Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil

Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil

Do You Still Love Me?

Pagi itu, di sebuah rumah berlantai dua di kawasan Jakarta Pusat, sepasang suami istri tengah bergelung di bawah selimut putih tebal di atas kasur empuk berukuran king size. Kamar itu begitu luas dilengkapi berbagai fasilitas yang ada. Sentuhan mewah terlihat dari furnitur dan interior yang dipastikan terbuat dari kualitas pilihan.

Dua sejoli yang beberapa jam lalu bergulat di tengah suara gemericik air hujan kini saling berpelukan. Udara dingin selepas hujan membuat mereka semakin mengeratkan pelukan.

Arumi Salsabila atau yang biasa dipanggil Rumi, baru saja terbangun dari mimpi indah. Wanita berusia dua puluh tujuh tahun dengan paras cantik bagai Dewi Aphrodite ditunjang postur tubuh tinggi semampai, berbadan langsing bak gitar Spanyol, hidung mancung, bibir merah ranum dan bermata coklat itu sedang mengerjapkan kedua mata.

Manik coklat milik wanita itu melirik jam yang terpasang di dinding. "Tampaknya semalam aku bermimpi indah hingga tak mendengar suara alarm yang sudah kupasang pukul lima pagi," gumam Arumi. Ia melirik ke samping, melihat suami tercinta tengah terlelap dengan kedua tangan memeluk bagian pinggang sang istri.

Wanita itu memindahkan tangan kekar sang suami yang melingkar di pinggang dengan sangat hati-hati agar pria di sampingnya itu tidak terbangun. Ia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya yang polos tanpa sehelai kain pun, lalu masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan tubuh dari sisa peluh dan kotoran yang menempel.

"Untung saja hari ini aku mendapatkan shift siang. Jadi masih sempat menyiapkan pakaian dan sarapan untuk Mas Mahes," gumam Arumi di tengah guyuran air shower yang membasahi tubuh.

Setengah jam kemudian, Arumi keluar dari kamar mandi hanya menggunakan jubah mandi. Rambut panjang hitam milik wanita itu tertutupi oleh handuk kecil yang melilit di atas kepala. Ia berjalan ke arah meja rias, menuangkan hair tonic sebelum mengeringkan rambut.

Ketika Arumi sedang sibuk mengeringkan rambut, dari arah belakang tangan kekar seorang pria memeluk wanita itu. "Astaga, Mas. Kamu mengagetkanku saja!" cicit Arumi seraya menekan tombol off yang terdapat pada alat pengering rambut.

Pria itu menggulum senyum, kemudian mengecup puncak kepala sang istri dengan penuh cinta. Ia berdiri di belakang Arumi, memandangi kecantikan wanita itu lewat pantulan di cermin. "Memangnya kamu pikir siapa yang berani memelukmu selain aku?" tanya Mahesa.

"Tentu saja tidak akan ada yang berani memelukku selain kamu, Mas."

Mahesa membalikkan tubuh Arumi, kini posisi keduanya saling berhadapan. "Jika ada orang yang berani menyentuhmu selain aku, maka akan kuhajar dia habis-habisan karena sudah mengotori kesucian istriku tercinta."

"Kamu hanya akan menjadi milikku selamanya." Mahesa terdiam sejenak, lalu berkata, "Menikahimu adalah sebuah keberuntungan bagiku. Usahaku semakin sukses berkat do'a tulus dari istri tercinta sepertimu. Arumi Salsabila adalah berlian yang sangat berharga bagi Mahesa Putra Adiguna," timpal pria itu.

Seketika wajah Arumi merona karena mendapatkan pujian dari suami tercinta. Walaupun mereka sudah menikah selama hampir lima tahun, tetapi sikap Mahesa masih sama seperti dulu. Selalu lembut, penuh kasih sayang dan teramat mencintainya. Ia beruntung dipersunting oleh pria seperti Mahesa yang mau menerima dirinya apa adanya.

Namun, sebuah gada besar menghantam kepalanya secara tiba-tiba. Raut wajah Arumi berubah ketika sekelebat bayangan kedua orang tua Mahesa muncul dalam benaknya.

"Mas, apakah kamu akan tetap mencintaiku meski aku belum bisa memberikan keturunan untuk keluarga Adiguna?" bibir Arumi bergetar diikuti kedua mata yang mulai berkaca-kaca.

