Siapa yang menyangka jika bryan memiliki papa seorang pengusaha.
setelah meninggalnya ibu yang dia sayangi bryan bersama sahabat yang seperti saudara ke kota mengadu nasib dan kisah mereka akan semakin berwarna.
yuuk ikuti terus kisah bryan sang ahli waris dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Bryan berpamitan ke bu indah untuk kembali ke kota di mana dia dan riko kuliah juga mengelola kafe.
Sedangkan hubungan dengan kalisya berjalan baik mereka berdua sepakat untuk saling untuk berkomunikasi walau hanya melalui ponsel.
Bagi bryan untuk sementara harus memahami keadaan kalisya sudah cukup karena banyaknya beban yang ada pada gadis itu membuat bryan berfikir untuk tidak menambah beban lagi bagi kalisya.
Untuk masalah hati bryan belum mengungkapkan perasaan hatinya karena merasa belum pas Waktunya.
Bryan yakin jika kalisya tahu apa yang dia rasakan terhadap nya, cinta memang butuh ungkapan tapi kata cinta akan sia sia jika akhirnya akan menjadi sebuah ungkapan saja.
"Bryan jangan lupa pesan yang ibu katakan dan "dia" sudah menunggu." kata indah
Bryan mengangguk walaupun tidak tahu nantinya apa dia akan menghubungi ayahnya nantinya.
Dalam perjalanan pulang bryan gunakan untuk berfikir mengenai ayah nya, bagaimana pun ayahnya bagas wijaya adalah satu satunya keluarganya.
Karena sebenarnya dia juga ingin berbicara dan memeluk ayahnya yang dulu dia inginkan di waktu masih kecil.
Keinginan saat melihat teman temannya bercengkrama dengan ayah dan ibu membuat iri kala itu.
Bryan kecil hanya bisa bersedih dalam hati dan meneguhkan hati agar ibu tercinta tidak bersedih.
Sampai di apartemen bryan merebahkan tubuhnya dan dia tertidur pulas karena lelah, sedangkan riko dan selena membawa mobil bryan karena tadi memang riko yang menyetir.
Pagi hari bryan terbangun dan dua jam lagi dia akan ke kampus karena ada kelas pagi di jam sembilan nanti.
"Bryan." kata Kanaya memanggil bryan saat bertemu di pakiran kampus
Kanaya menjajarkan langkahnya agar berjalan bersama dengan bryan, walaupun kaki pendeknya sedikit berlari mengikuti langkah pria itu.
Seolah tahu sekitar Kanaya mencoba tersenyum seakan sikap bryan bukan lah masalah untuknya yang penting bagi Kanaya dia bisa berjalan bersama dengan cowok dambaan semua cewek di kampus nya.
Sampai di kelas Kanaya tersenyum palsu karena teman teman nya langsung menatap iri kepadanya dan membawa Kanaya bersama mereka.
"Cie... yang langsung nempel aja habis di tinggal pulkam." kata lina teman dekat kanaya
"ish... lina." kata kanaya memukul ringan tangan lina
"Mereka tertawa dan Kanaya melihat ke arah betang tapi di lihatnya pria itu tidak terusik dengan tawa mereka.
Kanaya menghembuskan nafasnya kecewa melihat sikap acuh bryan.
Jam istirahat bryan bersama selena dan riko mereka duduk bersama, kebetulan jam kuliah mereka sama.
"Bro ibu kemarin memintaku mengingatkan untuk segera menghubungi ayah mu. " kata riko
"Sepulang kuliah nanti aku ingin berbicara denganmu ko, sekarang tidak usah di bahas," kata bryan yang ingin makan dengan tenang.
Sejak berbicara dengan bu indah mengenai ayahnya sebenarnya bryan butuh teman untuk berbicara setidaknya dia butuh pendapat dari temannya.
Selena menghampiri bryan tapi sayang bryan akan beranjak pergi karena sudah selesai dengan makan siangnya dan ada kelas selanjutnya.
Karena tidak ingin malu akhirnya kanaya menyapa riko juga selena, walau dalam hati Kanaya merasa sangat kecewa.
"Lena bagaimana kabarmu. " basa basi Kanaya kepada selena
Selena tahu, sebagai sesama wanita dia sangat peka dan sedikit merasa kasihan kepada wanita di depannya.
"Baik naya." kata selena
"riko masih asik dengan minumannya dan tidak menghiraukan ada Kanaya menyapa mereka, bagi riko itu bukan masalahnya.
Kanaya sendiri bingung ingin mengatakan dan berbicara apa kepada selena dan kekasihnya riko karena sebenarnya mereka juga tidak begitu akrab.
