Zona Kpop, aktor korea, yang gak suka silahkan skip, daripada meninggalkan jejak hate!
"Aku akan membuat mu lepas dari cengkraman ibu tiri mu, dengan satu syarat."
"Apa syarat nya?"
"Kau harus menjadi partner ranjang ku,"
Azzendra Grew Nicholas, pria muda berusia 29 tahun seorang CEO yang menjebak seorang gadis untuk menjadi partner ranjang nya.
Wenthrisca Liu atau akrab di sapa Ica, terpaksa menerima penawaran gila Zen demi bisa bebas dari jeratan ibu tiri nya.
Bagaiamana kisah mereka selanjutnya? simak disini.
Karya real hanya ada di Noveltoon/Mangatoon, selebih nya Fake/plagiat, happy reading❤️
Edit cover by KINOSANN
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Ica bangkit dari duduk nya, membuat Zen melotot saat melihat penampilan Gadis nya yang nampak sangat sexy.
Bagaimana tidak, gadis itu hanya memakai kemeja yang menutupi tubuh nya hanya sampai ke paha, itu pun tak sepenuh nya tertutupi.
Belum lagi kissmark yang di buat Zen begitu rapi terjejer di leher Ica.
"By, apa-apaan ini sayang? Ada Bimo disini, kenapa memakai pakaian seperti ini?" Tanya Zen dengan ekspresi kesal nya.
"Daddy baru sadar ya, dari tadi aku kan pake kemeja Daddy.." Jawab Ica.
"Cepatlah makan dan segera pulang Bimo, takkan kubiarkan kau melihat tubuh gadis ku." Ucap Zen posesif.
"Saya sudah selesai, terimakasih. Saya pamit tuan, besok ada meeting pagi."
"Tak perlu di ingatkan, aku tau. Cepatlah pergi, mengganggu saja." Sinis Zen membuat Ica menelan ludah nya kepayahan, bahkan pada Asisten nya saja pria itu begitu posesif.
Setelah Bimo pergi, Zen mendekat ke arah Ica.
"Lain kali, jangan memakai pakaian yang bisa memancing harimau untuk menerkam sayang.." Bisik Zen membuat Ica merinding disko.
"I-iya Dad, maaf. Aku tak tau kalau ada Asisten Daddy disini."
"Sudah selesai makan nya By?" Tanya Zen.
"Sudah Dad.." Jawab Ica.
"Ayo ke kamar." Ajak Zen, lalu menggandeng tangan gadis nya menaiki tangga dengan perlahan.
"Kau berjalan sangat pelan By.."
"Apa Daddy tak tau perbuatan Daddy membuat inti ku sakit?" Tanya Ica ketus.
"Ahh ya, maafkan Daddy sayang. Daddy terlalu bernafsuu."
"Menyebalkan.." Gerutu Ica.
....
Zen merebahkan tubuh nya di ranjang, begitu juga dengan Ica. Gadis itu bersandar di dada bidang Zen sambil mengusap dada Daddy nya.
"Hentikan tangan mu sayang dan tidurlah." Zen memejamkan mata nya, dia kelelahan setelah seharian bekerja di kantor, belum lagi olahraga malam yang dia lakukan bersama gadis nya barusan.
"Dad.." Panggil Ica.
"Daddy.."
"Ihh, apa dia tidur?" Gerutu Ica, dia menepuk dada bidang Zen, membuat pria itu terbangun seketika.
"Ada apa sayang? Daddy capek.."
"Emmmm, Dad.."
"Iya sayang, kenapa?" Tanya Zen lagi.
"Pengen lagi, Dad." Celetuk Ica, membuat Zen langsung bangkit dari tidur nya.
"Pengen apa sayang?"
"Daddy ayolah, jangan membuat aku malu dengan menyebut nya." Ucap Ica, wajah nya memerah. Aneh rasanya saat wanita yang meminta duluan kan? Tapi tiba-tiba saja dia menginginkan hal tadi, rasanya begitu membuat nya ketagihan.