Hati wanita itu terlalu sensitif jika membahas soal keturunan sebab hingga detik ini pernikahan yang telah dibina bersama Mahesa Putra Adiguna belum juga membuahkan hasil, membuat Arumi khawatir. Bagaimana jika suatu saat Mahesa berpaling dan mencampakkannya begitu saja. Ia begitu takut apabila harus berpisah dengan pria yang amat dicintainya.

Mahesa kembali tersenyum. "Aku akan tetap mencintaimu, ada atau tanpa adanya anak dalam keluarga kecil kita. Percayalah, hanya kamu seorang yang akan menjadi istriku. Di hati ini tidak ada lagi wanita lain selain dirimu." Pria itu menarik tangan Arumi lalu mendekatkan di bagian hati, mencoba memberikan keyakinan pada sang istri untuk tidak terlalu mencemaskan soal keturunan.

Senyuman indah merekah di bibir ranum Arumi. Bibir itu manis bagaikan madu, hingga membuat sang kumbang ingin mengecap walau hanya sekejap saja.

"Eh, kamu mau apa, Mas?" tanya Arumi ketika wajah Mahesa mendekat.

"Aku ingin mengecap betapa manisnya madu yang ada di bibirmu itu."

Mahesa semakin mendekatkan bibir. Namun, dengan gerakan cepat Arumi menghindar. "Lekaslah bergegas, jangan sampai kamu telat tiba ke kantor!" Arumi beranjak dari kursi menuju walk in closet yang ada di dekat kamar mandi.

"Padahal aku hanya ingin mengecupnya sebentar saja," batin Mahesa. Namun, ia pun tetap menuruti perintah Arumi. Melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Lima belas menit berlalu, pria bertubuh atletis itu keluar dari kamar mandi. Ketika kedua kakinya melangkah maju, netra Mahesa menangkap sosok wanita cantik jelita tengah menyiapkan kemeja lengkap dengan dasi dan setelah jas kerja. Dalam balutan mini dress berwarna jingga tanpa lengan, sangat kontras dengan warna kulit sang istri. Wajah Arumi terlihat sangat bersinar menyerupai sinar rembulan di malam hari meski tanpa polesan make up tebal, ia tetap terlihat cantik.

Mahesa berdecak kagum, melihat betapa cantiknya wanita yang telah dipersunting olehnya selama hampir lima tahun. "Sungguh indah sekali ciptaan-Mu, Tuhan," batinnya.

"Mas Mahes, sini!" Arumi melambaikan tangan ke udara, meminta Mahesa untuk segera menghampiri.

Wanita itu begitu telaten mengurusi semua kebutuhan suami. Hingga tak heran, Mahesa semakin hari semakin mencintai dan menyayangi istrinya. Meski Arumi belum juga memberikan keturunan, tetapi Mahesa yakin suatu hari nanti akan ada keajaiban menghampiri keluarga kecil mereka.

***

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Cahaya matahari mulai menampakkan pesonanya. Meskipun semalam ibu kota diguyur hujan akan tetapi sang mentari tetap setia kepada penduduk di bumi ini. Memancarkan sinarnya, memberikan kehangatan bagi seluruh insan di bumi ini.

"Pukul berapa kamu ke rumah sakit?" tanya Mahesa saat duduk di meja makan untuk sarapan. Pria itu telah siap dengan setelan pakaian kerja.

"Aku akan berangkat pukul satu siang," jawab Arumi sambil menuangkan nasi goreng ke piring kosong milik suaminya. "Namun, sebelum ke rumah sakit, aku ada janji ketemuan dengan Kayla dan Rini di sebuah café."

"Oke, tak masalah. Lagipula kamu sudah lama 'kan tidak berjumpa dengan kedua sahabatmu itu!" Mahesa menyuapkan makanan ke dalam mulut.

"Benar, aku terlalu sibuk bekerja hingga tak memiliki waktu luang untuk bertemu dengan mereka."

"Ya, kamu terlalu sibuk akhir-akhir ini. Bahkan di akhir pekan pun akan pergi ke rumah sakit. Padahal akhir pekan merupakan waktu yang paling tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Kita bisa gunakan untuk jalan-jalan, nonton di bioskop atau berbelanja. Pokoknya kembali ke masa ketika masih pacaran agar hubungan rumah tangga kita tetap harmonis."

