NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Bos Mafia Tampan

Terjerat Cinta Bos Mafia Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Balas dendam pengganti
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Willsky

Aprita Narumi Pramaisyuri adalah gadis tunggal yang hidupnya sebatang kara semenjak ayah satu-satunya meninggal karena sebuah ledakan. sementara ibunya meninggalkan dia sejak ia lahir demi laki-laki lain.
kini dia hidup bersama paman dari keluarga ayahnya.
Pamannya sendiri sudah dianggap seperti ayah sendiri, namun siapa sangka justru pamannyalah yang tau semua penyebab kehidupannya hancur, termasuk kematian ayahnya. namun dia rahasiakan semuanya demi kebaikan Aprita,
hingga waktu dan usia Aprita sudah cukup untuk menerima semua kenyataan itu.
dalam perjalanan hidupnya mencari jati diri dan penyebab kematian ayahnya, Aprita bertemu dengan sosok Reyn. laki-laki yang secara kebetulan selalu menolongnya disaat dia menghadapi kesulitan. kehadiran Reyn membuat warna baru di hidup Aprita, hingga Aprita berhasil menemukan sosok penyebab kematian ayahnya.
siapakah sosok itu sebenarnya? dan bagaimana kisah cinta Aprita dengan Reyn ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Willsky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Simbol Tato Ular

Sampai di bawah siku lengan kirinya terdapat tato kecil bergambar ular, Zeevan secara tidak sengaja melihat tato itu dan memperhatikannya. Dia seperti mengenali tato itu, tapi dia lupa. Tato itu seperti simbol suatu komunitas tapi entah apa simbol tato ular itu.

Reyn mengambil gelas didepannya dan meminumnya dengan sekali tenggak. Lalu berdiri dan beranjak meninggalkan tempat itu dengan wajah masam.

" Em ... Kak Zeevan sepertinya cukup sampai disini ya kak. sampai bertemu dihari pernikahanku, aku harus mengurusnya." ucap Aprita.

Aprita lalu memeluk Zeevan beberapa saat sebelum pergi meninggalkan Zeevan sendirian di cafe itu. Aprita mengejar Reyn yang sudah duduk didalam mobil menunggunya.

lalu menghela nafas dan mengatur nafasnya.

" Reyn kamu kenapa? kenapa bisa berbicara seperti itu?" tanya Aprita.

Reyn masih memasang wajah masam dan dingin. Auranya benar-benar berbeda dari sebelumnya.

" Aku tidak habis pikir." jawab Reyn.

" Tidak habis pikir kenapa?" tanya Aprita.

" Apa kamu tidak merasakan sesuatu dari Zeevan?" tanya Reyn.

" Kak Zeevan? memangnya kenapa?" tanya Aprita bingung.

" Apa kamu selama ini tidak memperhatikan bagaimana dia menatapmu, dari sorot matanya saja sudah jelas, kalau dia menyayangimu ..." ucapan Reyn terhenti.

" Ya, tentu saja, dia menyayangiku, dia keluargaku, dia sudah ku anggap seperti kakaku sendiri." jawab Aprita.

" Memangnya kenapa kalau dia menyayangiku?" tanya Aprita lagi.

" Lebih dari seorang kakak dan adiknya. Dia menyayangimu lebih dari itu." ucap Reyn dengan nada dalam.

" Apa? maksudmu apa Reyn? aku tidak paham. kamu jangan berpikir yang aneh-aneh. dia itu kakaku !" ucap Aprita mengelak.

" Ya aku tahu dia kakakmu. tapi cara dia menatapmu itu berbeda, aku bisa melihat dan merasakannya karena aku seorang pria. aku tahu betul bagaimana seorang pria menatap kepada wanita yang dicintainya." ucap Reyn

Aprita mengernyitkan dahinya.

" Kamu ini ngomong apa sih? dia itu calon kakak iparmu. berani-beraninya kamu ngomong seperti itu tentang dia. Cukup Reyn, kamu sudah kelewatan." ucap Aprita.

Reyn lalu mengalihkan perhatiannya kepada Aprita dan menarik dagu Aprita dengan kasar.

" Bukankah sangat jelas tadi dia memikirkan soal dirimu dan dia mengatakan sendiri bahwa dia merindukanmu, dia juga mengatakan bahwa dia menyukaimu. Apa kamu tidak merasakannya?" ucap Reyn.

" Aw ... Reyn lepaskan, daguku sakit." gerutu Aprita.

" Kamu jangan sok tahu Reyn, itu kan hanya tebakanmu saja." ucap Aprita.

