NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. RM2 : Balas dendam Marcelo

“Se..sebelumnya aku minta maaf tuan..”

“Hmm ?? Ada apa ??”

“Aku mohon jangan potong gajiku karena hal ini.”

“Hah.. Katakan saja ada apa ??”

“Ini permintaan Nyonya Joella, Tuan Maxi.”

Maxi menolehkan wajahnya ke arah Alban, dengan tatapan tajam tapi dia membentuk senyuman dibibirnya, dan tentu saja itu membuat Alban ketakutan.

“Kau memanggilku apa tadi..”

“Hey, jangan bertingkah galak seperti itu kepada Alban !!” Ujar Joella sedikit menoel pipi kekasihnya itu dengan kesal sebenarnya.

“Dia memanggilmu seperti itu, karena aku yang menyuruh !” Lanjut Joella dengan kesal, Maxi berdiam kemudian menghela nafasnya berat.

“Kenapa kau menyuruhnya untuk memanggilku dengan sebutan seperti itu.”

“Supaya kau memiliki hubungan dekat dengan Alban, kasihan anak buahmu itu, kau ini suka sekali memotong gaji Alban.” Ujar Joella yang kini marah, dan kesal.

“Sayang~ kenapa kau membela Alban, bukannya tunanganmu ini~” Ujar Maxi dengan nada manjanya, Joella hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah manja Maxi yang ditunjukkan kepadanya itu.

“Makanya bertingkah baiklah pada Alban, jangan kasar dan galak kepadanya. Dia sudah setia kepadamu, masa iya kau galakin terus ?!”

“Ini bukan galak, tapi tegas.” Ujar Maxi dengan pendiriannya itu.

“Kalau begitu, biarkan saja Alban memanggilmu dengan sebutan Maxi, itu terlihat lebih lucu.” Ujar Joella dengan nada memelasnya.

Sementara Alban yang ada di sana, hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kenapa malah dirinya menjadi obat nyamuk diantara kedua majikannya itu, sebaiknya dia pergi saja, sebelum dirinya merasa semakin merasa miris melihat pemandangan romantis di depannya sementara dia sendiri masih jomblo.

“Kalau begitu saya pamit undur diri terlebih dulu..” Ujar Alban membungkukkan tubuhnya dan kemudian hendak berbalik arah, tapi kemudian sebuah suara menghentikannya.

“Ah, Alban tunggu sebentar.”

Alban menoleh dia kemudian melihat Joella, pasangan majikannya itu mendatanginya membawakan sebuah kotak.

“Ini untukmu..” Ujar Joella tersenyum kecil.

“Eh.. Nyonya.. Tapi aku-”

“Tidak perlu takut, jika Maxi marah kepadamu, laporkan saja kepadaku, akan aku jambak rambutnya nanti.” Ujar Joella dengan sedikit terkekeh pelan, sembari menyerahkan sebuah kotak hadiah kepada Alban. Tidak lama, Alban menerimanya dengan sopan.

“Terima kasih banyak Nyonya, kalau begitu saya undur diri.” Ujar Alban dengan tersenyum senang, dia kemudian berpamitan dan mengundurkan dirinya, keluar dari ruangan itu dengan tersenyum senang.

Maxi hanya terdiam, kagum dengan karakter dari Joella yang begitu rendah hati, sopan dan baik. Tentu saja Maxi sama sekali tidak terlihat kecewa karena telah memilih Joella, ditambah wanita itu kini mengandung pewaris Keluarga George. Rasanya Maxi ingin segera menceraikan Isabella dengan segera, dan kemudian menikahi Joella secara sah sebagai istrinya itu.

 

...

 

“Jadi, bagaimana ??”

Disisi lain, dua orang berbicara di ruangan cukup gelap, dengan satu lampu yang menerangi mereka. Hanya ada kedua lelaki itu, tidak ada siapapun di sana, karena keduanya mengusir masing-masing anak buah mereka, agar keduanya pembahasan mereka bisa lebih leluasa tanpa khawatir siapapun mendengarkan pembicaraan mereka.

“Menarik, tapi mungkin aku sedikit kesulitan untuk bolak-balik Amerika dan Perancis.. Karena aku memiliki keluarga disana, dan bagiku keluarga nomer satu, daripada bisnis.”

“Begitukah ?? Aku mengerti, jika aku menjadi kau, aku juga akan lebih mementingkan keluarga.”

Terakhir aku mementingkan pekerjaanku, aku kehilangan sosok yang sangat aku cintai Batin Marcelo berbicara dalam hatinya dengan nada sendu, tapi wajahnya tetap dengan ekspresinya semula, sehingga Diavolo mungkin tidak mengetahui raut perubahan dari Marcelo.

