My Absurd CEO

Dean mengantarkan Alex ke apartemen, dan karena kelelahan dia berinisiatif untuk menginap dan bermalam di apartemennya.

Alex sama sekali tidak bisa menolak karena dia sadar diri, apartemen itu belum menjadi hak miliknya selama kontrak nya masih berjalan.

"Aku masuk kamar dulu, thank you Dean sudah mengantarkan ku sampai sini." ucap Alex basa basi.

"Okey never mind." jawab Dean

Alex pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri, dan melaksanakan ritual malamnya sebelum tidur. Seperti biasa Alex hanya menggunakan pakaian tidur yang disukainya, mini dress berbahan satin karena adem dan nyaman di kulit saat tidur. Jika Dean menginap maka saat dia keluar kamar dia akan mengganti bajunya terlebih dahulu karena tidak mau dituduh menggoda atasannya itu.

Alex sudah bersiap tidur dan hampir terlelap, saat dia sudah hampir berada di alam mimpi, pintunya diketuk oleh seseorang.

Alex berjalan setengah sadar membukakan pintu, karena pengaruh sampanye yang dia minum juga saat di pesta tadi membuatnya sedikit linglung.

"Ya ada apa?" tanya Alex saat tau yang mengetuk pintu itu adalah bosnya. Dia membukakan pintu tanpa membuka penuh matanya.

Yang ada di depan pintu tidak menjawab, tapi Dean fokus pada penampilan Alex yang terlihat sangat menggoda. Pakaiannya yang minim dan memperlihatkan lekuk tubuhnya, pahanya yang putih terlihat indah, bahkan bagian dadanya yang menonjol sempurna serta rambutnya yang panjang dan sedikit acak-acakan.

"Hei, ditanya malah bengong. Ada apa Dean?" tanya Alex lagi masih tidak sadar jika lawan bicaranya sedang dipenuhi oleh gairah dan sesuatu yang mendesak ingin segera dituntaskan.

"Apa kau sengaja ingin menggodaku?" tanya Dean dengan suara parau pejuh gairah dan wajah yang didekatkan pada Alex.

"Apa? Menggoda mu? aku tidak menggoda mu, tapi kamu mengganggu tidurku. Jika tidak ada hal penting aku akan menutup pintunya." ucap Alex kesal karena dituduh menggoda Tuannya itu, "siapa juga yang menggoda, jelas-jelas dia yang datang mengetuk pintu kamarku." gumam Alex tapi terdengar oleh Dean.

Saat Alex akan menutup pintunya, tiba-tiba tangan Dean menahan pintu itu dan Dean melesat masuk ke dalam kamar Alex dan mengungkung Alex di tembok dengan kedua tangan menahan agar alex tidak kabur.

Dean mulai mendekatkan wajahnya kepada Alex dan berniat hendak men****nya, tapi Alex membalikkan wajahnya sehingga bibir Dean hanya mengenai pipinya.

"Remember, no physical touch." ucap Alex

"Ok no physical touch tapi ini mendesak Alex." jawab Dean masih dengan suara parau yang dikuasai oleh gairah seorang pria dewasa.

Dean menarik tengkuk kepala Alex dan mulai menciumnya dengan lembut, lama-lama dia menuntut dan melakukannya dengan penuh nafsu, sehingga membuat Alex yang tak sadar karena pengaruh sampanye turut membalas aksi Dean dengan keinginan yang sama. Mereka pun terhanyut ke dalam indahnya dan dinginnya malam. Sebagai dua orang dewasa yang sedang dimabuk asmara mereka melanjutkannya hingga ke atas ranjang.

Dean menciumi seluruh tubuh Alex yang sudah polos. Namun tiba-tiba Alex tersadar, jika apa yang dilakukannya salah, Alex menghentikan aksi Dean yang hampir membuka celana boxer nya.

"Sorry Dean, it's wrong! Kita seharusnya tidak melakukan ini." ucap Alex

Tapi, Dean yang sudah diliputi dengan gairah yang sudah mencapai ubun-ubun tidak menggubris perkataan Alex, apalagi dia disuguhi oleh tubuh Alex yang terpampang dengan indah dan menggoda.

Dean sudah tampil polos, saat Dean akan melancarkan aksinya, tiba-tiba terdengar suara bel pintu apartemennya yang ditekan.

