NovelToon NovelToon
Hanya Sebatas Ranjang

Hanya Sebatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Selingkuh
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Berawal dari ketidaksengajaan lalu berujung pada pernikahan yang tidak direncanakan. Nadia yang mencoba bertahan hidup dengan menggantungkan harapannya pada pernikahan yang hanya dijadikan sebagai hubungan sebatas ranjang saja, tak mengira hidupnya akan berubah setelah ia memberi Yudha seorang anak yang diidam-idamkan.

“Jangan pernah berharap lebih dari pernikahan ini. Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena kita sama-sama saling membutuhkan, Nadia,” kata Yudha.

“Tapi bagaimana jika suatu hari nanti kamu yang lebih dulu jatuh cinta padaku?”

“Tidak akan mungkin itu terjadi.”

Lantas bagaimanakah kelanjutan hubungan pernikahan Nadia dan Yudha yang hanya berdasarkan pada kebutuhan ranjang semata? Akankah cinta bersemi diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Tanggung Jawab

Tanggung Jawab

Masih belum hilang rasa tidak percaya Nadia pada Yudha yang malah datang kepadanya larut malam, pagi ini ia dibuat lebih semakin tidak percaya lagi dengan apa yang ia dengar.

“Saya calon suaminya,” kata Yudha.

Nadia tercengang. Resty juga tak kalah tercengangnya dengan perkataan Yudha yang menyebut Nadia adalah calon istrinya.

“Maaf sudah membuat keributan pagi-pagi. Saya juga minta maaf atas kelancangan saya tidur di tempat calon istri saya. Sebenarnya saya tidak sengaja ketiduran karena semalam saya kelelahan.” Yudha memberi penjelasan demi menyelamatkan Nadia agar tidak diusir dari tempat kostnya ini.

“Walaupun Anda calon suaminya, tapi bukan berarti Anda bebas tidur di tempat ini kapanpun Anda mau, dan apapun alasannya itu tidak bisa dibenarkan,” kata Pak Noto.

“Untuk itulah saya minta maaf sekali lagi, Pak.”

“Saya maafkan. Tapi siapa yang bisa menjamin kalian tidak berbuat macam-macam semalam?” Kedua alis Pak Noto terangkat tinggi, meragukan kejujuran Yudha.

Sudut bibir Yudha tertarik tipis, ia mengerti dengan maksud ucapan pria paruh baya bertubuh tambun dan berkumis tebal itu. Kemudian ia melirik Nadia sejenak, yang terlihat bingung. Gadis itu bahkan menatapnya dengan penuh tanya.

“Maksud Pak Noto apaan sih? Saya kurang mengerti,” kata Nadia dengan wajah bingung.

“Itu, Nad ... kamu dan Mas ganteng ini berbuat ...” Resty mengetuk-ngetukkan dua ujung jari telunjuknya sebagai isyarat melakukan hubungan intim.

Namun Nadia malah semakin kebingungan. “Apaan sih itu maksudnya?”

“Itu, Nad ... masa kamu tidak mengerti juga?”

“Oooh ... tonjok-tonjokan maksudnya? Ya mana mungkin lah Pak, Noto. Saya mana berani melawan Pak Yudha. Apalagi kalau sampai meninju Pak Yudha. Saya takut dipecat, Pak.”

Resty menepuk jidat, seraya menggeleng. “Ya ampun, Nad. Maksud Pak Noto bukan itu.”

“Terus apa dong.” Nadia merengut sebal. Wajahnya terlihat cemberut.

Anehnya, sikap Nadia yang terlihat seperti seorang anak kecil itu malah menarik perhatian Yudha. Di mata mata Yudha, sifat polos dan kekanakan Nadia itu terlihat menggemaskan.

“Saya punya rekaman CCTV. Semalam kalian berpelukan di pintu itu. Kalian dua orang yang sudah sama-sama dewasa, tidak mungkin kalian tidak berbuat yang lebih jauh,” terang Pak Noto masih tidak percaya. Dalam pikirannya, Yudha dan Nadia mungkin sudah melakukan perbuatan layaknya suami istri di luar ikatan pernikahan.

Yudha mengangguk paham. Sedangkan Nadia terlihat kebingungan.

“Saya paham sekali maksud Bapak,” kata Yudha.

