Kejadian yang tidak terduga, seorang agen rahasia yang baru menyelesaikan misi nya.
Namun dia dijebak oleh rekannya sendiri yang memang ingin menyingkirkan dirinya. Sehingga dia harus tidur bersama seorang pria asing.
Olivia namanya, sebagai agen rahasia yang selalu sukses dalam menjalankan misinya. Namun hal itu menimbulkan kecemburuan pada rekannya sendiri.
Sehingga Olivia harus melahirkan tiga anak kembar yang super jenius. Dan mereka pun mengasingkan diri di sebuah desa. Delapan tahun kemudian, mereka kembali ke kota.
Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran baca yuk!
Cerita ini hanyalah fiksi semata. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Seluruh cerita di dalamnya hanya imajinasi penulisnya semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Arden pertama kali menyerang dengan menendang Mister Black. Namun Mister Black dengan mudah menangkap kaki Arden.
Kemudian Mister Black mengangkat tubuh Arden dan melemparkan nya. Arden pun terlempar, namun dengan cepat ia memutar tubuhnya. Sehingga Arden tidak jatuh, melainkan mendarat dengan posisi berdiri.
"Anak itu ternyata lebih hebat dari yang aku bayangkan," batin Mister Black.
Dalam hati Mister Black mengagumi kehebatan anak itu. Tapi sekarang bukan saatnya untuk mengagumi nya secara terang-terangan.
Mister Black membayangkan, bisa sehebat apa mereka nantinya jika sudah dewasa? Andai saja Mister Black tidak serakah, mungkin Mister Black bisa memanfaatkan mereka.
"Sekarang giliran ku...!" Archer memekik langsung bersalto menendang bagian dada Mister Black. Mister Black menghindar dengan memiringkan tubuhnya.
Lalu datang lagi serangan dari Arjun. Mister Black kembali menghindar. Serangan selanjutnya datang dari Arden.
Kini Mister Black menangkis serangan Arden. Archer kembali menyerang bersamaan dengan Arjun.
Namun Mister Black masih terlihat santai menghadapi mereka bertiga. Karena menurut Mister Black, mereka hanya anak kecil.
"Aku bantu mereka," kata Dewa.
"Biarkan saja dulu. Aku percaya dengan kehebatan mereka," ujar Olivia.
Dewa pun tidak jadi saat mendengar ucapan Olivia. Dia hanya menjadi penonton saja ketika ketika anaknya sedang bertarung.
Bukan tanpa alasan Olivia membiarkan mereka melawan Mister Black. Karena Olivia ingin mereka memiliki mental yang kuat dan tahan banting.
Olivia percaya, ketiga anaknya tidak selemah yang dikira. Olivia sudah mendidik mereka dengan keras agar menjadi lebih kuat.
Beberapa trik yang digunakkan oleh triple A adalah trik yang diajarkan Mister Black kepada Olivia dulu. Jadi Mister Black bisa membaca gerakan mereka.
Namun, serangan triple A ada juga yang tidak terduga oleh Mister Black. Sehingga Mister Black terkena pukulan.
Namun serangan triple A tidak berefek apa-apa kepada Mister Black. Mister Black pun mengusap dadanya seolah menepis debu yang menempel di bajunya.
"Hahaha. Sudah ku bilang, kalian bukan tandingan ku. Orang yang bisa mengalahkan ku masih belum lahir," kata Mister Black dengan angkuhnya.
Triple A saling pandang. Mereka belum menyerah. Mereka bertiga berbisik merencanakan untuk kembali menyerang.
Mereka akan mencoba mencari titik kelemahannya Mister Black. Karena mereka berpikir, sekuat apapun seorang manusia. Pasti punya kelemahan tersendiri di area tubuhnya.
Arden menyerang dari depan. Kemudian Archer menyerang dari belakang. Saat Mister Black menghadang serangan Arden dan Archer. Arjun berguling mendekat ke arah Mister Black.
Tanpa membuang waktu lagi, Arjun langsung menendang bagian bawah milik Mister Black.
"Aaaah....!" Mister Black menjerit kesakitan. Mister Black pun melonjak-lonjak sambil memegangi bagian yang sakit.
Disaat seperti itu, Arden langsung melompat naik ke pundak Mister Black. Arden langsung memutar kepala Mister Black hingga berbunyi krek.
"Kau ...." Mister Black tidak lagi meneruskan ucapannya.
Mister Black langsung terdiam dan roboh ke lantai. Arden pun segera menghampiri kedua saudaranya. Setelah sebelumnya dia melompat turun dari pundak Mister Black.
"Dia sudah tidak bernafas," kata Dewa setelah memeriksa Mister Black.
