NovelToon NovelToon
Love Journey In September

Love Journey In September

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nabila

Dikala kehidupan yang kamu jalani tidak berjalan dengan apa yang kamu mau, hanya bisa berharap bahwa ada keajaiban untuk memberikan kebahagiaan. namun siapa sangka bahwa ada kejutan di hari-hari yang kamu jalani, di awali masa sekolah yang berwarna dengan masalah percintaan yang membuat menjadi gundah. akankah mereka bisa kembali bersama???

*Pantengin keseruan mereka dengan para tokoh yang emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

News update

~ Kecantikan bukan hal yang abadi, namun yang abadi yaitu kecantikan dari hati yang kita miliki.

Semua orang terdiam dengan pikiran masing-masing dengan jengah Juwon menggebrak meja hingga semuanya menyerengit bingung,

"Apa? kenapa kau menggebrak meja?" tanya Frisil dengan nada rendah.

"Ayolah! kalo begini terus kasus ini akan di tutup."

Semuanya terdiam, lagi dan lagi membuat Juwon mendesah kasar lalu duduk di bangku nya kembali.

Jourell melihat semua data-data yang sudah di kumpulkan dari para rekan kerja dan juga kerja sama mengumpulkan bukti dengan Serga, seharusnya saat ini sudah keliatan titik terangnya.

"Sepertinya yang sudah kita duga pelaku memiliki motif yang sama." cakap Jourell hingga mereka mendengarkan dengan seksama.

"Tapi apa kita harus mempercayai presiden yang baru?" ujar Frisil sambil melirik semua rekannya.

Juwon yang di tugaskan untuk melakukan penyelidikan mengenai ada hubungan apa antara presiden baru dan sang pelaku. jawaban yang di berikan Denio sangat di buat terkejut buat Juwon pasalnya mereka pernah bertemu, namun dirinya tidak mengingatnya, bagaimana bisa?

"Sepertinya dia tidak berbohong." terang Juwon. karena dirinya sangat mengenali ekspresi seseorang, apa sang pelaku sedang membual atau berbicara apa adanya.

"Yang sudah saya katakan kalo pelakunya memiliki motif yang sama yaitu untuk menghilangkan bukti-bukti." imbuh Jourell.

Frisil pun menyahut, "Dan dia memakai sesuatu untuk para korban agar tidak mengingatnya?"

Juwon langsung angkat bicara, "Apa semacam alkohol?"

Frisil berceletuk, "Hei! tidak mungkin menyodorkan minuman seperti itu kepada orang tua."

Jourell mendengar celetukan Frisil sedikit tertegun, "Berarti pelakunya hanya mengunjungi yang sudah paruh baya saja."

Frisil pun termengu mengingat pada Ibunya yang sudah berusia 50 tahun, apa mungkin Ibuku sudah tua? batinnya.

"Sudah-sudah! berarti kita berpatroli ke desa yang belum di kunjungi?" saran Juwon ke arah Jourell.

Jourell langsung mengangguk sekilas, "Benar! kau ke rahkan untuk berpatroli di beberapa desa."

Dengan mengarahkan semua rekan kerjanya untuk kembali bekerja dan segera melakukan penangkapan kepada pelakunya.

Sebelum bergerak Juwon memberi semangat dengan keras, "Ayo semangat buat diri kita!"

Semuanya tersenyum simpul mendengar teriakan Juwon yang sudah bangkit kembali hingga semuanya berseru, "Hwaiting!"

****

"Bagaimana?"

"Dia belum sadar bos, apa kita harus membawanya kerumah sakit?"

Pemimpin itu langsung mengarah pada anak buahnya yang terbaring dengan banyak luka-luka. pasalnya kalo tidak di selamatkan pasti sudah akan tertangkap, memang sangat bodoh! mengerjakan tugas malah merepotkan orang.

"Tinggalkan saja, kita tidak punya waktu untuk mengurusnya." tegas pemimpin yang berjalan keluar dari tempat rahasia, soalnya pemimpin juga memberikan sebuah amplop kecil untuknya saat kalo dia bangun untuk membacanya. sedangkan anak buah yang lain hanya diam menunduk lalu mengikuti bos nya untuk meninggalkan rumah tua tersebut.

Seorang wanita meringkuk di atas ranjangnya sembari memakai memakai koolfever adult penurun demam entah kenapa dirinya terkena sakit, sudah tiga hari dirinya berada di rumah seharian. mencoba untuk tidur tenang namun terdengar keributan dari arah luar rumah. seakan menulikan pendengaran tetapi tetap nihil wanita itu sangat kesal dan berjalan bangkit untuk mengecek siapa yang menggangu di siang bolong seperti ini.

membuka knop pintu di kejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba memberikan parsel buah ke arahku,

Nayesha yang melihat nya langsung menyerengit bingung, "Maaf, ada apa kalian ke rumah ku?"

"Pastinya untuk menjengukmu!" seru mereka berdua. Seketika mereka menoleh kompak dan membuang pandangannya.

Aku langsung menjawab kaku, "Ah! begitu rupanya."

Lalu salah satu dari mereka menyodorkan parsel ke arahku,

"Ini aku bawakan buah strawberry untukmu."

Pemuda yang berpakaian rapi langsung tertawa singkat, "Strawberry tidak baik untukmu yang sedang sakit, lebih baik makan buah apel ku ini."

