Zian jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis berwajah manis yang kemudian hari dia ketahui gadis itu bernama Alula. Kisah cinta nan manis pun terajut. Namun, sisi kelam kehidupannya Alula membuat Alula akhirnya memilih pergi tanpa alasan.
Lima tahun kemudian mereka dipertemukan kembali sebagai komandan Zian Wibisana dan Dokter Alula Putri Tanoe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nembak
Selamat Hari Raya Idul Fitri🥰 Mohon maaf lahir dan batin 🙏
...♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️...
"Tapi aku memiliki syarat" Zian berkata sambil mematikan mesin mobil.
"Syarat apa?" Tanya Alula dengan serius.
"Ada lebih dari satu syarat" Zian menatap dalam-dalam kedua bola mata hitam nan cantiknya Alula.
"Akan aku penuhi asal bukan uang, karena aku tidak punya uang" Alula berucap dengan sangat serius
"Bukan uang. Aku tidak akan meminta uang sama kamu" Zian melambaikan tangannya dengan cepat di depan Alula.
"Lalu apa syaratnya?* Alula memberikan kening.
"Pertama, kamu harus ceritakan semuanya secara urut dan detail, kedua kamu harus selalu berkomunikasi denganku dan untuk itulah aku sangat membutuhkan persetujuan kamu untuk syarat ketiga"
"Aku akan memenuhinya dan menyetujuinya. Katakan saja"
"Syarat ketiganya adalah ijinkan aku menyukaimu dan menjadikanmu kekasihku sekarang dan untuk selama-lamanya"
Zian sontak berdebar-debar sekaligus harap-harap cemas setelah mengucapkan kata-kata itu. Perasaan gugup dan cemas menjadi satu.
Alula sontak membungkam mulutnya yang ternganga.
"Maafkan aku kalau aku nembak kamu seperti ini. Tapi aku sangat menyukai kamu Lula dan kalau setiap hari harus sering bersama-sama dengan kamu untuk menyelidiki kasus Papa kamu, lama kelamaan aku bisa mati berdiri kalau perasaanku ke kamu tidak aku utarakan sekarang juga" Zian menatap sendu kedua bola mata indah gadis manis pujaan hatinya.
Alula menarik tangannya dari mulutnya lalu menatap Zian di dalam kebekuan dan kebisuannya.
"Apa karena kamu sudah memiliki tunangan dan kamu mencintai tunangan kamu Raymond itu?"
"Tidak! Aku lebih menyukaimu!" Alula menjawab dengan spontan Lalu gadis manis itu menutup wajahnya yang memanas karena malu.
Zian tersenyum lebar dan langsung berteriak, "Yes! Alula menyukai aku. Alula menyukai aku!!!!"
Alula refleks membungkam mulut Zian dengan kedua telapak tangannya di saat Zian berteriak semakin kencang.
Deg, deg, deg, deg........jantung keduanya berdegup sangat kencang kala mereka saling menatap dengan jarak yang sangat dekat.
Zian menyentuh pelan kedua tangan Alula lalu menariknya pelan.
Perut keduanya seperti diserang ribuan sayap kupu-kupu dan kedua tangan mereka seperti terkena percikan listrik. Jantung keduanya berdebar semakin kencang seolah dada mereka tidak sanggup lagi untuk menahannya.
Alula langsung menarik tangannya dari genggaman tangan Zian lalu memalingkan wajahnya.
Zian menatap rambut indahnya Alula dengan wajah semringah dan hati membuncah bahagia.
Lalu cowok tampan itu mengusap tengkuknya dan bertanya, "Setelah ini kita ngapain?"
Alula menghadap ke Zian, "Apa maksud kamu?"
"Aku belum pernah nembak cewek dan belum pernah pacaran" Zian. memamerkan deretan gigi putihnya di depan Alula.
"Aku juga belum pernah pacaran"
"Kamu sama Raymond?"
"Aku sama Raymond tidak pernah pacaran karena aku tidak pernah menganggap Raymond sebagai pacar atau tunangan. Raymond hanya teman masa kecil bagiku"
"Kalau begitu bagaimana kalau kamu mulai ceritakan secara mendetail masalah Papa kamu agar dadaku yang berdebar-debar bisa sedikit reda"
Alula menatap Zian dengan wajah merona malu dan berkata dengan gugup, "Da....dadaku juga berdebar-debar. A....aku tidak bisa bercerita dengan dada berdebar-debar se..... seperti ini"
Zian mendengus geli lalu cowok tampan itu berkata, "Kalau begitu kita cari sarapan dulu. Kata orang dada berdebar-debar bisa jadi itu pertanda lapar" Zian memasang sabuk pengaman.
Giliran Alula yang mendengus geli.
Saat Alula sudah selesai memasang sabuk pengaman, Zian kembali melajukan mobil mamanya.
Beberapa menit kemudian Zian membelokkan mobil mamanya ke kedai bubur ayam langganan keluarganya sambil bertanya ke Laila, "Kamu doyan bubur, kan?"
"Aku tidak pilih-pilih makanan"
"Tapi kamu pilih-pilih cowok, ya, milih yang cakep dan ahli dalam segala hal kayak aku"
Alula refleks menepuk bahu Zian sambil menyemburkan, "Dasar narsis"
Zian menarik tangan Alula lalu menggenggam tangan pujaan hatinya sambil menatap dalam-dalam bola mata cantik favoritnya sambil bertanya, "Bolehkah aku memeluk kamu?"
ck ck ck