NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Terbuang

Pembalasan Istri Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:230.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Naya_handa

Cantik dan kaya, dua hal yang tidak dimiliki oleh Anjani. Hal ini membuatnya diperlakukan secara tidak adil oleh suami dan keluarganya. Dihina, diselingkuhi dan diperlakukan dengan kasar, membuat Anjani akhirnya menyerah.

Keputusan bercerai pun di ambil. Sayangnya, sesuatu hal buruk terjadi pada wanita itu dan membawanya bertemu dengan seorang Kelvin Stewart yang merubah hidupnya.

Keinginannya saat ini hanya satu, yaitu membalaskan dendamnya pada Andrew Johanson Sanjaya, mantan suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada yang tahu?

Iringan suara saxophone yang menyanyikan lagu berjudul Boulevard menyambut kedatangan Jharna dan Amilny yang baru tiba di sebuah pesta. Pesta yang diadakan oleh sebuah brand parfum dan kosmetik terkenal dengan suasana pesta yang berkelas. Tidak ada orang yang Jharna kenali di tempat ini, ia hanya pernah melihat beberapa wajah yang pernah menghiasi halaman majalah mode dan fashion. Hanya satu orang yang tidak terlalu asing, yaitu seorang wanita bernama Ashley yang memberikan kartu namanya saat di toko.

Wanita itu melambaikan tangannya pada Jharna. Mata birunya langsung menangkap bayangan cantik yang terlihat celingukan bersama Amilny. Sungguh ia sangat bhagia karena dua hari lalu Jharna menghubunginya dan memutuskan akan datang. Lihatlah, wanita ini terlihat begitu cantik dengan gaun malamnya yang berwarna hitam, sesuai dresscode mereka.

“Hay, selamat malam. Senang melihatmu, nona Jharna,” sapa Ashley seraya mengulurkan tangannya ada Jharna.

“Hay, selamat malam.” Jharna membalas uluran tangan wanita berwajah indo itu. “Perkenalkan ini Amilny, rekanku.” Tidak lupa ia pun memperkenalkan Amilny yang berdiri di sampingnya.

“Halo, apa kabar?” Ashley menyambut Amilny dengan akrab.

“Hay, kabar baik,” Amilny memang selalu ramah.

“Aku senang melihat kalian sudah datang.” Ashley menatap haru pada Jharna dan Amilny.

“Terima kasih. Pestanya sangat indah, Ashley,” ucap Jharna apa adanya. Sudah sangat lama ia tidak menghadiri pesta. Ada pun pesta yang pernah ia hadiri, hanya sebatas pesta pernikahan saja, bukan pesta semacam ini. Para tetamu terkenal terlihat asyik menikmati pesta dengan minuman beralkohol yang menjadi magnet untuk memeriahkan acara. Mereka berbincang akrab seputar dunia fasion dan bisnis. Topik pembicaraan yang masih harus dipelajari oleh Jharna.

“Syukurlah, aku harap kamu menyukainya. Oh ya, biar aku kenalkan dengan seseorang, tunggulah sebentar.” Ashley beranjak sebentar meninggalkan Jharna dan Amilny. Ashley hendak menghampiri seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan jasnya yang rapi. Mereka berdua menghampiri Jharna.

“Aku rasa dia pemilik pestanya Jharna. Aku pernah melihat wajahnya di majalah,” bisik Amilny di samping Jharna.

“Benarkah?” Jharna jadi penasaran pada sosok pria bule dengan matanya yang kehijauan.

“Ya. Liat dari cara dia tersenyum, sepertinya dia tertarik padamu,” lagi Amilny berbisik seraya tersenyum lebar.

“Kak Amilny, jangan memujiku berlebihan.” Jharna balas tersenyum seraya memegang tangan Amilny. Benar juga, tatapan mata laki-laki itu langsung menunjukkan kalau ia terpesona pada sosok Jharna.

“Hahahaha… kamu akan mulai disibukkan dengan usaha para pejantan yang ingin mendekatimu,” ucapan Amilny semakin menambah tegang. Bukan tanpa alasan istri Bobby mengatakan hal itu. Ia sangat yakin karena sejak mereka datang, beberapa pasang mata langsung tertuju pada sosok Jharna yang begitu menarik.