"Lalu bagaimana? Aku sudah menjadi pembunuh," ujar Arden.
"Kita tinggalkan tempat ini," kata Olivia.
Mereka semua mengangguk. Kemudian meninggalkan tempat itu. Mister Black dan anak buahnya tidak ada satupun yang selamat.
"Pa, aku tidak bermaksud membunuhnya," kata Arden dengan nada cemas.
"Tidak apa-apa, kita boleh membunuh disaat membela diri ataupun saat terdesak," kata Dewa.
Olivia terdiam. Namun diam-diam dia bangga dengan ketiga putranya yang begitu kompak melawan Mister Black tanpa dia sendiri yang turun tangan.
Mobil terus melaju. Tidak ada yang tahu jika sudah ada kejadian di gedung kosong itu. Mereka akan tutup mulut untuk menutupi semuanya.
"Papa bangga dengan kalian," kata Dewa tanpa menoleh ke triple A.
"Terima kasih Pa," ucap triple A secara bersamaan.
Mereka kembali ke rumah milik Olivia. Mereka akan menyimpan berlian itu kembali. Olivia tidak ingin menjualnya, karena dia juga tidak kekurangan uang.
Selama tinggal di desa, dari hasil kebun sayur sudah cukup untuk makan sehari-hari. Jadi Olivia tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk keperluan mereka.
"Kalian istirahat dulu, pasti capek, kan?" tanya Olivia.
"Tidak juga," jawab triple A bersamaan.
Dewa dan Olivia pun masuk ke sebuah ruangan. Mereka meninggalkan triple A di ruang tamu.
"Kamu tidak penasaran siapa aku?" tanya Olivia saat mereka di dalam ruang rahasia.
"Aku sudah menduga sejak lama. Saat aku ingin mencari informasi tentang mu, namun aku tidak bisa mendapatkannya. Dugaan ku langsung kesatu orang, yaitu teratai putih," jawab Dewa.
Olivia tersenyum. Kemudian menyimpan kembali kotak berlian. Dewa memeluk Olivia dari belakang.
"Kita belum malam pertama," bisik Dewa.
"Malam pertama apaan? Triple A saja sudah hadir diantara kita," ujar Olivia.
"Tapi itu delapan tahun lalu. Kita melakukannya tanpa disengaja."
"Nanti saja kalau sudah tiba di rumah. Aku tidak ingin berlama-lama di sini. Musuhku masih ada."
"Nanti malam. Boleh?" tanya Dewa. Olivia mengangguk.
Mereka pun keluar dari ruang rahasia. Kemudian mereka segera pulang ke rumah orang tua Dewa.
Olivia masih belum bisa tenang. Karena Luna pasti masih mengincar nya. Namun dia juga tidak bisa mengawasi anak-anaknya setiap saat.
Hanya dia berharap, triple A bisa mengatasi semua masalah yang akan datang nantinya.
Tiba di rumah, Adelia langsung menghampiri mereka. Adelia memeluk triple A secara bergantian.
"Kalian tidak apa-apa?" tanyanya.
"Jangan khawatir Oma, kita bukan anak-anak biasa," jawab Arjun.
Robinson tersenyum. Memang cucunya sangat luar biasa dan multitalenta. Kepintaran mereka menurun dari Dewa dan Olivia.
"Ayo masuk, kalian mandi dulu setelah itu istirahat," kata Olivia.
Triple A mengangguk, kemudian berlari masuk dan menaiki anak tangga. Sementara Dewa dan Olivia memilih duduk di ruang tamu.
"Bagaimana?" tanya Robinson pada Dewa.
"Tidak ada apa-apa Pa, semua bisa teratasi," jawab Dewa.
"Bagaimana bisa ada kejadian seperti itu?" tanya Adelia.
"Sebenarnya mereka mengincar ku Ma. Dan mereka pikir triple A adalah kelemahan ku, jadi mereka ingin menangkap salah satu dari anak-anak ku," jawab Olivia.
Adelia dan Robinson menghela nafas. Mia hanya terdiam, walaupun dia tidak tahu siapa sebenarnya Olivia? Namun Mia tidak pernah mencaritahu atau bertanya tentang Olivia.
Karena selama Olivia tinggal bersamanya, Mia merasa memiliki seorang anak yang selama ini didambakan nya. Apalagi Olivia tidak terlihat seperti orang jahat.
Walaupun sempat menjadi gunjingan penduduk desa, namun Olivia tidak pernah membalasnya.
Hingga sampai di kota. Mia mendapatkan banyak kejutan dari Olivia. Dari kompetisi matematika waktu itu, hingga saat ini ada saja masalah yang dihadapinya.
lanjut thor semngat💪💪💪
lanjut thor semngat💪💪💪