Nathan menjadi duda setelah menikah untuk ke dua puluh kalinya. Semuanya berakhir di saat malam pertamanya. Dia tak bisa melakukan kewajibannya pada istrinya hingga membuatnya mendadak untuk kesekian kalinya.
Jovita seorang gadis yang menikah dengan Deon karena suatu perjodohan dan tanpa ikatan cinta di antara mereka. Di malam pertamanya setelah menikah, Deon bersama wanita lain untuk menghabiskan malamnya.
Karena sering diabaikan oleh Deon, Jovita akhirnya mencari kesenangan sendiri. Secara tak sengaja dia bertemu dengan Nathan.
Awalnya hubungan mereka hanya teman biasa. Namun Nathan menaruh rasa pada Jovita yang mempunyai paras mirip seperti Cinta Pertamanya yang telah meninggal.
Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka? Apakah mereka bisa bersatu atau hanya sekedar menjadi teman saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 29 Pergi Bersama Nathan
Tawaran dari Nathan terdengar menarik bagi Jovi. Tapi ia masih diam menatap pria yang berdiri di depannya.
“Oh... ayolah... kau berhutang 50 juta pada ku.” ucap Nathan sambil tersenyum kecil. “Oh... **** ! Kau tidak serius menagih hutang padaku bukan ?” Judith kembali teringat jika Nathan sudah menyelamatkan dirinya dari jeratan pria hidung belang.
“Jika aku berniat buruk padamu, maka sudah pasti aku tidak akan membantumu dan membiarkan mu pergi bersama pria hidung belang itu.” Nathan kembali menjelaskan Jika ia benar-benar tulus, meskipun sebenarnya memang ia ingin mendekati Jovi.
“Yang di katakan pria ini ada benarnya juga. Ia pasti tak ingin mengambil kesempatan dariku.” Jovi menatap intens Nathan tepat di matanya untuk mengetahui isi hatinya. “Ya baiklah, jika kau tak keberatan dengan hal itu.” jawab Jovi akhirnya menyetujui ajakan Nathan.
“Jika begitu, masuklah ke mobil ku.” Nathan berbalik dan berjalan menuju ke tempat mobilnya terparkir.
Setelah Jovi duduk di depan di samping Nathan, mobil pun meluncur keluar dari Cafe Rock Star.
“Kau ingin ke tempat seperti apa ?” Tanya Nathan setelah berada di jalanan dan menoleh menatap Jovi. “Mmm...aku dan benar tidak mengetahui daerah ini. Jadi aku hanya ingin mencari udara segar saja.” Jovi sama sekali tak ada gambaran kemana ia harus pergi.
Nathan kemudian diam dan berpikir sejenak mencari tempat yang menurutnya bagus dan cocok untuk mereka berdua mengobrol serta menghabiskan waktu dengan santai.
Pria itu hanya beberapa kali saja mengikuti teman-temannya ke kantor menghabiskan waktu di saat liburan mereka di tempat-tempat wisata atau sejenisnya, dan ia masih mengingatnya beberapa.
“Bagaimana jika kita ke taman bunga saja ?” Nathan tiba-tiba terpikirkan pada sebuah taman bunga, sebuah tempat terbuka dan tentu saja di sana udaranya segar, juga tempatnya indah di penuhi oleh bunga beraneka warna dan jenis. “Mmm... ya terserah saja, aku tidak tahu daerah sini.” Jovi setuju dan mengikut saja pada pilihan Nathan karena ia memang tidak tahu daerah sini.
“Oke...fix.” Nathan kemudian mengemudikan mobilnya menuju ke taman bunga yang berada 7 km dari jalanan tempatnya berada saat ini. “Jovi bukankah kau tinggal di villa Cempaka, tapi Kenapa kau tidak mengetahui daerah sini ?” celetuk Nathan tiba-tiba.
“Itu... itu karena aku baru tinggal dan pindah ke Villa Cempaka.” jawab Jovi setelah lima detik terdiam. “Sesuai dugaan ku, berarti villa itu benar milik Deon dan ia pindah ke sana setelah pernikahannya.” Nathan melihat Jovi yang tertunduk saat ia menanyakan perihal villa Cempaka.
Melihat Jovi yang sepertinya tak mau membahas masalah tempat tinggalnya yang sekarang, entah karena apa, tak membahasnya lagi.
“Apa kau tidak tahu Cafe Rock Star ? Kenapa kau pergi ke sana tadi ?” Nathan mengalihkan pembicaraan mereka. “Aku tidak tahu jika tempat itu ternyata untuk...” Jovi menggeleng dan tak melanjutkan ucapannya, namun Nathan mengerti maksudnya.
“Tapi kak, bagaimana kau juga bisa ada di cafe Rock Star tadi ? Apa kau sering pergi ke sana ?” Jovi tiba-tiba tersandar bagaimana Nathan bisa ada di sana.
Nathan terlihat gelagapan dengan pertanyaan dari Jovi barusan.
“Aku hanya kebetulan mampir setelah pulang kerja untuk membasahi tenggorokanku saja katanya di sana terkenal dengan berbagai jenis minuman yang berbeda dari cafe lainnya.” jawab Nathan menjelaskan setelah menemukan alasan yang tepat meskipun harus bohong.
“ha--” Jovi hanya tersenyum kecil saja menanggapi jawaban dari Nathan.
“**** ! Senyum gadis ini... pasti ia mengira aku ke sana juga untuk bersenang-senang dengan gadis malam di sana.” Nathan hanya bisa diam saat Jovi menertawakan nya.
Tak lama kemudian mereka tiba di taman bunga.