NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Melarikan Diri

Rui Ying segera memerintahkan kepada ketiga pendekar wanita itu untuk segera melarikan diri.

Hal itu agar mereka bisa menjaga keselamatan Xiao Hiji beserta keluarganya.

Apa lagi Rui Ying telah melihat Xiao Hiji yang terkena anak panah, dirinya merasa sangat khawatir.

Ketiga pendekar wanita itu pun segera melesat dari atas kapal untuk menuju ke daratan.

Puluhan anak panah pun langsung menghujani ketiganya.

Xue Yunlei yang saat itu sedang berfokus dengan luka yang di derita oleh Xiao Hiji tidak melihat ketiga pendekar wanita yang sedang melesat kearahnya.

Kedua pendekar wanita yang berada di belakang sang pemimpin langsung terkena anak panah dan langsung tercebur ke sungai.

Mendengar hal itu, Xue Yunlei pun menatap ke arah sumber suara, namun remaja itu tidak bisa melihat kedua tubuh pendekar wanita itu berada.

Sedangkan seorang pendekar wanita yang adalah pemimpin mereka kini sudah sampai di daratan.

Wanita itu pun segera berbalik dan melihat ke arah sungai.

Dia kini sudah tidak melihat tubuh dua pendekar wanita lainnya.

Kini terlihat salah satu kapal yang selalu menyerang dengan menggunakan anak panah mulai bergerak menuju ke arah daratan dimana mereka berada.

Xue Yunlei pun segera memapah tubuh Xiao Hiji dan mengajak mereka semua untuk segera pergi dari tempat itu.

Kini mereka berenam segera bergerak ke arah utara untuk menyelamatkan diri mereka.

Meskipun Xue Yunlei memiliki basis kultivasi di ranah pendekar raja, namun dirinya tidak bisa menghadapi para penyerang yang memiliki jumlah yang banyak sambil melindungi yang lainnya walau pun dibantu oleh pendekar wanita yang bersama dengan mereka.

Sehingga langkah yang tepat yaitu melarikan diri dari tempat itu.

Kini keenam sosok itu terlihat melompat dari dahan pohon yang satu ke dahan pohon lainnya.

Kecepatan Xue Yunlei pun menyesuaikan dengan kecepatan yang dimiliki oleh Xiao Lin Meng, sebab gadis itu hanya memiliki basis kultivasi di ranah pendekar ahli tingkat dasar.

Sedangkan kakaknya sudah berada di ranah pendekar ahli tingkat akhir.

Nyonya Xiao sendiri memiliki basis kultivasi di ranah master tingkat menengah satu tingkat dibawah pendekar wanita yang mengawal mereka.

Saat kapal itu telah berada di dekat pinggiran sungai, para pendekar yang berada diatasnya segera melompat ke darat dan langsung mengejar keenam orang yang melarikan diri.

Karena saat itu keadaan gelap dan hanya dibantu oleh cahaya rembulan, pengejaran mereka tidak terlalu cepat.

Mereka hanya terus mengikuti jejak darah yang tertinggal di setiap dahan pohon.

Sedangkan pergerakan keenam orang tersebut kini semakin melambat.

Sebab Xiao Hiji sudah mulai kehilangan kesadarannya akibat anak panah yang masih tertancap di punggungnya.

"Tuan muda Xue, turunkan aku dan tinggalkan aku saja dihutan ini".

"LukaKu ini sangat parah, nyawaKu tidak akan tertolong lagi".

"Lebih baik kamu menyelamatkan istriKu dan kedua putriKu saja, aku mohon kepadaMu".

Kata - kata yang keluar dari mulut Xiao Hiji memohon kepada Xue Yunlei.

Mendengar permintaan Xiao Hiji, Xue Yunlei pun segera menanggapinya.

"Tuan, jangan berkata seperti itu, nyawa tuan pasti masih bisa tertolong".

"Tuan muda Xue Yunlei, jika kamu terus memaksakan diriMu seperti ini, energi qi milikMu akan terkuras banyak dan bisa berakibat fatal".

"Jadi lebih baik turuti saja apa yang aku katakan tadi kepadaMu".

Xue Yunlei pun memikirkan setiap perkataan Xiao Hiji.

"Sepertinya ada benarnya juga apa yang tuan Xiao Hiji katakan". Gumam Xue Yunlei.

Remaja itu pun segera menyampaikan hal itu kepada nyonya Xiao.

Wanita itu pun segera mengambil kesimpulan untuk tinggal bersama dengan suaminya.

Sebelum berpisah, Xue Yunlei diberikan sebuah kantong penyimpanan oleh Xiao Hiji.

Seluruh harta kekayaannya disimpan didalam kantong tersebut.

Xiao Hiji pun segera menyuruh Xue Yunlei untuk melakukan kontrak darah agar bisa membuka kantong tersebut.

Setelah selesai memberikan kantong penyimpanan miliknya kepada Xue Yunlei, mereka berdua pun langsung turun ke tanah dan menyandarkan tubuh mereka di batang pohon.

Xiao Lin Meng dan juga Xiao Ning Lan belum menyadari hal tersebut.

Pendekar wanita itu pun diperintahkan oleh nyonya Xiao untuk membantu Xue Yunlei melindungi kedua putrinya.

Sehingga kini hanya mereka berempat yang terus melarikan diri ke arah utara.

Setelah beberapa saat kemudian, Xiao Lin Meng menghentikan langkahnya dan melihat ke belakang.

Gadis itu kini sudah tidak lagi melihat sosok kedua orang tuanya.

Xue Yunlei yang melihat hal itu segera menotok aliran darah gadis itu agar tidak melakukan hal yang bodoh.

