NovelToon NovelToon
Hujan, Sampaikan Rinduku

Hujan, Sampaikan Rinduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Duda
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Dinda, 24 tahun, baru saja mengalami patah hati karena gagal menikah. Kehadiran seorang murid yang bernama Chika, sedikit menguras pikirannya hingga dia bertemu dengan Papa Chika yang ternyata adalah seorang duda yang tidak percaya akan cinta, karena kepahitan kisah masa lalunya.

Akankah cinta hadir di antara dua hati yang pernah kecewa karena cinta? Mampukah Chika memberikan seorang pendamping untuk Papanya yang sangat dia sayangi itu?

Bila hujan tak mampu menghanyutkan cinta, bisakah derasnya menyampaikan rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kencan Pertama

Pada jam istirahat sekolah, Dinda terburu-buru berjalan menuju ke ruang guru.

Hari ini, suasana di sekolah agak aneh, semua guru memandang Dinda dengan tatapan aneh, beberapa orang tua murid juga nampak berbisik-bisik saat melihat Dinda.

Dinda jadi merasa risih dan rikuh, semua gerak-geriknya bahkan menjadi perhatian banyak orang.

Suasana ruang guru yang ramai dengan gelak tawa canda para guru, mendadak senyap saat Dinda datang.

Dinda masuk dan berjalan ke arah meja kerjanya.

"Bu Dita, ada apa ini? Kenapa semua orang mendadak aneh? Ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Dinda setengah berbisik pada Bu Dita yang duduk di sebelahnya.

"Memangnya kau tidak tau? Ada video yang beredar di acara pesta ulang tahun anak seorang Dokter, dalam video itu, kau di sebut telah berbuat asusila dengan orang tua murid!" jawab Bu Dita sedikit ketus.

Dinda terhenyak, ketakutannya selama ini terjadi sudah, nama baiknya sudah buruk, reputasinya hancur.

Mr. Sam masuk ke dalam ruangan guru itu, sejenak dia menatap tajam ke arah Dinda.

"Bu Dinda! Pak Roni memanggil anda!" ujar Mr. Sam.

"Baik Mr, trimakasih!" sahut Dinda yang langsung beranjak dari tempatnya, di iringi dengan tatapan mata para guru yang ada di ruangan itu.

Dinda berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ruangan Pak Roni, kepala sekolah.

"Masuk!" seru Pak Roni dari dalam saat Dinda mengetuk pintu ruangan itu.

Dinda masuk ke dalam dan langsung duduk di hadapan Pak Roni.

"Selamat siang Pak, kata Mr. Sam Pak Roni memanggil saya?" tanya Dinda.

"Bu Dinda, saat ini ada rumor yang beredar, mengenai hubungan anda dengan Pak Dio, Papanya Chika, apakah anda sudah tau??" tanya Pak Roni balik.

"Iya Pak!" jawab Dinda.

"Sebenarnya, sudah sejauh mana hubungan anda dengan Pak Dio?" tanya Pak Roni serius.

Dinda diam saja, bingung mau menjawab apa, dia sendiri juga tidak tau bagaimana hubungannya dengan Dio, selama ini mereka hanya jalan biasa saja, hanya saja Ken yang memperkeruh suasana, dan membuat berita yang berlebihan.

"Kenapa anda diam saja Bu Dinda?" tanya Pak Roni mengejutkan Dinda.

"Maaf Pak, sebenarnya berita yang beredar itu tidaklah sepenuhnya benar, hanya saja ada oknum yang sengaja melebih-lebihkan berita itu!" jawab Dinda.

"Mau berita itu benar atau tidak, hanya kau sendiri yang tahu! Citra sekolah ini bisa rusak hanya karena berita itu!" ujar Pak Roni.

"Maafkan saya Pak!" ucap Dinda menunduk.

"Sudahlah Bu Dinda, ini peringatan dari saya, kalau sampai berita itu semakin menjadi-jadi, saya angkat tangan, dan saya tidak bisa menolong Bu Dinda lagi untuk tetap mengajar di sekolah ini!" kata Pak Roni.

"Baiklah Pak, Sekali lagi saya minta maaf!" ucap Dinda yang langsung beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruangan itu.

Dinda melangkah gontai menuju ke ruang guru, sebentar lagi pasti bel masuk sekolah akan berbunyi pertanda jam istirahat sudah selesai.

"Bu Dinda!"

Chika nampak berlari menghampiri Dinda dari arah belakang, sambil tersenyum, anak itu menyodorkan sesuatu kearah Dinda.

"Chika? Ada apa?" tanya Dinda.

"Ini, ada Love letter!" sahut Chika.

Dinda memandang sepucuk kertas yang di berikan oleh Chika.

"Love letter?"

"Iya, Bu Dinda bisa bahasa Inggris tidak?? Love letter itu surat cinta, ini dari Papa buat Bu Dinda!" kata Chika yang langsung berlari begitu saja meninggalkan Dinda yang masih termangu di tempatnya.

Perlahan Dinda membuka lipatan kertas itu. Ada tulisan di dalamnya.

"Dinda, Ibu guru yang cantik, malam ini aku akan menjemputmu untuk mengajakmu dinner, hanya aku dan kamu, tidak ada Chika, maaf, aku kurang bisa romantis, tapi Chika bilang aku harus tulis surat padamu, jangan pakai ponsel katanya!" - Ferdio -

Dinda tersenyum membaca surat itu. Chika selalu bisa membuat Papanya berbuat apapun.

Surat dari Dio dapat melunturkan beban pikiran Dinda sejenak.

****

Malam itu selepas maghrib, Dinda sudah bersiap-siap menunggu kedatangan Dio yang berjanji akan menjemputnya untuk mengajaknya dinner di luar.

