Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Rendra dengan senyuman manisnya bergegas ke ruangan Alvin untuk menagih janji Alvin yang akan membagi sarapan
Rendra mengetuk pintu ruang Alvin dengan semangat setelah terbuka Rendra masuk dengan senyuman melihat ke kursi kebesaran lalu melihat ke sofa tampak Alvin sedang sarapan, Rendra Langsung mendekati Alvin
Alvin yang sedang asyik makan mengetikan makannya lalu melihat Rendra yang sedang tersenyum ke arahnya, tapi saat melihat ke bawah senyum Rendra memudar melihat bis tersebut sudah kosong tanpa secuil makanan
"Astaga aku melupakanmu saat tadi aku makan, bagaman jika saat makan siang kau makan bersama kami di apartemen ." ucap Alvin, Rendra Hanya mengaguk Pasarah
Setelah membereskan maknanya Alvi dan Rendra sedikit berbincang-bincang entah apa yang Mereka rencanakan
Briana masuk ke ruang penelitian, sedangkan Rendra masuk ke dalam kamar mandi khusus Briana entah apa yang di lakukanya
Briana keluar dari ruangan penelitian lalu menuju kamar mandi, nampak ke dua pria itu menunggu tapi tak ada suara apapun dari dalam kamar mandi
"Kau yakin sudah merusak kerang air." tanya Alvin
"Sudah tuan tapi tampaknya sekarang kerannya baik-baik saja." ucap Rendra yang melihat Briana keluar sehabis mencuci tangan
"Gunakan rencana selanjutnya." ucap Alvin, Rendra mengaguk
"Nona briana bisakah anda menemani ku untuk turun ke bawa membeli sesuatu." ucap Alvin, Briana mengaguk setuju
Kini mereka berdua di dalam lift tampak Alvin Tersenyum tipis, tiba-tiba lift berhenti, Alvin bingun melihat Briana sangat santai menghadapi hal tersebut, biasanya wanita akan berteriak dan memeluk seseorang yang berada di dekatnya tapi tidak dengan Briana dengan tenang memencet tombol merah untuk meminta pertolongan dan tetap santai dalam kondisi apapun tapi namanya wanita pasti mendumel
"perusahaan besar tapi liftnya jelek bikin malu aja." ucap Briana
membuat Alvin meradang mendengar ucapan Briana dalam hati Alvin berteriak kalau bukan demi menjebak mu mana mungkin lift rusak
Saat akan nyebrang jalan tampak sebuah mobil melaju hendak menabrak Briana Alvin bersiap menolong briana, tapi Alvin tertegun karena mobil itu tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak pagar yang tak jauh dari merek setelah membeli apa yang dia inginkan Alvin kembali ke ruangannya
Tampak Rendra yang sedang menunggu dengan wajah yang tak bisa di jelaskan
Briana Heran melihat atasan dan bawahan tersebut seperti sedang melakukan sesuatu, tapi Briana cuek saja
"Tuan semua rencana kita gagal jadi bagaman." tanya Rendra sambil berbisik
"Sebaiknya kita cari ide lain saja." ucap Alvin
Saat Briana menuju apartemen Alvin tampak beberapa orang menghadang mobilnya
Dan di saat yang tepat sang pahlawan lewat Alvin keluar dengan cepat saat melihat briana keluar dari mobil
"Siapa kalian ." tanya Alvin. "sudah kau tak usah banyak tanya aku hanya ingin wanita ini." ucap preman tersebut
"sebaiknya kau masuk saja biar aku ayang akan mengurus pra pria preman ini." ucap Alvin sebagai pria sejati
Briana memutar bola matanya malas, tapi demi menutupi identitasnya dia masuk ke mobil, tapi belum juga mereka berkelahi tiba-tiba para preman sudah lari sambil menggaruk-garuk tubuh mereka, hal tersebut membuta Alvin kebingungan belum juga dia mengeluarkan jurusnya premannya sudah kabur, sedangkan Briana sudah sedari tadi pergi tanpa kata
Alvin melihat sekelilingnya sudah kosong Langsung masuk ke dalam mobil di mana Rendra sudah ada di dalamnya, " kau menyewa preman di mana belum berkelahi sudah kabur bagaman munkin aku bisa memperlihatkan kehebatan ku di depan Briana." ucap Alvin memandang tajam Rendra
maaf tuan tapi mereka orang yang profesional saya juga Tidka tau kenapa mereka pergi begitu saja ." ucap Rendra
"kau cari ide yang lebih ekstrim tanpanya nona briana tak terjebak sama sekali." ucap Alvin
jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya