NovelToon NovelToon
Suami Berondongku Ternyata CEO

Suami Berondongku Ternyata CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / CEO / Nikah Kontrak / Beda Usia / Teen School/College / Romansa
Popularitas:836.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rens16

Sequel The Mantans dan Merried by Order
Valleta Atria Praja anak pertama pasangan Vita dan Mamat berusia dua puluh lima tahun, cantik, pintar dan juga mapan. Diusianya yang sekarang Letta dituntut oleh mommynya untuk segera menikah karena sang mommy yang sudah berusia senja itu takut tak bisa menyaksikan dirinya menikah, apalagi dia sudah dilangkahi oleh adik lelaki satu-satunya yang sudah duluan menikah. Disaat kondisi seperti ini sayangnya Letta baru putus cinta dengan sang pacar karena sang pacar minder dengan status sosialnya. Disaat dia sedang frustasi karena ditinggal oleh pacar dan dituntut menikah itu, justru ia dipertemukan dengan Devano anak Gelsey dan Satria, cowok yang berusia jauh lebih muda darinya, mereka di tangkap basah saat tengah malam Letta berduaan dengan Devano di rumah cowok karena baju Letta yang basah kuyup karena hujan yang tiba-tiba mengguyur deras di daerah itu. Dan mereka akhirnya dipaksa menikah oleh warga disana.

Ikuti IG ku 16_rens

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Ada yang belum selesai.

Yang namanya orang jatuh itu pasti berjuta rasanya, ibarat kumbang bertemu bunga, atau seperti cicak yang nempel sama tembok.

Persis seperti mereka ini, di ruang kerja Satria, sengaja ditambahkan satu set meja kerja untuk Letta, Devano yang seharusnya duduk di kursi sang papa malah menarik kursi itu dan menempel pada Letta.

"Aku lagi kerja lho Dev," tegur Letta sambil melirik Devano yang merebahkan kepalanya di meja kerja Letta sambil menatap sang istri dengan tatapan memuja.

"Kerja ya kerja aja mbak, kenapa emang?" tanya Devano pura-pura tidak paham.

"Ya kan risih kalo kamu perhatiin kayak gini." Letta cemberut sambil fokus ke layar laptopnya.

"Anggep aja aku nggak ada," sahut Devano santai.

"Emang kamu hantu?" sahut Letta kesal.

"Ya boleh anggep aja hantu, hantu ganteng yang bergentayangan nyari mangsa cewek cantik di ruangan ini," jawab Devano tengil.

"Dasar mesum! Udah sono pak CEO duduk di meja kerjanya sendiri." Usir Letta galak.

Tapi bukan Devano namanya kalo dia tak mencari kesempatan dalam kesempitan.

Dia meraih dagu Letta lalu mendaratkan bibirnya ke bibir tipis itu, sedikit men*ulum hingga membuat Letta shock diperlakukan begini, ini kantor lho.

"Nyoba sensasi disini yuk mbak," ajak Devano.

"Ngaco!" Letta menabok perut Devano kesal.

"Mbakkkk.. " rengek Devano.

"Aku nanti jam dua annual meeting di Aurora lho Dev, semua cabang ngumpul, ini laporan perusahaan papa segini banyaknya kudu cepet selesai, ngeliat grafik penjualan yang menukik tajam gini kan berabe kalo nggak cepet diselesaiin," ucap Letta sambil membuka laporan dan melakukan catatan-catatan kecil.

"Nggak asik!" Devano menarik kursi kerjanya dan kembali ke mejanya.

"Belajar yang bener, kan kamu udah ambil tanggung jawab kantor ini," nasihat Letta bijak.

"Kan ada kamu mbak." Bisa saja Devano ngelesnya.

"Ya nggak bisa gitu Dev," ketus Letta sambil manyun.

"Apanya yang nggak bisa gitu?" tanya Devano.

"Kan ada kamu sama papa, kalo papa balik ya posisinya akan kembali lagi seperti semula."

