ANAK KEMBAR JENIUS

Sesampainya di depan gedung apartemen Garden Bella pun turun dari mobil, dan mengucapkan terima kasih tiada henti hingga mobil pun kembali berjalan.

Di saat Bella masuk ke dalam gedung dia baru ingat, jas presdir masih melekat di tubuhnya. Dia berpikir mungkin akan mengembalikannya ketika sudah selesai di laundry.

Saat Bella masuk ke dalam rumahnya lampunya masih menyala, dia sudah tahu jika anakmya tidak akan tidur jika dirinya belum kembali kerumah.

“ Kenapa tidak membawa payung ibu?” Tanya Dean.

“ Hmmm.. aku meninggalkannya dikantor,” ucapnya.

Dean menelisik menyadari ada sebuah jas yang mahal membungkus tubuh ibunya, dia menanyakan jas itu milik siapa?

“ Ibu. Jas siapa yang ibu kenakan?” ungkap Dean.

“ Oh. Ini bukan milik siapa-siapa,” ungkap Bella.

Dean merasa ibunya menyembunyikan sesuatu.

“ Pergilah mandi. Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu ibu,” ucap Dean.

Namun dia lebih memilih agar ibunya segera mandi air hangat agar tidak sakit, ketika Bella sedang mandi. Dean mengambil jas itu, Dean menghirup aroma parfumnya yang membuatnya tenang.

Dia merasa sangat familier dengan aromanya, Dean hanya tersenyum kecil mungkin ibunya mulai tertarik pada seorang pria setelah sekian lama.

Di dalam bak mandi, masih terlintas kejadian di dalam mobil. Dia tersipu malu wajahnya kembali merona, dia merasa seperti kembali jatuh cinta, namun dia tersadar bahwa presdir bukan orang yang bisa di dekati sembarang orang.

Mengingat statusnya yang hanya orang biasa, bahkan memiliki dua orang putra tanpa ikatan pernikahan, muncul kembali ingatan saat Bella masih menjadi nona besar di keluarga Xia, sebelum semuanya hancur karena ayahnya yang berselingkuh dengan wanita lain.

Bahkan ayahnya lebih memilih meninggalkan ibunya. Bella bangkit dari bak mandi menuju ruang ganti di kamarnya.

Tok… tok… tok.. suara pintu diketuk.

“ Masuklah,” teriak Bella.

Dean dan Dion memasuki kamar ibunya. Menghampiri Bella yang sedang duduk di tempat tidurnya.

Dion menghambur ke dalam pelukan ibunya. Sedangkan Dean duduk di sofa dekat tempat tidur.

Dion bertanya. “ Ibu. Apakah hari ini begitu berat?”

“ Tidak sayang. Semuanya berjalan cukup lancar,” ucap Bella.

“ Lalu kenapa ibu pulang larut malam seperti ini?” Dion bertanya dengan sedikit khawatir.

“ Tidak apa-apa sayang, ibu hanya harus menyelesaikan pekerjaan ibu, jadi ibu harus lembur dan terlambat pulang. Selebihnya itu hanya tuntutan pekerjaan saja, jadi jangan khawatirkan ibu,” seraya tersenyum Bella menjelaskan tentang pekerjaannya.

“ Kakak. Katakan sesuatu. Apakah kau tidak khawatir pada ibu?” seru Dion.

“ Apa yang harus aku katakan?” ucapnya.

“ Apa saja yang ingin kau katakan,” Dion sangat kesal terhadap sifat Dean.

Dean bertanya. “ Ibu. Bolehkah aku bertanya padamu?”

“ Hmmm.. ya kau boleh bertanya apa pun sayang,” ucap Bella menyetujui permintaan putranya.

“ Ibu kau pulang dengan siapa? Tampaknya itu adalah seorang pria? Siapa dia?” Dean yang memberondong pertanyaan sekaligus pada ibunya. Membuat Bella sedikit bingung.

Bagaimana mungkin anaknya bertingkah seperti seorang ayah? Bella hanya mampu menjawab karena tidak ada pilihan lain.

“ Hhmmpp… ya ibu pulang dengan menumpang pada seseorang. Dia adalah atasan ibu di kantor.”

“ Menurut rumor dia adalah pria yang sangat dingin dan angkuh, tapi setelah ibu duduk bersama dengannya, ibu merasa bahwa dia adalah pria yang hangat namun dia seperti kesepian, tatapan kedua matanya sangat dalam mungkin tak berdasar.

Udahan dulu ya… aku lanjut besok .

Jangan lupa; like, vote, dan komen ya guys.

Maaf kalau masih ada salah tulis atau typo, terima kasih. 🙏🫶🌹🌹

Bersambung