“Tapi, aku tertarik sekali dengan kerjasama ini sebenarnya.” Ujar Diavolo, merasa kerjasama ini bisa menguntungkan baginya. Hey, ini kerjasama mafia, tentu saja Diavolo akan lebih memikirkan keuntungan baginya saja, dalam kehidupan mafia ini hal lumrah mementingkan dirinya sendiri.

“Kau tidak perlu khawatir, hanya karena perbedaan negara, bukan berarti kerjasama ini akan semakin sulit. Buktinya aku memiliki partner perusahaan dari negara lain juga, bahkan lebih jauh dari Amerika.” Ujar Marcelo menjelaskan, Diavolo mengangguk.

“Baiklah, kalau begitu.. Aku menerima kerjasama ini.” Ujar Diavolo menerima kerjasama yang ditawarkan oleh Marcelo.

Tentu saja, Marcelo senang dalam hatinya, tapi dia hanya tersenyum kecil disana sebagai tanda dirinya menerima persetujuan Diavolo, dan tentu saja Marcelo tidak mau menunjukkan ekspresi yang berlebihan.

“Oh iya, ini.” Diavolo menyerahkan sebuah identitas dari seseorang yang merupakan penembak dari Maximillian, sembari menyerahkan dia kemudian berbicara.

“Anak buahku sudah menemuinya, dia suruhan dari Calvin.. Calvin Beaufort.” Ujar Diavolo menjelaskan lagi, membuat Marcelo diam-diam mengepalkan tangannya dengan penuh emosi, haruskah dia melampiaskan kemarahannya kepada Sophia ?? Hmm~ itu bisa menjadi ide baru bagi Marcelo menyeringai dengan nada liciknya.

“Begitukah ?? Terima kasih atas informasi ini.” Ujar Marcelo menerima informasi dan dokumen berisikan informasi si penembak bayaran itu, dengan memandang sinis disana.

Lihat saja apa yang akan aku perbuat kepadamu.. Calvin, seharusnya kau ingat jika kekasihmu itu masih satu rumah dan memiliki status denganku. Batin Marcelo menyeringai dengan nada liciknya itu.

...

“Sayang~”

“Hah.. Ada apa lagi, hmm ??”

“Hari ini aku sudah boleh pulang.”

“Tentu saja, kau ini tidak terlihat kesakitan bagiku !” Ujar Joella sedikit merasa sinis disana.

“Astaga.. Aku benar-benar seperti nyamuk bagi kalian berdua.” Ujar Freya yang juga berada disana.

Karena Marcelo berpamitan akan pergi, dia menitipkan Freya kepada Maximilian dan Joella, kebetulan Freya tadi sedang pergi keluar untuk membeli makanan kesukaannya itu. Tentu saja, dia ditemani Aldan.

Siapa Aldan ?? Dia adalah ayah dari Alban, dan merupakan tangan kanan kepercayaan Marcelo. Bisa dikatakan ayah anak bekerja pada Keluarga George. Aldan, adalah ayahnya, dan Alban adalah putranya itu. Keduanya menjadi tangan kanan dari Marcelo dan Maximilian.

“Hah.. Saat kau memiliki kekasih nanti, kau akan tahu betapa menyenangkannya, seakan dunia hanya milik kalian berdua.” Ujar Maxi mencibir Freya, sementara Freya hanya bertingkah kesal, seperti seorang adik yang kesal dijahili oleh kakaknya itu, Joella hanya bisa terkekeh pelan.

“Ya... Ya... Yaa...” Ujar Freya dengan kesal, sementara Joella hanya bisa menghela nafasnya di sana, dirinya tidak pernah tahu rasanya punya adik, karena.. Dia anak tunggal.

“Astaga.. Sudahlah, lebih baik kita membereskan semuanya dan bersiap.”

“Untuk apa membereskan, sayang~ ada perawat yang akan melakukannya.” Ujar Maxi dengan nada manja.

“Jika kita bisa lakukan sendiri, maka sebaiknya kita lakukan saja sendiri.”

“Kau sangat tidak peka sayang~ aku ingin bermanja denganmu~”

“Astaga, yang hamil sebenarnya aku atau kau ?? Kenapa malah kau bertingkah sangat manja ?!” Ujar Joella dengan sedikit kesalnya itu.

Freya hanya terkekeh menyaksikan perdebatan kecil antara Maxi dan Joella, Maxi yang ingin bermanja, dan Joella yang berusaha melepaskan diri dari Maximillian. Membuat Freya semakin penasaran, apakah dirinya bisa mendapatkan sesosok kekasih yang mencintainya sama seperti Maximillian yang mencintai Joella ??

Entahlah, tapi Freya berharap suatu ketika nanti.. Dia bisa mendapatkan sesosok kekasih hati.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!