"Ohh, ini basah.." Cetus Zen saat tangan nya menelusup di antara kedua paha sang gadis.
"Daddy.." Rengek Ica manja, membuat Zen terkekeh.
"Baiklah, satu ronde saja ya." Zen pun dengan senang hati kembali menyatukan diri dengan Ica, kesempatan yang sangat bagus.
Zen menekan pinggang nya kuat saat Ica meraih pelepasan pertama nya di ronde kedua.
"Dad, aku lemas.."
"Daddy belum keluar, jadi diamlah."
Zen benar-benar menghajar Ica semalaman, membuat gadis itu tertidur bahkan saat dia masih bergerak cepat untuk mengejar klim*ks.
"Ada-ada saja kelakuan mu sayang, tadi minta tapi malah tidur." Zen mencabut senjata nya, cukup untuk malam ini.
.....
Pagi hari nya, Ica yang terbiasa bangun pagi di kejutkan dengan Zen yang sudah tidak ada di tempat nya, padahal dia ingat betul semalam mereka tidur berpelukan.
Tapi seketika pertanyaan itu terjawab saat pintu kamar mandi terbuka lebar dan menampakan tubuh sexy Zen yang hanya di baluti handuk sepinggang.
"Sudah bangun sayang?"
"Selamat pagi, Dad.."
"Pagi Baby, apa masih sakit?" Tanya Zen santai.
"Sedikit," Jawab Ica, tangan gadis itu terulur meraih bathrobe di meja nakas.
"Mau kemana sayang?"
"Menyiapkan pakaian Daddy."
"Tak perlu sayang, mandi saja dan ikut aku ke kantor." Ucap Zen.
"Males ah, di kantor aku cuma ngelamun sambil lihatin Daddy kerja. Membosankan."
"Terus, kamu maunya apa By?" Tanya Zen.
"Ica mau jalan-jalan aja ke mall, jajan ayam goreng."
"Baiklah, bawa supir bersama mu dan ingat, jangan berpakaian mini." Peringat Zen, membuat Ica berbinar.
"Ini kartu untuk mu, beli apapun yang kamu mau." Zen menyodorkan satu kartu berwarna hitam, kartu tanpa limit yang hanya di miliki beberapa pengusaha.
"Makasih Dad, sekalian aku mau ke spa ya? Rasanya badan aku remuk gara-gara Daddy main nya kasar."
"Pergi saja sayang, hati-hati."
Ica pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dari sisa-sisa cairan percintaaan mereka tadi malam, masih terasa lengket dan berbau khas lelaki yang menempel di tubuh nya.
"Aroma yang membuat mual.." Gerutu Ica, gadis itu segera memasukan diri ke dalam bath up, berendam dengan air hangat.
Zen selesai berpakaian, begitu juga Ica. Gadis itu keluar mengantar Zen yang akan berangkat bersama Assisten nya, Bimo.
"Hati-hati sayang, jangan pulang larut dan telepon aku jika terjadi sesuatu."
"Iya Dad, bawel banget."
"Kamu tau alasan nya apa, karena kamu milik ku." Zen mendekap tubuh mungil Ica, menciumi seluruh wajah Ica dengan mesra.
"Daddy..." Rengek Ica manja, membuat Zen tergelak.
"Daddy berangkat kerja dulu sayang.." Zen pamit, dia memasuki mobil yang sudah terisi Bimo di dalam nya.
Ica melambaikan tangan nya saat mobil itu bergerak menjauhi mansion.
Ica masuk kembali dan tak lama, dia keluar lagi dengan menenteng tas dan mengganti sendal nya dengan sepatu.
"Ikuti Ica ku, jangan sampai lengah. Kalau gadis ku terluka sedikit saja, ku pastikan hidup mu menderita seumur hidup."
....
🌷🌷🌷
cantik banget plisss😭
Emg mo di gagahi waktu M?