Perjalanan Seorang Pemuda Miskin Menuju Kesuksesan

"Eric... Kenapa kamu begitu cepat sekali pergi, bisakah kita makan berdua sebelum kamu pergi ke Jepang, sungguh aku merasa terlalu bersalah kepadamu, mohon Terima ajakan ku yang terakhir kalinya ini."

"Oooo tentu saja issabel aku menerimanya, bagaimana kalo kita makan bertiga bersama Bella."

"Ide yang bagus Eric, ayok kita pergi bersama ke rumah Bella."

Setelah sedikit perbincangan Eric dan issabel bersiap siap untuk pergi. Tapi tiba-tiba segerombolan mahasiswa berlari kearah Eric.

Ya itu adalah Daniel, David, Christian dan teman lainnya.

"Hentikan kalian jangan pukul dia, dia temanku." Ucap issabel.

Namun mereka semua tidak memperdulikan perkataan issabel. Mereka semua berlari menerjang kearah Eric.

Tanpa basa basi atau kasihan Eric langsung membalas tendang mereka dengan keras, karena Eric sudah sangat ingin membalas dendam mengingat waktu itu dia mau dibunuh.

Semua mahasiswa yang melihat kejadian itu berteriak histeris, mereka semua sudah menyimpulkan kalo Eric akan dihajar hingga babak belur oleh kelompok Daniel.

Bomn... Plak.. Plak... Bom.

Dengan kekuatan dan seni beladiri Eric sekarang tentu dia tidak akan kewalahan menghadapi mereka semua.

Seketika mereka semua jatuh ke tanah, Daniel, David, dan Christian berteriak kesakitan. Karena Eric baru saja mematahkan kaki mereka.

"Haii kalian semua! sudah terlalu kelewatan, apakah kalian tidak mengenaliku?" Eric menatap mereka bertiga dengan tatapan tajam. " Aku bisa saja melaporkan tindakan kalian semua atas percobaan pembunuhan terhadap Eric sebulan yang lalu.Betul aku adalah Eric yang kalian terus bully dan siksa. Dan hari ini aku akan mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua."

Setelah berkata seperti itu Eric langsung pergi dari Universitas bersama issabel.

Seketika Daniel, David, Christian dan semua yang mendengar perkataan Eric tersebut menjadi terkejut. Sebab Eric yang mereka tau adalah pria culun dan lusuh, tapi berbeda dengan hari itu, Eric seperti anak yang kaya dan berkuasa.

Setibanya Eric dan issabel di rumah Bella, mereka langsung mencari keberadaan Bella, saat mereka masuk sudah banyak keluarga Bella yang berkumpul di sana untuk ikut membantu ayah Bella, namun tak satu pun dari mereka yang mampu membantu menyelesaikan masalah itu.

"Heii Bella, apakah kamu baik-baik saja?" Ucap Eric.

Setelah melihat Eric Bella yang saat itu menangis langsung berjalan kearah Eric dan memeluk Eric, itu dilihat oleh semua keluarga Bella dan juga ayah Bella, sebab yang mereka tau Bella adalah anak yang polos dan belum pernah menyukai seseorang.

"Heii Bella,, apa apaan ini, siapa pemuda ini apakah dia pacarmu?"

Mendengar perkataan ayahnya tadi dengan tegas ia berkata.

"Betul ayah dia pacarku, sudah lama pacaran."

Mendengar Bella berkata seperti itu seluruh ruangan menjadi sunyi, Eric juga sedikit terkejut mendengar pengakuan Bella kalo Eric adalah pacarnya, begitu pun dengan issabel yang berada di dekat Eric.

Mendengar pernyataan putrinya, ayah Bella tidak marah sama sekali. "Ohhh... sungguh ayah baru mengetahui kalo anak ayah tercinta sudah mempunyai pacar, ayok suruh pacarmu duduk didekat ayah.”

Di samping itu Eric hanya diam terkejut mendengar pengakuan Bella, tapi di kejadian itu juga agak sedikit membuat Eric ingin tertawa.

"Nak, sudah berapa lama kamu berpacaran dengan Bella dan keluarga mana kamu berasal?" tanya Ayah Bella dengan penasaran, sambil menatap wajah Erick.

Mendengar pertanyaan ayah Bella Eric bingung, dia harus menjawabnya dengan jawaban apa. Melihat Eric yang kesusahan menjawab Bella langsung membantu Eric.

"Kami sudah berpacaran 1 tahun yang lalu Ayah, dan Eric berasal dari keluarga brown," dengan tegas. ucap Bella

Mendengar pernyataan Bella ayah Bella hanya mengangguk.

"Tapi sepertinya paman pernah mendengar keluarga brown itu dulu adalah keluarga yang berkuasa di Jepang. Apakah kamu dari Jepang, Nak ?" Ayah Bella langsung menjelaskan.

Mendengar pernyataan Ayah Bella Eric sedikit terkejut, sebab dia tidak punya keluarga sekarang, itupun nama brown diambil dari belakang namanya, Eric brown.