“Nadia ini perempuan baik-baik. Jangan merusak masa depannya hanya demi nafsu sesaat Anda. Banyak laki-laki modus seperti Anda ini yang awalnya mengaku calon suami hanya agar perbuatannya dianggap wajar. Tapi ujung-ujungnya malah tidak dinik_”

“Saya akan bertanggung jawab,” potong Yudha cepat. Sebab tanpa diuraikan panjang lebar pun ia sangat paham arah pembicaraan Pak Noto. Ia pria dewasa yang tahu apa itu tanggung jawab.

Pak Noto mengangkat kedua alis demi mendengar lebih jelas lagi kesungguhan Yudha. Sebagai seorang pria berumur yang memiliki pemikiran kuno, baginya pergaulan bebas itu merupakan suatu perbuatan yang memalukan serta merugikan harga diri. Sehingga ia ingin membantu Nadia mendapatkan haknya.

“I-ini maksudnya bertanggung jawab untuk apa?” tanya Nadia bingung.

“Kalau cuma omong doang, semua orang juga bisa, Pak. Tapi siapa yang bisa menjamin kalau omongan Bapak itu bisa dipegang.” Pantang bagi Pak Noto untuk mempercayai omongan seseorang tanpa ada buktinya. Bisa saja lelaki itu tidak serius akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasihan sekali nasib Nadia kalau sampai lelaki itu lepas dari tanggung jawabnya. Begitu pikirnya.

“Baiklah kalau begitu, saya akan membuktikannya sekarang juga, kalau saya adalah laki-laki yang bertanggung jawab,” kata Yudha dengan penuh percaya diri. Membuat Nadia semakin bertambah bingung.

“Ya sudah, saya mau lihat sampai di mana tanggung jawab Anda.”

“Saya akan menikahi calon istri saya sekarang juga!”

Nadia mengerjab berkali-kali, memastikan apa yang terjadi di depannya ini bukanlah mimpi.

Sedangkan Resty tercengang tak percaya. Ia merasa Nadia adalah wanita paling beruntung di dunia bisa menikah dengan pria tampan itu. Jika diperhatikan dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya, sepertinya pria itu bukan pria sembarangan. Bisa dilihat dari merek jam tangan yang dipakai pria itu.

“Anda serius?” tantang Pak Noto.

“Ya, saya serius.”

“Waaah ... Nadia, kamu akan menikah, Nad? Selamat ya, Nad?” Resty kegirangan, sampai merangkul Nadia.

Sedangkan Nadia hanya bisa tertegun, sampai shock mendengar ucapan Yudha, yang entah serius atau hanya main-main saja.

“I-ini bukan mimpi kan, Res. Rasanya aku mau pingsan. Kenapa malah jadi seperti ini?” gumam Nadia, merasa kehilangan tenaga. Kesadarannya seperti telah dirampas dan ia dipaksa untuk memahami keadaan yang membingungkan ini. Padahal semalam tidak terjadi apa-apa diantara dirinya dan Yudha. Tetapi mengapa pria itu malah dituntut untuk bertanggung jawab.

****

Nadia duduk terbengong-bengong di atas kasur busa berukuran kecil yang menjadi tempat tidurnya. Sedangkan Yudha sedang melakukan panggilan telepon.

Masalah sudah diselesaikan. Resty sudah pergi ke tempat kerjanya, sedangkan Pak Noto ijin ke belakang sebentar hendak membersihkan diri sekaligus bersiap-siap untuk menjadi saksi pernikahan Yudha dan Nadia yang akan dilakukan di Kantor Urusan Agama setempat.

Usai menelepon Jerry, Yudha kemudian duduk di lantai, berhadapan dengan Nadia yang terbengong-bengong menatap lurus ke depan. Sosok Yudha yang duduk di depannya bahkan terlihat samar di mata Nadia, saking ia tak percaya dengan apa yang terjadi padanya hari ini.

Tadinya Nadia mengira Yudha hanya bercanda demi membelanya agar tidak diusir dari tempat kost ini. Tetapi siapa sangka, Yudha malah serius menanggapi ucapan Pak Noto.

“Kenapa malah jadi seperti ini sih?” Nadia meniupkan napasnya resah, tak menyangka akan terjebak dalam situasi seperti ini.

Mengapa pula ia begitu bodoh semalam. Seharusnya ia mengusir Yudha semalam dan tidak mengijinkan pria itu tidur di kamarnya ini. Akan tetapi, siapa yang bisa ia hubungi untuk dimintai bantuan, sedangkan ia sudah tidak punya ponsel lagi.

“Bodoh, bodoh kamu, Nad,” racaunya sambil menjitak kepalanya sendiri. Tingkahnya itu tidak luput dari perhatian Yudha.