Arumi menyentuh tangan Mahesa yang ada di atas meja makan. Ia sadar akhir-akhir ini telah menelantarkan suaminya dengan sibuk bekerja. Dengan penuh penyesalan, wanita itu berkata, "Saat itu aku terpaksa pergi karena ada operasi darurat. Kebetulan aku-lah dokter yang bertanggung jawab pada pasien itu."

"Mau tidak mau, aku harus bergegas ke rumah sakit. Kamu tahu 'kan, Mas, tugas seorang dokter itu adalah membantu pasien yang membutuhkan pertolongan!" Wanita itu menjeda sebentar kalimatnya. "Bagi tenaga medis, semua pasien adalah prioritas utama dibanding dengan urusan pribadi."

Mahesa tersenyum masam. "Sudahlah, jangan dibahas lagi. Aku tidak ingin masalah ini merusak hariku!"

Arumi mengangguk, kemudian menyendokkan makanan ke dalam mulut.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah selesai sarapan. Arumi membawa tas dan jas yang disematkan di lengan kanan. Arumi dan Mahesa berjalan bersisiran menuju pintu masuk rumah mewah berlantai dua di perumahan elit di kawasan Jakarta Pusat.

"Aku pergi dulu."

"Iya, Mas. Hati-hati di jalan," sahut Arumi. Kemudian dia memberikan tas dan jas kerja pada Mahesa, lalu mencium punggung tangan sang suami.

Mahesa mencium kening Arumi. Meski pria itu masih kesal atas pertengkaran kecil yang terjadi di meja makan, tetapi dia tidak mau melewatkan memberikan kecupan hangat untuk istri tercinta sebab itu merupakan tradisi yang harus dilakukan sebelum berangkat kerja.

