NovelToon NovelToon
Pada Akhirnya Aku Menyerah

Pada Akhirnya Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:642.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: swetti

Arvania tidak menyangka jika pernikahan yang ia impikan selama ini menjadi pernikahan yang penuh dengan air mata.

Siksaan demi siksaan ia terima dari suaminya. Namun bodohnya Vania yang selalu bertahan dengan pernikahan ini.

Hingga suatu hari Vania tidak mampu lagi untuk bertahan, ia memilih untuk pergi meninggalkan Gavin.

Lalu bagaimana dengan Gavin yang telah menyadari perasaan cintanya untuk Vania setelah kepergiannya?

Akankah Gavin menemukan Vania dan hidup bahagia?

Ataukah Gavin akan berakhir dengan penyesalannya?

Ikuti kisahnya di

Pada Akhirnya Aku Menyerah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Baru

Pagi ini Gavin bangun dengan perasaan bahagia di dalam hatinya. Ia menatap wajah cantik Vania yang saat ini berada di dalam pelukannya.

Cup....

Gavin mencium kening Vania dengan pelan membuat tidur Vania terusik, ia membuka matanya menatap Gavin.

" Kamu sudah bangun Mas." Vania mengucek matanya.

" Iya." Sahut Gavin.

Cup...

Gavin kembali mengecup kening Vania. Vania memejamkan matanya menghayati perasaan yang berdesir di dalam hatinya.

" Terima kasih sayang kau telah menerimaku kembali, aku sangat bahagia. Maafkan aku yang telah menyia-nyiakanmu selama ini. Aku begitu bodoh melakukan semua itu, aku menyesal sayang." Ucap Gavin.

" Lupakan semua itu Mas! Bukankah kita berjanji akan membuka lembaran baru? Jadi mulai pagi ini kita akan menjalani hidup baru. Kehidupan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang." Vania menatap Gavin.

" Iya sayang maafkan aku, Terima kasih." Sahut Gavin.

Gavin merapikan anak rambut Vania. Ia menatap Vania dengan intens. Ada rasa hangat yang menjalar di dalam hatinya. Ia merasakan keteduhan dan kenyamanan hanya dengan menatap mata Vania.

" Aku mau mandi dulu Mas." Ucap Vania.

" Nanti sayang, aku masih ingin seperti ini." Ujar Gavin.

Gavin mengeratkan pelukannya. Sesekali ia menciumi pucuk kepalanya.

Setelah beberapa saat,

" Udah Mas aku mau mandi dulu, aku harus menyiapkan sarapan untukmu." Ujar Vania.

" Biarkan mama saja yang menyiapkannya." Sahut Gavin.

" Sebentar lagi waktunya Gava mandi juga Mas." Ujar Vania.

" Kamu banyak alasan sayang, tetaplah seperti ini atau aku akan mengacaukan pekerjaanmu sepanjang hari." Ucap Gavin pura pura kesal.

Vania tidak bisa berkata apa apa lagi. Ia memilih membalas pelukan Gavin dari pada bertengkar dengannya.

Satu kata yang ia rasakan nyaman. Jantungnya berdetak sangat kencang, ia menyusupkan wajahnya ke dada bidang Gavin. Keduanya menikmati moment indah di pagi hari ini.

Sampai...

Oek... Oek... Oek...

" Mas Gava menangis." Ucap Vania.

" Hmm." Gumam Gavin melepas pelukannya.

Vania segera menggendong Gava lalu menyusuinya. Setelah Gava tidur lagi, Vania menidurkannya kembali di boxnya.

" Mas aku mandi dulu ya, setelah itu baru kamu yang mandi." Ucap Vania menatap Gavin yang duduk bersandar pada headboard.

" Iya sayang." Sahut Gavin tersenyum manis.

Vania masuk ke kamar mandi setelah selesai ia keluar.

Glek....

Gavin menelan kasar salivanya saat melihat Vania melintas hanya menggunakan handuk saja. Paha dan dada bagian atas terekspos begitu saja membuat sesuatu di bawah sana berteriak meronta ronta minta di lepaskan.

Gavin menuju ruang ganti lalu...

Grep...

Gavin memeluk Vania dari belakang. Ia menyusupkan wajahnya ke ceruk leher Vania.

" Mas." Ucap Vania.

" Apa sayang?" Sahut Gavin mencium leher Vania.

" Geli ih." ujar Vania.