"Ya kamu aja yang gantiin aku."

"Terus kamu mau ngapain?" tanya Letta mengeryit bingung.

"Ya nggak ngapa-ngapain, hahahaha," jawab Devano menyebalkan sehingga membuat Letta mendengus.

Lalu keduanya kembali bekerja, dibalik segala candaannya tadi nyatanya Devano mau belajar tentang laporan yang tak ia mengerti itu.

Waktu makan siang pun tiba, Letta dan Devano memutuskan makan siang bersama, rencananya setelah mereka makan siang, Devano akan mengantarkan Letta ke hotel di mana tempat diadakannya annual meeting perusahaannya.

"Padahal bisa ikut aja lho Dev, makan siang di hotel bareng daddy dan Vetsa," ucap Letta saat mereka meneruskan perjalanan menuju tempat Letta meeting setelah mereka selesai makan siang.

"Nggaklah mbak, ini kan acara kantor kamu, masak aku ikut," ucap Devano sambil menyetir.

Alih-alih bahagia, Devano merasa tak nyaman mengendarai mobil milik papanya yang berharga fantastis ini.

"Kenapa sih manyun mulu," tegur Letta.

"Enak naik motor atau naik mobil kamu, mobil papa kegedean dan menarik perhatian," gerutu Devano.

"Kenapa tadi nggak pakai mobil aku aja?" tanya Letta.

"Ya biar aku nggak keliatan miskin aja nebeng mobil bini mulu." Jawaban suami berondong yang masih sekolah itu ya begitu, selalu saja jawabannya out of the box.

Tak lama mobil berhenti di depan lobby hotel milik daddy mertuanya, Letta meminta tangan Devano untuk ia cium, dan seperti biasa Devano mencium kening Letta, lalu mencecap bibir itu sekilas.

"Nanti kalo udah selesai kabarin, aku jemput," ucap Devano lalu membiarkan Letta keluar dari mobil.

Letta menunggu sampai mobil Devano meninggalkan tempat itu, lalu Letta berbalik, dan saat itu Letta melihat Febian mantan pacarnya melangkah ke arahnya.

Letta mengangguk samar dan berniat untuk melangkah lebih dulu untuk meninggalkan Febian, tapi panggilan Febian menghentikan langkahnya.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Febian sopan, bagaimana pun Letta adalah anak pemilik pemilik perusahaan tempatnya bekerja dan sekaligus masuk jajaran petinggi di perusahaan ini.

Meski terkesan malas, akhirnya Letta mengajak Febian untuk mampir ke coffee shop yang ada di lobby hotel ini.

"Mau bicara apa?" Tak ada basa-basi di kalimat Letta, karena bagi Letta hubungan mereka yang telah kandas itu telah berakhir saat Febian memutuskan dirinya waktu itu, tak ada alasan apapun lagi untuk mereka membahasnya kembali.

"Lett.... aku mau minta maaf sama kamu, aku tahu aku salah telah memutuskan kamu secara sepihak, aku punya alasan melakukan itu." Febian menatap Letta dengan perasaan rindu yang teramat dalam.

Meninggalkan dan memutuskan Letta adalah bagian terberat dalam hidupnya, ia sadar ia adalah pria pecundang yang tak berani menghadapi kenyataan bahwa memang status sosial mereka berbeda, tapi sejak awal ia harusnya tahu bahwa ketika Letta menerima perasaannya, Letta pasti menerima semua kelebihan dan kekurangannya.

Dan sejak beberapa bulan perpisahan mereka ini, Febian sadar bahwa dia begitu sangat mencintai Letta dan takut kehilangan perempuan cantik itu.

"It's oke Feb, aku udah maafin kamu sejak awal kok, bahwa perasaan itu kan nggak bisa dipaksain, dan aku hormati apapun alasan kamu itu," ucap Letta dengan aura datar.