TBC

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

semangat

2024-02-09

0

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

baru gabung thor ... 🥰

2023-12-03

0

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

mencoba mampir thor

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Do You Still Love Me?
2 Tukang Ghibah (SUDAH REVISI)
3 Nomor Asing (SUDAH REVISI)
4 Three Musketeers (SUDAH REVISI)
5 Kekasih Gelap (SUDAH REVISI)
6 Hot News (SUDAH REVISI)
7 Bertemu Mertua (SUDAH REVISI)
8 Geng Ibu Sosialita (SUDAH REVISI)
9 Membahagiakan Suami
10 Kedatangan Arumi
11 Kotak Makan
12 Aku Percaya Hanya Saja ....
13 Kan Aku Tidak Sengaja
14 Menantu Tidak Berguna
15 Air Mata Arumi
16 Pisah Kamar
17 Kecewa
18 Sebuah Pesan
19 Pertemuan Kedua
20 Partner Kerja
21 Tambah Runyam Urusannya
22 Menyukai Dokter Rayyan?
23 Dasar Aneh!
24 Allah Niku Mboten Sare
25 Rayyan VS Raihan
26 Hanya Ada Mama Mei Ling
27 Bertemu Sahabat
28 Bukankah Itu ....?
29 Hampir Saja
30 Masih Ragu
31 Sarapan Bersama
32 Kabar Baik
33 Persada International Hospital
34 Poli Kandungan
35 Jangan Sombong Jadi Orang!
36 Sebuah Rencana
37 Satu Hati, Dua Cinta
38 Detik-Detik Retaknya Rumah Tangga Arumi
39 Hotel Shaka, Jakarta
40 Terbongkar
41 Karena Kamu Mandul!
42 Tidak Mau Dimadu
43 Mencoba Untuk Ikhlas
44 Gugatan Cerai
45 Keputusan Arumi
46 Dia Lagi
47 Suasana Haru
48 Tidak Layak
49 Mengurus Surat Cerai
50 Pasangan Tak Tahu Malu
51 Sah
52 Terima Kasih, Mas
53 Surat Cerai Part 1
54 Surat Cerai Part 2
55 Sungguh Cantik
56 Ingin Menggodaku?
57 One Step Closer
58 Marah Tak Beralasan
59 Posesif
60 Kencan Pertama?
61 Kemarahan Mahesa
62 Jangan Salahkan Aku Merebut Mantan Istrimu
63 Malam Syahdu Bersamamu
64 Apa Kamu Sedih?
65 Ketuk Palu
66 Pasca Perceraian
67 Kegundahan Hati Rayyan
68 Gosip
69 Akan Melindungimu
70 Mantan Istri VS Istri Siri
71 Aku Adalah ....
72 Put Your Head On My Shoulder
73 Apakah Kamu Akan Menerimaku?
74 Memberimu Kesempatan
75 Menghasut Mertua
76 Beri Aku Waktu
77 Kado Untuk Si Kembar
78 Segera Halalkan Dia
79 Gelisah
80 Kamu Cemburu?
81 Bayi Kembar Untuk Aunty Arumi
82 Awal Penderitaan
83 Camilan Untuk Sang Kekasih
84 Sedang Apa Dia Di Sini?
85 Penyesalan Mahesa
86 Will You Marry Me?
87 Pelakor Teriak Pelakor
88 Merayu Sang Kekasih
89 Segalanya Untukmu, Honey!
90 Salah Paham
91 Insiden
92 Benih Cinta dari Rayyan
93 Kenapa Membenci Arumi? (Direvisi)
94 Seandainya
95 Kejutan untuk Si Julid
96 Lebih Baik Arumi Daripada Kayla
97 Pasca Operasi
98 Pupus Harapan
99 Dilema
100 Kamu Hamil?
101 Pasangan Serasi
102 Mereka Memang Pantas!
103 Akan Melindungimu Selamanya
