Halsey Diana, itu namaku sebenarnya aku cukup dini untuk menikah karena aku baru saja beranjak usia 17 tahun dan aku juga masih duduk dibangku SMA kelas 3 semester akhir. Bukan, bukan aku bukan hamil duluan seperti kebanyakan dari pernikahan dini.
Aku menikah dengan seorang pria 15 tahun lebih tua dariku, aku ingatkan kembali aku menikah bukan karena hamil atau jadi simpanan om-om namun ini karena perjodohan orang tuaku.
Tapi, mampuhkan aku bertahan didalam pernikahan dengan pria 32 tahun itu. Aku atau dia yang akan gagal mempertahankan pernikahan ini atau pernikahan ini akan berhasil sampai aku menua dengannya.
Ayo lanjutkan membaca ceritaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safira a, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
"Jadi kamu mau maafin saya ?" Tanya pria itu sambil menghapus air mataku yang berjatuhan ke pipiku, yah sepanjang dia cerita aku menangis karena kisah mas Irwan itu sedikit menyedihkan dan menyebalkan. "Maafin saya yah ? Selalu gagal buat kamu tersenyum selama menikah dengan saya kamu banyak nangisnya, maafin saya juga yang nggak bisa jadi pria terbaik seperti dimasa lalu kamu" seketika aku menatap mata mas Irwan bertanya-tanya.
...*****...
"Saya liat kamu bersama abay hari itu, kalian keliatan Deket banget pas saya cari tahu ternyata kalian pernah menjalin sebuah hubungan dan hubungan itu harus kandas karena ke egoisan saya.... Sekali lagi saya minta maaf" kali ini aku yang kaget sama pengakuannya. "Maafkan saya sekali lagi lancang mencari tahu tentang masa lalu kamu" dia mengecup kening aku lama sekali bahkan aku bisa merasakan kumis dan janggut menusuk ke kulit ku.
"Mas maafin aku" aku menangis lagi karena tanpa dia ketahui aku menangis di hadapan pria lain. "Suttt jangan nangis lagi yah, saya tidak marah karena yang seharusnya meminta maaf itu saya karena tidak jujur sejak awal hanya menuntut kamu untuk percaya pada saya" ucapnya menarik aku kedalam pelukannya.
"Saya merindukan kamu" ucapnya sambil memelukku, lama kami dalam posisi itu saling memeluk dan menikmati setiap detik dengan jantung yang berdebar cepat. "Kamu benar-benar jatuh cinta pada saya ?" Pertanyaan mas Irwan itu membuatku malu-malu melihat wajah mas Irwan dari bawa sini didalam pelukannya.
"Kalau aku jawab iya gimana ?" Mas Irwan menunduk menatap aku yang ada di pelukannya, dia terdiam seperti sedang berpikir "dan kalau aku jawab tidak gimana ?" Lanjutku membuat mas Irwan semakin bingung.
"Kalau kamu jawab tidak saya cium..." Mas Irwan terdiam menggantung ucapannya "kalau kamu jawab iya saya cium juga" ucap nya, aku tersenyum jahil padanya "tidak" ucapku ditengah senyumku yang lebar. "Tidak ?" Beonya sambil menaikan satu halisnya. "Tidak, saya tidak jatuh cinta pada kamu" balas aku sambil menirukan cara ucapannya mas Irwan.
Tidak sampai waktu 10 detik mas Irwan sudah menciumiku. Saat aku kehabisan pasokan oksigen mas Irwan melepasnya untung pria itu sadar jika aku kehabisan pasokan oksigen.
"Kalau gitu saya akan buat kamu jatuh cinta ! Tidak adil jika saya yang jatuh cinta sendiri" demi apa boleh menjerit tidak sih, tadi aku nggak salah dengarkan kalau mas Irwan juga memiliki perasaan yang sama denganku.
"Sejak kapan ?" Pernyataan itu lolos dari mulutku menatapnya tidak percaya.
