Suami Pilihan Abah

Rasya yang Baru saja Selesai Mendamaikan Ustadz Salim dan juga iparnya segera Masuk ke Kamar Kembali Menemui Zahra

" Terus Gimana By Mereka? " ucap Zahra yang sudah menghadang Di pintu.

" Gimana Apanya? "

" Masalah yang Tadi? "

" oh itu, Ngak papa Sih, Cuman yah gitu Semua sudah Tahu Kalau Abang Sudah Menikah "

" Hah? serius? "

" Iyah Sayang "

Zahra malah mulai Ketar Ketir, Apa pernikahan Dirinya Juga Dengan Rasya lambat Laut Semua Murid di Sekolah nya pasti Akan tahu hal ini

" Aby jadi Mikir Diri Aby Sendiri " ucap Rasya Sambil Menatap Nanar

" Memang nya kenapa Aby? "

" Yah kalau Di Posisi Aby Kan juga Pasti Aby Akan marah Karena melihat Istri Sendiri di Deketin Laki-laki Lain, Nah tadi juga Gitu Masalahnya Adalah Salah faham "

Zahra mendengarkan Rasya bercerita Soal kejadian Barusan.

" Nah tadi kan Ustadz Salim Bilang Sama Luna, Mau nikahi Luna Dan Abang Imran denger itu, Nah disitu Jadilah Kesalah Fahaman Antara Abang Dan juga Ustadz Salim. Mungkin juga Karena Keduanya Salahnya tidak Jujur kalau Abang dan Luna Sudah Menikah dan kalaupun Ustadz Salim tahu juga Ngak Bakalan Ustadz Salim ganggu Luna terus Toh " Ucap Imran Menatap Serius Ke Arah Zahra

" Hmmm...lagian Si Luna kenapa sih Bikin Maslah " Cerocos Zahra

" Yah Ngak Gitu Sayang, Kalau Aby jadi Abang juga Aby Bakalan melakukan Hal yang Sama Akan menghajar Orang yang Dekati kamu "

Ucapan Rasya membuat Zahra Ketar-ketir karna Ia juga sudah Salah Telah Menerima Tawaran Dari Fatir Kemarin

" kamu Kenapa Sayang kok Ngelamun " Rasya menaruh Tangan nya di Pundak Zahra

" Ngak papa Aby "

Kini Zahra terdiam mengingat ia juga telah melakukan Kesalahan. Aslinya Zahra ingin jujur Namun Ia takut Rasya Akan melakukan hal yang Sama seperti Abang nya. menghajar Ustadz Salim

****

Esoknya Seperti Biasa Rasya selalu mengantar Zahra tepat Waktu Namun Kejadian yang Tidak Di Duga Datang.

Fatir Berulah Lagi. Ia memberikan Zahra Bunga Dan sepucuk Surat Cinta di Meja kelas tempat Zahra Duduk.

" Ini Dari Siapa? " ucap Zahra pada ketiga Sahabat nya.

" Biasa "

" coba Buka aku Penasaran Sama isi Surat nya. " ujar ketiga Sahabat nya

Zahra membuka surat yang Fatir berikan, Benar Saja surat itu bertuliskan Kalau Malam Nanti Zahra di Undag kerumah nya

" what? " Mereka kaget dan memandang Ke Arah Zahra

Zahra bingung Jujur Saja Soal kehamilan nya. Zahra juga belum Memberi tahu ketiga Sahabat nya. Apa lagi ini Fatir Mengundang nya makan Malam.

" Gimana Lu mau ngak? " ucap Mawar cukup penasaran

" Ngak tahu, sebenarnya Ada hal yang lebih penting yang Aku mau bicarakan pada kalian " ucap Zahra Ragu-ragu

" Apan tuh? "

" Sebenarnya...." Zahra menunduk Menarik Nafas Dalam-dalam.

" Sebenarnya Aku Hamil " ucap Zahra Mengigit Bibir bawah nya.

" Apa Hamil? " Mawar berteriak

Beruntung Di dalam kelas tidak Ada orang selain Mereka, dan Juga Ratna langsung membungkam Mulut Mawar

" jangan kenceng-kenceng Mawar "

" Iyah Maaf, yah emang ngak Salah sih. lagian kan lu udah Nikah. cuman yah gw kaget Pas tahu Lu Hamil " ucap Mawar Lirih

Ketiga Sahabat itu memeluk Zahra haru, mereka tidak percaya Jika Zahra sebentar lagi Akan menjadi Ibu.

" jadi Lu udah Ngelakuin? eh.." Ucap Mawar dengan Polos nya.

" yah kalau Bunting yah berati Udah EGE " Greget Intan Karna menurutnya Mawar terlalu polos

Zahra menepuk Kening nya. ia makin bingung karna ketika Sahabatnya Malah Loading...

Tidak selang lama Guru Memasuki Ruangan, Dan pelajaran Di Mulai...

.

.

Setelah jam Istirahat Tiba mereka bertiga Seperti Biasanya Makan di kantin.

Disana Juga terlihat Fatir yang sudah menunggu Zahra. karna sengaja ingin menanyakan Persetujuan soal surat yang ia kirim padanya siang tadi.

Zahra Ketar ketir, karna sejak Kemarin Zahra mau di ajak Tumpangan Nya. Kini Fatir malah Serasa di kasih pintu yang terbuka kembali

" Dia kayanya Mau kesini Deh Beb " ujar Ratna yang ikut panik.

Dan tidak Lama juga Rasya Dan Abah datang Menuju Ke Arah Zahra.....

Bersambung....