104 Hati dan Jiwaku Telah Dimilikimu
105 Ingin Membesuk Suami
106 Curahat Hati Kayla
107 Menantu VS Mertua
108 Bukan Lagi Istri Anakku!
109 Semua Tinggal Kenangan
110 Saturday Night
111 Ray, Ini?
112 Hanya Masa Lalu
113 Kamulah Segalanya Bagiku
114 Menemui Calon Mertua
115 Dia Layak
116 Tamu Tak Diundang
117 Penolakan Rayyan
118 Menyingkap Tabir Masa Lalu
119 Dokter Arumi Salsabila
120 Rencana Lamaran
121 Berubah Agresif (18+)
122 Halusinasi
123 Cincin Warisan Keluarga
124 Calon Menantu Keluarga Wijaya Kusuma
125 One Step Closer to Halal
126 Nothing's Gonna Change My Love For You
127 Ikhlaskan Mahesa!
128 Mulut Berbisa
129 Bimbang
130 OTW Karma Lagi
131 Fitting Baju Pengantin
132 Lima Ronde?
133 Ijab Kabul & Resepsi Pernikahan
134 After Wedding Party
135 I'm Yours!
136 As You Wish, Babe! (21+)
137 Pergi Honeymoon
138 Ada Apa dengan Naura?
139 Hilton Tokyo Odaiba, Jepang
140 Kayla si Pelakor
141 Kayla VS Emak-Emak Berdaster
142 Sanfujinka
143 Mister R
144 Terima Kasih, Mister Raihan
145 Kantor Agensi
146 Kehancuran Kayla
147 Pemeriksaan USG
148 Aku, Menyesal ....
149 Gala Yuzawa, Jepang
150 Sepucuk Surat dari Firdaus
151 Suria KLCC, Malaysia
152 Seperti Orang Ngidam!
153 I Want You!
154 Round One
155 Round Two
156 Kembali ke Indonesia
157 Semua Demi Arumi
158 Masih Terlalu Dini
159 Arumi Sudah Tahu
160 Tersadar dari Koma?
161 Kabar dari Rumah Sakit
162 Obatnya Hanya Satu, yaitu ... Arumi
163 Yang dibutuhkan Mahesa adalah Arumi
164 Rencana Menemui Arumi
165 Pelajaran untuk Naila
166 Tiga Minggu Pasca Akad Nikah
167 Kedatangan Putra
168 Kemarahan Rayyan
169 Renungkan Kesalahanmu
170 Insiden di Ruang Operasi
171 Apakah Mungkin Aku?
172 Buah dari Kesabaran
173 Triplet
174 Hormon Bumil
175 Tamu Asing
176 Hanya Arumi yang Bisa
177 Hanya Penyesalan yang Ada
178 Apa Pun Demi Arumi
179 Tante, Bukan Mama!
180 Kabar untuk Mama Mertua
181 Cintai Aku Hingga Menua Bersama
182 Mau Apa Kamu?
183 Maafkan Aku, Arumi
184 Kamu, Wanita Bodoh!
185 Apakah Kamu Memaafkan Wanita Itu?
186 Golden Heart
187 Because, You're My Everything
188 Ayah Loves Kalian Bertiga!
189 Tasyakuran 4 Bulan-an
190 Tingkah Absurb Bumil (Ibu Hamil)
191 Ngidam
192 Rencana Membesuk Mahesa
193 Halo, Om Putra. Apa Kabar?
194 Berita Kehamilan Arumi untuk Putra dan Kayla
195 Pasien Sudah Sadarkan Diri!
196 PENGUMUMAN GIVE AWAY
197 Kembalilah, Mas
198 Tugasku Telah Usai
199 Ada Apa Mencari Saya?
200 Biarkan Aku Melenyapkannya!
201 Jangan Harap Kamu Bisa Lolos Dariku
202 Pembalasan dari Rayyan untuk Naila
203 Karma untuk Naila
204 Semua Demi Arumi
205 Bertemu dengan Seseorang
206 Rasakan Kamu, Emang Enak Aku Jailin!