" Apa kamu lupa? Kalau aku bisa membaca pikiran orang?! Apa kamu lupa?!" ucap Reyn sedikit menaikkan nada bicaranya.

" Atau selama ini sebenarnya kamu sudah mengetahuinya dan berpura-pura tidak tahu?" ucap Reyn.

" Tahu apa Reyn? aku tidak bisa membaca pikiran orang seperti kamu. Aku tidak tahu apa-apa. yang aku tahu dia menyayangiku seperti seorang kakak dan aku menyayanginya seperti seorang adik ! hanya itu!" jawab Aprita tidak kalah kencang.

Hingga suaranya bergetar, Reyn masih menatap tajam mata Aprita.

" Jadi kamu menyayanginya juga? Kamu menyayanginya?!" teriak Reyn.

Aprita tiba-tiba menampar pipi Reyn. Karena Reyn membentaknya.

" Cukup Reyn ! dia kakakku. hanya itu, tidak lebih!" jawab Aprita dengan nada bicara yang dalam.

Air mata Aprita tiba-tiba menetes. Sepertinya dia merasa bersalah karena telah menampar Reyn dan juga karena Reyn sudah salah paham mengenai perasaan Zeevan kepada Aprita. Reyn menundukkan kepalanya dan menghela nafasnya.

" Kalau kamu meragukan itu, kamu bisa membatalkan pernikahan kita." ucap Aprita sembari mengusap air matanya itu.

Reyn menggelengkan kepalanya, pikirannya kacau karena rasa cemburunya.

" Maafkan aku ..." ucap Reyn lirih sembari memijat keningnya.

Aprita hanya diam dan memalingkan wajahnya ke arah luar kaca mobil. Lalu mereka pergi meninggalkan parkiran cafe itu.

Sementara Zeevan masih terduduk dicafe itu. Merenungi kejadian sebelumnya. Dia memikirkan perasaanya terhadap Aprita, namun seketika pikiran dia teralihkan ke tato yang ada di tangan Reyn.

" Sepertinya aku pernah liat tato itu, tapi dimana? tapi tato dengan bentuk ular itu banyak maknanya, dan banyak yang memilikinya juga. cuma ... tato ini sama persis dengan gambar yang pernah aku lihat." gumam Zeevan.

Tak selang berapa menit, Zeevan melihat ada seorang pria paruh baya datang ke cafe dengan diiringi dua bodyguard berpawakan besar, tinggi dan berotot.

Zeevan langsung melapor kepada salah satu rekan kerjanya dengan menggunakan nama samaran yaitu "Tifany". Zeevan melihat sebuah tato berbentuk katak dileher bagian belakang pria paruh baya itu. dia yakin kalau pria paruh baya itu adalah sosok yang sedang ia cari selama menjalankan tugasnga.

Dia memotret pria itu dengan kacamata yang sudah dilengkapi kamera dan memasang alat pelacak ke jaket pria itu dengan berpura-pura berjalan ke arahnya karena ingin ke kasir dan kakinya tersandung lalu jatuh tepat disamping pria itu.

" Aakhh ... Maaf pak." ucap Zeevan.

" Okey, tidak apa-apa. lain kali hati-hati." jawab pria itu.

Pria paruh baya itu memakai kacamata hitam sehingga tidak bisa memotret wajahnya dengan jelas. Namun Zeevan berhasil memasang alat pelacak di jaketnya. Zeevan tersenyum licik lalu pergi ke kasir dan membayar makanannya.

" Alat pelacak sudah terpasang." Reyn mengirim pesan ke rekan kerjanya yang bernama Tifany.

Lalu Zeevan pergi meninggalkan cafe itu.

***

Aprita masih terdiam. Selama perjalanan mereka saling berdiam-diaman. Sampai akhirnya Aprita membuka obrolan lagi.

" Maafkan aku Reyn ... tadi aku sudah menamparmu." ucap Aprita dengan nada rendah.

Reyn tersenyum dan mengangguk sembari memandangi Aprita. Reyn lalu meraih tangan Aprita dan menciumnya.

" Kamu tahu kan ... kalau aku sangat mencintaimu. Aku hanya tidak terbiasa dengan tatapan Zeevan seperti itu, aku tidak ingin pria lain menatapmu seperti itu kecuali aku." ucap Reyn.

Aprita hanya terdiam mendengar perkataan Reyn. Aprita mulai merasakan rasa cinta dari Reyn.

" Apa kamu cemburu?" tanya Aprita.

Reyn mengangguk.

