Apa jadinya jika dalam suatu pernikahan hadir orang ketiga?
Begitulah nasib Mayang yang harus menghadapi kehidupan pernikahannya yang penuh dengan lika-liku.
Mertua, dan ipar menganggapnya sebagai benalu.
Ditambah dengan lima tahun pernikahannya dengan Adam, mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Sanggupkah Mayang menghadapi semua kemelut kehidupan?
Akan kah Mayang memilih untuk meninggalkan suaminya atau tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Mas, jangan lupa ya hari ini."pesan dari nuno
Salah satu notifikasi yang muncul di hp mas adam membuat mayang berpikiran negatif. Dan mayang langsung membuka hp adam yang ternyata dikunci oleh adam. Mayang sudah mencoba beberapa sandi dari tanggal lahir nya, tanggal lahir adam hingga tanggal pernikahan mereka. Tetapi hp tersebut tetap tidak bisa di buka. Takut kalau sampai hp nya adam sampai terkunci
Dengan perasaan yang campur aduk mayang menaruh kembali hp adam di meja dekat tempat tidur mayang. Mayang pun bergegas keluar kamar tidur mereka untuk menyiapkan sarapan pagi.
Ingin rasa nya mayang bertanya tapi di urungkan nya, mayang tidak ingin di pagi hari suasana rumah mencekam. Dengan hati yang penuh dengan tanda tanya mayang bergegas ke dapur untuk mempersiapkan sarapan.
Walau hati ini penuh dengan berbagai macam pertanyaan yang ingin mayang sampaikan ke adam. Dan rasanya mayang ingin menangis tapi mayang harus menahannya mayang kuat dan tegar. Dipikiran mayang, dia harus mencari tahu siapa yang mengirimkan pesan tersebut.
Setelah mayang mempersiapkan semua sarapan pagi mereka mayang langsung berjalan menuju kamar mereka. Mayang mendengar suara air dari kamar mandi. Lalu mayang pun mempersiapkan pakaian kerja adam yang akan di pakainya pada hari ini.
Cklek.
Suara pintu dari kamar mandi menandakan adam keluar dari kamar mandi.
"Pakaian nya udah di kasur ya mas" ujar ku dengan senyum walaupun hati gundah. Mayang berusaha tidak untuk menunjukan nya kepada adam.
"Makasih ya, sayang" kata adam sambil memberikan senyum terbaiknya. Senyum manis adam yang selalu membuat mayang merasa dicintainya oleh adam.
"Iya, mas. Sarapan udah siap, mas." Katanya kemudian.
Lalu kami pun berjalan ke ruang makan. Untuk menyantap makanan yang telah mayang buat dengan penuh cinta. Nasi goreng dengan telur mata sapi tak lupa kerupuk emping dan acar. Tak lupa pula mayang meletakan teh manis hangat dan air putih. Kebiasaan adam setelah makan. Walaupun adam pencinta kopi sama seperti dirinya tapi setiap pagi mayang selalu menyediakan teh untuk minumnya.
"Mas berangkat dulu ya sayang, mungkin nanti mas pulang telat karena mas hari ini ada rapat di kantor. Nanti mayang tidur aja duluan tidak usah menunggu mas pulang." Kata adam sambil mencium kening mayang dengan penuh cinta.
"Berarti mas hari ini tidak makan malam dirumah? Apa may bisa ijin keluar rumah. May ada janji dengan teman may, si sofi nanti siang di kafe. Boleh ga mas?" tanya mayang sambil mencium punggung tangan adam. Seperti kebiasaan nya sejak menikah dengan adam. Hormat yang selalu mayang tunjukan kepada adam sebagai kepala rumah tangga mereka.
"Boleh tapi jangan pulang malam ya sayang" ujar adam sambil berjalan kearah mobil yang sudah di panaskan oleh mang asep. Sambil memeluk pinggang sang istri.
"Baik mas, hati-hati di jalan. Kerja yang bener jangan keluyuran kemana-mana jaga hati kamu mas". Ucap mayang kepada adam.
"Iya sayang, mas berangkat dulu ya. Assalamualaikum" jawab adam.
"Wa'alaikum salam".
Setelah melihat mobil sang suami menjauh mayang langsung menutup pintu pagar dan mayang langsung merapihkan rumah. Walaupun dirumah ada ART yang bernama mbok jum tetap saja mayang tidak pernah lepas tangan.
Setelah merapihkan semua rumah bergegas mayang langsung menganti baju dan memberikan polesan make up di wajah dengan warna natural. Tak lupa mayang menggunakan kaos berlengan pendek di tambah jaket hitam dan celana blue jean panjang dan sepatu kets. Walaupun sudah berumah tangga tapi gaya tomboy mayang tak kan pernah hilang.
