NovelToon NovelToon
CINTA ARUMI

CINTA ARUMI

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:327.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chayahuda

Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.

Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.

Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?

Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading

Salam Chayahuda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKRAM

Waktu sudah menjelang sore dan Arumi sedang bersiap- siap untuk pulang karena jadwal mengajarnya telah usai. Disaat yang bersamaan dua rekan kerjanya masuk keruang dosen dan melihat Arumi lalu mereka datang menghampiri.

"Bu Ar mau pulang sekarang?" Tanya Bu Sari

"Ah! Iya bu" Sahut Arumi sembari tersenyum ramah.

"Loh kok langsung pulang sih bu. Memangnya bu Ar nggak ikut makan malam bersama?" Tanya bu Intan.

"Iya, bu Ar. Kok langsung pulang sih. Kenapa nggak ikutan makan malam bersama. Hari ini kan kita akan merayakan ulang tahun sekaligus syukuran kenaikan jabatan bu Sulis" Sambung bu Sari.

"Maaf, bu. Saya tidak bisa ikut karena saya sudah janji untuk pulang lebih awal. Mungkin lain kali saja ya" Ucap Arumi.

"Ya, nggak asik dong kalau bu Ar nggak ikut. Nanti acaranya kurang ramai karena beberapa dosen yang lain juga banyak yang nggak bisa ikut" Sela bu Intan.

"Mau bagaimana lagi bu, saya sudah terlanjut punya janji" Sahut Arumi.

"Pulang sama siapa bu? Pasti di jemput sama suaminya ya!" Bu Sari menggoda Arumi.

"Iya bu" Jawab Arumi.

"Wah, senangnya. Saya jadi iri sama bu Ar, pagi di anterin sorenya di jemputi. Benar- benar suami idaman" Puji bu Sari.

"Ah, bu Sar bisa saja" Arumi tersipu malu.

"Oh ya bu Ar. Ngomong- ngomong bu Ar dapat dari mana sih suami seperti itu, udah baik ganteng lagi. Kasih tahu rahasianya dong bu biar saya juga bisa dapat calon suami seperti suami bu Ar" Ucap bu Intan tanpa malu- malu.

"Aduh gimana ya, saya sendiri juga tidak tahu bu. Saya hanya mengikuti takdir yang telah Allah berikan saja dan mencoba menerimanya dengan ikhlas" Jawab Arumi.

"Kalau bu Intan pengin punya suami seperti bu Ar maka bu Intan juga harus bisa seperti bu Ar. Bu Ar itu kan pintar, baik, ramah, santun dan cantik pula. Memangnya bu Intan masuk dalam kategori seperti yang saya sebutkan tadi" Ucap Bu Sari

"Ya, walaupun tidak sama persis tapi saya dan bu Ar sebelas dua belas lah bu Sari. Ada sedikit mirip- miripnya gitu. Hhhhh,,,!" Sahut bu Intan sambil cengengesan.

Arumi dan bu Sari ikut tertawa mendengar ucapan bu Intan.

"Sudah ya bu, saya mau langsung pamit" Ucap Arumi.

"Ah, iya bu. Hati- hati di jalan" Sahut bu Sari.

Arumi mengangguk sembari tersenyum ramah kemudian ia pun melangkah keluar.

"Beruntung banget ya jadi bu Ar, hidupnya terlihat sempurna" Seru bu Intan.

"Jangan suka iri dengan hidup orang lain, lebih baik kita banyak berdo'a supaya hidup kita juga bisa lebih bahagia dari orang itu" Ucap bu Sari.

"Iya ya bu, kita harus banyak bersyukur ya" Sambung bu Intan.

Keduanya kembali bersiap- siap karena mereka masih memiliki jadwal mengajar hingga sore.

Arumi melangkah menuju halaman parkir namun baru setengah jalan ia sudah merasa kelelahan padahal jarak yang di tempuhnya tidak terlalu jauh.

"Aneh kenapa hari ini aku merasa sangat lelah ya, biasanya nggak seperti ini" Gumamnya sembari mengatur nafas sebelum kembali melangkah.

Akhir- akhir ini Arumi merasa ia mudah lelah dan malas untuk bergerak padahal biasa ia selalu aktif dan tidak suka berdiam diri. Setelah tenaganya pulih, Arumi kembali melanjutkan langkahnya menuju halaman kampus berharap Denizh sudah datang karena ia ingin segera pulang.

"Dimana mobilnya? Kenapa tidak ada ya" Arumi mencari mobil suaminya.

"Sepertinya dia belum datang?" Arumi sedikit kecewa karena Denizh terlambat menjemputnya.

Karena tidak sanggup berdiri terlalu lama akhirnya Arumi memutuskan untuk duduk, ia melangkah menuju sebuah kursi taman yang kosong. Arumi mengeluarkan sebuah buku untuk mengisi waktu kosong sembari menunggu kedatangan Denizh, ia terlihat begitu serius dengan bacaannya hingga tidak menyadari saat seseorang datang mendekat.

"Arum!" Sebuah suara mengejutkan Arumi

Arumi mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk dan seketika itu pula ia tertegun melihat yang seorang pria yang sedang melangkah mendekatinya.

"Apa kabar, Arum?" Sapa pria itu.

Arumi terkejut melihat pria yang kini tengah berdiri di hadapannya, ia langsung bangkit dan berdiri berhadapan dengan pria itu.

"Mas Ikram!" Serunya seolah tidak percaya dengan sosok pria yang sedang berdiri didepannya.

Ikram tersenyum melihat wajah terkejut Arumi.

