Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Apa anda suka wanita?"Elina buru-buru membungkam mulutnya karena tanpa dia sadari dia mengatakan apa yng ada dalam pikirannya.
Patricia tersenyum mendengar pertanyaan Elina, " Tentu saja aku menyukai wanita, karena aku juga wanita tentu harus menyukai diri sendiri dong. Tapi aku juga suka sama laki-laki kok. Hanya saja laki-laki itu belum menampakkan diri fi hadapanku. Tapi aku jujur sangat menyukai Clarissa, mungkin jika ada Clarissa yang imut dan menggemaskan ini hidupku akan lebih berwarna."
"Clarissa, ikutlah denganku! Aku akan memberikan mu apa saja melebihi Alfarisqi. Bagaimana kamu mau gak jadi miliku." Kata Patricia yang membuat David merasa semakin takut.
"Ayolah Patricia! Jangan aneh-aneh deh." David merasa tak enak hati dengan Clarissa.
"Mari berteman!" Clarissa mengulurkan tangan nya. "Kamu bisa mencariku atau datang ke rumah. Kita bisa bermain bersama saat kamu merasa kesepian. Tapi maaf aku sudah menjadi milik Alfarisqi tak bisa menjadi milikmu. Ku harap suatu saat nanti kamu juga bertemu dengan orang yang berharga dan ingin kamu lindungi."Kata Clarissa tulus.
Patricia sedikit terkejut dengan perkataan Clarissa, Hal itu membuatnya sedikit tersentuh. Banyak para perempuan yang menghindari nya entah karena apa. Dari dulu dia tak pernah memiliki teman perempuan. Dibesarkan oleh kakeknya dari kecil karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia karena kecelakaan. Di rumah pun banyak karyawan laki-laki hanya ibu asuh dan beberapa pelayan wanita saja sosok wanita yang dia tahu. Ketika dewasa pun temannya hanyalah laki-laki diantaranya adalah David dan Alfarisqi.
"Benar kata Clarissa Nona, Bergabunglah dengan kami. Anda tak perlu khawatir obrolan kami membosankan. Karena kami juga kadang membahas bisnis seperti para laki-laki kok." Elina mencoba membujuk Patricia agar berteman dengan mereka.
Lagi-lagi Patricia merasa terharu."Ehm baiklah mari kita berteman."Patricia menyambut ukuran tangan Clarissa dan tersenyum bahagia.
"Pantas saja Alfarisqi bisa luluh dengan Clarissa. Aku saja juga bisa luluh dengannya. Ah menyebalkan sekali kenapa seleraku selalu sama. Seandainya Clarissa laki-laki pasti aku langsung merebutnya dari Alfarisqi." Batin Alfarisqi.
......................
"Oh ya Alfarisqi, aku mendengar gosip katanya Patricia tertarik dengan Clarissa ya." Ucap Aziz sambil memukul bola golfnya.
"David sialan, orang itu mulutnya bener-bener seperti kran bocor saja. Awas kau ya." Batin Alfarisqi saat mendengar pertanyaan Aziz yang merupakan pamannya.
"Benar om." Jawab Alfarisqi singkat.
"Bahkan Clarissa mendapatkan tawaran saham di salah satu perusahaan Patricia. memang Clarissa pantas mendapatkan nya. " Aziz tertawa dengan candaannya sendiri. Membayangkan gimana nasib keponakannya yang sangat bucin istri ini di tinggal istrinya.
"Tapi tuan, kalau aku menjadi anda. Saya lebih baik mengurung istriku di rumah. Tak menutup kemungkinan bakal ada orang-orang seperti Nona Patricia yang tertarik dengan istri anda. Lagi pula istri anda tak hanya cantik namun juga hebat dalam berbisnis saya pun merasa kagum."Ucap salah satu kolega di sana bernama France.
"Benar, Jika saya punya Istri seperti Bu Clarissa Saya akan menguncinya di rumah agar tak ada yang melihatnya. Bahkan saya tak Rela membuatnya melangkah kan kaki keluar rumah tanpa pengawasan saya. " Imbuh Glen salah satu pebisnis yang ikut bermain golf tersebut.
"Saya bukannya Rela mengijinkan istri saya. Istri saya punya hak untuk melakukan apa saja yang dia mau. Saya bahkan bangga dengan kecerdasan dan bakat istri saya. Apa saya perlu menghalangi istri saya melakukan apa yang dia inginkan?" Alfarisqi menatap tajam ke arah Glen dan France. Alfarisqi tak terima dengan perkataan mereka berdua.
"Ah.. ma maksud saya bukan seperti itu."ucap France gugup.