207 Pertemuan Dua Lelaki Tampan
208 Disitu Waras, Pak?
209 Tidak Mau Jadi Orang Ketiga
210 Biarkan Arumi Bahagia
211 Jatuhkan Talak, Saat Ini Juga!
212 Mulai Hari Ini Aku ....
213 Suami Siaga
214 Kontraksi
215 Kelahiran si Kembar Tiga
216 Ghani, Zavier dan Zahira
217 Perhatian Kecil Untuk Sang Istri
218 PROMOSI KARYA BARU
219 Rayyan Tidak Bersalah, Nak!
220 Kepergian Mei Ling dan Penyebab Alergi Rayyan
221 Kemarahan Raihan
222 Apa yang Ditanam, Itu yang Dituai!
223 Sebuah Kenyataan Pahit
224 Aksi Protes Zahira
225 Maafkan Aku, Istriku
226 Tunggu Tanggal Mainnya!
227 Tatapan Penuh Kagum, Menimbulkan Percik Api Cemburu
228 Kunjungan Rio dan Indah
229 Mulai Beraksi
230 Sebuah Tamparan untuk Lena
231 Demi Kebaikan Bersama
232 Menua Bersamamu
233 Rumah Sakit Citra Asih
234 Bukan Cobaan dari Tuhan, Melainkan ... Karma!
235 Kenapa Dia Ada Di Sini?
236 14 Februari
237 Wedding Anniversary
238 Sumber Kebahagiaanku Adalah Arumi
239 Setelah Delapan Bulan
240 Antara Dua Pilihan
241 Candle Light Dinner
242 Tidak Ada yang Gratis di Dunia Ini!
243 Pertemuan yang Tak Disengaja
244 Akhirnya, Aku Menemukanmu
245 Dendam Arman pada Firdaus dan Lena
246 Pembalasan Arman
247 Balasan Untuk Lena dan Firdaus
248 Jago Merah
249 Breaking News
250 Chaos
251 Sebuah Pesan Untuk Rayyan dan Raihan
252 Seburuk Apa Pun, Dia Tetap Ibumu
253 Ini ... Tidak Mungkin!
254 Percakapan Antara Suami dan Istri
255 Rumah Sakit Harapan Indah
256 Pertemuan Dua Lelaki
257 Aku Merindukanmu, Ma!
258 Menjaganya di Rumah Sakit
259 Kakak? Kakak Ipar?
260 Maafkan, Papa, Nak
261 Hanya Ingin Bertemu Arumi dan Triplet
262 Kedatangan Arumi dan Triplet ke Rumah Sakit
263 Selamat Jalan, Papa
264 Sebenarnya, Aku Mau ....
265 Maafkan Aku, Kak!
266 Mimpi Buruk
267 Kenyataan Pahit
268 Tunggu Aku di sana
269 Kedatangan Calon Besan
270 MOHON DIBACA
271 Permintaan Terakhir Lena
272 Kedatangan Raihan dan Lena ke Persada International Hospital
273 Bisakah Kamu?
274 Selamat Tinggal, Kak Rayyan
275 I Love You, Honey
276 Kisah Mahesa dan Nadira (S2)
277 Fitnah Keji (S2)
278 Insiden Perkelahian (S2)
279 Kemarahan Husni (S2)
280 Kalau Jodoh Tak Akan Ke mana (S2)
281 Nasihat Putra (S2)
282 Rencana Meminang Kayla (S2)
283 Ajariku Mencintaimu (S2)
284 Sebelum Terlambat (S2)
285 Fitnah? (S2)
286 Cinta Ditolak, Fitnah Bertindak (S2)
287 Lampu Hijau dari Orang Tua Naura (S2)
288 Wedding Day Raihan dan Naura (S2)
289 Cinta Tak Harus Memiliki (S2)
290 Happy Ending (S2)
291 PENGUMUMAN GIVE AWAY
292 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
293 PROMOSI KARYA BARU
294 PROMOSI (Kehormatan Yang Terjual)
Episodes