Jharna tidak menimpali, ia hanya menoleh Amilny dengan senyum tertahan. Dari kerlingan matanya, Jharna tahu kalau Amilny sedang menggodanya.

Tidak lama, Ashley dan laki-laki itu sudah berada di hadapan Jharna. Laki-laki itu terlihat menegakkan tubuhnya yang tinggi.

“Nona Jharna, perkenalkan. Ini tuan Robert, direktur Perusahaan kami.” Ashley langsung memperkenalkan.

“Oh, hay, saya Jharna.” Jharna mengulurkan tangannya dengan ramah.

“Hay, senang bisa berjumpa denganmu. Anda terlihat cantik, lebih cantik dari foto yang di posting Ashley.” Bukan hanya menjabat tangan, laki-laki bernama Robert itu juga mencium tangan Jharna. Ia menatap wanita ini dengan penuh kekaguman.

“Terima kasih, senang bertemu dengan Anda tuan Robert.” Jharna balas menimpali.

Laki-laki itu tersenyum kecil, dengan berat hati melepaskan tangan Jharna yang ada di tangannya. Bergantian menjabat tangan Amilny dengan akrab. “Aku senang saat mendengar Anda bisa hadir. Aku memikirkan banyak hal untuk kita bicarakan.” Laki-laki itu terlihat begitu bersemangat.

“Oh ya, apa yang ingin Anda bicarakan?” Jharna jadi penasaran.

“Bisa ikut denganku? Kita membicarakannya di tempat lain,” ajak Robert. Sekilas Jharna menoleh Amilny dan wanita itu hanya mengangguk mengiyakan.

“Baik,” akhirnya Jharna setuju. Ia mengangguk sopan pada Ashley sebelum berlalu pergi.

Robert mempersilakan Jharna berjalan di sampingnya, menuju sudut ruangan yang lebih sepi di banding tempat lainnya.

“Wine?” tawar laki-laki itu.

“Tidak, saya tidak minum minuman beralhkohol,”

Robert teranguk paham, ia mengambilkan segelas jus yang disodorkan pelayan padanya dan memberikannya pada Jharna. Mereka berdiri bersisian memandangi sebuah meja yang memamerkan barang-barang yang akan Robert luncurkan malam ini.

“Postingan tentang Anda yang menggunakan produk kami, mendapat respon positif dari pelanggan kami. Aku ingin menawarkan sebuah kerja sama, jika anda berkenan.” Laki-laki itu beribicara lansung pada intinya.

“Kerja sama seperti apa yang Anda maksudkan?”

“Hem, sebagai bintang iklan produk kami. Apa anda sudah memiliki manajemen artist atau manajemen talent?” Robert menatap Jharna dengan penuh rasa penasaran.

“Tidak, saya tidak memiliki manajemen karena saya bukan seorang artist. Saya bahkan bukan orang yang terkenal.” Jharna mengakui dengan sejujurnya.

“Waahh, rupanya saya baru saja menemukan berlian yang tersembunyi.” Robert tersenyum dengan bangga. Jharna sedikit mengernyitkan dahinya tidak mengerti. “Maksudku, saya sangat beruntung kalau ternyata Anda bukan orang yang terkenal. Saya bisa memperkenalkan Anda pada dunia hiburan sebagai sosok baru yang akan menjadi bintang iklan produk kami. Apa Anda bersedia?” dengan jelas Robert memberikan tawarannya.

Jharna cukup terkejut dengan tawaran tidak terduga itu. Ia tidak menyangka kalau ia akan mendapatkan tawaran langsung dari direktur produk parfum dan komsetik ini. Apa ini bukti kalau jalan hidup di cantik selalu mulus?

“Saya harus memikirkannya terlebih dahulu, karena saya belum tahu apa saya berbakat di bidang ini atau tidak.” Jharna sedikit pesimis dengan kemampuan dirinya.

“Tentu, tidak masalah. Kami akan dengan setia menunggu keputusanmu. Jika berkenan, saya bisa memperkenalkan Anda dengan beberapa manajemen talent, mereka akan dengan sabar membimbing calon public figure mereka.”

“Terima kasih tuan Robert, saya akan mempertimbangkannya.” Hanya itu yang bisa Jharna ungkapkan saat ini.