"Oh tidak sama sekali. Paman, apa yang terjadi dengan keluarga ini? mungkin saya bisa membantu menyelesaikan masalah!" tanya Erick pada Ayah Bella.

Mendengar Eric berkata seperti itu seluruh keluarga Ayah Bella tertawa terbahak bahak.

"Nak, aku menghargai niatmu ingin membantu.

Tetapi ini bukan masalah kecil bahkan sekaya apapun keluargamu pasti tidak akan mampu membantu kami," kata Ayah Bella agak ragu.

Eric hanya tersenyum pelan.

"Paman, katakan saja mungkin aku bisa membantu paman karena aku memiliki sedikit koneksi diluar sana," ucap Erick dengan tegas.

Mendengar pernyataan Eric, Ayah Bella memberi tahu dengan tidak bersemangat, sebab iya beranggapan mana mungkin anak muda seperti Eric dapat membantu keluarga.

"Jadi begini nak, perusahaan kami diambang kebangkrutan, jika kami ingin menyelamatkan perusahaan ini, kami membutuhkan dana sebesar $2 70 juta usd. Dengan ini perusahaan keluarga kami bisa diselamatkan," balas Ayah Bella dengan jujur.

Mendengar itu Eric hanya tersenyum tenang, sambil tertawa renyah sebab uang segitu bukanlah hal yang sulit baginya sekarang.

"Jadi seperti itu permasalahannya." Eric menghela nafas lalu berkata sambil menatap ayah bella." Semoga aku bisa membantu paman, tolong berikan aku waktu untuk menghubungi seseorang dan menyelesaikan masalah ini," ucap Erick dengan tenang.

Kemudian Eric mengeluarkan ponsel miliknya dan menghubungi Frank asistennya.

"Hallo tuan Eric ada yang bisa saya bantu?" tanya Frank penasaran.

"Frank aku butuh bantuanmu, tolong masukkan dana di perusahaan ini (...) sebesar $300 juta usd atas nama keluarga brown," ucap Erick Yang berbicara di dalam saluran telepon.

"Baik Tuan, akan segera saya selesaikan secepat mungkin masalah ini," balas Frank dengan patuh.

Setelah mematikan ponselnya semua orang memandang Eric dengan heran, termasuk Bella, lalu Bella membisikkan sesuatu.

"Eric apa yang kamu ingin lakukan?" tanya Bella penasaran.

Eric hanya tersenyum kecut dan menggaruk kepalanya.

"Aku tidak sedang melakukan apapun!," lanjut Erick tenang.

mendengar percakapan Eric tadi, semua semua keluarga Bella memandang jijik Eric. Karena mereka beranggapan jika itu hanyalah bualan seorang Eric untuk mendapatkan perhatian mereka.

Setelah menunggu beberapa menit tiba-tiba datang telepon dari perusahaan Ayah Bella.

"Pak, perusahaan kita baru saja menerima dana sebesar $300 juta usd atas bantuan dari keluarga brown. Dengan ini, perusahaan kita bisa diselamatkan dari ambang kehancuran," ucap Sekertaris ayah Bella

Seketika semua ruangan menjadi sunyi dan semua yang ada di dalam ruangan memandang Eric seperti memandang malaikat.

Begitupun keluarga Bella tadi yang merendahkan Eric, mereka hanya bisa menganga dengan mulut terbuka lebar sehingga satu piring bisa masuk ke mulut mereka saat itu.

Di samping itu Bella pun sangat sangat terkejut, sebab yang dia tau Eric tidak punya keluarga dan Eric adalah orang miskin. Tapi saat itu Bella juga menyimpulkan bahwa Eric mungkin benar memiliki keluarga yang kaya.

Ayah Bella di samping itu langsung berlari ke arah Eric dan memeluknya sambil berterima kasih.

"Nak, kami dari keluarga kecil ini sangat berterima kasih kepadamu, sebab jika bukan kamu mungkin keluarga kami sudah tidak ada. Ternyata betul kalau keluarga brown itu benar-benar ada," ucap Ayah Bella. Sambil melihat wajah Erick dengan tegas.

Eric sedikit bingung, siapa sebenarnya yang ayah Bella maksud, keluarga brown sendiri yang dia buat baru kemarin.

"Paman, bolehkah saya membawa Bella keluar makan sebentar?" pinta Erick dengan ramah dan santun.

"Ohhh tentu saja boleh, tentu saja sangat boleh nak, bila perlu kapan kamu bisa menikahi Bella?" tanya Ayah Bella yang penuh harapan.

Mendengar itu Eric menggaruk kepala dan tersenyum kecut.

"Ayah.. Jangan bertanya seperti itu kepadanya ," ucap Bella yang khawatir.

"Ayah hanya bercanda Nak, silahkan kalian sekarang boleh keluar makan." Sambil tertawa renyah, dia berbicara tegas.

"Terima kasih," jawab Eric.

"Ayah tahukan, dia adalah Eric yang ayah pecat kerja saat itu, sekarang dia adalah kekasihku," jelas Bella.