Ketika Aku Menyerah
Sekuel dari Tawanan Hati Sang Musuh.
Assalamu Alaikum readers tersayang, author datang lagi nih menyambung kisah kita yang belum usai eyaak 🤭.
Ya emang benar 'kan? Kita masih saling merindu, dan menanti kisah halu yang lebih cetar membahana.
Okeh deh kita lanjut, masih ingat dengan Ardina Rezky Sofyan? Saudara tiri PRILYA SOFYAN, tokoh utama pada novel Tawanan Hati Sang Musuh?
Ingat dong? Kalau gak tahu dan belum kenal, boleh lah mampir di sana dulu baru kesini. Author gak akan kemana-mana kok. Masih disini nungguin, hehehe.
Gadis ini sedang berusaha meraih cinta Praja Wijaya yang ternyata belum juga bisa move on dari sang kakak tiri, Prilya Sofyan. Padahal gadis itu sudah menikah dan memilki kehidupan baru bersama dengan keluarga kecilnya.
Berhasilkah Ardina meraih hati seorang Praja Wijaya yang mempunyai hati yang sudah beku bagaikan lemari pendingin itu? Atau ia malah memutuskan untuk mengibarkan bendera putih dan menyerah kalah?
Ikuti kisahnya yuks, happy reading.
🌹
Brakk
Ardina Rizky Sofyan terlonjak kaget dengan suara pintu yang baru saja dibanting di hadapannya. Ia lantas mengangkat wajahnya dan menatap pria yang baru saja masuk melalui pintu itu. Ya, pria itu adalah Praja Wijaya, pria yang sudah sah menjadi suaminya.
Praja Wijaya melempar kunci mobilnya ke atas meja kaca dihadapannya dengan sangat keras sehingga menimbulkan bunyi gesekan yang cukup nyaring.
Pria itu ternyata belum juga bisa meredakan perasaan marah dan bencinya pada Ardina Rezky Sofyan yang sudah ia nikahi itu meskipun ia sudah berkeliling kota untuk mencari kesegaran.
"Kamu perempuan brengsek Din!" teriak pria itu seraya mengepalkan tangannya disisi kiri kanan tubuhnya. Rasanya, ia begitu ingin melayangkan tangannya ke wajah gadis itu karena kesalnya. Ardina hanya bisa menundukkan wajahnya menekuri ujung kuku kakinya.
"Aku benar-benar gak nyangka kalau kamu berani melakukan ini padaku Din! Aku kini sangat membencimu!" Pria itu menatap tajam sang istri seakan ingin menghancurkannya hanya dengan tatapan nya saja.
Pernikahannya dengan Ardina Rizky Sofyan baru saja terjadi dan otomatis ia sudah menjadi seorang suami bagi gadis itu.
Akan tetapi ia sangat tidak bahagia dengan apa yang telah menimpanya ini. Ia merasa dijebak oleh seorang gadis yang sudah ia tolong dengan hati yang tulus ikhlas karena mengingat hubungan baiknya dengan ayah gadis itu.
Dan apa balasan dari gadis itu padanya? Ardina Rezky Sofyan malah menjebaknya dengan sebuah permainan murahan yang sangat ia benci. Pria itu sungguh sangat kecewa sekarang.
"Maafkan aku kak," ucap gadis itu dengan mata berkaca-kaca. Ia mengaku salah.
Dua tahun sudah ia bekerja di sebuah perusahaan dibawah pimpinan CEO Praja Wijaya tapi hati pria itu belum juga ia dapatkan. Dan bahkan pria itu malah terang-terangan menjauh darinya, untuk itu ia mencari cara untuk melakukan sedikit permainan murahan agar pria itu bisa ia miliki.
"Kamu baru meminta maaf sekarang? Ketika aku sudah berhasil mengucapkan ijab kabul atas namamu?! Dasar tidak tahu malu. Kamu adalah perempuan tidak tahu terima kasih Din, dan aku sangat membencimu!" Pria itu menunjuk wajah Ardina dengan bibir terangkat.
"Kak, aku mencintaimu sejak dulu, jadi kumohon padamu, tolong terima aku menjadi pendampingmu. Dan lagipula, pernikahan ini sudah terjadi. Mau tidak mau kita sudah resmi menjadi suami istri." Ardina berucap dengan tangan berusaha meraih tangan sang suami.
"Pernikahan ini bukan karena keinginan aku Din, kamu sendiri yang menginginkannya. Jadi aku tidak bisa menjanjikan apapun padamu. Kalau perlu kamu anggap saja aku ini tidak ada dalam hidupmu." Praja Wijaya berucap tanpa perasaan. Gadis itu seperti mendapatkan tamparan yang sangat keras pada seluruh tubuhnya.
"Kak, kamu tega padaku!" teriak Ardina marah.
"Kamu yang sangat tega padaku! Kamu mempermalukan aku! Dan yakinlah bahwa surga tidak akan kamu dapatkan di sini. Aku akan membuatmu menderita!" Pria itu menatap sang istri dengan mata berkilat penuh amarah.
Ia pun kemudian segera berjalan ke tempat tidurnya dan membaringkan tubuhnya di sana.
"Ingat! Kamar ini adalah kamarku. Tempat tidur ini adalah milikku. Semua yang ada disini adalah milik aku. Kalau kamu mau tidur atau beristirahat, carilah tempat lain disudut kamar ini atau keluar!"
Ardina merasakan dadanya sangat sesak. Airmata mulai menetes satu-satu dari kelopak matanya. Ia tidak menyangka sebesar itu Praja Wijaya membencinya hanya karena pernikahan ini.
Gadis itu pun berdiri dari duduknya. Ia mengangkat ujung gaun pengantinnya yang panjang menjuntai untuk mencari pakaian gantinya. Malam sudah larut dan ia baru bisa bergerak mengganti pakaiannya setelah suaminya itu datang.
Sebuah koper besar ia buka untuk mencari pakaian tidur yang sudah ia siapkan. Sebuah lingerie ia sentuh dengan hati yang sangat pedih. Rencananya untuk memakai pakaian itu dimalam pernikahannya kini tak mungkin lagi ia pakai jika harus tidur di lantai.
Ia pun mencari pakaian tidur lain yang lebih tertutup dan nyaman untuk dipakai melalui malam panjang yang pastinya akan sangat dingin.
Tarikan nafas berat ia lakukan untuk melonggarkan sedikit dadanya yang terasa sangat sesak. Setelah itu ia membersihkan tubuhnya dan mencari tempat untuk tidur.
"Aku akan tidur di sofa ini saja, dan mudah-mudahan setelah pagi datang, emosi kak Praja sudah tidak seperti ini lagi," ucap Ardina kemudian membaringkan tubuhnya di atas sofa itu. Ia benar-benar berharap, hanya malam ini ia tidur di tempat seperti itu.
🌹
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor, jangan lupa Yap favorit dulu ya, klik like dan ketik komentar untuk memberikan dukungan padaku.
Berikan juga bintang lima dong, 🤭 hadiah bunga atau kopi juga bolehlah.
Nikmati alurnya dan happy reading 😊.
Eh, ini nih visual untuk mereka ya gaess.
Ardina Rezky Sofyan
Praja Wijaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Normah Basir
ardina mendapat sesuatu yg TDK baik, jng berharap kebaikan pula yg kamu dapatkan
2024-08-07
0
RACHMAH PARAUDDIN
semangat thor...
2024-08-05
0
Dwi Sasa
lanjutkan Thor,,,,
2023-08-31
1