Rania Mauren terlahir dari keluarga Dokter. Ayah dan Ibu nya bekerja di sebuah rumah sakit milik pemerintah di pusat kota. Ibu nya adalah seorang dokter Obgyn alis dokter kandungan, sedang ayah nya adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Gadis berusia 22 tahun itu di kenal sebagai seorang pendengar yang baik, pemberi solusi dari setiap masalah orang orang di sekeliling nya dan juga menjadi anak kesayangan di keluarga nya.
Namun, ada rahasia di balik senyum nya yang selama ini selalu dia perlihatkan pada teman teman dan juga orang orang di sekitarnya..
Rahasia apa yang Rania sembunyikan...???
🌿
Welcome to Novel Otor ratu_halu yang ke-5..
Menerima kritik dan saran (dengan kalimat yang sopan)
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 29
Senyum rania memudar ketika pertanyaan itu tiba tiba ibu lontarkan..
"Belum, bu.." Jawab rania singkat. Gadis itu berjalan ke arah sofa kemudian duduk di salah satu sofa di ruang keluarga..
"Kenapa, sayang ?? Menjalin hubungan itu harus di dasari dengan kejujuran dan keterbukaan.." ibu menyusul sang putri, dan menjatuhkan bokong nya di samping rania
Rania diam sejenak, membenarkan ucapan ibu, tapi jauh di lubuk hati nya, rania belum berani mengatakan yang sesungguh nya pada om aldo. Rania takut akan respon yang di dapatkan nya dari pria itu..
"Om aldo juga akan kembali ke kalimantan, bu. Kata eliza, om aldo itu pulang nya tahun depan. Dan ran pun juga nggak lama lagi akan pergi kan, bu ?? Jadi nggak masalah jika ran nggak ngasih tau tentang ini ke om aldo. Toh, kita kan juga LDR.." Rania berucap lancar, walaupun ada getaran dari setiap nada bicaranya. Ibu tau, rania pun tidak sepenuhnya yakin dengan yang dia ucapkan..
Ibu menatap dalam manik mata putri nya. Wanita itu tau, sorot rania penuh dengan kekhawatiran.
"Nak, ibu hanya bisa menyarankan, akan lebih baik kalau kamu jujur sekarang sebelum hubungan kamu dengan aldo semakin jauh.."
Rania mengangguk, paham. "Iya, bu. Semoga ada waktu yang tepat untuk ran berterus terang sama om aldo.."
Percakapan itu berakhir disana, rania kembali ke kamar nya, begitu pula dengan ibu..
🌿
"OM ALDO..." Baru saja Om aldo turun dari mobil nya, pria itu langsung di sambut sang keponakan yang berdiri di depan kendaraan nya sambil berkacak pinggang..
"om aldo habis nganterin rania, ya ?? Ih ko nggak bangunin el, sih ?? Masa rania pulang sepagi ini..?? Pasti om aldo kan yang bikin dia nggak betah di rumah ini. Ck! Lagian ngapain sih om aldo udah balik aja, baru juga kemaren berangkat ke kalimantan..."
Empthh..
Empthh..
Mulut eliza langsung di bekap om aldo.
"Berisik!!" katanya sambil mendorong tubuh eliza dari belakang agar segera masuk ke dalam rumah..
Huh
Hah
Huh
Hah
Saat om aldo melepaskan bekapan itu, seketika Eliza langsung megap megap karena kehabisan oksigen,
Om aldo malah cengengesan melihat keponakan nya kesulitan bernafas karena ulah nya itu..
"Maka nya, jangan berisik!! Nanya itu satu satu.." Ucap nya sambil berlalu menuju dapur untuk mengambil minuman..
"Do, kamu dari mana ?? Olahraga ??" tanya bunda yang baru keluar dari kamar nya. Bunda eliza memang bangun selalu pagi, tapi dia akan keluar kamar saat perut nya sudah minta di isi. Di keluarga mereka memang jarang makan pagi bersama. Kesibukan masing masing lah yang membuat mereka lebih sering makan sendiri sendiri...
"Om aldo habis nganterin rania pulang, bun.." Eliza duduk sambil melipat tangan di depan dada. Melihat om aldo dengan tatapan nya yang tajam..
"Hah, benar begitu, do ?? Ko bisa ?? Ini baru jam 8, ko rania udah pulang aja ??" tanya bunda tak percaya..
"Maaf, nyonya. Tadi non rania titip pesan, katanya, titip salam sama nyonya, dan maaf karena pulang tanpa pamit, katanya lagi buru buru.." Salah seorang ART di rumah eliza menyela dengan sopan pembicaraan itu. Kebetulan wanita itu mendengar percakapan ketiga majikan mereka saat sedang menata makanan di meja makan..
Om aldo mengangkat kedua bahu nya dengan wajah tak bersalah. Pria itu lalu mengambil posisi duduk di sofa yang lain..
"Kenapa om aldo nggak cegah, malah di anterin!!" protes eliza tak terima..
"Kamu yang tidur nya kaya kebo, malah om yang di salahin!! Udah ah, om mau tidur lagi.. Hoam, masih ngantuk!!"
Eliza dan bunda nya menatap kepergian om aldo dengan kesal. Bisa bisanya dia pergi begitu saja padahal percakapan mereka belum selesai...