"Entah sejak kapan, tapi sejak kamu pergi meninggalkan saya. Saya merasakan rasa sakit tanpa adanya kamu disisi saya" aku mengeratkan pelukanku pada pria itu dan pria itu tersenyum lembut padaku.
"Jadi cinta aku nggak bertepuk sebelah tangan ?" Aku tau dia pura-pura lupa sama pengakuan aku sejak awal. "Tidak, karena saya juga mulai mencintai kamu, jangan pergi lagi yah ! Saya tersiksa jika kamu tidak ada didekat saya" ucapnya sambil menciumi pucuk kepalaku. Aku mengangguk di dalam pelukannya.
*****
Lama kami saling diam dan berpelukan sambil bersandar pada sofa, sesekali mas Irwan melayangkan kecupan pada pucuk kepalaku.
"Mas..." Panggilku sambil bersandar di dadanya, "hmm" mas Irwan hanya berdehem saja aku mau ngomong sih tapi kayanya dia udah capek banget apa nggak usah aja ? "Nggak jadi deh mas" ucapku sambil memejamkan mataku.
"Kenapa tidak jadi hm ?" Mas Irwan sadar nggak sih kalau jawab hm hm and gitu bisa bikin aku pengen teriak karena itu bisa buat aku gila.
"Gi---gini mas aku udah lulus sekolah, ujian nasional sudah selesai jadi mas nggak mau ?" Aku semakin menyembunyikan wajahku di dadanya karena malu banget bilang gitu. "Terus ?" Udah gitu doang ? Mas Irwan hanya merespon aku cuman gitu doang ? Wah diluar dugaan banget apa mas Irwan nggak peka sama apa yang aku ucapin.
"Mas nggak mau ?" Aku tanya sekali lagi deh, takut karena dia ngantuk jadi dia nggak ngerti gitu loh. "Mau apa ?" Aku tarik nafas kasar kok bisa-bisanya dia nggak peka loh aku baik loh diukuran perempuan yang nawarin ke dia.
"Mas nggak mau ngambil hak mas di aku" ucapku dengan nada naik satu oktaf karena kesel juga. Sedangkan pria yang memelukku ini hanya terkekeh manis banget sih dia buat aku kesel terus dia ketawa pengen aku jitak aja rasanya.
"Kamu ini masih kecil sudah berpikir seperti itu" dia malah yang jitak kepala aku abis itu dia cium kening aku lama banget, entah rasanya begitu senang seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutku.
"Sudah, ini sudah larut kita tidur" mas Irwan bangun dari duduknya dan hendak melangkah jika saja dia tidak melirikku pasti pria itu meninggalkan ku. "Kenapa masih tiduran disitu ?" Tanya nya melihat aku masih berada di posisi yang sama. "Capek, aku maunya di gendong" ucapku sambil merentangkan tanganku capek juga nangis berjam-jam apa lagi lupa makan malam.
Mas Irwan berdiri di depanku dan menarik ku menggendongku ala ayah gendong anak kecil, aku kaya koala yang lagi peluk batang pohon.
Mas Irwan membaringkan ku dan menarik selimut sampai menutupi dada ku, dia membungkukkan badannya dan mencium keningku lagi. Dan dia berbalik naik ke sisi ranjang yang kosong menarik ku kedalam pelukannya lagi.
"Selamat tidur, I love you" bisiknya di telingaku membuat senyumku terbit bergitu lebar. "I love you mas" balasku dengan suara pelan karena malu juga.
___________________________________________
[Rabu, 29 Desember 2021]
Author : Safira Aulia Hamidah
Wtpd : Safira Auliya Hamidah
Instagram : Safira19989
Author : Saya lupa jika seharusnya ini juga masuk kedalam part 26 dan seharusnya up datenya 2. Tinggal beberapa part lagi saya akan up date seperti biasa.
Terima kasih telah baca