NovelToon NovelToon
Modernisasi Queen

Modernisasi Queen

Status: tamat
Genre:Tamat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Putri Nilam Sari

Niat hati Meysa untuk bersembunyi dari kejaran wartawan. Justru ia terbangun di kamar bernuansa kerajaan dan juga dengan pakaian lengkap seorang wanita zaman dahulu. Kebingungan dengan apa yang terjadi, justru identitas dirinya di sini adalah seorang ratu yang lemah. Bertolak belakang dengan sikap dan kemampuannya, Meysa tidak akan membiarkan dirinya terinjak-injak.

Kalau begitu lihatlah bagaimana ratu dari modernisasi ini akan menggemparkan kerajaan, tekad Meysa.

Bagaimanakah perjalanan Meysa di zaman ini? Akankah ia berhasil pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kediaman Kaisar

Hanya menggunakan jubah hitam tidur nya tak mengurangi penampilan Vanriel, pria itu memiliki pesona sendiri dengan mata dan hidung yang menunjang. Hanya saja sikapnya yang pimplan dan anak ibu membuat dirinya kesulitan sendiri dalam masalah percintaan.

Suara dentingan pedang semakin terdengar, dalam jarak yang cukup dekat, Vanriel melihat istrinya Tania tengah berkelebat dengan pedangnya dan mengayunkan tangannya dengan lihai.

"Luar biasa.." Ditambah dengan senyuman yang tidak terlihat oleh siapapun, Vanriel melangkah masuk ke kamarnya meninggalkan Tania yang berlatih ditemani Siu di tempat yang strategis.

Ada beberapa pengawal yang berjaga di tempat itu. Sebuah lantai terbuka berbenturan persegi panjang yang dikelilingi oleh gorden indah bewarna yang akan terbang jika terkena angin.

Pakaian bewarna putih gading itu menjadi pilihan Tania untuk berlatih. Rambutnya yang indah ia tutupi sempurna dengan penutup kepala berbentuk sorban sederhana dengan untaian samping seperti profesi pramugari.

Siu yang diberikan buku oleh ratunya dengan gerakan awal bela diri, ia mengamati pergerakan ratunya dengan pukauan yang tidak akan terhenti.

Ketika berputar, Tania melihat sebuah pedang disodorkan ke wajahnya yang bertatapan dengan manik coklat itu.

"Mau beradu pedang?" Tania tidak menjawab, hanya pedangnya yang menjadi ucapan.

Melihat serangan dari ratunya, Vanriel menghindar sambut mencari waktu yang tepatnya melancarkan serangan nya.

Bak seperti kekesalan dari tubuh sebelumnya, Tania semakin beringas serta Vanriel yang tidak mau kalah membuat latihan itulah menjadi pertempuran sengit.

"Wah, sepertinya ini bukan latihan lagi." Gerutu Siu yang melihat suasana memanas.

Terbangan penutup kepala Tania menjadi sasaran empuk pedang Vanriel. Dan benar saja ketika Tania sibuk dengan serangan, rambut hitam miliknya jatuh serentak ke bahunya.

"Mundur!" Ucapan Tania membuat beban pengawal yang berjaga di sana tidak terlihat lagi.

"Kenapa ditutupi? Rambut mu sangat indah." Tania kesal sekarang, sejak kapan pria ini peduli padanya dan rayuan itu tentu saja tidak mempan pada Tania.

"Disini bukan ajang puitis!" Tania kembali menyerang dan tirai indah itu juga menjadi bulan-bulanan Tania.

Keahlian Vanriel tidak bisa dianggap remeh, dan bukan berarti Tania juga bisa diremehkan. Melihat pilar bersandar nya tiang membuat pertempuran mereka terhenti. Tania menangkap Vanriel yang berada di salah satu tiang dan...

"Skatmat!" Deru napas Vanriel dibalut dengan tatapan kagum karena kekalahannya dalam latihan.

"Aku tidak menyangka, begitu banyak kejutan dari ratuku." Deru napas Tania juga terdengar sambil terengah-engah, rambut hitam panjang itu sesekali terbang kecil karena angin yang menyapa.

"Karena itu tidak perlu dipertunjukkan atau mungkin raja tidak pernah peduli. Aku tidak suka, latihan ku diganggu."

"Aku tidak menganggu, kita latihan bersama, bukankah itu sangat indah?"