"Makasih Let, aku sadar setelah putus dari kamu bahwa aku tuh beneran sayang dan cinta sama kamu, aku nggak bisa hidup tanpa kamu, mumpung saat ini aku pas di Jakarta, aku mau bertemu sama orang tua kamu, aku..... "

"Maaf Feb, kamu terlambat, aku sudah menemukan pria yang mau serius sama aku, dan aku sudah menikah," potong Letta sebelum Febian melanjutkan ucapannya.

Febian melototkan mata tak percaya, ini bahkan belum setengah tahun berlalu sejak mereka putus waktu itu, tak mungkin kan Letta bisa move on secepat itu.

"Kenapa? Kamu nggak percaya?" tanya Letta dingin.

"Secepat itu Let?" gumam Febian lirih.

"Ya secepat itu, kamu tahu kamu sedang berhadapan dengan Valletta Atria Praja, cewek yang tak akan membuang waktu untuk orang yang tak mau melangkah bersamanya, aku rasa pembicaraan ini cukup sekian, dan please jangan mengganggu aku lagi." Tepat saat Letta mau meninggalkan tempat itu, dering ponsel memanggilnya.

"Hallo Dev," sapa Letta mesra.

"__"

"Coba tanya tante Winda atau om Vincent," ucap Letta sambil terkekeh pelan.

"__"

"Belum, bentar lagi, ini lagi mau masuk ruang meeting," jawab Letta.

"__"

"Iya sayang, i love you too." balas Letta lalu memasukkan ponsel ke dalam tasnya setelah sambungan telepon mereka terputus.

Lalu tanpa menoleh lagi Letta melanjutkan langkahnya menuju ke ruang meeting yang ada di lantai dua hotel ini.

Febian menatap nanar punggung yang menjauh itu, ada rasa tak terima mendengar kabar itu, karena Febian benar-benar tak sanggup hidup tanpa Letta.

'Kenapa gue setolol ini melepas dia sih, sial! ' maki Febian dalam hati.

1
ira rodi
kenapa gak cek cctv...atau cari bukti kok semua malah ngumpul di situ sih...gimna kalo bukti2 nya sdh dihilangkan...kan kalian yg rugi....
Nika Hidayah
Luar biasa
Mahendra Sari Anwar
mau liat jatuh bangung monty dapatkan vio donk thor..buat ceritanya🫰🔥
Rens16: Nanti aku bikinin yang Monty ya, tapi tunggu novelku yang lain tamat /Smile/
Mahendra Sari Anwar: ohh. .
aku belum baca ..
aku sekesaikan ini nanti aku baca yg itu.
tapi aku suka kalau monty dibuat kan cerita nya thor...🫰🔥
total 3 replies
Lhisa Amira Nhatasya
karyamu bgus baget thor
Lhisa Amira Nhatasya
Dev gantilah panggilan nya sm istri, jgn blg mbak trs dong, yang aj ud, gnti2 trs
yani prihastuti
Luar biasa
Aldy Nusdiansyah
mertua idaman banget
Lies Atikah
aku suka thor cerita nya
Rens16: Terima kasih😘💕
total 1 replies
Lies Atikah
aduh thor kebayang deh
Lies Atikah
hemh dasar davin
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
hhhhhhh dave tertarik dengan leta seperti ny
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
biar bengep kalo ganteng mah cakep
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
hhhhhhh 😁😁
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
namanya juga anak sekolah past tawuran
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
kalo di tempat ku umur 25 kalo blm nikah di katain perawan tua
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mahfud Aries: kyk kmu ya
total 2 replies
Anonymous
kenapa
Lies Atikah
konplik nya yang ringan yah jangan terlalu belibet thor
Lies Atikah
kamu sih gak ada rasa Devan tapi tuh cewe udah cinta banget
Rens16: Cowok ganteng mah bebas ya
total 1 replies
Lies Atikah
ah jadi geregeteun yeuh
Lies Atikah
enak yah emhh gasken lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!