NovelToon NovelToon
Ketika Aku Menyerah

Ketika Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: Bhebz

"Buka hatimu untukku kak Praja," mohon Ardina Rezky Sofyan pada sang suami dengan penuh harap. Air matanya pun sejak tadi sudah menganak sungai di pipinya.

Pernikahan sudah berlangsung lama tapi sang suami belum juga memberinya kebahagiaan seperti yang ia inginkan.

"Namamu belum bisa menggantikan Prilya di hatiku. Jadi belajarlah untuk menikmati ini atau kamu pergi saja dari hidupku!" Balas Praja Wijaya tanpa perasaan sedikitpun. Ardina Rezky Sofyan menghapus airmatanya dengan hati perih.

Cukup sudah ia menghiba dan memohon bagaikan pengemis. Ia sudah tidak sabar lagi karena ia juga ingin bahagia.

Dan ketika ia menyerah dan tak mau berjuang lagi, akankah mata angin bisa berubah arah?

Ikuti perjalanan cinta Ardina Rezky Sofyan dan Praja Wijaya di sini ya😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Gangguan Kecil

Anak kecil itu terbangun saat merasakan gempa lokal pada ranjang yang ia tempati. Dan lebih kagetnya lagi seorang pria asing sedang bersama dengan mamanya. Seorang perempuan yang sangat dekat dengannya selain sang nenek.

"Ma ma huaaa ma-ma!" David berteriak nyaring memanggil mamanya yang sedang berada di bawah kungkungan Praja.

Bugh

David langsung mengambil mobil-mobilan toya yang selalu menemaninya kemanapun. Ia memukulkannya pada Praja Wijaya.

Bugh

Dua orang yang sedang dalam proses penyatuan itu tersentak kaget. Praja langsung menghentikan hentakan indahnya pada tubuh istrinya.

Bugh

"Mama huaaa mama!" David histeris. Ia tidak suka dengan seorang pria yang sedang menguasai miliknya.

"Kak, lepaskan aku plis. David ngamuk tuh," ucap Ardina dengan wajah tak nyaman. Ia yang sudah berada di nirwana kini harus terjun bebas ke bumi karena putranya.

"Mama huaaa mama huaaa."

Praja Wijaya tampak sangat tak rela. Ia pun dengan terpaksa harus menarik kembali ular piton nya dari sarang yang sangat sempit dan nikmat itu.

Ia langsung bangun dan turun dari ranjang dengan tatapan membunuh dari David. Mau tidak mau ia harus melanjutkannya di kamar mandi karena tak ingin David memukul lagi kepalanya.

Ardina juga langsung menarik selembar selimut untuk menutupi tubuh polosnya kemudian meraih David ke dalam pelukannya. Ia membujuk sampai anak berusia 2 tahun itu berhenti menangis.

"Sayang, David diam dong, cup cup cup." Ardina menepuk-nepuk pantat sang anak seraya membisikkan kata-kata rayuan agar putranya itu berhenti menangis.

"Itu tadi Papamu sayang. David mau papa 'kan?" Ardina memandang sang putera dengan tatapan penuh cinta.

"Papa, caya mau papa," ucap David manja disela-sela sisa tangisnya. Ia balas menatap wajah sang mama dengan air mata yang masih keluar sedikit-sedikit.

"David punya papa kok." Ardina menjawab dengan perasaan haru. Ia mencium pipi kanan dan kiri David berkali-kali.

"Papa mana?"

Bersamaan dengan itu, Praja baru keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang sangat segar. Rambutnya tampak basah karena sudah mandi lagi.

Pria tampan itu langsung menghampiri posisi dua orang kesayangannya yang masih duduk di atas ranjang sang istri.

"Ini papanya David," ucap Praja seraya menunjuk dirinya sendiri. Ia ikut duduk di samping kedua orang yang sedang membicarakannya.

David menatapnya dengan tatapan curiga. Ia tidak bisa percaya begitu saja. Apalagi ingatannya masih sangat segar bagaimana pria itu memperlakukan mamanya tadi.

"David, itu papa sayang," ucap Ardina seraya menunjuk pria tampan itu dengan tatapannya. David belum bergerak. Ia masih belum percaya begitu saja.

"David ini papa sayang," ucap Praja lagi seraya mengirimkan senyumnya yang menawan.

"Ayo peluk papa dong," lanjutnya seraya meraih tubuh gembul itu agar mau berpindah tempat ke arahnya.

Awalnya David tidak mau tapi karena Praja membujuknya dengan bermacam-macam janji hadiah, akhirnya anak itu mau juga.

"Din, kamu bisa mandi sayang, biarkan aku yang menjaganya di sini." Ardina menyerahkan putranya ke dalam pangkuan suaminya dengan wajah yang tampak bersungut-sungut. Apalagi tubuhnya langsung terbuka kembali karena selimutnya ter ikut ditubuh David.

"Hey, kenapa sayang? Kok wajahnya kayak gitu sih?"

"Ish! Gak peka!" Ardina mencibir.

Praja tersenyum penuh makna. Ia curiga kalau istrinya kesal karena mereka belum sampai ke puncak dan harus berhenti di tengah jalan.

"Bentar malam bisa kita lanjutkan. Aku juga belum keluar sayang." Pria itu meraih tangan sang istri kemudian mengecupnya.

Akan tetapi Ardina belum juga tampak cerah. Ia tiba-tiba merajuk. Entah karena efek obat yang diberikan oleh Maher semalam atau bagaimana.

Ia masih berada pada kondisi yang sangat haus belaian. Ia belum puas dengan perlakuan suaminya yang belum sampai di puncak.