"Selamat pagi. Aku akan kembali ke kamar!" Tania pamit dengan rambut yang terurai indah, Vanriel merasakan detak jantungnya berdetak kencang.

"Aku tidak mengerti. Rasanya...."

...🌟🌟🌟🌟...

Kedatangan Tania disambut Siu yang sudah menyiapkan air mandi nya. Melepaskan pakaian yang membalut tubuhnya, Tania bersandar menikmati segarnya air dan harumnya bunga yang menyentuh kulitnya.

"Apa ratu ingin keramas?"

"Ya, gunakan aroma seperti biasanya. Bersihkan dengan baik!" Titah Tania yang diangguki Siu, tidak ada pelayan lain karena Tania hanya bisa mempercayai pelayan belia nya itu.

"Aku tidak suka ada sesuatu yang menyentuh ku tanpa izin!"

"Bukankah raja memiliki hak? Maaf ratu, hamba...."

"Aku tidak lupa perlakuan nya padaku, kau juga kan? Tidak ada yang bisa menjamin ia akan berubah apalagi ada tuan putri manja itu..."

"Apa ratu berniat berpisah?" Entah darimana keberanian Siu bertanya, Tania terdiam sejenak.

...🌟🌟🌟🌟🌟🌟...

Setelah mendapatkan asupan keindahan rambut hitam serta tatapan tajam istrinya, Vanriel menuju kediaman ayahnya karena ada perihal yang dibicarakan.

Baru saja ia masuk, sudah terlihat ibunya yang menemani Ayah nya di kursi kayu jati itu.

"Salam ayah, salam Ibu."

"Aku meminta mu kemari untuk membicarakan mengenai permasalahan salah satu desa kerajaan kita yang mengalami kekeringan. Rakyat menunggu tindakan Vanriel, lakukan secepatnya. Apa ada masalah sehingga kau belum juga bertindak?"

"Bukan begitu Ayah, aku memang melaksanakan dalam minggu ini. Jika ayah berkenan aku akan segera berangkat."

"Aku izinkan, segeralah berangkat!"

"Baik ayah." Tania yang berjalan mengelilingi istana berhenti melihat kesibukan pengawal dan pelayan seolah mempersiapkan sesuatu.

"Ada apa ini?" Tanya Tania pada salah seorang pelayan.

"Kami mempersiapkan keberangkatan raja ke desa yang mengalami kekeringan ratu."

"Kapan?"

"Besok Ratu." Isyarat dengan tangan membuat pelayan itu menunduk hormat dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Tania memikirkan sesuatu sambil berjalan kecil menuju kediaman kaisar. Baru saja sampai, tilangan tombak menyambut kedatangan nya. "Aku ingin bertemu Kaisar."

"Ada urusan apa sehingga ratu Tania datang kemari?" Bukan pengawal tapi Ibu suri dengan antek-anteknya menyambut Tania dengan senyuman tipis.

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

1
Aurora79
Alurnya berpindah-pindah dan terlalu berat untuk dipahami... Harus ekstra fokus bacanya biar paham... Sebenarnya ceritanya bagus, cuma terlalu berat konfliknya buat aku baca santai... hehehehe.
Erfile Diandra
Biasa
Ati Kotta Yaman
Hmmm...🥰🥰🥰
Aku Ikut Bahagia🥰🥰🥰
Ati Kotta Yaman
😂😂😂😂😂😂
Cipta Hendra
alur yg sangat membagongkan.
Ati Kotta Yaman
By2 Mola
Ati Kotta Yaman
Luar biasa
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
mika
ternyata diri ku GK senang dgn sikap siu ini terlalu banyak perotes dan terlalu banyak ngomong bertanya 😏😏😏😏
Niken Wiji
terlalu singkat.. alurnya berputar2
Karunia Disha
kenapa pangerannya jd terkesan o'on yaa
Karunia Disha
Raja sangat bijaksana👍
Karunia Disha
muterr",,,,lama bgt smpe intinya
Hikam Sairi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dede Mila
belum tau dia siapa Mey..../Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Dede Mila
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dede Mila
jeng jeng jeng..../Drool//Drool//Drool//Drool/
Dede Mila
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm/
Dede Mila
bau jigong dah.../Curse//Curse//Curse//Curse/
Dede Mila
pangeran nya lemot..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dede Mila
tapi kamu berjodoh dengan nya Xiong gimana dong..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!