NovelToon NovelToon
Because Of Love

Because Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aldifa Sasya

Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan Tia

Sore harinya Zahra masih berada di rumah mertua nya, rencana nya mereka akan menginap di rumah rumah Nisa. Dari siang tadi Zahra belum juga keluar dari kamar nya.

Ia malas untuk keluar dari kamar karena Mega dan Arga tinggal di rumah Nisa setelah rumah milik Arga di jual untuk kebutuhan rumah tangga nya.

"zah, ada teman kamu di luar" kata Luffy masuk ke dalam kamar.

"siapa?" tanya Zahra.

"tidak tau, dia bilang teman kamu" ujar Luffy karena orang itu tidak memberikan tau namanya.

"iya, aku ke luar dulu" ucap Zahra beranjak dari ranjang.

Luffy pun hanya mengangguk saja, ia berjalan menuju ranjang dan duduk di ranjang sambil melihat pada Lucky yang masih tertidur dengan pulas nya.

Zahra berjalan ke ruang tamu dan ia melihat seorang yang sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel nya. Mendengar suara langkah ia pun melihat ke arah belakang.

"Zahra.... aku merindukan mu" teriak Tia yang saat ini berkunjung ke rumah Luffy.

"aku juga merindukanmu, aku rindu balapan lagi dengan mu" kata Zahra memeluk sahabatnya Tia.

"masih mau kamu balapan?" tanya Tia sambil melepas pelukan mereka.

"kalau ada peluang kenapa tidak" ucap Zahra sambil mendudukkan dirinya.

"iya, tapi kan kamu udah punya suami, emang di ijinkan?" tanya Tia lagi dengan alis yang terangkat satu.

"ya, tidak tau juga, seperti nya tidak" ucap Zahra dengan menghela nafas nya

"eh, kok bisa sih kamu nikah dengan kakak nya Mega" kata Tia penasaran.

"karena takdir, takdir yang telah mempertemukan aku dengan mereka berdua" ucap Zahra menatap Tia.

"iya karena takdir" ujar Tia melihat ke arah luar.

"eh, jadi kakak ipar nya Mega nih kamu, dan Arga...." kata Tia tidak melanjutkan bicara nya, melihat mata Zahra yang melotot.

"diam kamu" kata Zahra kesal.

tidak lama seorang bocah kecil pun datang, ia datang dengan membawa botol susu nya. Ia berjalan dan langsung berdiri di depan Tia yang hendak bicara.

"eh, ganteng sekali kamu" kata Tia kaget dengan kedatangan Lucky secara tiba tiba.

"buna, siapa onty cantik ini?" tanya Lucky pada Zahra.

"ingat panggil apa, nanti di omelin ayah lagi" tegur Zahra mendengar Lucky kembali memanggil nya dengan sebutan buna.

"maaf, Luci lupa" kata Lucky dengan menampilkan gigi putih nya.

"iya tidak apa, oh ya ini onty Tia, salim dulu dengan onty nya" ucap Zahra pada Luffy.

"hai onty, aku Luci" kata Lucky sambil menyalami Tia.

"hai juga ganteng nya onty" kata Tia mengangkat tubuh Lucky ke dalam pangkuan nya.

"onty, apa onty banyak uang nya?" tanya Lucky membuat Zahra menatap Tia dengan senyum nya.

"onty tidak ada uang sayang, emang kenapa?" tanya Tia melihat Zahra tersenyum.

"haha, dia ingin memalak mu" ucap Zahra pada Tia.

"onty tidak ada uang sayang, yang banyak uang nya itu bunda dan ayah mu" kata Tia.

"oh, tidak ada ya, kalau ada aku mau ajak onty jajan" ucap Lucky dengan polosnya.

"nanti kalau onty gajian onty ajak jajan ya" ucap Tia sambil mengusap rambut tebal Lucky.

"aku tunggu ya" sahut Lucky beranjak dari pangkuan Tia.

Tia dan Zahra pun berbincang di ruang tamu sambil mengawasi Lucky yang bermain di sana, tidak lama Mega pun datang dari luar. Melihat Tante nya datang Lucky langsung berteriak

"Tante..... Datang" teriak Lucky berlari ke arah Mega. Mega langsung merentangkan tangan nya dan membawa Lucky ke dalam gendong nya.