Dean tetap akan melanjutkan aksinya, tapi lagi-lagi bel pintu ditekan terus menerus dengan tidak sabarnya.

Alex bangun mengambil pakaiannya yang tercecer di lantai dan pergi ke kamar mandi untuk berpakaian dan mengganti pakaian dengan semestinya.

Begitupula dengan Dean, dia kembali berpakaian dan mencuci mukanya agar hasratnya turun dan bersiap melihat siapa gerangan yang mengganggunya dengan menekan bel pintu tiada henti.

Saat Dean membukakan pintu, begitu terkejutnya Dean karena yang datang adalah Angela dengan seorang gadis cantik mungil yang berada dalam gendongannya.

"Angela, what are you doing?" tanya Dean

"Sorry Dean larut malam begini aku mengunjungimu. Aku sudah tidak tahu lagi harus ke mana, dan bagaimana." ucap Angela

"Apa maksudmu?" tanya Dean.

"Bolehkah aku masuk dan duduk menjelaskan maksud kedatanganku?" tanya Angela, karena Dean masih bertanya dan menghalangi nya untuk masuk, apalagi di dalam ada Alex wanita yang tadi hampir dicumbuinya. Dia tidak mau terjadi salah paham kembali setelah susah payah menjelaskan kejadian di Swiss padanya.

"Baiklah, ayo masuk! Biar aku gendong Mikha." Dean menggendong Mikha dan menidurkannya di sofa. Angela dan Dean duduk di sofa berhadapan karena sepertinya Angela akan berbicara serius dengannya.

Alex keluar dari kamar dan melihat ke arah lantai bawah jika Dean sedang ada tamu, dia pun berinisiatif untuk membuatkan teh panas karena memang cuaca di luar sangat dingin.

Alex sengaja memakai celana panjang dan hoodie, karena selain dingin dia juga ingin menutupi kissmark yang ada di lehernya akibat perlakuan Dean tadi.

"Silakan diminum Nyonya, Tuan." ucap Alex saat menyuguhkan teh hangat sebanyak dua cangkir dan segelas susu hangat jika gadis kecil itu terbangun.

Bukan tidak sadar, Alex tau jika wanita yang ada di hadapannya ini adalah Angela, mantan kekasih Dean dan juga wanita yang pernah ditemuinya di Swiss. 'Pertemuan kembali antara lelaki yang sekarang mulai mengisi relung hatinya dan mantan pacar yang masih tidak bisa dilupakannya.' batin Alex

"Kenapa dia ada di sini? Bukankah tidak baik ada seorang wanita Tengah malam begini di apartemen bosnya? Bukankah dia itu asistenmu?" tanya Angela

"Bukan urusanmu!" jawab Dean ketus.

"Hei, Dean kamu itu petinggi perusahaan, bukan kah tidak baik jika memasukkan seorang wanita j****g ke dalam apartemen mu larut malam begini?" ucap Angela dengan nada marah dan sengaja dikeraskan agar Alex yang berada di dapur mendengar perkataannya.

"Diam kau Angela, apa kau tidak sadar apa yang kamu ucapkan akan membangunkan Mikha dan itu sangat tidak sopan!" jawab Dean dengan marah juga.

"Dean apa kamu lebih membela wanita murahan itu daripada aku wanita yang kamu cintai?" ucap Angela dengan suara parau menahan tangis.

"Ck, Kamu itu ya, masih berlagak menjadi wanita yang dicintai. Siapa yang bilang jika aku masih mencintaimu?" tanya Dean dengan melipat kedua tangannya dan menaikkan satu kakinya di atas paha.

"Aku mau kamu mengusir wanita itu sekarang juga!" ucap Angela dengan nada yang masih diliputi emosi.

"Apa kamu bilang? Kamu datang ke apartemenku hanya untuk membuat masalah? Sebaiknya kamu pulang sekarang juga!" Dean berdiri dan hendak menarik tangan Angela untuk mengusirnya dari apartemen nya, walau ada perasaan tidak tega karena melihat gadis kecil yang sedang tertidur pulas.

"Dean, aku lebih berhak berada di apartemen ini dari pada wanita itu. Aku ini adalah ibu dari anakmu!" ucap Angela yang sontak membuat Dean terkejut dan Alex yang sekarang berada di dapur dan mendengar perkataan Angela yang sengaja dikeraskan pun ikut terkejut.

...****************...