NovelToon NovelToon
Dalam Dekapan Takdir

Dalam Dekapan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Aliansi Pernikahan / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayyun

Marsha Calloway terjebak dalam pernikahan yang seharusnya bukan miliknya—menggantikan kakaknya yang kabur demi menyelamatkan keluarga. Sean Harris, suaminya, pria kaya penuh misteri, memilihnya tanpa alasan yang jelas.

Namun, saat benih cinta mulai tumbuh, rahasia kelam terungkap. Dendam masa lalu, persaingan bisnis yang brutal, dan ancaman yang mengintai di setiap sudut menjadikan pernikahan mereka lebih berbahaya dari dugaan.

Siapa sebenarnya Sean? Dan apakah cinta cukup untuk bertahan ketika nyawa menjadi taruhan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Antara Cemas dan Harapan

Malam kian larut, dan bayangan Sean masih belum juga muncul di ambang pintu. Marsha berusaha meyakinkan dirinya bahwa pria itu baik-baik saja—bahwa ia hanya terlambat pulang seperti biasanya. Namun, semakin detik berdetak, kegelisahan merambat naik ke dadanya, menciptakan debar tak menentu.

Jam di dinding menunjukkan pukul sebelas lewat tiga puluh menit.

Marsha menghela napas panjang. "Setengah jam lagi," gumamnya dalam hati. "Kalau masih belum pulang, aku akan menghubunginya."

Ia mencoba mengalihkan perhatian dengan membaca buku, tetapi pikirannya terus melayang pada sosok Sean. Entah mengapa, malam ini terasa begitu sepi, lebih sepi dari biasanya.

Setengah jam berlalu, dan Sean masih belum pulang. Tanpa berpikir panjang lagi, Marsha meraih ponselnya dan menelepon Sean.

Nada sambung berulang-ulang, menggema di telinganya seperti ketukan tak berjawab. Jantung Marsha berdegup semakin cepat. Ia mencoba sekali lagi, kali ini menggenggam ponsel lebih erat, seolah bisa memanggil Sean hanya dengan kekuatan pikirannya. Tapi tetap tak ada jawaban—hanya sunyi yang menjawab panggilannya.

Jantungnya mulai berdebar kencang. Ia menatap layar ponselnya dengan gelisah, mencoba mencari opsi lain. Jika Sean tidak bisa dihubungi, maka satu-satunya cara adalah menghubungi asistennya.

Baru saja ia hendak menelepon asisten Sean, ponselnya tiba-tiba bergetar. Sebuah panggilan masuk. Dari asisten Sean.

Marsha segera mengangkatnya. "Halo?"

"Bu Marsha..." Suara pria di seberang sana terdengar tergesa-gesa dan panik.

Marsha merasakan sesuatu yang dingin menjalar di punggungnya. "Ada apa?"

"Pak Sean mengalami kecelakaan."

Dunia seolah berhenti berputar. Marsha kini berdiri di depan ruang gawat darurat dengan jantung berdebar kencang.

Tangannya terkepal di sisi tubuhnya, berusaha menahan diri agar tidak menangis. Asisten Sean sudah menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi saat Sean dalam perjalanan pulang. Sebuah mobil lain melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak mobil Sean dari samping, menyebabkan kendaraannya terguling beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.

Saat ambulans tiba, Sean masih sadar, tetapi kondisinya tidak bisa dianggap ringan. Ada luka di kepala dan beberapa bagian tubuhnya mengalami benturan cukup keras.

Marsha mengigit bibirnya, berusaha menahan isakan. Ia masih belum bisa mempercayai semua ini.

Baru beberapa kemarin, mereka masih berbicara seperti biasa. Dan kini, Sean berada di dalam ruang gawat darurat, berjuang melawan rasa sakit yang mungkin ia rasakan. Tiba-tiba, seseorang menepuk bahunya pelan.

"Bu Marsha."

Ia menoleh dan mendapati dokter berdiri di hadapannya.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" tanyanya dengan suara bergetar.

"Pak Sean mengalami cedera di bagian kepala akibat benturan, serta beberapa luka di tubuhnya. Kami akan terus memantau kondisinya selama beberapa jam ke depan untuk memastikan tidak ada komplikasi yang serius. Untuk saat ini, beliau sudah dipindahkan ke ruang perawatan."

