NovelToon NovelToon
Sistem Cashback Membuatku Kaya

Sistem Cashback Membuatku Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayya story

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan Bisnis

Setelah menyelesaikan sidang skripsinya dengan hasil yang luar biasa, Calvin akhirnya memiliki waktu untuk fokus penuh pada bisnisnya. Namun, ia sadar bahwa dunia bisnis bukanlah tempat yang tenang terutama setelah ia menghancurkan Wijaya Group.

Kini, ia duduk di ruang kantornya yang luas, menghadap jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota Jakarta. Aldo, tangan kanannya, berdiri di sampingnya sambil membaca laporan terbaru tentang perkembangan Alfarizi Group.

"Bos, sejak kejatuhan Wijaya Group, beberapa perusahaan mulai bergerak. Sepertinya mereka ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan Darren Wijaya," ujar Aldo sambil menyerahkan dokumen.

Calvin mengambil laporan itu dan membacanya dengan seksama. Beberapa nama perusahaan besar muncul di dalamnya, termasuk satu nama yang menarik perhatiannyaSentosa Corporation.

"Sentosa Corporation…" gumam Calvin.

Aldo mengangguk.

"Mereka adalah konglomerat besar yang bergerak di berbagai sektor, terutama properti dan perbankan. Pemiliknya, Harsono Sentosa, dikenal sebagai orang yang ambisius dan tidak segan-segan menyingkirkan pesaingnya dengan cara apa pun."

Calvin menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Jadi mereka tertarik untuk mengambil sisa-sisa kejayaan Wijaya Group?"

"Bukan hanya itu, Bos. Kami mendapat informasi bahwa mereka juga mulai mengawasi Alfarizi Group," kata Aldo dengan nada serius.

Calvin tersenyum tipis. "Sepertinya kita sudah mulai menarik perhatian orang-orang besar."

Di sisi lain kota, di sebuah restoran mewah yang hanya bisa diakses oleh segelintir orang terpilih, seorang pria paruh baya duduk dengan tenang sambil menikmati anggur merahnya.

Pria itu adalah Harsono Sentosa, pemilik Sentosa Corporation. Di hadapannya, seorang pria dengan jas hitam menunggu perintahnya.

"Calvin Alfarizi… pemuda yang menghancurkan Wijaya Group dalam waktu singkat," kata Harsono dengan suara tenang, tapi penuh ketegasan.

"Ya, Tuan. Dia mulai menjadi ancaman bagi banyak pihak," ujar pria berbaju hitam itu.

Harsono menyeringai. "Anak muda seperti dia perlu diajari bahwa dunia bisnis bukanlah tempat untuk idealisme dan keberuntungan semata. Jika dia tidak tahu tempatnya, kita akan memastikan dia jatuh sebelum bisa tumbuh lebih besar."

"Tuan ingin kami mengambil tindakan?"

Harsono memutar gelas anggurnya perlahan. "Awasi dulu. Cari titik lemahnya. Jika dia mulai mengganggu kepentingan kita, maka kita akan bertindak."

Pria berbaju hitam itu mengangguk dan pergi, meninggalkan Harsono yang masih tersenyum tipis.

"Bersiaplah, Calvin. Dunia bisnis ini jauh lebih kejam dari yang kau bayangkan," gumamnya.

Sementara itu, di kantornya, Calvin menutup laporan yang tadi ia baca.

"Aldo, kita harus bersiap. Aku yakin mereka tidak akan tinggal diam," katanya.

Aldo mengangguk. "Apa langkah pertama kita, Bos?"

Calvin berpikir sejenak sebelum tersenyum. "Kita tidak akan menunggu mereka menyerang duluan. Kita akan bermain lebih agresif."

Aldo tersenyum puas. "Mengerti, Bos. Aku akan menyiapkan tim untuk mengeksekusi rencana ini."

Calvin menatap ke luar jendela, matanya penuh tekad.

Jika Harsono Sentosa ingin bermain, maka ia akan memastikan bahwa dirinya bukan sekadar pion.

Calvin tahu betul bahwa pertempuran bisnis ini tidak akan mudah. Harsono Sentosa bukan hanya sekadar pebisnis biasa, tetapi seorang pemain lama yang telah menguasai dunia korporasi selama puluhan tahun. Jika ia ingin menang, ia harus berpikir lebih cepat dan lebih agresif.

Di ruang rapat Alfarizi Group, Calvin duduk di kursi pimpinan. Aldo, Lara, dan beberapa eksekutif kepercayaannya berkumpul, menunggu instruksi darinya.

"Sentosa Corporation sudah mulai bergerak, bukan?" tanya Calvin.

Aldo mengangguk.

"Benar, Bos. Mereka mulai mengakuisisi beberapa aset yang sebelumnya dimiliki Wijaya Group. Sepertinya mereka ingin menguasai sektor properti yang sempat kosong setelah kejatuhan Darren"

Lara menambahkan, "Mereka juga mulai mendekati beberapa investor yang sebelumnya bekerja sama dengan kita. Jika kita tidak bertindak cepat, mereka bisa mengikis jaringan bisnis kita dari dalam."

Calvin mengetuk jarinya di meja, berpikir sejenak. "Baik. Kalau begitu, kita serang mereka duluan."

Semua orang di ruangan menatapnya dengan antusias.

"Apa rencana kita, Bos?" tanya Aldo.

Calvin tersenyum tipis.