"Mbok jum, may pergi dulu ya. Jangan lupa pintu rumah di kunci kalau mbok mau istirahat. May makan siang di luar. Mbok nanti siapkan saja makan malam buat mbok dan may." Ucap mayang kepada mbok jum ART yang selama ini mengikutinya nya sejak mayang kecil.
"Iya non". Ujar mbo jum.
Mayang langsung mengambil kunci mobil yang diletakan nya di meja panjang ruang tamu dan langsung membawa mobil keluar dari pelataran rumah menuju kafe tempat yang telah mereka janji kan.
Sesampainya di kafe mayang langsung menuju tempat dimana sofi duduk.
"Lama banget lo sampai, may" ujar sofi saat mayang duduk di kursi yang tersedia.
"Sorry, macet. Lo tau sendiri kan mau jam makan siang. Jalanan pasti macet." Jawab mayang dengan tatapan meminta maaf
"Iya deh. Mau makan apa may?"
"Gue pesan kopi latte sama kentang dan burger sapi aja. Kalau lo apa sof?"
"Samain aja deh kalau gue"
Lalu sofi pun memanggil pelayan untuk memesan makanan yang akan mereka santap. Setelah pelayan pergi kami pun bercerita dari A sampai Z. Setelah makanan datang kami pun langsung menyantap nya hingga habis tak tersisa.
"May, kesibukan lo apa? Ibu rumah tangga atau gimana?"
"Ibu rumah tangga lah sof. Kenapa lo mau nawarin gue pekerja an?"
"Gue mau ngajak lo gabung nih di bisnis gue. Lo hanya cari pelanggan aja. Nanti pengiriman dan lain-lain gue yang kerjain. Lo bisa iklan in lewat media sosial yang lo punya. Lumayan hasil nya buat nambahin uang belanja lo kan!! Lagian bisa lo kerjain dirumah tidak menggangu pekerjaan rumah lo. Gimana mau kan lo??"
"Boleh deh sof. Buat mengisi waktu luang gue di rumah. Dari pada gue bengong aja kalau pekerjaan rumah gue udah kelar."
"Nah gitu dong. Walaupun suami lo kasih uang belanja. Lo wajib punya penghasilan sendiri. Jangan mau hanya bergantung sama suami. Istri juga harus punya penghasilan sendiri. Nanti gue kirim gambar nya ke WA lo ya."
"Sip deh sof."
"Yuk, balik takut anak-anak gue nyari in mami nya."
"Ok, salam buat anak-anak lo dan laki lo ya"
"Siap nanti gue sampaikan. Hati-hati lo di jalan jangan meleng. Hahahaha"
"Sialan lo sof. Lo juga hati-hati jangan nyasar."
"Aseeem lo".
"Wkwkwk.. bye sofi cantik"
"Bye mayang cantik"
Dan kami pun berpisah menuju rumah kami masing-masing.
Sesampai nya dirumah mayang langsung membersihkan badan dan memakai pakaian sehari-hari. Lalu mayang langsung mempromosikan produk-produk dari gambar yang dikirimkan oleh sofi ke semua media sosial yang mayang punya. Tak lupa mayang private akun media sosial dari suami dan keluarga suami nya. Mayang pun melanjutkan karya tulis nya. Tidak ada yang tau kalau mayang seorang penulis. Sudah 4 tahun mayang menekuni dunia penulisan. Dan mayang sudah dikontrak oleh berbagai macam platform. Jika di tanya berapa penghasilan. Mungkin penghasilan mayang melebih in penghasilan suami. Alasan mayang menutupin semua karena mertua dan ipar selalu iri dengan kehidupan nya. Padahal hampir setengah gaji suaminya di kuasa in oleh ibu mertua. Mayang tidak pernah mengeluh. Toh mayang masih mempunyai simpanan saat dirinya masih berkerja di salah satu perusahaan internasional dan memegang jabatan tertinggi. Mayang terpaksa mundur dari jabatan karena keinginan suami dan ibu mertua yang mengharapkan kehadiran seorang anak atau cucu. Karena keasyikan mempromosikan barang mayang pun tertidur.
Mayang terbangun karena lapar. Dan menoleh kesamping ternyata adam belum pulang. Mayang langsung melihat jam di hp sambil mengecek apakah adam ada mengirimkan nya kabar. Sudah pukul 01.00 adam tidak mengabarinya . Karena perut yang kosong mayang langsung bergegas ke dapur lalu memanaskan sayuran yang sudah di siapkan mbok jum. Setelah makan mayang langsung menuju kamar dan melanjutkan tidur nya tak di perdulikan nya adam pulang atau tidak.