“Dengan senang hati. Boleh saya meminta nomor kontak Anda?” tanya pria itu.

“Oh ya boleh. +6281 243, akh tidak tunggu,” seketika pikiran Jharna malah mengingat nomor Kelvin, padahal sekarang ia sudah punya nomor sendiri. “Sebentar, saya tidak terlalu hapal dengan nomor saya,” aku Jharna, membuat Robert tersenyum gemas pada wanita yang menggaruk dahinya meski tidak gatal. Jharna mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor miliknya sendiri. “Ini nomor saya,” ia menunjukkannya pada Robert.

Laki-laki itu segera mencatatnya lalu melakukan panggilan pada nomor Jharna. “itu nomor saya. Anda boleh menghubungi saya kapanpun,” ujar laki-laki itu.

“Baik, terima kasih,” sahut Jharna. Mereka saling bertatapan beberapa saat dan meneguk minuman masing-masing.

“Mr Robert,” sapa seseorang yang membuat Jharna ikut menoleh. Suara itu milik seorang wanita yang membuat Jharna membelalakan matanya kaget. Bagaimana bisa ia bertemu dengan wanita ini di tempat seperti ini? Apa dunia memang sesempit ini? Dan dia datang bersama,

“Andrew?” batin Jharna saat melihat laki-laki tampan itu berdiri di samping Cheryl. Matanya membulat sempurna melihat dua manusia yang nyaris membunuhnya ini berdiri di hadapannya. Seketika kaki Jharna terasa lemas, tidak bertulang. Bayangan saat dua orang ini membuatnya terjatuh ke laut pun berputar di kepalanya. Tatapan tajam Cheryl yang penuh kebengisan, keacuhan Andrew yang memilih tidak menolongnya, seperti rekaman kejadian yang terus berulang di kepalanya.

Seketika dunia Jharna menjadi sepi, hanya suara tawa Cheryl yang saat ini bergaung di telinganya bersamaan dengan suara deburan ombak yang menghantam tubuhnya dan menenggelamkannya. Tubuhnya gemetar dan berkeringat dingin. Ia melihat dua orang itu menatapnya dan rasanya ia ingin mencongkel dua pasang mata yang kini menatapnya dengan lekat.

“Nona Jharna, apa Anda baik-baik saja?” tanya Robert yang sedari tadi memanggil Jharna. Rupanya pria ini sedang memperkenalkan Jharna pada Cheryl dan Andrew. Pasangan yang terlihat bahagia dengan senyum lebar yang terukir di bibir mereka.

“I-iya, saya baik-baik saja.” Sekuat hati Jharna mencoba menyadarkan dirinya.

"Jangan kena mental Jharna! Hadapi mereka!" seperti ada bisikan dalam hatinya yang membuat ia menegakkan tubuhnya yang semula terhuyung dan nyaris jatuh.

“Perkenalkan, ini nona Cheryl dan tuan Andrew. Mereka rekan kerja saya,” Robert yang memperkenalkan dua orang itu pada Jharna.

“Hay, saya Jharna.” Meski tangannya dingin dan sedikit berkeringat, Jharna tetap mengulurkan tangannya. Ia ingin memberanikan diri untuk menghadapi dua orang ini. Bukankah ia tidak boleh terlihat lemah dan rendah di hadapan dua orang ini?

“Hay, senang berkenalan denganmu,” ucap Cheryl dengan senyumnya yang mengembang.

Jharna hanya tersenyum kecil, tidak menimpali. Ia juga menjabat tangan Andrew yang hangat dan erat itu. Tangan yang satu tahun lalu tidak mencoba menyelamatkan dirinya yang akan terjatuh dari ketinggian. Sebentar saja ia menjabat tangan Andrew, ia tidak mau mengotori tangannya dengan menyentuh tangan laki-laki ini.

“Tuan Robert, sepertinya Anda perlu menyapa tamu yang lain. Saya mohon permisi dulu,” pamit Jharna. Ia tidak bisa berlama-lama berada di sini. Mentalnya masih terguncang melihat keberadaan Cheryl dan Andrew.

“Oh, ya. Saya akan menghubungi Anda, nanti.” Robert hanya bisa membiarkan Jharna, karena sepertinya wanita ini tidak terlalu sehat. Wajahnya saja sangat pucat seperti seluruh aliran darahnya berhenti di kakinya.

