langsung menggendong Kamilia yang menjerit tertahan karena Cakra langsung membungkamnya dengan bibirnya, dia berjalan menuju kamarnya dengan posisi yang tidak berubah.

1
Siti Fatimah
kalau pada akhirnya kamilia dan Ariq bersatu mungkin itu yang di sebut jodoh yg tertunda tapi mohon jangan ada yang tersakiti 🙏
Biru
Semoga Cinta kalian bakal berlabuh dan semoga Author nya menjodohkan kalian
Nani Rahayu
please jangan sampai Cakra tau...dia akan makin terluka
dyah EkaPratiwi
Dua2nya masih menyimpan rasa, ya Allah gmn nantinya
Meli Anja
lanjut kak ariq mulai goyah nih..sampe sapah perhitungan ..
Meli Anja
lanjut kak
Adiba Shakila Atmarini
sdih jga ya bcax..endingx apakh cakra mnggl.dan ariq nntix mnikh dngn milia..d tnggu lnjutnx lnjut up thor....
Mukmini Salasiyanti
hadehhhhhhh
babang Cakra ganggu aj deh...
ada yg GaMon nih...

Aaaaa Aa' Ariq....
bolehkah readers berharap???
(eh,.. maksud looh...? 😁)
Yhanie Shalue: tau nih bang cakra,, sibuk dulu gih😅
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
Sabar riq semua ada ceritanya masing-masing
Mariyatun Mariya
😩😩😩😭😭😭pengennya....ariq ma Mila bersatu
Biru
Semoga Uthor nya masih menjodohkan kalian
Biru
Sedih euy 😭😭😭 Sabar riq... semua bakal indah pada waktunya
Mbing
sedih aku cakra sakit 😓
Mbing
nah kan, cakra sakit. aduuh padahal aku tim cakra thor 😓
Mbing
wah ini, cakra sakit kayanya.
Meli Anja
lanjut kak
Mbing
cakra junior otw kayanya
Mbing
tanyakan lgsg ke suami aja
Mbing
semoga samawa ya Kamila Cakra
Mbing
nyesek yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!