“Tidak baik mengatai diri sendiri,” kata Yudha mengingatkan, merebut perhatian Nadia segera.

Pandangan kosong Nadia seketika pun terisi penuh sosok Yudha, yang sedang duduk bersila di hadapannya.

Kamar kecil Nadia ini hanya memiliki satu kasur busa kecil, lemari, dan sebuah meja berukuran kecil. Di kamar ini tidak terdapat kursi, jadi hanya lantai yang bisa digunakan sebagai tempat untuk duduk.

“Kalau bukan saya yang bodoh, terus siapa?” sembur Nadia.

“Maaf aku sudah menyusahkan kamu.”

“Lagian Bapak kenapa sih, Pak, malah meladeni omongan Pak Noto. Semalam kita tidak melakukan apa-apa, kenapa Bapak tidak mencoba membuktikan hal itu saja?”

“Percuma. Kita tidak punya bukti. Masih untung kalau Pak Noto hanya akan mengusir kamu. Tapi bagaimana jadinya andai Pak Noto melaporkan kita ke pihak yang berwajib karena sudah berbuat asusila di tempatnya?”

“Apa? A-asusila?”

Yudha mengangguk.

“Haaaaaaaah ... Ya Tuhan. Asusila apaan? Jangankan berbuat yang seperti itu, ciuman saja saya bahkan belum pernah.”

“Benarkah?” Yudha tertegun menatap Nadia yang terlihat frustasi. Gadis manis seperti Nadia ini, mana mungkin belum pernah berciuman. Rasanya ia meragukan hal itu.

“Lebih baik saya diusir, Pak. Saya ikhlas. Saya masih bisa tidur di mana saja dari pada saya harus menikah dengan orang yang tidak saya kenal.”

“Kalau begitu, mulai sekarang kamu akan mengenalku.”

Nadia terkejut. “Ma-maksud Bapak?”

“Dengarkan aku baik-baik. Sekarang aku akan memberimu dua pilihan. Setiap pilihan ada konsekuensi yang harus kamu terima. Dan aku tidak akan memberimu kesempatan kedua.”

Nadia mengerjab dengan mulut terbuka, saking tak habis pikir dengan nasib yang menimpanya kini.

Sedangkan Yudha, menghela napasnya sejenak sebelum kemudian kembali berkata, “Pilihannya adalah dipecat atau menikah denganku.”

-To Be Continued-

1
🌞MentariSenja🌞
bener ini I Ove You??
🌞MentariSenja🌞
beberapa ronde emang kuat? emang gak lecet perih itu punya nadia, digesek terus, kecuali ada istirahatnya....aduuuhhh...🤭🤭🤭🤧🤧🤧
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Maura merusak suasana saja😡😡
Ziezah Azizah
waduh gawat😆😆😆
tapi gpp sih kalo ketauan... biar tau rasa tuh si Maura
🌞MentariSenja🌞
dalan???
🌞MentariSenja🌞: aku aja yg hbs nulis selalu koreksi kdg masih ada aja yg kelewat /Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 🤧🤧🤧 untung aja ada kk yg selalu ngireksi. aku paling malas banget revisi, selesai ditulis langsung up. makanya typo nya gk ketulungan
total 2 replies
🌞MentariSenja🌞
bernapas kega?🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 🤣🤣🤣 untung bukan tega
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
orangtua egois
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): ho oh. manfaatin anak buat hidup enak. 🤧🤧 emang sekeluarga parasit
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
manusia bisa berubah seiring waktu, apalagi klo udah jelas² melihat penghianatan istrinya
🌞MentariSenja🌞
namu?
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): otewe revisi
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
denga
🌞MentariSenja🌞
preeetttt
〈⎳ FT. Zira
cinta dah mulai bersemii/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
beneran parasit mereka🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): sayangnya iya🤧🤧
total 1 replies
Dedek Imutz
bagud
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 😍😍 thank you udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏🏻😊
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): thank you kk
total 1 replies
Ziezah Azizah
hm suami idaman cuma ada di novel😘
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin ada di dunia nyata, tp yaaaah ... gk ganteng² amat🤧🤣🤣. kalaupun ada, mungkin hanya ada 1 diantara 1 juta penduduk😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jlebb gak tuhh/Slight/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): langsung keselek 🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
segenap jiwa apaann dahh🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): dgn segenap dusta🤧😁
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kasihan deh loe Maura😏😏😏😏
Ziezah Azizah
mampus tuh si Maura😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!