Marsha merasa sedikit lega, meskipun hatinya masih dipenuhi kekhawatiran.

"Aku boleh menemuinya?"

Dokter itu tersenyum tipis. "Tentu. Tapi mohon jangan terlalu lama. Pak Sean masih butuh istirahat."

Marsha mengangguk, lalu segera melangkah ke ruang perawatan Sean. Ketika ia memasuki ruangan itu, Marsha merasa hatinya mencelos melihat Sean yang terbaring di ranjang dengan perban melingkar di kepalanya. Beberapa alat medis terpasang di tubuhnya, memastikan kondisinya tetap stabil.

Ia melangkah perlahan mendekatinya. Wajah pria itu tampak pucat, tetapi masih terlihat tenang meskipun matanya terpejam. Tanpa sadar, air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh juga. Ia duduk di sisi ranjang, menatap wajah Sean dengan perasaan yang bercampur aduk.

"Kenapa kamu selalu seperti ini..." gumamnya lirih.

Ia menggenggam tangan Sean, merasakan kehangatannya.

"Kenapa kamu selalu buat aku khawatir..."

Seolah mendengar suaranya, jari-jari Sean sedikit bergerak. Marsha terkejut, lalu menatapnya dengan penuh harap. Perlahan, kelopak mata Sean terbuka. Tatapannya masih tampak buram, tetapi ketika matanya menangkap sosok Marsha, bibirnya sedikit melengkung.

"Marsha..." Suaranya serak dan lemah.

Marsha buru-buru menghapus air matanya. "Aku di sini."

Sean menatapnya dalam, seolah ingin memastikan bahwa ia tidak sedang bermimpi.

"Kamu nangis?" tanyanya dengan suara lirih.

Marsha menggeleng cepat. "Enggak."

Sean tersenyum tipis. "Kamu bohong."

Marsha mengerucutkan bibirnya, tidak tahu harus berkata apa. Sean mencoba menggerakkan tangannya, lalu menggenggam tangan Marsha dengan lemah.

"Aku baik-baik aja," katanya pelan.

Marsha menatapnya dengan kesal. "Kamu kecelakaan, kepala kamu terluka, dan kamu bilang baik-baik saja?"

Sean tertawa kecil, meskipun itu jelas membuatnya sedikit meringis. "Setidaknya aku masih bisa lihat kamu."

Marsha terdiam.

"Aku sempat mikir... kamu nggak akan peduli," suara Sean lemah, nyaris seperti bisikan. Matanya menatap Marsha seolah mencari kepastian.

Marsha menunduk. "Aku... aku memang coba untuk nggak peduli. Tapi ternyata aku nggak bisa."

Sean menatapnya dalam, lalu menggenggam tangannya lebih erat.

"Jangan pernah coba untuk nggak peduli, Marsha," bisiknya. "Karena aku nggak mau kamu jauh dari aku."

Marsha merasakan dadanya menghangat. Ia tahu bahwa ia masih menyimpan luka. Ia tahu bahwa perasaan kecewanya belum sepenuhnya hilang. Tetapi saat ini, melihat Sean terluka seperti ini, ia menyadari satu hal—ia tidak ingin kehilangan pria itu.

Marsha menggenggam tangan Sean lebih erat, tanpa mengatakan apa-apa. Namun, tanpa kata-kata pun, Sean sudah mengerti. Ia tersenyum tipis, lalu memejamkan matanya kembali.

Marsha menatap jemari mereka yang saling bertaut, merasakan hangatnya genggaman Sean meski lemah. Ia belum tahu ke mana jalan ini akan membawa mereka. Tapi satu hal yang pasti—untuk pertama kalinya, ia merasa bahwa hatinya tidak lagi berusaha lari dari pria itu.

...***...