"Kenapa kamu tampak terkejut? Apa kamu tidak menyangka jika aku sudah kembali?" Ucapnya dengan ramah.

"Ah! Iya. Aku memang sedikit terkejut melihat mas Ikram disini" Aku Arumi.

"Mas Ikram kenapa bisa berada disini? Kapan mas Ikram pulang?" Tanya Arumi.

"Aku pulang beberapa hari yang lalu dan aku datang kemari karena mencarimu. Aku ingin bertemu denganmu" Jawab Ikram.

"Oh, aku baru tahu" Arumi tampak bingung harus menjawab apa, kedatangan Ikram sungguh di luar prediksinya.

Dulu Arumi selalu berharap agar Ikram segera pulang karena ia ingin bertemu dengan pria itu, namun sekarang kedatangan pria itu sudah tidak ada artinya lagi. Semua kerinduan yang selama ini terpendam telah sirna semenjak Denizh hadir dan masuk dalam hidupnya.

"Apa kamu punya waktu? Aku ingin bicara denganmu" Tanya Ikram.

Arumi masih terkejut melihat Ikram yang tiba- tiba datang menemuinya dan kini ia bingung harus bagaimana menyikapi kehadiran pria itu.

"Arum!" Ikram kembali memanggil Arumi karena dia tidak menjawab pertanyaannya.

"Iya" Sahut Arumi.

"Kenapa kamu diam? Apa kamu sedang terburu- buru?" Tanya Ikram karena sejak tadi Arumi terlihat gelisah sambil memandang halaman parkir.

"Hm,,,!" Arumi ragu untuk menjawab.

"Sebenarnya aku harus segera pulang, tapi jika mas Ikram mau bicara maka silahkan. Katakan apa yang ingin mas Ikram bicara kan, aku akan mendengarkannya" Ucap Arumi.

"Boleh kita bicara di tempat lain. Aku merasa tidak nyaman jika harus bicara di tempat ini" Tawar Ikram.

Arumi terdiam, ia khawatir Denizh akan kecewa jika ia tidak ada dibtempat ketika suaminya datang. Tapi tidak mungkin Arumi dan Ikram bicara ditempat seperti itu juga, ia takut nanti akan ada orang yang melihat mereka dan menjadikannya bahan gosip.

"Baiklah. Tapi aku tidak punya banyak waktu" Ucap Arumi.

"Tidak apa- apa, aku mengerti" Sahut Ikram.

"Mari kita bicara di kafe seberang" Ajak Ikram.

Arumi mengangguk kemudian mengikuti langkah Ikram menuju kafe yang berada di seberang kampus.

Sementara itu, Denizh yang sedang dalam perjalanan menuju kampus sang istri harus menahan kekesalannya karena perjalananya harus terganggu akibat kemacetan yang mendera jalanan ibu kota. Denizh mengumpat kesal karena ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istrinya.

"Ah, sial! Seharusnya aku tidak lewat jalan ini" Umpatnya kesal.

Denizh melirik arloginya dan ia terlihat putus asa karena ia sudah sangat terlambat.

"Semoga saja Arumi tidak marah. Ah! Hari ini benar- benar sial".

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mobil Denizh bisa bergerak walaupun dalam kecepatan sedang. Ia terus memburu agar bisa sampai di kampus sang istri tepat waktu.

♥︎♥︎♥︎

Apa yang akan terjadi jika Denizh melihat Arumi bersama Ikram?

Akankah ia marah?

Lanjut besok

bhaii

1
Khairul Azam
udah lah jgn bego, meski km istrinya tp dia gak mengharapkan mu jgn terlalu merendahkan harga dirimu,

tp kebanyakan novel emang terlalu merendahkan perempuan
Khairul Azam
trs ini nanti hubungan suami istri ( hubungan badan) trs si lakinya ttp gak cinta, ayoo lah jgn bikin crita seperti itu, yg rugi perempuannya
Lilik Juhariah
suamiku lama sekali pulngnya sebulan kl inget padaku
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Soraya
mampir thor
Beauty JK
😘
Ririn Nursisminingsih
suamiku a merindukanmu😍😍
Ririn Nursisminingsih
knapa ndak dari kmarin2 bung ..
Ririn Nursisminingsih
mkanya denizs lupakan masa lalu yg tegas dong jadi suami
Ririn Nursisminingsih
bu dosen ini cerdas tpi sama suami kok.manggilnya ndak sopan..rsanya bacanyavgmma gitu loo thor...dirubah dong thor panggilan ke suami dia mngerti agama juga kan bagaimana sikap istri ke suami
Ririn Nursisminingsih
lagian bu dosen yg cerdas yg pinter panggil suami kok seenaknya
Ririn Nursisminingsih
udahlah arumi jg maksa cuekin aja
Ririn Nursisminingsih
semoga kmu terbucin2 danizh
Ririn Nursisminingsih
gini cewek kyak arumi cerdas and smartmending ikut beasiswa aja kejerman yaa arumu
Arie S
koq nduk harusnya le ...
Chayahuda: Maap,,,,,
Author jg manusia,,,hhhhh
total 1 replies
Arie S
nduk atau genduk itu untuk panggilan untuk anak perempuan jawa, kalo untuk anak laki-laki itu le atau tole
Ike NurKhasannah Tan
the power of embak2.. wkwkwk
imhe devangana
masa ngk bisa diizinkan tmn istri saat melahirkan.baik normal maupun operasi bs kok tmn istri. hemm dunia halu
Haida Royana
nyimak tor
Chayahuda: simak hingga akhir ya
total 1 replies
Siti Ashari
bagus sich
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!