“Tentu,” sahutnya pendek. Ia juga mengangguk kecil pada Andrew dan Cheryl lantas berlalu pergi meninggalkan dua orang itu. Entah apa yang mereka bicarakan kemudian, sungguh Jharna tidak peduli. Ia hanya ingin segera pergi dari tempat ini.

Langkah kaki Jharna terlihat panjang meninggalkan ruang pesta. Tubuhnya gemetar dan tangannya mengepal dingin. Ia sampai tidak sadar kalau ia datang bersama Amilny yang sekarang entah sedang berada di mana. Ia hanya tahu kalau ia harus segera pergi, tempat ini bukan tempatnya. Ia tidak mau bertemu dengan dua orang telah menghancurkan hidupnya.

“Jharna,” panggil seseorang yang melihat Jharna berjalan dengan cepat menuju lift. Wanita itu mengabaikannya, entah tidak terdengar atau apa alasannya.

“Jharna,” lagi ia memanggil Jharna dan berlari kecil menghampirinya. Ia menahan tangan Jharna saat akan menekan tombol lift. Wanita itu mengibaskan tangannya sebagai refleks kagetnya.

“Hey, ini aku,” ujar Kelvin yang menatap lekat Jharna. Wanita itu tampak ketakutan dengan wajahnya yang pucat pasi.

“Kelvin?” suaranya terdengar lemah dan gemetar.

“Ya, ada apa? Kamu baik-baik aja?” tanya Kelvin yang terkejut melihat kondisi Jharna. Seperti habis di kejar setan.

Bukannya menjawab, Jharna malah berhambur memeluk Kelvin. Erat, sangat erat sekali. Kelvin sampai kaget dan bertanya-tanya, ada apa dengan Wanita ini?

****

1
Ida Idato
Luar biasa
Ida Idato
Lumayan
Wayan RaNa
anjani masih plinpan, kebanyakan perempuan kyk gitu, takut menjanda
Helen Nirawan
ngomong sono ma ember , gk sadar diri , prett , siluman kecoa sinting
Helen Nirawan
bikin jd penghuni rsj tuh laki bini kampret , biar rasain , emosi
Helen Nirawan
kasian anak ny , py ortu gk beres 😓
Helen Nirawan
kasi obat impotent aj tuh playboy cap semut 😈😈
Helen Nirawan
najis cowo gratisan gk py malu , lu klo mo obral sana sini , sono noh di lampu merah x aj ada tua tua keladi yg nawar 😈😈
Helen Nirawan
klo mo operasi wajah , jgn pake wajah yg asli ny donk , cari yg laen aj , biar gampang and gk mudah dikenalin ama duo siluman rayap tuh yg gila
Helen Nirawan
dasar bego ( maaf kasar )🙏 , emosi , blg mo cerai , skr di rayu dikit lgs mau , oon jgn dipiara ,
Helen Nirawan
ini laki mau ny apa seh , lu benci ma.bini lu ampe lu py pacar gelap tuh cacing bau , trus bini minta cerai lu marah mau lu apa ? takut di minta harta lu , itu mah DL , sukurin
Helen Nirawan
harta ? tuntut aj semua ny , biar jd gembel.tuh laki
Helen Nirawan
gk.usah cengeng , laki murah gk usah ditangisin , di pasar byk , prett buang aj tuh laki ke kandang singa 😈
Helen Nirawan
br baca dah emosi , pengen gw rebus tuh orgil ,isshh
Elok Pratiwi
sampe bab ini cerita nya datar ga menarik
Agnes Theresia Tuto linang
terima jhanra
Agnes Theresia Tuto linang
uuuh... Andrew cowok playboy sangat murahan 😡
Agnes Theresia Tuto linang
Kisah perjalanan percintaan seseorang penuh Lika liku terkadang diawali dengan niat baik tetapi di hancurkan dengan niat jahat ada juga sebaliknya ♥️
Shaa Erahh
Luar biasa
Agnes Theresia Tuto linang
tetap kuat jharna kamu bisa melalui beratnya persoalan hidup mu.
ingat di ujung cambuk kehidupan ada emas berlian intan menanti mu✌️
Helen Nirawan: yg kuat donk , jgn lemah ntar ketahuan tuh ,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!