Xiao Ning Lan pun merasakan hal yang sama dengan adiknya.

Namun gadis itu mampu menguasai emosinya dan terus melanjutkan langkahnya untuk bisa melarikan diri.

Ditempat Xiao Hiji dan istrinya berada, kini sudah ada puluhan orang yang mengelilingi keduanya.

"Dimana kedua putriMu itu? Tuan muda Liu Jing ingin memberikan pelajaran kepada mereka, apa lagi kepada putri bungsuMu yang terlalu sombong itu". Tutur seorang pria yang adalah pemimpinnya.

"Jadi semua ini adalah rencana tuan muda Liu Jing?".

"Ternyata sikapnya itu tidak memandang bulu, siapa pun yang menyinggungnya, pasti akan dia singkirkan".

"Baiklah, dengan aku mengetahui siapa dalang dari kejadian ini, mati pun aku tidak akan menyesalinya". Tutup Xiao Hiji dan langsung bunuh diri diikuti juga oleh istrinya.

"Sial, ayo cepat menyebar dan cari setiap jejak yang mereka tinggalkan". Perintah sang pemimpin.

Puluhan bawahannya pun segera melakukan apa yang diperintahkan oleh pemimpin mereka.

Namun dalam kondisi yang gelap seperti itu, mereka mendapatkan kesulitan untuk mencari jejak yang ditinggalkan oleh Xue Yunlei serta tiga orang lainnya.

Kini keempat orang itu telah sampai di sebuah perkampungan.

Pendekar wanita itu segera mengajak Xue Yunlei untuk berlindung di perkampungan tersebut.

Namun Xue Yunlei menolaknya, remaja itu berpikir akan sangat berbahaya jika orang - orang yang menghuni perkampungan itu memiliki niat jahat kepada mereka.

Tidak hanya itu saja, keberadaan mereka akan sangat mudah untuk bisa ditemukan.

Akhirnya mereka pun merubah arah dan kembali menuju kearah barat.

Hal itu juga bisa memberikan waktu kepada mereka untuk menghindari pengejaran orang - orang suruhan Liu Jing.

Sebab jika mereka tiba di perkampungan itu, sudah bisa dipastikan mereka akan memasuki perkampungan itu untuk mengecek keberadaan mereka berempat.

Mereka pun dengan cepat melanjutkan pelarian agar bisa menghindari pengejaran.

Dan benar saja, rombongan orang - orang suruhan Liu Jing beberapa saat kemudian pun tiba di perkampungan itu.

Mereka segera memasuki perkampungan itu untuk mencari keberadaan orang yang mereka kejar.

Tidak lama kemudian, cahaya mulai menerangi langit sehingga awan pun kini terlihat berwarna merah.

Dan sudah bisa dipastikan bahwa cahaya kemerahan itu berasal dari api yang membakar perkampungan, yang dilakukan oleh orang - orang suruhan Liu Jing.

Xue Yunlei dan tiga orang lainnya menatap kearah sumber cahaya tersebut.

"Sepertinya apa yang tuan muda Xue Yunlei pikirkan itu tidak salah".

"Untuk mencari keberadaan kita, kini mereka telah membakar perkampungan itu".

"Untung saja kita tidak bersembunyi di perkampungan itu".

Xue Yunlei pun segera menotok kembali jalan darah Xiao Lin Meng agar gadis itu bisa bergerak sendiri.

Setelah sudah semalaman melarikan diri, akhirnya mereka pun tiba di salah satu kota, yaitu kota Ching-Lo.

Mereka berempat pun segera menuju ke gerbang kota itu.

Saat tiba digerbang kota, Xiao Ning Lan segera menunjukkan pelat tanda pengenal keluarga Xiao.

Mereka pun segera memasuki kota itu dan pergi melaporkan jika mereka sedang diburu oleh segerombolan orang.

Tidak hanya itu, mereka pun menjelaskan bagaimana kronologi kejadian itu.

Setelah mendengar penjelasan dari Xue Yunlei, akhirnya komandan yang menjaga pintu gerbang kota Ching-Lo pun segera menajamkan penglihatannya kearah hutan yang berada di luar kota itu.

Dan benar saja, pria itu bisa melihat ada pergerakan diantara pepohonan dipinggir hutan tersebut.

"Sepertinya mereka telah berhasil mengikuti kalian hingga sampai ke kota ini".

"Kalian harus lebih berhati - hati lagi, karena jika mereka mengenal kalian, itu akan membuat mereka lebih leluasa untuk menyerang kalian".

"Apakah kalian pernah berselisih paham dengan seseorang yang berada di kota Luyukou?". Tutup sang komandan bertanya kepada keempatnya.

"Iya! Kami telah berselisih paham dengan tuan muda Liu Jing". Jawab Xiao Lin Meng.

"Berselisih dengan tuan muda Liu Jing?".

"Sepertinya kalian sudah berurusan dengan orang yang salah".

"Menurut yang aku tahu, Liu Jing ini orangnya sangat licik, dan jika ada hal yang dia inginkan, dia harus memperolehnya dengan cara apa pun".

Sang komandan pun mulai menjelaskan sikap Liu Jing yang sangat terkenal karena arogannya.

Xiao Lin Meng yang mendengarkan hal itu langsung menangis tersedu - sedu karena merasa bersalah dengan tingkah lakunya saat berhadapan dengan Liu Jing.

Dirinya tidak menyangka hasil dari apa yang dia lakukan itu, bisa merenggut nyawa orang tuanya.

~Bersambung~

1
Aep saepullah
Buruk
Zu Ri
Luar biasa
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
Ark Lodan Nglayab
Buruk
Joko Widodo
Luar biasa
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!