NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:798.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau?

Hari-hari pun berlalu begitu cepat, semakin hari rasanya Reka semakin cinta dengan Nayla. Seperti pagi hari itu, dia masih saja menatap wajah lelah Nayla karena pertempuran panas semalam.

Sejak pertama kali unboxing sebulan yang lalu, Reka memang tidak pernah melewatkan malam-malamnya tanpa malam yang panas. Bahkan, dia ingin melakukannya lagi dan lagi. Ternyata rasanya memang senagih itu.

Nayla bergeliat sesaat merasakan hangat napas Reka yang meniup-niup wajahnya.

"Mas, jam berapa?" tanya Nayla dengan suara seraknya. Bahkan matanya saja terasa berat untuk terbuka.

"Jam 6. Sekarang hari Minggu, kamu lanjut tidur saja sayang." Reka semakin mendekap tubuh polos Nayla dalam pelukannya.

"Mas." panggil Nayla.

"Apa sayang?"

"Badan aku pegal banget, kepala aku juga pusing nih," eluh Nayla. "Nanti malam libur dulu ya Mas."

Reka tersenyum kecil lalu mencium puncak kepala Nayla. "Maaf ya sayang. Aku terus-terusan lakuin itu tiap malam, belum lagi kalau nambah di pagi hari atau sore hari. Soalnya kamu nagih banget. Ya udah, hari ini dan nanti malam aku gak akan buat kamu capek."

Reka meregangkan pelukannya dan menatap Nayla yang masih memejamkan mata meski dia tidak tidur.

"Pusing banget? Kita ke Dokter saja ya periksa."

Nayla menggelengkan kepalanya. "Cuma pusing sedikit."

"Nanti malam ada acara makan malam. Kalau kamu memang gak enak badan kita gak usah ikut."

Nayla menggelengkan kepalanya. "Aku gak papa Mas. Cuma pusing dikit. Beberapa hari ini memang gini tapi nanti siang pasti hilang. Kemarin Mas Reka sudah belikan aku gaun. Sayang kan kalau gak dipake."

Reka menangkup pipi Nayla dan mencium lembut bibirnya.

Selalu saja Nayla terbuai dengan ciuman lembut itu.

"Nanti kita ke salon sekalian massage biar badan kamu enakan."

Nayla menganggukkan kepalanya. Tapi dia kini membuka matanya lebar saat merasakan sesuatu yang menegang di dekat perutnya.

"Mas, katanya libur dulu." Nayla mulai cemberut.

"Iya, libur."

"Tapi kok tegang yang bawah."

Reka terkekeh sambil menciumi pipi Nayla. "Biasa sayang, pagi-pagi. Udah biarin aja. Nanti juga tidur sendiri."

Ingin Nayla kembali tertidur tapi rasanya tidak nyaman juga, apalagi otot panjang itu berkedut beberapa kali di dekat perutnya.

"Gimana mau tidur, kalau yang bawah nyenggol terus."

Reka semakin terkekeh. Bahasa tubuhnya memang tak bisa bohong. "Udah biarin aja, kalau dekat sarangnya memang suka manja gitu."

Mereka terdiam beberapa saat, tangan Nayla tak tahan juga untuk tidak menyentuhnya.

"Sayang, katanya capek? Malah mancing gini?"

Nayla tersenyum sambil menatap Reka. "Habis gemesin."

Reka semakin tertawa dibuatnya. Ternyata bukan hanya dia saja yang kecanduan tapi juga Nayla. Dia biarkan Nayla mengusap dan memainkan miliknya meski hasrat itu kembali terbakar.

Wajah Nayla kian memerah, padahal Reka hanya memeluknya tak memberinya stimulasi apapun.

Nayla menatap Reka, sepertinya dia menginginkan sesuatu.

"Mau?" tanya Reka. Dia mengerti tatapan Nayla yang menginginkannya.

Nayla mengangguk malu. Padahal dia sendiri yang ingin libur karena badannya terasa capek tapi hasrat dalam tubuhnya tiba-tiba muncul hanya karena menyentuh milik Reka.

Reka tak mengubah posisinya. Dia hanya membuka kaki Nayla lalu mulai menghujamnya lagi.