" Masa' gini aja geli sih! Apalagi kalau begituan." Ujar Gavin.

" Apa sih Mas, udah ah aku mau ganti baju keburu dingin." Ujar Vania.

" Aku sangat bahagia sayang bisa sedekat ini sama kamu. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku kalau kamu tidak memaafkan aku." Gavin semakin mengeratkan pelukannya.

" Apapun yang kau lakukan aku selalu berusaha untuk memaafkanmu Mas. Kamu suamiku, sudah tugasku menjalani ujian dari Tuhan dengan tenang. Aku selalu berusaha untuk bertahan sampai aku tidak mampu lagi bertahan di sisimu. Aku juga minta maaf karena aku telah meninggalkanmu, berikan ridhomu padaku Mas agar aku bisa mencium harumnya surga." Ucap Vania.

" Aku meridhoimu sayang, aku memaafkanmu, aku menyayangimu dan aku mencintaimu. Terima kasih atas kebahagiaan yang telah kau berikan padaku dan keluargaku. Kami sangat menyayangimu." Ucap Gavin.

" Aku juga menyayangi kalian semua Mas. Sekarang lepaskan aku! Aku mau ganti, kalau kau terus menahanku seperti ini yang ada aku akan masuk angin." Ujar Vania.

" Baiklah sayang kamu ganti baju dulu! Aku juga mau mandi." Ucap Gavin meninggalkan Vania.

Selesai mandi Gavin menghampiri Vania yang sedang melipat selimut.

" Sayang bantu bersiap donk!" Ucap Gavin.

Vania mengheka nafasnya. Ia membantu Gavin memakai kemeja dan jasnya. Dan jangan lupakan dasinya juga.

" Sudah selesai. Mau apa lagi?" Vania menatap Gavin.

Gavin memajukan wajahnya. Ia mencium bibir Vania dengan lembut. Vania membuka mulutnya sedikit membuat Gavin menyusupkan lidahnya. Ia mengekspos setiap inchinya.

Gavin mencecap bibir Vania, ia menahan tengkuknya memperdalam ciumannya. Suara decapan memenuhi ruangan kamar mereka. Setelah kehabisan nafas, Gavin melepas pagutannya.

" Terima kasih sayang." Gavin mengusap pelan bibir Vania dengan jempolnya.

Vania memeluk Gavin, ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya.

" Hei kenapa?" Tanya Gavin.

Vania menggelengkan kepalanya membuat Gavin tersenyum.

" Jangan malu gitu donk sayang! Aku kan suamimu, mulai sekarang aku akan sering melakukan itu padamu." Ucap Gavin.

" Ya udah ayo kita turun, mama pasti sudah menunggu." Ucap Gavin.

" Iya Mas." Sahut Vania.

Keduanya menuruni anak tangga sambil bergandengan menuju meja makan. Nyonya Rindu dan Sandia menatap mereka dengan senyuman bahagia.

" Duh pengantin lawas, pesonanya mengalahkan pengantin baru aja." Goda Sandia.

Vania tersipu malu.

" Walaupun kami pengantin lawas, tapi kami rasa pengantin baru Sandia. Buruan gih nikah sama Leon biar nggak rese' kalau lihat orang berduaan." Sahut Gavin duduk di kursinya di ikuti Vania.

" Ya kalau kak Leonya mau, kalau nggak mau gimana? Gengsi donk kalau di tolak." Sahut Sandia.

" Akan kakak buat Leon mau sama kamu, kamu tenang aja!" Ujar Gavin.

" Ma sepertinya akan ada yang mengadakan babby moon Ma." Sandia menatap mamanya.

" Apa itu babby moon?" Tanya Gavin.

" Kalau pengantin baru namanya honeymoon, nah kalau pengantin lawas apalagi udah punya babby namanya babby moon." Ujar Sandia.

" Ada ada aja." Sahut Gavin.

Vania melayani Gavin dengan mengambilkan makanan untuknya.

" Ini Mas." Ucap Vania meletakkan sepiring makanan di depan Gavin.

" Terima kasih sayang." Ucap Gavin di balas senyuman oleh Vania.

Setelah itu mereka makan dengan khidmat.

Gavin meminum air putih lalu ia menatap Vania.

" Sepertinya ide Sandia bagus sayang, bagaimana kalau kita babby moon? Kita kan belum pernah melewati masa masa indah selama ini." Ucap Gavin.