"kau mau pergi ke mana Din?" tanya Bu Lilis.

"Pak Dio mengajakku makan di luar bu!" jawab Dinda.

"Oh kencan, hati-hati Din, apalagi berhubungan dengan orang kaya, terkadang orang kaya itu bisa berbuat apapun pada kita! Tuh contohnya Ken! Dengan seenaknya Dia mempermalukan keluarga kita!" ungkap Bu Lilis.

"Pak Dio berbeda dengan Ken Bu, Pak Dio lebih dewasa dan lebih sopan, juga menghargai perempuan!" kata Dinda.

"Ya tetap saja kau harus hati-hati! kau kan tidak tahu keluarganya bagaimana?!" lanjut Bu Lilis.

"Iya Bu!" sahut Dinda.

Tok ...Tok ... Tok

Terdengar suara ketukan di pintu kamar Dinda, dengan penuh semangat Dinda langsung membukakan pintu itu.

Dio sudah berdiri di depan pintu kamar Dinda sambil tersenyum ke arahnya.

"Sudah siap??" tanya Dio.

"Siap Pak!" sahut Dinda.

Dio lalu menoleh ke arah Bu Lilis yang berdiri di belakang Dinda.

"Ibu, aku ijin membawa putrimu sebentar untuk makan malam! sebelum jam 10 malam aku akan mengembalikan Putri Ibu di kamar ini!" pamit Dio sambil menyalami tangan Bu Lilis.

"Pergilah Nak, ibu percaya pada kalian, hati-hati!" jawab Bu Lilis.

Dio tersenyum, kemudian menuntun tangan Dinda melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah Dio membukakan pintu mobil, Dinda kemudian masuk dan duduk di jok depan, di samping kemudi.

Tidak ada Chika membuat suasana menjadi canggung, biasanya Chika selalu paling bisa mencairkan suasana yang kaku.

"Ehm, kenapa Chika tidak di ajak Pak?" tanya Dinda.

"Chika tidak mau ikut, katanya dia mau Papanya hanya berdua dengan Bu Dinda, lagi pula di rumah sedang ada Opa dan Omanya!" jawab Dio.

"Oh, Kapan mereka datang pak? apakah mereka akan menetap di sini?" tanya Dinda.

"Mereka tidak lama kok, karena mereka menetap di Singapura, dan mereka punya perusahaan di sana, paling mereka sesekali mengunjungi kami untuk menengok Chika!" jawab Dio.

Dinda menganggukkan kepalanya. Setelah itu suasana kembali hening, mereka terlihat begitu kaku dan sungkan satu sama lain.

Hingga mobil yang dikendarai Dio berhenti di sebuah restoran mewah yang ada di tengah kota itu.

Dio memarkirkan mobilnya, dan membukakan pintu untuk Dinda.

Mereka kemudian berjalan beriringan dan masuk restoran yang terlihat besar dan mewah itu, Dio duduk menghadap sebuah meja yang telah dipesan sebelumnya.

Sebuah meja dengan lilin dan bunga mawar yang ada di atas meja itu, yang terlihat begitu romantis, dengan alunan musik klasik yang terdengar begitu merdu.

"Wah, Pak Dio seharusnya tidak mengajak saya ke sini, saya belum pernah makan di restoran semewah ini, saya jadi canggung!" ungkap Dinda saat mereka mulai duduk dan menikmati suasana restoran itu, dengan cahaya lampu yang remang-remang.

"Anggap saja ini sebagai hadiah untukmu dariku, karena kau telah mengubah putriku menjadi lebih baik!" ucap Dio.

Tangannya mulai menggenggam hangat jemari tangan Dinda membuat darah Dinda seketika berdesir.

Sambil menggenggam jemari tangan Dinda, perlahan Dio mengangkatnya dan mengecupnya dengan lembut, rasanya begitu hangat saat Bibir Dio menyentuh punggung tangan Dinda.

Dengan tatapan bola mata coklat yang begitu dalam dan lembut, seolah kembali menyihir hati dan perasaan Dinda yang saat itu sulit digambarkan dengan apapun.

Bersambung ...

*****

Nanti sore lagi ya guys ...

Trimakasih 😊😘🤩

1
Yulay Yuli
hamil
Yulay Yuli
Bapaknya keyla
Yulay Yuli
ga masalah sama judul, yg penting isi dari cerita thour
Yulay Yuli
jgn bilang bapaknya Dio Ini bapaknya Dinda y thour, engga lucu kl ceritanya begini
Yulay Yuli
Bangor juga y bocah /Facepalm/
Yulay Yuli
kenapa ga diajak ke kost an si Bu Dinda
Yulay Yuli
😢😢😢
Yulay Yuli
ini mah ema²nya lebay ama gurunya yg lain ga ada simpatinya
Novie Achadini
jarang lo ada bu guru yg sabar jaya bu dinda
Febriana Safutri
Chika bocil kematian🤣🤣🤣
Jasreena
Rani mandul jg kah ?
Jasreena
calon bojo mu pak Dio...
Jasreena
bilangin jg k para ortu untuk menjaga lambe anaknya masing2..
Tengku Nafisa
anak cerdas. si pelakor bakal mundur secara perlahan
nur
bagus kak
Erlinda
sorry Thor aq stop sampai disini aq pikir cerita nya bagus eeeh ternyata.
Erlinda
kok sidinda sebagai guru goblok banget ya kalah pintar sama Chika yg masih kecil
Erlinda
terlalu bertele tele cerita nya gimana si Dinda bisa mencari ayah nya klo sang ibu tetap kekeh dgn ego nya. jd mulai bosan cerita nya jln ditempat
Erlinda
biar aja si Dinda jadi perawan tua Thor...
C I W I
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!