Updated 294 Episodes

1
Do You Still Love Me?
2
Tukang Ghibah (SUDAH REVISI)
3
Nomor Asing (SUDAH REVISI)
4
Three Musketeers (SUDAH REVISI)
5
Kekasih Gelap (SUDAH REVISI)
6
Hot News (SUDAH REVISI)
7
Bertemu Mertua (SUDAH REVISI)
8
Geng Ibu Sosialita (SUDAH REVISI)
9
Membahagiakan Suami
10
Kedatangan Arumi
11
Kotak Makan
12
Aku Percaya Hanya Saja ....
13
Kan Aku Tidak Sengaja
14
Menantu Tidak Berguna
15
Air Mata Arumi
16
Pisah Kamar
17
Kecewa
18
Sebuah Pesan
19
Pertemuan Kedua
20
Partner Kerja
21
Tambah Runyam Urusannya
22
Menyukai Dokter Rayyan?
23
Dasar Aneh!
24
Allah Niku Mboten Sare
25
Rayyan VS Raihan
26
Hanya Ada Mama Mei Ling
27
Bertemu Sahabat
28
Bukankah Itu ....?
29
Hampir Saja
30
Masih Ragu
31
Sarapan Bersama
32
Kabar Baik
33
Persada International Hospital
34
Poli Kandungan
35
Jangan Sombong Jadi Orang!
36
Sebuah Rencana
37
Satu Hati, Dua Cinta
38
Detik-Detik Retaknya Rumah Tangga Arumi
39
Hotel Shaka, Jakarta
40
Terbongkar
41
Karena Kamu Mandul!
42
Tidak Mau Dimadu
43
Mencoba Untuk Ikhlas
44
Gugatan Cerai
45
Keputusan Arumi
46
Dia Lagi
47
Suasana Haru
48
Tidak Layak
49
Mengurus Surat Cerai
50
Pasangan Tak Tahu Malu
51
Sah
52
Terima Kasih, Mas
53
Surat Cerai Part 1
54
Surat Cerai Part 2
55
Sungguh Cantik
56
Ingin Menggodaku?
57
One Step Closer
58
Marah Tak Beralasan
59
Posesif
60
Kencan Pertama?
61
Kemarahan Mahesa
62
Jangan Salahkan Aku Merebut Mantan Istrimu
63
Malam Syahdu Bersamamu
64
Apa Kamu Sedih?
65
Ketuk Palu
66
Pasca Perceraian
67
Kegundahan Hati Rayyan
68
Gosip
69
Akan Melindungimu
70
Mantan Istri VS Istri Siri
71
Aku Adalah ....
72
Put Your Head On My Shoulder
73
Apakah Kamu Akan Menerimaku?
74
Memberimu Kesempatan
75
Menghasut Mertua
76
Beri Aku Waktu
77
Kado Untuk Si Kembar
78
Segera Halalkan Dia
79
Gelisah
80
Kamu Cemburu?
81
Bayi Kembar Untuk Aunty Arumi
82
Awal Penderitaan
83
Camilan Untuk Sang Kekasih
84
Sedang Apa Dia Di Sini?
85
Penyesalan Mahesa
86
Will You Marry Me?
87
Pelakor Teriak Pelakor
88
Merayu Sang Kekasih
89
Segalanya Untukmu, Honey!
90
Salah Paham
91
Insiden
92
Benih Cinta dari Rayyan
93
Kenapa Membenci Arumi? (Direvisi)
94
Seandainya
95
Kejutan untuk Si Julid
96
Lebih Baik Arumi Daripada Kayla
97
Pasca Operasi
98
Pupus Harapan
99
Dilema
100
Kamu Hamil?
101
Pasangan Serasi
102
Mereka Memang Pantas!
103
Akan Melindungimu Selamanya
104
Hati dan Jiwaku Telah Dimilikimu
105
Ingin Membesuk Suami
106
Curahat Hati Kayla
107
Menantu VS Mertua
108
Bukan Lagi Istri Anakku!
109
Semua Tinggal Kenangan
110
Saturday Night
111
Ray, Ini?
112
Hanya Masa Lalu
113
Kamulah Segalanya Bagiku
114
Menemui Calon Mertua
115
Dia Layak
116
Tamu Tak Diundang
117
Penolakan Rayyan
118
Menyingkap Tabir Masa Lalu
119
Dokter Arumi Salsabila
120
Rencana Lamaran
121
Berubah Agresif (18+)
122
Halusinasi
123
Cincin Warisan Keluarga
124
Calon Menantu Keluarga Wijaya Kusuma
125
One Step Closer to Halal
126
Nothing's Gonna Change My Love For You
127
Ikhlaskan Mahesa!
128
Mulut Berbisa
129
Bimbang
130
OTW Karma Lagi
131
Fitting Baju Pengantin
132
Lima Ronde?
133
Ijab Kabul & Resepsi Pernikahan
134
After Wedding Party
135
I'm Yours!
136
As You Wish, Babe! (21+)
137
Pergi Honeymoon
138
Ada Apa dengan Naura?
139
Hilton Tokyo Odaiba, Jepang
140
Kayla si Pelakor
141
Kayla VS Emak-Emak Berdaster
142
Sanfujinka
143
Mister R
144
Terima Kasih, Mister Raihan
145
Kantor Agensi
146
Kehancuran Kayla
147
Pemeriksaan USG
148
Aku, Menyesal ....
149
Gala Yuzawa, Jepang
150
Sepucuk Surat dari Firdaus
151
Suria KLCC, Malaysia
152
Seperti Orang Ngidam!
153
I Want You!
154
Round One
155
Round Two
156
Kembali ke Indonesia
157
Semua Demi Arumi
158
Masih Terlalu Dini
159
Arumi Sudah Tahu
160
Tersadar dari Koma?
161
Kabar dari Rumah Sakit
162
Obatnya Hanya Satu, yaitu ... Arumi
163
Yang dibutuhkan Mahesa adalah Arumi
164