"Kami minta maaf jika pemikiran kami salah pak Al. Mungkin pemikiran saya dan France terlalu melewati batas. Maafkan kami." Ucap Glen buru-buru meminta maaf karena melihat ekspresi Alfarisqi yang nampak marah.
Aziz tertawa mendenger percakapan para pemuda itu.
"Tapi untung saja kan Clarissa tak menerima tawaran Patricia. Jika tidak pasti akan ada badai di perbisnisan kita. Bahkan mungkin akan ada pertumpahan darah." Kata Aziz dengan santai.
"Wah, bukankah bercanda anda terlalu berlebihan." Semua orang menganggap bahwa yang di lontarkan Aziz adalah Candaan. Padahal dalam hati Alfarisqi jika Clarissa menerima tawaran Patricia dia berencana mengobrak-abrik saham dan bahkan melawan semua orang yang menentangnya.
......................
"Eh, Apa kalian dengar gosip kalau Salman mencoba vakum dari dunia permodelan? Bahkan dia menolak tawaran iklan di mana mana sementara ini. Bahkan undang-undang pesta artis-artis papan atas lainnya dia menolaknya. Bukan kah hal itu sama aja dengan mengurungkan diri? " Ucap Seorang wanita yang bernama Claudia yang sedang berkumpul dengan teman-temannya.
"Benarkah? Salman sang penakluk wanita kan? Bukankah dia selalu datang di setiap acara pesta ya. Dia kan bilang begitu saat mendapatkan penghargaan tahun lalu." Kata Ririe
"Eh bukan kan minggu lalu di salah satu stasiun televisi dia juga dapet penghargaan tapi dia gak dateng ya?"Kata Denada
"Benar, bahkan semua sosial media nya tidak ada update apapun. Ada apa ya kira-kira. Dia baik-baik saja kan?" Kata Claudia.
Nampaknya para penggemar Salman sangat merindukan Salman yang tiba-tiba tak menampakkan diri. Salman yang selalu terlihat di mana pun tiba-tiba menghilang. mereka semua merasa khawatir.
......................
Salman duduk termenung menatap ke arah jendela kamarnya. Dia merasa sangat kesal saat mengingat jawaban Clarissa bahwa dia juga mencintai Alfarisqi, entah mengapa jawaban Clarissa mencintai Alfarisqi selalu terngiang-ngiang di kepalanya. Hal itu membuat kepalanya terasa ruwet dan pusing.
"Seandainya saja dulu aku menganggap mu serius dan tak main main. Saat dulu kamu menyatakan cinta padaku apakah hubungan kita akan berbeda? Andai saja aku bisa mengubah perasaan Clarissa yang sekarang? Ughhh kepalaku semakin sakit saja." Pikiran Salman semakin hari semakin rumit.
Tok tok tok
"Masuklah!" Kata Salman.
"Salman, Besok malam adalah hari ulang tahun pak Aziz. Dan akan di adakan pesta di paviliun. Bukankan sebagai anak kamu harus menyiapkan hadiah untuknya?" Kata Asisten Salman bernama Roy yang sekaligus teman dekatnya.
"Padahal ayah sudah tua, kenapa harus mengadakan pesta seperti anak remaja saja sih." Salman merasa semakin kesal.
"Salman kamu tahu kan, pesta ini bukan hanya sekedar merayakan ulang tahun. Tapi juga sebagai tempat bisnis. Dan kamu sampai kapan kamu akan mengurung diri seperti ini terlalu banyak tawaran yang aku tolak. Kamu tau kan kerugian kita sangat besar. Ayolah Salman sebenarnya kamu kenapa sih?"Omel Roy yang merasa kesal dengan sikap Salman.
"Apa kamu begini karena Clarissa?" Tanya Roy ragu-ragu.
Degh
"Apa maksud?" Salman menyembunyikan keterkejutannya dari Roy.
"Entah lah mungkin insting. Kamu tau Salman? Kita tumbuh bersama dari kecil. Semua hal tentang mu hampir aku tahu. Kamu menyesalkan pernah menolak Clarissa. Karena Clarissa sekarang semakin bersinar tidak seperti dulu. Dulu Clarissa sangat pemalu karena lingkungan kerjanya toxic. Tapi sekarang? Dia bisa berubah karena lingkungan yang positif. Salman, Apa kamu yakin kalau kamu mencintai Clarissa dengan tulus saat ini? Bukan karena dia milik Alfarisqi? Sepupu mu yang selalu unggul dalam hal apapun?"Roy mencoba menasehati Salman dengan caranya.
Salman hanya terdiam mendengar perkataan Roy. Bukan berarti membenarkan perkataan Roy dan bukan juga menyalahkan nya. Karena sejatinya Salman juga tak mengerti dengan dirinya sendiri.
...****************...