Di pertengahan tahun 2010, kerasnya kehidupan wanita bernama Sekar Nabila Putri dimulai. Tak ada dalam benak Sekar jika hidupnya setelah selesai kuliah berubah menjadi generasi Sandwich.
Setiap anak tentu tak bisa memilih di keluarga mana mereka dilahirkan. Ibunya lebih menyayangi sang kakak daripada Sekar. Alasannya sepele, hanya karena kakaknya adalah laki-laki dan menjadi anak pertama. Sedangkan Sekar adalah anak perempuan, si bungsu dari dua bersaudara.
Impiannya menjadi seorang akuntan yang sukses. Untuk menggapai sebuah impian, tak semudah membalikkan telapak tangan. Sekar harus terseok-seok menjalani kehidupannya.
Aku butuh rumah yang sebenarnya. Tapi, saat ini rumahku cuma antidepressant ~ Sekar Nabila Putri.
Akan tetapi sederet cobaan yang mendera hidupnya itu, Sekar akhirnya menemukan jalan masa depannya.
Apakah Sekar mampu meraih impiannya atau justru takdir memberikan mimpi lain yang jauh berbeda dari ekspektasinya?
Simak kisahnya.
Mohon dukungannya.💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 - Kondisi Angga
Sekar pulang dengan perasaan dongkol pada Angga.
"Awas saja kalau sampai aku ketemu yang namanya Angga Yudho P itu, bakal ku jadikan dia rempeyek beneran! Gara-gara dia, hampir saja aku mau dilapor ke polisi karena dituduh mencuri sepatu. Huft !!" umpat Sekar penuh kekesalan pada Angga.
Sekar adalah pribadi yang lugas. Jika ia suka maka akan bilang suka pada orang tersebut. Jika tak suka, maka akan mengatakan sejujurnya.
Prinsip Sekar, jika kita sudah berjanji pada orang lain maka harus ditepati. Menurutnya dunia ini hanya ada dua warna yang jelas yakni hitam atau putih. Hitam ya hitam dan jika putih ya putih.
Entah bagaimana nanti nasib Angga guna mempertanggungjawabkan pada Sekar atas janji yang sudah diingkari oleh lelaki itu ?
Di rumah, Sekar mencoba kembali untuk menghubungi ponsel Angga. Namun hasilnya nihil. Ponsel Angga tetap tidak aktif.
Sekar kemudian memilih untuk memejamkan matanya karena besok dirinya akan mendapat shift pagi jam lima. Alhasil dirinya akan berangkat dari rumahnya setelah menunaikan Salat Subuh agar tidak terlambat.
☘️☘️
Di sebuah hunian mewah tepatnya di kamar si bungsu, terdengar suara gedoran pintu yang begitu kencang.
Dor...Dor...Dor...
"BUKA !!" pekiknya seraya kedua tangannya memukul kencang pintu kamarnya sendiri.
"Aduh, kepalaku masih pusing banget. Bener-bener keterlaluan! Ini pasti kerjaan dokter s0nt0l0yo itu! Punya kakak perempuan satu, tapi nyebelinnya minta ampun!" umpatnya seraya jari-jemarinya tengah memijit pelipisnya yang terasa pusing.
"Awas saja nanti aku karungin dia ke Gunung Salak biar sekalian jadi dokter salak di sana bukan dokter anak!"
Sebuah mobil hitam masuk ke dalam halaman rumah mewah. Setelah terparkir rapi, keluarlah Bagus dan Winda dari sana. Salah satu pembantu bernama Bik Iyem berjalan tergopoh-gopoh menuju sepasang suami istri tersebut berada.
"Bu Winda, gawat!" seru Bik Iyem dengan suara dan napas yang tersengal.
"Kenapa Bik?" tanya Winda.
"Itu, Bu. Pak Angga udah bangun terus ngamuk gedor-gedor pintu kamarnya kayak orang kesurupan,"
"Oh, dia sudah bangun toh. Biarin saja, Bik. Enggak apa-apa. Itu tandanya dia masih waras kalau bisa ngamuk gara-gara aku kasih obat tidur," jawab Winda terdengar riuh santai tanpa beban. "Keisya sudah tidur, Bik?"
"Sudah, Bu. Non Keisya tidur di kamar atas dan sudah saya nyalakan peredamnya jadi gak denger kalau Pak Angga lagi teriak-teriak,"
"Good job. Makasih, Bik."
"Sama-sama, Bu."
Winda perlahan melangkahkan kaki untuk memasuki kediaman orang tuanya. Bagus menyusulnya di belakang tubuh sang istri.
"Yank, aku ke kamar Keisya dulu di atas."
"Iya, Mas. Nanti aku susulin setelah urusanku dengan bujang lapuk karatan itu selesai,"
"Jangan terlalu keras sama adikmu, Yank."
"Tenang saja, Mas. Kali ini aku rasa pilihan dia cukup cerdas. Enggak bodoh kayak yang dulu-dulu. Gampang banget dip0rotin cewek gara-gara terlalu percaya dan bucin sama cinta. Dasar adik ble_guk!"
Bagus hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya yang bar-bar perihal urusan percintaan adik iparnya.
