Perjalanan Seorang Pemuda Miskin Menuju Kesuksesan

Perjalanan Seorang Pemuda Miskin Menuju Kesuksesan

Bab 1

Siang menjelang sore itu, seorang pemuda berpakaian kemeja sedang berjalan menuruni anak tangga di universitas. Dia adalah Eric Brown. Eric sendiri bisa dikategorikan sebagai mahasiswa miskin di universitas tersebut. Di universitas ini, mahasiswa miskin kerap kali menjadi perundungan oleh anak-anak berlatar belakang keluarga kaya. Jika mereka tidak senang atau sedang marah mereka akan mempersulit mahasiswa dibawah kendali mereka.

"Bella, lihat itu..! Aku benar-benar sudah bosan melihatnya di universitas ini. Tidak bisakah sehari aku tidak melihatnya..?"

seorang gadis bernama Isabel berkata sambil mengertakan kakinya dengan kesal melihat Eric. Dia adalah seorang mahasiswi arogan di universitas itu dengan berlatar keluarga kaya di kota Leonard.

Dimata Isabel, orang miskin seperti Eric tidak layak untuk dipandang. Mendengar Isabel mengatakan itu, Bella sekilas melihat anak muda yang terlihat familiar. Menyadari itu Eric, Bella menyipitkan matanya tapi pada akhirnya dia mengabaikan Eric.

Bella adalah orang yang tidak suka mempersulit orang lain. Apa lagi orang yang ia kenal, tentu Bella tidak akan melakukannya.

Isabel kemudian melangkah maju sambil berkata kepada Bella,

"Tunggu sebentar Bella, aku ingin memberinya sedikit pemahaman. Dia benar-benar sudah merusak mood ku."

setelah mengatakan itu, Isabel kemudian berjalan menuju Eric dan akan memberinya sedikit pelajaran seperti apa yang dikatakan sebelumnya, tetapi sebelum ia bisa melakukan itu pada Eric, Isabel tiba-tiba terpeleset dan terjatuh tepat di hadapan Eric.

Pemandangan Isabel yang terjatuh di depan Eric itu disaksikan banyak mahasiswa di sana. Isabel terjatuh seperti orang yang sedang bersujud memohon di hadapan Eric.

Semua yang menyaksikan itu tertawa terbahak-bahak.

Bagaimana tidak, seorang primadona kampus akan bersujud di hadapan pemuda miskin seperti Eric?

Apakah itu pantas?

Apakah itu tidak lucu?

Tentu momen ini sangat lucu jika disaksikan secara langsung. Isabel merasa dirinya akan menangis melihat dirinya dipermalukan seperti ini. Kekesalan Isabel terhadap sosok Eric seketika saat itu juga langsung meningkat.

Menurut Isabel, kejadian memalukan ini terjadi akibat kehadiran Eric. Jika saja Eric tidak muncul dihadapannya hari ini, mungkin kejadian memalukan seperti ini tidak akan pernah terjadi.

Pada saat itu, sekelompok anak muda berjalan ke arah Isabel karena tertarik akan kerumunan.

"Apa yang terjadi padamu Isabel.?"

seorang pemuda bernama David berkata dengan nada khawatir pada Isabel.

Bisa dikatakan David satu siklus dengan Isabel, dia suka membuat masalah dengan orang-orang dibawah ekonomi nya. Melihat isabella duduk dilantai seperti orang kesakitan,david lalu berkata dengan nada marah,

" Siapa diantara kalian yang berani melakukan ini padanya? Apa kalian sengaja mau berurusan dengan ku?"

Semua orang yang menertawakan Isabel sebelumnya hanya bisa pergi menghindar. Sebab, mereka tidak ingin berurusan dengan David. Karena David sediri juga anak orang yang kaya dan menonjol di universitas ini.

Orang tuanya juga menjadi investor terbesar di universitas ini.

Jadi, walaupun dia sering membuat kegaduhan, pihak universitas tidak pernah mempersulitnya dalam menyelesaikan masalah. Karena mereka masih mempertimbangkan status David.

Kesenjangan antara si kaya dan si miskin di kampus ini sangat tinggi. Dimana si kaya akan dengan sombongnya melakukan hal yang mereka inginkan, dan si miskin hanya bisa menerima kenyataan itu.Bukan karena aturan kampus tidak ketat, akan tetapi kekuatan uang mengalahkan segalanya. Seseorang akan kebal hukum jika mereka mempunyai banyak uang.

Melihat semua orang yang memandanginya sudah pergi, Isabel buru-buru berdiri lalu langsung menampar eric dengan keras.

Plak...

"ini bayaran kamu mempermalukan ku."

Plak...

"Ini bayaran karena kamu merusak mood ku."

Setelah menampar eric dua kali, Isabel langsung tertawa puas seolah-olah dia sudah mengalami sebuah kemenangan. Eric hanya bisa diam tanpa bersuara karena dia tau dia jika dia melawan, maka masalahnya akan menjadi semakin rumit.

"Terimakasih David telah membantuku dari rasa malu.!" ucap Isabel.

David hanya mengangguk sebagai tanggapan. Melihat Isabel menampar Eric, David langsung menyimpulkan kalo Eric penyebab masalah ini terjadi. David menatap Eric dan berkata.