Mereka berdua langsung melayangkan mata tidak suka hingga aku mengambil buah tangan yang mereka berikan. membuang nafas pelan saat melihat mereka yang bersikap aneh lalu berjalan meninggalkan keduanya, mereka berdua juga ikut masuk mengekori pemilik rumahnya.

Nayesha dengan langkah gontai membawa berisi minuman untuk di berikan kepada kedua pemuda yang sudah repot-repot datang menjenguk. Heran bagaimana mereka bisa tahu alamat rumahku? terus datangnya bersamaan pula, jangan-jangan mereka berjodoh? melihat mereka duduk berjauhan dengan tatapan datar dari masing-masing wajahnya langsung menatapku saat membawa nampan berisi minuman.

"Silahkan di minum."

Tidak memberikan cemilan karena stok di lemari hanya ada air mineral, kalo mereka keberatan pulang aja bawa makanan maisng-masing kalo perlu bawa tiker sekalian biar ke camping di pantai. mereka berdua masih saja terdiam selama berapa menit membuatku sedikit jenuh dengan keadaan hening seperti ini. menyalakan tv untuk menghilangkan kesunyian, mata ku sedikit menyerengit saat siaran pembawa berita terdapat sosok wanita yang ku kenal. pantas saja, bukan kah itu Shereen namun dari raut wajahnya seperti terkenal mental saat di amankan oleh pihak berwajib. karena saat tragedi Zela mendorong Shereen terlalu kuat hingga dirinya pingsan beberapa hari, setelah sadar pengacara Zela datang bersama polisi ke rumah sakit untuk melakukan penangkapan.

Saat sedang serius menonton berita terlihat juga ada seorang pemuda yang ikut di amankan, pemuda itu menunduk saat para reporter mengambil gambar.

Kedua pemuda juga ikut melihat tayangan berita, hingga salah satu mereka menyipitkan mata saat melihat pelaku wanita yang di layar tv,

"Bukan kah itu pegawaimu? kenapa kau tidak turut ke sana?" lontar pemuda yang bernama Ahza. sang empu yang terdiam mengarah Tv adalah Diven, dirinya sudah tahu beritanya lebih dulu saat pihak police menghubunginya. karena menyangkut perusahaan Diven meminta bantuan seseorang untuk mengurus nya.

"Dia hanya pegawai bukan istriku." pungkas Diven acuh.

Nayesha melihat sekilas keduanya, namun tidak menimpali percakapan dari kedua pemuda yang berdebatan Ahza dan Diven. tidak terlalu terkejut bahwa Sheeren pegawai di sk group karena Nayesha mempergokinya saat Sheeren masuk mobil bersama dengan lelaki yang berencana membunuhnya bernama Renald.

Malam hari seorang perempuan yang tengah keluar dari club menatap kesal ke arah jalanan, tidak satupun taxi yang lewat, lagi dan lagi dirinya mengkerutuki mobilnya yang mogok di tambah kesialannya saat ponsel yang di bawa lowbet. berjalan gontai dimalam hari yang sepi, dirinya sedikit was-was terhadap sekitar rasa dingin menyeruak sekujur tubuhnya jujur merinding yang di buatnya. berhenti di halte bus menunggu seseorang yang lewat, sudah berapa jam dirinya kesal seketika matanya menyerengit saat ada mobil dari kejauhan yang membuatnya sedikit tersenyum. berniat untuk memberhentikan mobil itu untuk meminta bantuan.

Pemilik mobil memberhentikan mesinnya saat ssseorang wanita menghadang dengan melambaikan di tengah jalan, sedikit was-was saat melihat penampilan wanita yang di sekitar halte bus, jangan bilang itu kuntilanak penunggu halte? dirinya melirik saat wanita itu mengetuk kaca mobil, dengan berat hati dirinya menekan tombol pembuka kaca.

Munculah perempuan yang berambut panjang menatap dirinya yang melotot, hingga pemuda tersebut menjerit hingga wanita berambut panjang juga ikutan terlonjat kaget.

Pemilik mobil adalah Ahza, saat dari rumah Nayesha dirinya kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan, hingga jam 00.00 Ahza memutuskan untuk pulang namun dalam di perjalanan dirinya melihat seorang wanita berbaju merah dengan rambut panjang langsung menghadang dengan melambaikan tangan, melihat jam sudah larut malam membuat Ahza berpikir itu adalah setan namun saat mendengar pekikan perempuan itu terlonjat kaget membuatnya menormalkan eskpresinya saat rupanya dia manusia langsung menghela nafas pelan.

Wanita itu langsung angkat bicara kepada Ahza, meminta bantuan untuk menumpang bersama, terlihat sekeliling yang sepi membuat Ahza sedikit bergeming dan langsung memperbolehkan untuk wanita itu menumpang.

*Tbc....

#Terimakasih sudah membaca silahkan melanjutkan bab selanjutnya yang akan di publish oleh author

1
➳βC᭄☠Agatha➳☠ᴍ֟፝ᴀғɪᴀ
ayo saling dukung kak ..gantian mampir ya....
butterfly.bloom: Siap 🔥
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Kurang tidur hanya untuk baca cerita ini, sekarang tolong cepat update
butterfly.bloom: Terimakasih sudah mampir🙏,,,,Bab selanjutnya sudah ada ya kak
total 1 replies
Marii Buratei
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
butterfly.bloom: siap🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!