Ya, Winda yang bertemu Sekar beberapa jam yang lalu di Tunjungan Plaza adalah kakak kandung AKP. Angga Yudho P. Winda berprofesi sebagai dokter spesialis anak di salah satu rumah sakit ternama di Surabaya.
Suami Winda bernama Mayor Bagus Aditama, biasa dipanggil Bagus. Lelaki ini berprofesi sebagai perwira angkatan laut. Di mana saat Sekar datang ke pesta militer bersama Resti beberapa waktu yang lalu dan tanpa sengaja bertemu Angga di parkiran Graha Samudra Bumimoro hingga berakhir drama per_sepatuan yang meresahkan ini, kala itu Angga memang sedang mengantar Winda ke sana guna menemani Bagus.
Usia Winda lima tahun di atas Angga. Keduanya sangat saling menyayangi, tapi gaya persaudaraan mereka sedikit berbeda dari orang-orang pada umumnya. Winda dan Angga sering bertengkar maupun berdebat. Terkadang juga saling meledek bahkan sangat blak-blakan. Mirip tokoh dalam film kartun anak-anak yakni Tom-tom dan Jer-jer.
Faktanya, Winda tahu jika Angga tengah mendekati seorang wanita muda. Semua hal ini mulai dicurigai oleh Winda gara-gara perkara sepatunya yang mendadak hilang dari dalam mobil sang adik.
Angga mengaku meminjamkan sepatu milik Winda pada temannya. Namun Angga tak menjawab secara detail pada Winda tentang sosok temannya itu, bagaimana mereka sampai bertemu dan sebagainya.
Winda pun tak memaksa sang adik untuk berbicara jujur dan terbuka padanya soal kedekatan dengan lawan jenis. Dahulu Winda selalu cuek bersama siapa Angga berpacaran, kecuali mantan pacar pertama adiknya itu. Dikarenakan mantan kekasih Angga yang pertama, baik Winda maupun orang tua mereka sangat mengenal wanita itu yang notebene adalah teman main Angga sejak kecil.
Angga dan mantan kekasihnya yang pertama tersebut putus setelah lima tahun berpacaran. Wanita itu memutuskan Angga secara sepihak saat adik kandung Winda masih menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dengan alasan karena dijodohkan dengan lelaki lain.
Sejak saat itu Angga begitu sedih dan patah hati. Lelaki ini sangat pintar dalam sekolah maupun bertugas di institusinya saat ini. Namun untuk urusan wanita, selalu bodoh dan salah memilih. Alhasil membuat Winda sebagai kakaknya perlu turun tangan untuk kali ini. Ia tak ingin Angga terjatuh di lubang yang sama untuk ke sekian kalinya.
Sudah dua tahun terakhir ini Angga tak pernah pacaran atau terlihat dekat dengan wanita. Walaupun banyak yang masih mencoba mendekati adik kandung Winda tersebut. Tapi, jarang digubris oleh Angga.
Namun kali ini berbeda, karena Angga diam-diam menaruh hati pada gadis tangguh yang terlihat sederhana bernama Sekar Nabila Putri. Winda pun menyelidikinya. Akhirnya ia tau jika Sekar bekerja sebagai agen call center di PT. HALO. Bahkan Winda juga tau perihal acara janjian Angga dengan Sekar malam ini di Tunjungan Plaza.
Winda sengaja memberikan obat tidur pada teh yang diminum Angga ketika berada di rumah. Tentunya Bik Iyem membantunya. Kedua orang tua mereka sedang ada acara di Jakarta.
Setelah Angga tertidur, Winda pun mengambil ponsel sang adik. Jendela, pintu kamar Angga telah Winda pastikan terkunci rapat. Angga tentu tak bisa keluar lewat jendela karena ada teralis besi yang memang menjadi design permanen seluruh jendela kamar di kediaman orang tua mereka.
Passcode kamar Angga pun sengaja Winda ganti demi melancarkan misinya agar adiknya tidak kabur semisal terbangun. Semua sudah direncakan Winda secara detail dan matang. Bahkan pist0l milik Angga pun Winda ambil untuk diamankan sementara agar adiknya itu tidak merusak pintu kamar dengan tembakan.
"Kasus baru yang aneh tapi nyata. Polisi terjebak di kamarnya sendiri gara-gara kakak tak punya akhlak!" batin Angga seraya menggerutu kesal.
Apa kata dunia dan anak buahnya kalau sampai tahu seorang AKP. Angga Yudho P terkunci di kamarnya sendiri akibat disekap oleh kakak kandungnya ?
Pasti yang tertawa paling keras adalah Eko, anak buah kesayangan Angga. Tanpa Angga tahu, Eko adalah kaki tangan Winda alias cctv berjalan. Bertugas mengawasi dan mencari tahu dengan wanita mana Angga dekat.
Kini Winda sudah berdiri di depan pintu kamar Angga. Lalu, ia segera menekan passcode kamar adiknya itu untuk membuka pintu.
Ceklek...
Bersambung...
🍁🍁🍁
cintanya emang pollllllllllllllll
Sekar pelan² sajaaaaaaa
dihhh si yuni ga di beliin oleh" ko sewot, dasar ipar ga da ahlak