"Din, aku mengerti sayang. Ingat David. Ia juga butuh kita untuk saat ini." Praja langsung meraih bibir istrinya itu kemudian mengulummnya lagi dengan sangat lembut.

"Papa mama."

Mereka dengan cepat saling melepaskan diri.

"Aku mau mandi." Ardina langsung berlari ke arah kamar mandi karena tidak ingin membuat mata putranya melihat hal yang tidak-tidak lagi.

Praja menghela nafasnya. Sepertinya ia harus menyediakan banyak waktu untuk istrinya itu. Dan tentu saja untuk David juga.

"Nah sekarang kita main ya my boy."

David tersenyum kemudian mengecup pipi kiri dan kanan pria tampan itu.

Nampak sekali kalau ia sangat senang bertemu dengan pria itu. Seorang pria dewasa yang baru ia temui setelah sekian lama hatinya mencari sosok lain selain ibu dan neneknya.

"Hey tayo...hey Tayo...."

"Hai Tayo, hai Tayo, dia bis kecil ramah. Melaju, melambat, Tayo selalu senang."

Praja menyanyikan sebuah lagu yang akhir-akhir ini sering ia dengar diputar di sebuah tempat permainan anak-anak. Ia sampai sangat hapal lagu itu karena seringnya ia dengar.

Ya, selama beberapa bulan ini, ia sering sekali mengunjungi toko atau tempat bermain untuk anak-anak jika ia sedang lelah bekerja.

Ia mendapatkan kebahagiaan tersendiri jika sampai di tempat itu dan melihat anak-anak sedang bermain.

Waktu itu, ia berharap akan bisa bertemu dengan seorang anak yang merupakan anaknya. Bertemu dengan Ardina dan mengatakan kalau anak itu adalah anaknya.

Dan hasilnya nihil.

Mainan pun selalu ia beli setiap pulang dari tempat itu untuk dihadiahkan nanti pada anaknya ketika bertemu.

Akan tetapi, puji syukur, Tuhan telah membayarnya dengan memberikan pertemuan yang sangat indah dengan istrinya.

Dan kini, rasa syukurnya semakin bertambah saja karena ia sudah mendapatkan putranya juga dalam keadaan sehat.

Setelah bermain-main. David pun sudah mulai bosan dan ingin keluar dari kamar itu. Biasanya ia ingin minum susu atau makan cake favoritnya.

Praja pun segera berpakaian dan membawa putranya untuk keluar dari kamar itu diikuti oleh Ardina dibelakangnya.

"Halo tante Fin, selamat siang," ujar Praja seraya melambaikan tangan David pada Selfina.

"Oh hai David sayang, wah senang ya udah ketemu papa," balas Selfina dengan wajah ramah dan ceria. Gadis itu langsung meraih David dari gendongan Praja Wijaya.

Rupanya gadis itu sangat bisa menarik perhatian anak-anak.

Praja Wijaya tampak bingung tapi Asna segera menjawab kebingungannya.

"Ibu sudah menceritakan semua tentang kalian pada Selfina."

"Oh gitu ya Bu. Baguslah, jadi kamu udah tahu siapa istri dari bosmu ini Fin."

"Iya pak. Eh, David ternyata lebih ganteng daripada papanya yak?" tanya Selfina berusaha menggoda anak kecil itu. David tersenyum lebar sedangkan Praja hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Pujianmu bagus Fin. Mungkin kami akan menjadikan kamu sebagai menantu," ucap Ardina dengan senyum diwajahnya.

"Hah?"

Selfina menatap David yang sedang menatapnya juga. Setelah itu ia tersenyum meringis.

🌹🌹🌹

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?

Nikmati alurnya dan happy reading 😊

1
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Khairul Azam
dr bab ini aku stop baca jujur sih meski ini novel aku paling gak suka perempuan yg memakasakan cinta, merendahkan harga diri jadi perwmpuan mahal dikit dong. geli sendiri aku bacanya
Dede Bleher: betuul.
aku benci pd perempuan yg menghiba pd pria demi Cinta.
krna aku pernah di tolak oleh pria jg!
aku di tolak malah aku gandeng mas bule.
taraaaaa, sekarang 31 thn nikah.
dan dia malah di jodohkan sm tetangga nya krna bujang lapuuuuk 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Khairul Azam
ya bener sih dibilang murahan menjijikan perempuan seperti itu
delfastri
ntar aje maafanya ramadhan aja masih lama pa lagi lebaran..
Diana Sofya
Luar biasa
Normah Basir
ternyata..,....oh ternyata
Normah Basir
double2 SJ mumpung masih kuat2nya
Normah Basir
sahabat lebih baik, tp adakah teman dekat sama laku2tanpa membawa perasaan
Normah Basir
valda buat penasaran penggemarnya pasti ramai
Normah Basir
kalau halus tak bisa masuk,kan TDK jdde bela durennya
Normah Basir
modul kamu David mau dilayani sama istri mau pijat2 ples
Normah Basir
tahan dululah ada orang lihat/Grin//Grin/
Normah Basir
TDK mau tersaingi orangtua SM menantu/Facepalm//Facepalm/
Normah Basir
tahanlah David di Tokyo bisa berkali2 ronde
Normah Basir
mau solo aja david
Normah Basir
David perempuan kadang bicara sebaliknya,kok dicuekan TDK peka
Normah Basir
apa lagi taktik David supaya dapat belah durennya
Normah Basir
David pencitraan seolah2 tak butuh padahal kebelet nikah
Normah Basir
deg-degan dulu valda bahagia akhirnya
Normah Basir
David kamu sungguh pemain handal mempermainkan valda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!