Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keterkejutan Kendrick.
Esoknya Ameera masuk ke dalam ruangan kepala divisi, dia memberikan surat pengunduran dirinya, "Maaf, Bu. Tapi karena urusan pribadi, saya tidak bisa bekerja disini lagi."
Kepala divisi membetulkan kacamatanya, "Apa karena kamu sudah mengetahui jika Pak Kendrick yang menyuruhku untuk menjadikanmu kepala divisi menggantikanku? Aku tidak apa-apa Ameera, Pak Kendrick sudah menjanjikan posisi kepala divisi umum padaku."
"T-tunggu... Pak Kendrick apa? Menyuruh Ibu mengangkat saya jadi kepala divisi? Jadi tempo hari maksud dari perkataan Ibu pada saya sebelum meeting, karena suruhan Pak Kendrick?"
"Ah, apa kamu belum tau? Jadi, kenapa kamu mengundurkan diri?"
Ameera seketika emosi, tiba-tiba mengingat anak dalam kandungannya dia mengatur nafas agar menjadi tenang.
"Saya sudah katakan karena alasan pribadi."
"Tapi Pak Kendrick sepertinya tidak akan menyetujui pengunduran kamu, Ameera." Jawab Kepala divisi serba salah.
"Kalau begitu saya sendiri yang akan memberikan surat pengunduran diri langsung padanya," seketika Ameera berdiri lalu mengambil surat itu dari atas meja.
Dengan menahan emosinya, Ameera mendatangi Kendrick di ruangan Presdir. " Apa Pak Kendrick ada? Katakan saya Ameera, dari divisi marketing," ucapnya pada sekertaris.
"Tugggu," Maya memijit interkom ke saluran sang Bos, berbicara dalam sambungan.
"Masuklah."
Ameera segera membuka pintu tanpa mengetuk pintu lebih dulu, saat masuk dia menatap kesal pada Kendrick.
"Ameera..." pria itu bangun dari duduknya, menghampiri Ameera yang masih berdiri di depan pintu.
Ameera tak mengidahkan nya, dia berjalan ke arah jendela besar kantor memunggungi Pria itu. "Kenapa kau tidak mendengarkanku? Aku bilang jila aku ingin menjadi pegawai biasa, tapi kenapa kau menyuruh Bu Kepala untuk memberikan jabatan nya padaku. Apa hak-mu Kendrick? Kau selalu saja mencampuri hidupku."
Kendrick menatap punggung Ameera dengan kerinduan di matanya, "Aku hanya ingin melindungimu, ingin memberikan yang terbaik untukmu. Ingin membuatmu bekerja sesuai dengan kemampuanmu, kamu wanita hebat. Ameera."
Ameera berbalik, berjalan mendekati Kendrick, "Dalam mencampuri pekerjaanku kamu salah besar, aku percaya dengan kemampuanku sendiri. Jika memang aku harus naik jabatan, itu harus karena jerih payahku sendiri. Lalu, tentang kau ingin melindungiku, ingin memberikan yang terbaik untukku itu juga kamu salah besar. Aku tak meminta rasa belas kasihanmu, Kendrick. Jangan mentang-mentang aku pernah meminta perlindungan mu saat Immanuel menyerangku, kini kau seenaknya berdalih ingin menjagaku. Aku mampu mengurus diriku sendiri, Kendrick."
"Aku tidak pernah mengasihanimu, aku hanya-"
"Hanya apa? Hanya ingin menjadi pria egois dengan menahanku disisimu, lalu memeluk kakakku menjadikannya istrimu! Kendrick... aku sadar betul dulu aku memang menjadi wanita murahan saat aku menggodamu, tapi bukan berarti aku akan menjadi wanita brengsek yang menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain! Ahhggrrt..." Ameera memegang perutnya.
Kendrick maju, "Ada apa?"
"Bukan apa-apa, aku datang kesini ingin menyerahkan surat pengunduran diriku. Mulai hari ini aku resign, aku harus pergi sekarang." Ameera menahan rasa sakitnya, keluar dari sana.
Kendrick masih mematung mendengar Ameera mengundurkan diri, tapi setelah mendengar semua perkataan Ameera padanya kini dia merasa tidak mempunyai hak untuk melarangnya pergi.
Ameera istirahat di kursi kerjanya, meminum 3 butir obat penguat kandungan dari Dokter. Setelah menunggu 10 menit merasa perutnya lebih baik dia pergi dari Perusahaan.
Esoknya Rudi juga mengundurkan diri dari Perusahaan, setelah menyerahkan surat resign nya dia mengajak Ameera mengambil buku nikah yang telah selesai.
"Ini kamu pegang satu, aku satu. Ya, tau aja ada cewek goda aku terus iman dan iminku nggak kuat dan tergoda. Aku akan melihat buku ini dan mengingat jika aku sekarang sudah menjadi seorang suami."
"Haha, kamu ada-ada aja. Ya, ladenin aja kalo ada cewek suka sama kamu. Kamu adalah pria bebas, hanya status mu agak berbeda."
"Hehe...."
"Yuk pulang ke rumahku, Mama sama Tante Lela sudah masak banyak. Katanya meskipun kita menikah tidak rame-rame tapi sebaiknya kita makan sekeluarga."
"Ok, yuk."
Saat malam tiba, meja makan dipenuhi berbagai makanan. Semua orang sudah hadir, termasuk Kendrick.
Kendrick belum mengetahui tentang pernikahan Ameera dan Rudi, sejak awal Cheril sengaja meminta pada orang tuanya agar diam dan tak mengatakan apapun pada Kendrick.
"Tante Lela ucapin selamat ya, sayang. Kamu sekarang udah jadi keponakan tante, istri sah-nya Rudi. Keluarga besar di kota kelahiran Rudi, sudah menunggu ingin bertemu kamu loh."
Gelas yang dipegang Kendrick meluncur jatuh dari tangannya.
Prank!
Pria itu menatap bergantian Ameera dan Rudi, lalu tatapan nya terjatuh pada cincin di jari manis mereka berdua. Cincin pasangan! Mereka berdua menikah?!