"Coba kamu hubungi rania, tanya kenapa dia buru buru pulang.. Apa benar karena om mu yang bikin dia nggak betah di sini.."
Eliza mengangguk, kemudian segera naik ke lantai dua menuju kamar nya, sementara bunda sudah memulai sarapan pagi nya sendirian..
🌿
"Ko sibuk terus..?? Rania lagi telponan sama siapa sih ??" Eliza berdecak kesal sambil menatap layar ponsel nya, tiga kali dia mencoba menghubungi nomor ponsel rania, dan jawaban nya tetap sama, sibuk, yang berarti rania tengah berada di sambungan lain entah dengan siapa..
Tanpa eliza tau, saat om aldo masuk ke kamar nya, pria tampan yang tengah kasmaran itu langsung menghubungi nomor kekasih nya. Dia tak mau membuang kesempatan barang sedetik untuk tidak melakukan sambungan dengan gadis nya itu..
"Besok kuliah jam berapa ? Aku jemput, ya.." Om aldo menatap wajah rania dari balik sambungan video..
"Kaya biasa, nggak usah, om.. Aku di antar pak tono aja kaya biasa.." Tak seperti om aldo, Rania masih belum terbiasa memandang lama lama wajah tampan itu, sesekali rania mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Mereka melakukan sambungan itu dengan posisi yang sama, berbaring di tempat tidur dengan posisi miring..
"Hei.. Sampai kapan kamu mau memanggil ku dengan sebutan om..??" Om aldo memicingkan mata nya, dulu rasanya biasa saja jika rania memanggilnya dengan sebutan om. Tapi kini, sepertinya sudah tak enak lagi di dengar..
"Lalu, aku harus panggil apa ??" Tanya rania, bingung. Eliza dulu yang mengenalkan nya dengan panggilan itu, membuat rania terbiasa memanggil om aldo dengan sebutan om..
"Ya, terserah.. Asal jangan om.. Nanti orang mengira kamu keponakan ku, sama seperti eliza.." om aldo melipat bibirnya, cemberut..
Rania menahan tawa melihat ekspresi lucu om aldo. Tapi sebelum om aldo melihat nya, rania langsung menutupi sebagian wajah nya dengan bantal..
"Bagaimana kalau kamu panggil Aldo, aja ??" Om aldo menyarankan, dari pada memanggil nya dengan kata "Om", lebih baik rania langsung menyebut nama nya saja...
"Ih, mana boleh begitu.. nggak sopan, tau!!" Kata rania menolak..
"Ya, nggak apa apa. Kan cuma sama aku, bukan yang lain.."
Rania berpikir sejenak... "emm, bagaimana kalau di ganti jadi kakak ??" usul rania,
Om aldo langsung menggeleng, cepat.. "NO!!"
"Loh, kenapa ?? Itu kan lebih baik dari yang sebelum nya ?"
"Iya, sayang.. Tapi kan kamu punya kakak laki laki, masa panggilan nya sama, aku nggak mau ah.." Kata om aldo sekali lagi membuat rania terpaku mendengar panggilan sayang yang lancar keluar dari mulut pria itu..
Percakapan mereka cukup alot. Tapi tidak sampai menimbulkan masalah, hanya diskusi ringan mengenai panggilan sayang..
"Bagaimana kalau kamu panggil aku, Baby, Honey, atau Lovely.."
Rania tak lagi bisa menyembunyikan tawa nya. Merasa geli dengan panggilan sayang yang seperti itu...
Om aldo juga ikut tertawa, memang niat nya hanya bercanda, tidak serius. Dia juga tidak suka di panggil dengan panggilan Alay seperti itu..
"Ya sudah, panggil aku apapun, selain om dan kakak.. Okay ??"
Rania mengangguk pelan dengan seulas senyum yang memperlihatkan lesung pipi nya..
"Om, eh, kak, eh...eee, mas..." Rania nampak bingung dan kikuk, sementara om aldo berbunga bunga di panggil dengan sebutan mas oleh gadis itu
"Eliza dari tadi nelponin terus, aku angkat dulu, ya ??" tanya eliza meminta izin untuk mengakhiri sambungan video dengan kekasih nya
"Ck!! Udah nggak usah di angkat.. Ganggu aja tuh bocah.." seru om aldo sambil menekuk wajahnya..
"Takut nya penting, kasihan ah, aku matiin dulu, ya. Bye.." Rania melambaikan tangan nya kemudian mematikan sepihak sambungan video tersebut...
"Sayang, yank ?? Yah, ko di matiin.." Om aldo menatap sedih layar ponsel nya yang tak lagi menampilkan wajah wanita nya. Padahal om aldo belum puas mengobrol dan memandangi iris nya yang meneduhkan itu...
"Ck!! Si eli bener bener, nih.. Ganggu aja!! nggak tau apa om nya baru nemu jodoh lagi!! Ck.. Dasar bocil kematian!!"
🌿
🌿
🌿
Jangan lupa Like, Komentar dan Vote nya, ya bestie 🙏
Rania adl tante sekaligus ade ipar eliza, itu artinya eliza nanti dipanggil oleh rania kaka ipar atau ponakan ? wkwkwk...
muter muluk sich thooor🙏
ini sinetron banget..semoga langsubg happy ending,ga berlarut" larut kisah mrk
Biar keburu dijahitnya nih😄