Rencana Menemui Arumi
165
Pelajaran untuk Naila
166
Tiga Minggu Pasca Akad Nikah
167
Kedatangan Putra
168
Kemarahan Rayyan
169
Renungkan Kesalahanmu
170
Insiden di Ruang Operasi
171
Apakah Mungkin Aku?
172
Buah dari Kesabaran
173
Triplet
174
Hormon Bumil
175
Tamu Asing
176
Hanya Arumi yang Bisa
177
Hanya Penyesalan yang Ada
178
Apa Pun Demi Arumi
179
Tante, Bukan Mama!
180
Kabar untuk Mama Mertua
181
Cintai Aku Hingga Menua Bersama
182
Mau Apa Kamu?
183
Maafkan Aku, Arumi
184
Kamu, Wanita Bodoh!
185
Apakah Kamu Memaafkan Wanita Itu?
186
Golden Heart
187
Because, You're My Everything
188
Ayah Loves Kalian Bertiga!
189
Tasyakuran 4 Bulan-an
190
Tingkah Absurb Bumil (Ibu Hamil)
191
Ngidam
192
Rencana Membesuk Mahesa
193
Halo, Om Putra. Apa Kabar?
194
Berita Kehamilan Arumi untuk Putra dan Kayla
195
Pasien Sudah Sadarkan Diri!
196
PENGUMUMAN GIVE AWAY
197
Kembalilah, Mas
198
Tugasku Telah Usai
199
Ada Apa Mencari Saya?
200
Biarkan Aku Melenyapkannya!
201
Jangan Harap Kamu Bisa Lolos Dariku
202
Pembalasan dari Rayyan untuk Naila
203
Karma untuk Naila
204
Semua Demi Arumi
205
Bertemu dengan Seseorang
206
Rasakan Kamu, Emang Enak Aku Jailin!
207
Pertemuan Dua Lelaki Tampan
208
Disitu Waras, Pak?
209
Tidak Mau Jadi Orang Ketiga
210
Biarkan Arumi Bahagia
211
Jatuhkan Talak, Saat Ini Juga!
212
Mulai Hari Ini Aku ....
213
Suami Siaga
214
Kontraksi
215
Kelahiran si Kembar Tiga
216
Ghani, Zavier dan Zahira
217
Perhatian Kecil Untuk Sang Istri
218
PROMOSI KARYA BARU
219
Rayyan Tidak Bersalah, Nak!
220
Kepergian Mei Ling dan Penyebab Alergi Rayyan
221
Kemarahan Raihan
222
Apa yang Ditanam, Itu yang Dituai!
223
Sebuah Kenyataan Pahit
224
Aksi Protes Zahira
225
Maafkan Aku, Istriku
226
Tunggu Tanggal Mainnya!
227
Tatapan Penuh Kagum, Menimbulkan Percik Api Cemburu
228
Kunjungan Rio dan Indah
229
Mulai Beraksi
230
Sebuah Tamparan untuk Lena
231
Demi Kebaikan Bersama
232
Menua Bersamamu
233
Rumah Sakit Citra Asih
234
Bukan Cobaan dari Tuhan, Melainkan ... Karma!
235
Kenapa Dia Ada Di Sini?
236
14 Februari
237
Wedding Anniversary
238
Sumber Kebahagiaanku Adalah Arumi
239
Setelah Delapan Bulan
240
Antara Dua Pilihan
241
Candle Light Dinner
242
Tidak Ada yang Gratis di Dunia Ini!
243
Pertemuan yang Tak Disengaja
244
Akhirnya, Aku Menemukanmu
245
Dendam Arman pada Firdaus dan Lena
246
Pembalasan Arman
247
Balasan Untuk Lena dan Firdaus
248
Jago Merah
249
Breaking News
250
Chaos
251
Sebuah Pesan Untuk Rayyan dan Raihan
252
Seburuk Apa Pun, Dia Tetap Ibumu
253
Ini ... Tidak Mungkin!
254
Percakapan Antara Suami dan Istri
255
Rumah Sakit Harapan Indah
256
Pertemuan Dua Lelaki
257
Aku Merindukanmu, Ma!
258
Menjaganya di Rumah Sakit
259
Kakak? Kakak Ipar?
260
Maafkan, Papa, Nak
261
Hanya Ingin Bertemu Arumi dan Triplet
262
Kedatangan Arumi dan Triplet ke Rumah Sakit
263
Selamat Jalan, Papa
264
Sebenarnya, Aku Mau ....
265
Maafkan Aku, Kak!
266
Mimpi Buruk
267
Kenyataan Pahit
268
Tunggu Aku di sana
269
Kedatangan Calon Besan
270
MOHON DIBACA
271
Permintaan Terakhir Lena
272
Kedatangan Raihan dan Lena ke Persada International Hospital
273
Bisakah Kamu?
274
Selamat Tinggal, Kak Rayyan
275
I Love You, Honey
276
Kisah Mahesa dan Nadira (S2)
277
Fitnah Keji (S2)
278
Insiden Perkelahian (S2)
279
Kemarahan Husni (S2)
280
Kalau Jodoh Tak Akan Ke mana (S2)
281
Nasihat Putra (S2)
282
Rencana Meminang Kayla (S2)
283
Ajariku Mencintaimu (S2)
284
Sebelum Terlambat (S2)
285
Fitnah? (S2)
286
Cinta Ditolak, Fitnah Bertindak (S2)
287
Lampu Hijau dari Orang Tua Naura (S2)
288
Wedding Day Raihan dan Naura (S2)
289
Cinta Tak Harus Memiliki (S2)
290
Happy Ending (S2)
291
PENGUMUMAN GIVE AWAY
292
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
293
PROMOSI KARYA BARU
294
PROMOSI (Kehormatan Yang Terjual)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!