" Tidak perlu Mas! Siapa bilang kalau kita belum pernah melewati masa masa indah? Apapun yang kau lakukan padaku aku menganggapnya sebagai kenangan terindah dalam hidupku walaupun sepahit atau sekejam apapun itu." Ujar Vania.

Ucapan Vania menohok hati Gavin. Hatinya mencelos merasakan sakit yang mendera hatinya.

" Maafkan aku sayang!" Ucap Gavin.

" Kenapa meminta maaf? Aku menerimanya dengan ikhlas Mas. Sudah lah jangan di bahas lagi! Bosan aku mendengar kata kata maaf darimu." Ujar Vania.

Semua orang tersenyum mendengar ucapannya. Vania wanita mulia bak berhati seperti malaikat. Gavin sangat bahagia bisa memiliki istri sepertinya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu membuat Vania bahagia.

" Selalu tersenyum dan tertawa bahagia sayang, aku tidak akan pernah menyakiti kamu lagi." Batin Gavin menatap Vania.

Author sangat membutuhkan dukungan kalian semua untuk karya author yang satu ini karena sebentar lagi penilaian.

Mohon doa terbaik untuk karya author ini ya...

Jangan lupa like koment vote dan mawarnya..

Terima kasih untuk readers yang telah mensuport author semoga sehat selalu...

Miss U all...

TBC...

1
Nyam Nyam channel
Okeh siap Thor
maaf aku skip aja soalnya menurutku balasan Vania ke gavin gak sebanding sama siksaan Gavin ke Vania soalnya Vania sudah sakit fisik dan mental kalau orang normal paling sudah gila berhubung ini novel ya maha ciptaan author
tapi q coba mau mampir cerita author yang lain
Semoga sukses trus buat author jangan liat yang comen yang buruk buruk" tetep semangat bikin cerita buat para penggemar authornya semangattt /Pray//Pray//Pray/
Alvia Inayati
jgn ksih tau dulu Thor biar lahiran anaknya udah gede
yusuf b
Lumayan
Angelica James
Baby kak.. bukan Babby
Jue
Aku heran dengan wanita seperti Vania yang mudah luluh memberi maaf dengan hanya bermodal kan air liur , Ada banyak benda kita boleh bertolak-ansur dengan kemiskinan tapi harus rajin usaha tapi tidak dengan suami curang , kaki pukul , Kedekut , Zalim pada isteri , Bukan semua manusia itu mudah bertolak ansur kerana rasa sakit itu tidak mudah , Kalau ada yang mahu kembali jatuh ke lubang yang sama ke dua kali itu namanya bodoh bukan lagi cinta .
VANESHA ANDRIANI: makasih suportnya
total 1 replies
Asmarni Marni
knpa sih pelakor bertebaran dimna mna
VANESHA ANDRIANI: kalau g ada pelakor g asyik hhh makasih suportnya
total 1 replies
Nurliana Uteh
Kecewa
Nurliana Uteh
Buruk
Widya Asyanti
bodoh
Widya Asyanti
siksa dulu agak lama
VANESHA ANDRIANI: hh oke oke
total 1 replies
Widya Asyanti
bagus
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih
total 1 replies
Widya Asyanti
bodoh gavin
VANESHA ANDRIANI: iya.. makasih suportnya
total 1 replies
Widya Asyanti
bodoh
VANESHA ANDRIANI: jitak aja kepalanya kak.. makasih suportnya
total 1 replies
Hestika
Geral bukan Gerak
VANESHA ANDRIANI: typo ya kak.. makasih suportnya
total 1 replies
Mesra Turnip
bwahhahh, itu pembalasan untukmu gavven ! semoga outhornya makin semangat oke !!
VANESHA ANDRIANI: siaapp makasih suportnya
total 1 replies
Ony Syahroni
Biasa
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih dah kasih bintang 3
total 1 replies
Ony Syahroni
thank y thor aku akan baca cerita lainnya, sehat sll dan semangat.
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih
total 1 replies
meilanyokey
gampang banget luluhny.... seharusnya kasih pelajaran dulu
meilanyokey: /Good/
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih suportnya
total 2 replies
Ony Syahroni
semuanya thor
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih suportnya
total 1 replies
Kak Jum
menyerahkah sakit lahir n batin buat apa mau tggu
VANESHA ANDRIANI: iya ya.. itulah cinta terkadang membuat kita lemah... Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!