"kesayangan Tante" ucap Mega mencium pipi gembul Lucky.

"Tante, mana batagor nya?" tanya Lucky karena tadi ia minta Tante nya untuk membeli kan batagor untuk nya.

"ini, ayo duduk dulu" ucap Mega meletakkan Lucky di sofa. Ia pun mengeluarkan batagor yang ia beli tadi.

Zahra dan Tia hanya diam menatap pada kedua nya, dan melihat apa yang di lakukan oleh Mega dan Lucky.

"enak?" tanya Mega melihat wajah Lucky yang begitu lucu.

Lucky pun mengangguk kan kepala nya, ia tersenyum melihat pada Tante nya itu.

"habis kan ya" kata Mega menyandarkan kepalanya di sofa.

Tia melihat pada Mega dan Zahra, obrolan mereka terhenti karena kedatangan Mega, Zahra pun mendadak membisu.

"Zahra, kita jalan jalan akhir pekan ini" ucap Tia kembali membuka pembicaraan nya.

"kemana?" tanya Zahra singkat.

"ya kemana aja" sahut Tia melihat Zahra yang menunduk.

"kamu kenapa?" tanya Tia lagi.

"tidak ada" sahut Zahra yang memang sudah tidak ada niat untuk bicara setelah kehadiran Mega.

"maaf kan aku, kalau kamu tidak suka dengan kehadiran ku, aku ke kamar dulu" ucap Mega yang memang tau jika Zahra tidak menyukai kehadiran nya.

Mega pun pergi dari sana, ia berjalan ke kamar nya.

"kamu sih, kan pergi dia nya, aku tidak enak lagi" kata Tia menatap kepergian Mega.

"biarkan saja" sahut Zahra berjalan ke arah Lucky.

"aku tau kamu masih marah sama mereka, tapi kan dia ipar mu" ucap Tia pada Zahra.

"iya, aku akan coba untuk bicara lagi pada nya" sahut Zahra dengan wajah kesal.

Tidak lama, ruang tamu pun menjadi ramai, karena Nita dan Nisa bergabung dengan Tia dan Zahra, setelah kedua nya berada di kebun belakang rumah.

"Mega.... Buatkan ibu teh ya" teriak Nisa melihat putri nya berjalan ke arah dapur.

Tidak menjawab Mega pun berjalan ke arah dapur, dan ia pun kembali dengan membawa nampan berisi air teh.

"terima kasih ya nak" kata Nisa lembut.

"iya bu" sahut Mega mendudukkan dirinya.

"gimana butik, ramai?" tanya Nisa pada putri nya.

"iya, ramai Bu, tapi aku malas di sana, aku ingin kerja lagi" kata Mega pada ibu nya.

"belajar lah mengurus butik itu, tidak usah kerja, nanti juga terbiasa kamu mengurus dan mengelola nya" kata Nisa menasehati.

"iya benar itu, lebih baik kamu belajar untuk mengelola butik nya, memang susah buat Kamu yang baru saja turun ke dunia bisnis, tapi nanti nya setelah lama kamu bakal terbiasa" ucap Nita membenarkan perkataan Nisa.

"iya, aku akan coba untuk berbisnis" sahut Mega dengan wajah lelah nya.

"nanti Zahra bantu kamu" cetuk Nita membuat Zahra melotot.

"kenapa, kan kamu bisa ajarin adik ipar mu berbisnis" kata Nita melihat Zahra melotot padanya.

"aku bukan pembisnis, aku dokter" sahut Zahra kesal.

"emang, Luffy masih mengijinkan kamu untuk jadi dokter?" tanya Nita pada putri.

"di ijinkan atau tidak, aku tetap akan jadi dokter, aku sudah lelah belajar menggapai cita-cita ku, ya aku akan tetap menjadi dokter" ucap Zahra yang tidak ingin berhenti menjadi dokter.

"kalian berdua memang keras kepala " kata Nita mengingat sifat kedua putri nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!