"Kita mulai dari dua hal, menghancurkan rantai pasokan mereka dan menarik investor mereka ke pihak kita."

Langkah pertama dalam strateginya adalah mengacaukan rantai pasokan Sentosa Corporation. Calvin mengetahui bahwa salah satu kunci kekuatan Harsono Sentosa adalah hubungan eratnya dengan perusahaan logistik dan supplier bahan bangunan terbesar di Indonesia.

Dengan bantuan tim intelijennya, Aldo menemukan bahwa Sentosa Corporation sangat bergantung pada dua supplier utama untuk proyek-proyek propertinya.

"Kita bisa mengakuisisi salah satu supplier ini," ujar Aldo memberi saran.

"Terlalu mencolok," jawab Calvin. "Sebaliknya, kita buat mereka kehilangan kepercayaan pada Sentosa Corporation. Kita main di belakang layar."

Dengan jaringan dan sumber daya yang dimilikinya, Calvin berhasil mengatur agar supplier utama Sentosa mengalami keterlambatan distribusi. Beberapa kontrak eksklusif mereka juga mulai mendapat tekanan dari pihak-pihak yang berafiliasi dengan Alfarizi Group.

Dalam waktu seminggu, proyek-proyek properti Sentosa mulai mengalami gangguan. Biaya meningkat, pengiriman material tertunda, dan pelanggan mulai resah.

Harsono Sentosa yang awalnya tenang kini mulai merasakan tekanan.

Sementara itu, Lara bergerak di belakang layar untuk mendekati para investor yang sebelumnya bermitra dengan Sentosa Corporation.

"Kita tawarkan keuntungan yang lebih tinggi, dengan risiko yang lebih rendah," ujar Lara.

Calvin menyetujuinya. "Tapi pastikan kita tetap menjaga kerahasiaan. Kita ingin mereka datang kepada kita tanpa membuat Harsono curiga."

Dalam dua minggu, beberapa investor kunci mulai berpindah ke pihak Alfarizi Group. Mereka tertarik dengan janji keuntungan yang lebih besar, serta keamanan investasi yang lebih stabil dibandingkan Sentosa Corporation yang mulai mengalami goncangan.

Tidak butuh waktu lama bagi Harsono untuk menyadari bahwa ada tangan tak terlihat yang berusaha menjatuhkannya.

Di kantornya, Harsono membaca laporan yang diberikan oleh asistennya.

"Alfarizi Group... Calvin Alfarizi Pratama..." gumamnya sambil menyipitkan mata.

"Tuan, ada kemungkinan besar bahwa Calvin-lah yang mengatur semua ini," kata asistennya.

Harsono tertawa kecil.

"Anak muda ini benar-benar berani."

"Tindakan kita, Tuan?"

Harsono menghela napas. "Kita peringatkan dia. Jika dia masih terus bermain seperti ini, maka kita buat dia benar-benar menyesal."

Asistennya mengangguk. "Saya akan mengatur rencana."

Harsono tersenyum dingin. "Perang baru saja dimulai."

Sementara itu, di sebuah kafe di Jakarta, Aldo menerima sebuah pesan misterius.

"Bos, sepertinya Sentosa Corporation mulai bereaksi," katanya kepada Calvin saat mereka bertemu malam itu.

Calvin melihat isi pesan tersebut.

"Jangan bermain api jika tidak ingin terbakar."

Calvin tersenyum. "Sepertinya mereka sudah mulai merasa panas."

Aldo menatapnya serius.

"Kita harus lebih berhati-hati. Harsono Sentosa bukan orang yang hanya mengandalkan uang. Dia juga punya banyak koneksi gelap."

Calvin mengangguk.

"Kalau begitu, kita persiapkan langkah selanjutnya. Jika mereka ingin bermain kotor, maka aku akan pastikan mereka menyesal."

Perang bisnis ini baru saja dimulai, dan Calvin tidak akan mundur.

Calvin mengecek ponselnya dan tersenyum sinis saat membaca pesan yang baru saja masuk.

"Jangan bermain api jika tidak ingin terbakar." Gerakan jemarinya lincah mengetik balasan,

"Sepertinya mereka sudah mulai merasa panas

Dinginnya kaca jendela yang disentuhnya seolah mengingatkan pada sengitnya perang bisnis yang baru saja dimulai. Calvin dan Aldo, dua sahabat yang kini harus menghadapi tantangan yang bisa mengubah jalannya karir mereka selamanya.

1
Max Dillon
mc bodoh amat, orang sudah beberapa kali menyerang mc pun hanya sekadar membalas sahaja.... kalau di dunia nyata.... memang harus mc akan diserang setiap hari, siapa takut dengan mc, paling cedera sahaja, cuba patahkan kaki atau bunuh terus bagi effect jera pada pelaku.
Muhammad Fitri Zulkifli
Luar biasa
キャットマスター
nyimak dulu thor🔥
Chaidir Palmer1608
perang ini belum selesai justru ini awalnya APA SIH
Chaidir Palmer1608
si mc nya orang suci ya,dah tau dia mau dibunuh kok penjahatnya dilepasin aja sih,
Chaidir Palmer1608
jadi dia mau main kotor baiklah perang dimulai,berapa kali omongin gituan kapan aksinya
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong
Aisyah Suyuti
seru
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Ay.sipit: siap kak,ditunggu ya
total 1 replies
Paulina al-fathir
di tunggu lanjutannya Thor👍👍😘
Ay.sipit: oke kak,ditunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!