Setelah beberapa menit dalam kediaman akhirnya Kanaya pamit dan beranjak pergi dari duduknya, setidaknya lebih baik malu dengan dua orang di hadapannya dari pada malu dengan teman temannya yang melihatnya tadi saat dia dengan percaya diri menyapa bryan.
"Kasihan sekali Kanaya dan bryan bodohnya dia di kejar wanita secantik Kanaya tidak ada responnya. " cicit selena
Riko yang mendengar ucapan kekasihnya menatap dengan santai.
"Bukan urusan kita, jangan ikut campur urusan orang," ucap riko
"Tapi kasihan Kanaya setidaknya bryan menolak jika memang tidak suka. " kata selena
Sebagai wanita selena memang merasa kasihan kepada Kanaya, walaupun dulu selena juga sedikit mempunyai rasa kepada bryan dahulu.
"Bagaimana menolak dan bryan mungkin merasa biasa saja kepada Kanaya, kamu tahu sendiri dulu dia selalu di kejar kejar berbagai wanita di sekolah,dan seharusnya Kanaya tahu sendiri jika bryan tidak menyukainya. " kata riko
"Susah memang bicara ama kembarannya." kata selena
"Sudah kita jadi bahas masalah orang, yuuk." kata riko yang sudah berdiri
"Kemana,?" tanya selena
"Ke penghulu." gurau riko
ish... selena beranjak mengikuti riko dan tersenyum senang, bagi wanita itu hanya riko yang bisa membuat hatinya di ombang ambing seperti di lautan rasanya ingin muntah...
Riko sendiri tahu jika sudah berbicara atau berdebat nantinya akan terjadi prahara badai puting beliung dan ujung ujung nya dia akan tidur di luar di temani nyamuk.
Karena jika membuat selena kesal akibatnya riko akan di usir dari kamarnya sendiri dan riko tidak ingin itu terjadi kepadanya.
Bryan sendiri setelah selesai kelas menerima telefon karena kalisya menelfonnya, pembicaraan singkat dan berkesan membuat hati pemuda itu berbunga.
Kanaya sendiri mengamati di dalam mobilnya karena bryan berbicara di luar mobil dan terlihat sekali kebahagiaan.
"Siapa yang bertelepon dengan bryan sampai membuatnya tersenyum," cicit Kanaya
Dalam hati Kanaya merasa penasaran melihat bryan tersenyum seperti itu dan itu adalah hal yang langka di matanya.
Rasa ingin tahunya semakin menjadi dan kanaya akan mencari tahu, karena perasaan nya mulai tidak tenang.
Dalam benaknya apa mungkin bryan memiliki kekasih dan siapa dia? Kanaya harus menyelidiki, mungkin dia bisa mencari tahu dengan mendekati selena.
Setahu Kanaya,selena berpacaran dengan riko yang di ketahuinya adalah sahabat yang seperti saudara bagi bryan.
Pastinya baik riko maupun selena pasti tahu tentang kehidupan pribadi bryan dan Kanaya harus mendekati mereka.
Kanaya membuat strategi dan nanti malam dia akan ke kafe mereka dan tentunya mengajak teman temannya untuk menemaninya.
Untuk sementara sebelum akrab dengan selena dia akan mengajak teman dan nanti setelah berjalan lancar dia akan datang sendiri.
Kehilangan beberapa uang tidak masalah buat Kanaya yang penting semua berjalan seperti yang dia rencanakan.
drrrrrt.... deeeerrrrt... ponsel Kanaya bergetar dan dia mengangkat telefon dari bondan.
"Hai... cantik ayo kita jalan malam ini.! " ajak bondan
Kebetulan sekali fikir Kanaya.
"Bagaimana jika kita ke kafe BnF, aku dan teman temanku sudah janjian akan nongkrong di sana," ajak kanaya
"Baik ngk masalah, nanti aku menyusul dan serlok lokasinya.!" kata bondan
"Hmmm... nanti aku kirim, sampai ketemu nanti malam. " kata kanaya
"Ini akan menjadi semakin seru," kata kanaya tersenyum
MAAF THOR CRITA LO KURAG BRMUTU, SLAIN BNYK TYPO, PARA MC NYA LO BUAT BEGOK, BAHLUL & BLO'ON.. GK SPRTI CRITA CEO2 TEGAS, YG AKN HNCURKN ORG YG GANGGU KLUARGANYA, APALAGI GANGGU WANITANYA..
MKIN KE UJUNG, MKIN GK ENAK CRITANYA.. PARA MC UTAMANYA BAHLUL..
LEO & BONDAN YG TAU RAHASIANYA