"Ooo, apakah anak ini yang mengusik mu Isabel?"

Isabel mengangguk,

"Iya, dia yang mempermalukan ku. Kamu harus membantuku untuk memberinya pelajaran David."

Bella yang berada di kejauhan segera menghampiri Isabel. Bella tau jelas siapa yang salah, siapa yang memulai membuat masalah.

"Isabel, Jangan mempersulitnya seperti ini. Kamu jangan seperti anak kecil mengurusi hidup orang lain. Lagi pula kamu juga yang salah, masih juga menyalahkan dia! "

ucap bella menyalahkan semua pada Isabel. Isabel terdiam melihat bella membela eric.

"Ahh bella, kamu membela dia?" ucap isabella sambil mengerutkan alisnya.

Bella berkata dalam ketidakberdayaan.

"Benar aku membelanya. Dia teman ku, jadi jangan mempersulitnya seperti itu. Ayo pergi, lupakan masalah ini."

Setelah mengatakan itu, bella langsung menarik tangan isabella pergi menjauh dari tempat kejadian. Sebelum bella pergi, dia menunduk meminta maaf pada eric,

"Eric, maafkan temanku. Ku harap kamu tidak memasukkannya ke dalam hati. "

Isabella hanya bisa pergi dengan kekesalan, dia tidak bisa berbuat banyak, karena bella adalah teman dekatnya.

Hati eric terasa sangat senang mendapatkan pembelaan dari bella.

Bagi eric, hanya bella gadis yang tidak memandang rendah dirinya. Sedangkan disamping itu, david sangat kesal karena eric mendapatkan perlindungan dari bella.

Walaupun suasana seperti ini, kepribadian David sangat suka membuat onar. Jadi kali ini David tidak ingin melepaskan eric begitu saja. Sebab mereka juga tidak suka melihat kehadiran Eric, bagi mereka orang miskin sama sekali tidak pantas kuliah ditempat seperti ini.

"Kamu lagi, kamu lagi. Padahal aku sudah

memperingati mu untuk keluar saja dari Universitas ini. Percuma pintar tapi miskin..! Tempat mu bukan disini!" ucap David sambil tertawa penuh kemenangan.

"Aku tidak pernah melakukan apapun pada Isabel. Dia sendiri yang jatuh, tapi setelah kamu datang dia menyalahkan ku."

jawab eric untuk memperjelas situasinya supaya dia tidak sepenuhnya disalahkan.

"Anjing! Beraninya kamu menimpali ku.!" David meraung marah. David memandangi kedua teman yang sedang bersamanya sambil berkata,

"Kalian cepat bawa dia kebelakang universitas bersama ku." Mendengar itu, kedua teman David langsung membawa eric ke belakang universitas. Sebenarnya eric ingin melawan, akan tetapi dia masih trauma dengan kejadian sebelumnya. Dia pernah melawan balik saat diperlakukan seperti, tapi hasilnya eric yang menanggung segala akibatnya. Bukan hanya dia dipukuli habis-habisan, bahkan waktu itu eric juga hendak dikeluarkan dari Universitas.

David dan kedua temannya memukuli eric di belakang universitas. Ketika melihat sudut mulut eric mengeluarkan darah, disitulah mereka berhenti memukuli eric.

Pada saat itu banyak mahasiswa yang menyaksikan kejadian eric dipukuli oleh David dari kejauhan. Namun tak satupun dari mereka yang berani membantu eric mengingat David adalah anak yang susah dihadapi.

Kesenjangan orang miskin dan kaya memang tinggi di Universitas itu. Yang kaya akan dengan mudah menyelesaikan masalah dengan mengeluarkan sedikit uang. Beda hal dengan orang miskin, mereka akan sulit menangani masalah karena tidak memiliki uang untuk membantu menyelesaikan masalah. Seperti inilah siklus kehidupan Eric selama ini, dimana dia sering dianggap pecundang yang menyedihkan.

Banyak juga yang membully dengan memukulinya hingga mengalami luka-luka. Bukannya Eric lemah atau bodoh tidak melawan, Eric selalu berfikir ke depan nya seperti apa.

Jika Eric melawan balik orang yang menindas nya pada saat ini, mungkin saja Eric akan ditindas lebih kejam lagi atau bahkan Eric dibunuh.

Andai kata jika ada kekuatan seperti keluarga yang mendukung Eric dari belakang saat ini, mungkin Eric akan memiliki keberanian melawan balik mereka yang menindasnya. Akan tetapi Eric tidak memiliki siapapun mendukungnya dibelakang. Lebih baik merasakan rasa sakit sesaat daripada melawan balik yang berujung nyawa melayang.

Hanya orang bodoh yang berfikiran melawan balik demi menjaga martabatnya yang bisa berujung mereka mati sia-sia. Jadi Eric lebih menyayangi nyawanya dari pada menjunjung tinggi martabatnya.

Terpopuler

Comments

Septi Maharani

Septi Maharani

seruu nih😉

2024-01-26

0

Dimas Purgatory

Dimas Purgatory

njijg buat karakter jangan jadi laki naif dan tolol

2023-11-30

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuuuutt memantau...🤔🙄😩😠😡💪

2023-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!