" Kamu tidak perlu cemburu Reyn, dia adalah keluarga ku, calon kakak iparmu. dia tidak mungkin memiliki perasaan yang lebih dari itu." ucap Aprita lembut.

Reyn hanya diam dan fokus menyetir.

" Baiklah, kamu harus memastikan kalau ucapan kamu itu benar." ucap Reyn

" Kamu bisa pegang ucapanku." jawab Aprita.

Aprita memainkan jemari Reyn yang ukurannya jumbo itu. Lalu melihat urat tangan Reyn yang begitu menggoda.

" Tanganmu berurat sekali, apa kamu sering olahraga?" tanya Aprita.

" Kamu tidak memperhatikan roti sobekku. jelas-jelas badanku sebagus dan sebugar ini." jawab Reyn

Aprita hanya tersenyum dan mencoba mencubit perut Reyn untuk menggodanya.

" Lalu ini tato apa Reyn? bentuknya ular? kamu suka ular?" tanya Aprita setelah melihat tato di lengan kiri Reyn.

" Oh, ini ... cuma ... tato biasa. tidak ada makna apapun." jawab Reyn.

" Kenapa kamu baru menanyakan ini sekarang?" tanya Reyn.

" Aku baru melihatnya." jawab Aprita.

Tiba-tiba perut Aprita berbunyi, karena sedari pagi semenjak bangun tidur dia belum sarapan sama sekali.

Kruyuk kruyuk ...

Aprita mengelus-elus perutnya. Reyn mendengarnya dan menghela nafasnya.

" Hm ... kenapa kamu selalu seperti itu? cepat sekali merasa lapar? apa itu karena bawaan bayi kita?" tanya Reyn.

" Em ... mungkin, tapi sebenarnya aku belum sarapan." jawab Aprita.

" Astaga ... kenapa kamu selalu seperti itu, ya sudah, sekarang kita beli makanan dulu. Kamu mau makan apa?" ucap Reyn sembari menepikan mobilnya.

" Em ... Aku mau bubur ayam, sate telor, sate ayam, teh manis anget dan gulai soto sama jeruk peras hangat."

" Hm, banyak sekali mau mu. Awas nanti gendut." ledek Reyn.

" Hm, biarin aja. Ini kan bukan buat aku saja, tapi buat bayi kita juga. Iya kan nak?" ucap Aprita sembari mengelus-elus perutnya dan mengajak perutnya berbicara.

Reyn hanya tersenyum dan ikut mengelus-elus perut Aprita.

1
Wills
Halo para readersku terayang, aku cuma mau mengingatkan jangan lupa kasih like dan komentar positifnya ya supaya author semakin semangat, dan maaf apabila ada kesalahan kata atau typo, mohon koreksinya ya 👍😁
Margiyono
lanjut semangat kak/Drool//Good/
Wills
yuk intip bab berikutnya
Wills
jangan lupa like dan komentarnya☺️
Wills
aduh Reyn bikin baper gak sih?☺️
Wills
semakin seru gak nih?
Wills
jangan lupa like dan komentar positifnya readers☺️
Wills
mohon untuk yang usia dibawah 21+ diharapkan kebijaksanaanya dalam membaca bab ini
Wills
gimana bab ini? semakin panas bukan? yuk lanjut bab berikutnya
Wills
jangan lupa like & komentarnya supaya author lebih semangat lagi nulisnya😁
Wills
Ternyata Reyn bermaksud baik nih. tapi kenapa ya? apa alasannya? jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya ya😁
Wills
Selanjutnya gimana ya ceritanya? yuk langsung baca bab selanjutnya😁
Wills
wah semakin seru nih, yuk intip kelanjutan ceritanya. jangan lupa like, komen dan masukannya supaya author lebih semangat lagi nulisnya ☺️
Wills
gimana kelanjutan ceritanya? tolong berikan like dan komentar positif ya, serta masukannya supaya author makin semangat nulisnya ☺️
Wills
gimana ceritanya? tolong berikan like dan komentar positif ya, serta masukannya supaya author makin semangat nulisnya ☺️
Embun Embun
teruskan
Embun Embun: will aku punya buku baru will
Wills: lanjut teruss🔥
total 2 replies
Embun Embun
Semangat kakak ku
Embun Embun: oke sama-sama
Wills: Semangatt selalu, thanks for support👍
total 2 replies
Sara la pulga
Tambahin lagi adegan romantisnya, thor. Aku suka banget sama chemistry antara tokoh utama 😍
Wills: oke kak, thanks sarannya. bab selanjutnya bakalan banyak adegan romantis🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!