Nayla hanya memejamkan matanya dengan bibir yang terus men de sah merasakan kenikmatan yang diberikan Reka secara bertubi-tubi.

"Aku sayang banget sama kamu." Reka semakin mengeratkan pelukannya dengan pinggul yang masih aktif bergerak. Di hari yang masih pagi itu, mereka sudah menciptakan keringat bersama.

...***...

"Sayang, kamu cantik sekali." Reka membungkukkan dirinya dan memeluk Nayla dari belakang saat Nayla sedang bersolek di depan meja rias.

"Biasa aja. Jangan modus deh Mas Reka."

Reka mengendus dalam leher yang tak tertutup rambut itu. "Tadi kan habis massage sayang, udah gak pegal dong."

Ya, seharian itu mereka berdua memang melakukan perawatan di salon termasuk massage yang membuat tubuh Nayla terasa segar kembali.

"Terus?" tanya Nayla sambil memutar bola matanya.

"Ya gak papa. Jadi nanti malam bisa tidur nyenyak." Reka mencium singkat pipi Nayla. "Sudah siap berangkat?"

"Aku deg-deg an Mas. Pasti di sana pada punya jabatan dan pintar-pintar."

Reka tersenyum kecil dan kembali mencium pipi Nayla singkat. "Kamu kan juga punya jabatan."

"Apa?"

"Ratu tersayang di hati aku."

Gombal sekali suaminya itu. Nayla hanya mencibir.

"Duh, bibirnya pengen aku cium rasanya."

"Jangan! Aku udah pakai lipstick nih."

Reka melepas pelukannya lalu dia beralih mengambil ponselnya. Membalas sesaat pesan Angga yang mengingatkan perihal acara makan malam itu.

"Cocok gak Mas, gaunnya?" Nayla memutar dirinya di depan cermin. Gaun warna silver itu begitu cocok di tubuh Nayla.

"Cantik." hanya satu kata yang cocok untuk Nayla saat ini. Reka memegang kedua bahu Nayla dan menatapnya. "Bagiku, kamu itu sempurna jadi kamu harus percaya diri."

Nayla menganggukkan kepalanya lalu dia mengusap lembut pipi Reka yang bersih itu. "Tambah ganteng sih suami aku. Keliahatan lebih muda."

"Iya dong. Tiap hari diberi kebahagiaan lahir batin jadi bisa ngikuti umur kamu."

Nayla semakin mengusap lesung pipi yang tercetak saat Reka tersenyum itu. "Nanti kalau kita punya anak, semoga ada lesung pipi gini, aku suka banget."

Seketika tangan Reka mengusap perut Nayla yang masih datar itu. "Sudah jadikah?"

Nayla hanya mengangkat bahunya. "Gak tahu, belum ada tanda-tanda. Tapi kayaknya aku udah telat satu minggu."

Reka tersenyum, dia sangat berharap benih cintanya segera tumbuh di rahim Nayla. "Semoga secepatnya ya." Kemudian Reka menggandeng tangan Nayla dan mengajaknya keluar dari kamar. Tak lupa Nayla membawa tas kecilnya yang berisi ponsel dan dompet.

Setelah berpamitan pada ibunya, mereka berdua segera masuk ke dalam mobil.

Dada Nayla semakin berdebar tak karuan. Ini pertama kalinya dia menghadiri acara makan malam dan tentu sebagai pasangan seorang direktur. Entah seperti apa rekan-rekan kerja Reka, belum bertemu saja jiwa kerdilnya sudah meronta.

Reka kini menghentikan mobilnya di tempat parkir sebuah hotel bintang lima. Mereka berdua turun dan menuju restoran mewah yang berada di dekat taman hotel.

Beberapa pasang mata kini menatap kagum pada Nayla dan Reka yang terlihat sangat serasi dengan warna gaun dan jas yang senada itu.

"Pak Reka," kata salah satu rekan kerja Reka yang langsung menjabat tangan Reka.

"Pak Rio, apa kabar?"

"Baik. Dengar-dengar Pak Reka sudah menikah?"

"Iya, kenalkan ini istri saya."

"Cantik sekali, masih muda."

Nayla hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tanpa mau berjabat tangan dengan Rio.

Di sudut lain tempat itu ada yang menatap sinis kedatangan Nayla.

.

.

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!