1
Virgo Girl
Tambah seru Thor... muaappp br sempet lah komen. Terlalu tersepona 😆😆
Ais
mmg lbh baik marsha bekerjasama dgn sean untuk mengungkapkan smua kebenaran dibalik kematian papa marsha dan untuk menangkap smua pelaku yg selama ini seolah olah jadi saksi kebaikan dlm kehidupan keluarga marsha dan knp marsha serta sean ngak mengajak serta vano karena vano pernah mengatakan klo ayahnya adalah termasuk orang yg pernah berkerja diperusahaan papa marsha sblm papa marsha meninggal dunia dan vano bilang dia sdh menyelidiki ttg keluarga marsha mungkin vano dan ayahnya bs sedikit membantu untuk membuka tabir kematian papa marsha lbh jauh lagi supaya bukti”smakin kuat untuk menjebloskan om sean juga omnya marsha ke penjara dan soal maya yg slalu ktm am pria asing bs jd maya juga sm motifnya kayak marsha mau mengungkap dan menangkap pelaku yg msh enak”an tidur nyaman setelah melakukan aksi kejinya pd papa marsha ini
Yunita Widiastuti
🌻
Ais
hmmm smua sdh takdir marsha dan kamu hrs menerima smua takdir ini dgn ikhlas itulah knp manusia diajarkan untuk mengenal tuhannya agar manusia sadar bahwa tidak ada satupun kejadian didunia dan alam semesta ini tanpa campur tangan sang pencipta-NYA jd ngak perlu kamu banyak bingung cukup terima dan jalani syukuri bahwa kamu dipersatukan dgn pria sebaik dan sebertanggungjwb seperti sean yg skr hrs kamu lakukan adalah terus berada disisi sean mendukung smua langkahnya untuk mengembalikan smua aset yg sdh dirampas sm keluarga papa kamu yg jahat dan rakus itu mencari dalang dibalik kematian papa kamu dan satu lagi selidiki mksd kemunculan maya untuk apa bs jd maya diam"sdh lama menyimpan rasa sm sean tp karena dia dipaksa untuk melepaskan pertunangan ini sm sean dan karena dia tau dr awal sean mencintai dan memilih kamu sbg ratu dlm hidupnya makanya maya muncul sengaja mengacaukan pikiran kamu supaya membenci sean
Virgo Girl
Tapi klo Sean dr awal menginginkan Marsha jd istrinya koq hbs pernikahan judes banget. Harusnya lembut dan bikin Marsha nyaman
Sumi yati69
padahal ceritanya seru kok yg suka sedikit ya semangat author
Nana Geulise
marsha bisa curigaan terus ke sean..apalagi ada kompor (maya) yg terus2an manas2in...cape deh🤦‍♂️
Ais
aneh ya ngak kapok vivian ini sdh pernah diksh peringatan keras sm sean akibat menculik marsha eh msh aja mau berniat menyingkirkan marsha skr lewat lidya duh ngak sbr apa yg akan sean lakukan terhadap lidya
Ais
ibu yg aneh perempuan binal kok didukung jd menantu jelas"itu perempuan hobi ke tempat"dugem berarti khan perempuan nakal gampangan dan ngak bs jaga harga diri serta kehormatannya sbg wanita lah kok dibilang cocok jd pasangannya sean duh ibunya sean ini otaknya udah geser mmg ya ngak bs menilai mana wanita baik"dan pandai menjaga harga diri serta kehormatan mana yg ngak sm sekali alias minim ahlak dan adab
Dwi Winarni Wina
Akhirnya marshal menjadi istri seutuhnya sean...
Dwi Winarni Wina
Musuh sean dr masalalu sangat dendam terhadap sean...
Dwi Winarni Wina
ternyata bukan Victor pelakunya org suruhan lidya kl....
Dwi Winarni Wina
pesaing bisnis sean ternyata yg melakukan yg menculik marshal..
Dwi Winarni Wina
akhirnya Sean menemukan marshal....
Dwi Winarni Wina
Sean takut terjadi sesuatu dgn marshal...
Dwi Winarni Wina
marshal lg diculik...
Dwi Winarni Wina
ulah lidya kayaknya biangkeroknya...
Dwi Winarni Wina
Ada seseorang pria misterius yg sll mengawasi marshal..,
Dwi Winarni Wina
Kecewa
Dwi Winarni Wina
bahaya lg mencintai sean dan marshal....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!