Aira harus menelan pil pahit, ketika Andra kekasih yang selama ini dicintai dengan tulus memilih untuk mengakhiri hubungan mereka, karena terhalang restu oleh orang tua karena perbedaan keyakinan.
padahal Aira sedang mengandung anak dari kekasihnya.
apakah Aira akan mampu bertahan dengan segala ujian yang dihadapinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arij Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Satu Minggu telah berlalu tapi belum ada pemberitahuan dari perusahaan tersebut.
"Wah... Ganteng mamah lagi apa ini?" ucap Aira yang sedang mengajak ngobrol dengan putranya.
"uluh-uluh gemes banget mamah tu sama kamu," lanjutnya sambil menghujam ciuman bertubi-tubi pada putranya.
"Huft... nanti mamah kalau sudah kerja adek jangan rewelnya sama nenek Aisya... baik-baik baik ya sama nenek..." ucap Aira dengan sendu. Dia tidak tega sebenarnya jika harus meninggalkan putranya untuk bekerja, tapi mau tidak mau harus dia lakukan, tidak mungkin harus berpangku tangan terus.
Saat sedang asyik menggoda putranya tiba-tiba Dia mendengar ponselnya berbunyi, Aira mengalihkan pandangannya dari baby Aron ke ponselnya.
"Drt... Drt... Drt..."
"Hallo..." jawab Aira.
"Ya hallo selamat pagi, apa benar ini dengan Aira Larasati ?" tanya penelpon.
"Ya dengan saya sendiri! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Aira.
"Kamu dari PT. Sejahtera ingin memberitahukan bahwa Anda diterima di perusahaan kami," jawab penelpon.
"Apa benar Mbak?" tanya Aira kembali untuk memastikan pendengarannya.
"Iya! Mulai besok Anda sudah bisa masuk bekerja di Perusahaan kami."
"Baik mbak, Saya akan datang besok."
"Ditunggu untuk kehadirannya, dan penjelasan lebih lanjutnya akan kami jelaskan nanti setelah anda masuk," jelasnya.
"Iya mbak, terimakasih untuk informasinya."
"Sama-sama, kami tunggu kehadirannya untuk besok pagi pukul delapan, selamat pagi ibu Aira."
"Selamat pagi," tutupnya.
"Alhamdulillah, akhirnya aku diterima juga," ucap Aira penuh syukur.
"Aron sayang, tadi dengarkan kalau mamah udah bisa kerja besok," ucap Aira kepada putranya, walaupun tidak ada jawaban tapi Aira dengan senang hati menceritakannya kepada bayinya.
"Mamah seneng banget sayang, nanti mamah akan belikan mainan dan baju baru yang banyak," sambungnya.
Aira terus mengoceh kepada putranya, menceritakan kebahagiaan yang baru didapatkannya itu.
"Aron, kita masuk yuk, mamah mau lihat apakah mamah punya baju buat kerja atau tidak?" ucapnya, langsung menggendong bayinya dengan hati-hati menuju kamarnya.
"Ayo, kita lihat-lihat," lanjutnya dengan senyum ceria masuk kekamar yang Aira tempati selama ini.
Setelah sampai ke kamar, Aira membaringkan bayinya di atas kasur dengan pelan-pelan tidak ingin membangunkannya karena putranya ternyata sudah tertidur dengan nyenyak ya.
Aira membuka dan melihat isinya dalam lemari. Melihat satu persatu baju yang dia punya, apakah masih ada yang bisa dipakai.
"hah..." Aira mendesah dengan kasar.
"Hanya ada dua pasang baju kerja yang aku punya ternyata," ucapnya dengan putus asa.
"Ya sudahlah pakai ini dulu, besok baru pergi belanja sepulang kerja," lanjutnya, dia bertanya sendiri dijawab sendiri pula.
"eh... besok berangkatnya bagaiman ya?" tanyanya sendiri, dia berfikir.
"ah iya ya! Kan ada bang Komar, ojek langganan bulek, baru ingat aku," ucapnya dengan senang karena sudah menemukan solusi dari masalahnya.
"Pinter banget kamu Aira," ucapnya membanggakan dirinya sendiri.
"Nanti minta bulek ah, untuk mengabari bang Komar agar bisa antar jemput aku."
...****************...
Malam harinya.
Aira menghampiri bulek dan omnya yang sedang bersantai sambil nonton televisi diruang tengah.
"Bulek Ais om Erik lagi apa?" tanya Aira setelah duduk diseberang buleknya.
"Eh Aira, ni lagi santai aja," jawab om Erik.
"Wah... Ada anak ganteng, sini sayang sama nenek." ucap bulek dengan antusias saat melihat ada Aron dalam gendongan Aira.
"Sini sayang sama nenek," ucap bulek, Dia berdiri untuk mengambil alih Aron dari gendongan mamahnya.
"Lucu banget sih kamu ini, pengen nenek gigit rasanya," ucap bulek Aisyah dengan gemas.
"Iya dung nenek, siapa dulu?" jawab Aira menirukan suara anak kecil, setelah menyerahkan Aron kepada buleknya.
"Bulek, em... Begini... Em..." Aira menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung ingin menyampaikannya.
Bulek dan omnya hanya saling memandang mendengar perkataan Aira yang membingungkan ini.
"Kenapa kamu Aira? Ada apa? Apa yang bisa kami bantu?" tanya om Erik.
"Gini om, apa boleh Aira minta tolong sam kalian?" tanya Aira masih ragu.
"iya, kami akan usahakan bantu kalau bisa".
"Gini om, Bulek, Aira tadi pagi dapat telpon dari pihak perusahaan kalau Aira sudah diterima bekerja disana, dan besok sudah mulai masuk, tapi Aira bingung," ucapnya.
"bingung kenapa?" tanya bulek sambil menggoda baby Aron.
"Aira bingung dengan Aron..." ucapnya dengan lirih.
"Kenapa dengan Aron?" tanya om Erik.
"Aira bingung om, nanti kalau Aira kerja, Aron sama siapa om."
"kenapa harus bingung segala, kan ada bulek, nanti biar Aron bulek yang jaga, kan sebelumnya bulek sudah bilang kalau bulek bersedia menjaga Aron," jawab bulek.
"Beneran bulek?" tanya Aira memastikan.
"iya, Aira gak usah khawatir Aron akan aman sama bulek."
"Tu, dengar sendiri kan Aira, kalau bulek kamu sudah sanggup untuk menjaga Aron, jadi kamu bisa tenang untuk bekerja," sambung on Erik meyakinkan Aira.
"terimakasih bulek, om, Aira sangat bersyukur bisa bersama kalian. Yang mau menjaga Aira dan baby Aira..." ucap Aira dengan sendu.
"Sama-sama Aira," ucap keduanya dengan kompak.
"wah Aron nanti akan sama nenek seharian, senang sekali," ucap bulek kepada baby Aron.
"tapi bulek..." ucapnya kembali agak ragu.
"kenapa lagi?" tanya bulek, dengan tegas.
"boleh minta tolong bulek untuk menghubungi bang Komar, untuk antar jemput Aira kerja."
"oke, nanti bulek hubungi bang Komar, agar mulai sekarang jadi ojek Aira," lanjutnya.
"kapan mulai kerja kamu Aira? Terus jam berapa berangkatnya?" tanya bulek.
"Mulai besok bulek, terus jam delapan sudah sampai kantor, berati bang Komar jam 6.30 sudah standby di rumah bulek," jawab Aira.
"iya bulek, terimakasih banyak, Aira jadi tenang sudah ada yang antar jemput untuk kerja."
"bulek, apa boleh besok Aira mampir ke mall sepulang kerja? Aira tidak punya baju kerja," izin Aira kepada bulek.
"boleh sayang, sakalian ya nanti bulek nitip sesuatu," ucap bulek.
"siap buleknya sayang," jawab Aira dengan senang.
Aira menghampiri bulek dan memeluknya dengan sayang.
.
.
.
bersambung.....
Hai hai kakak kakak semua walaupun agak telat tapi tidak apa-apalah.
Saya mengucapkan selamat hari raya idul Fitri, minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin.🙏
Maafin author ya kakak kalau punya salah yang disengaja ataupun tidak.
Dan maaf kalau belum bisa sering update karena masih suasana lebaran author tidak bisa konsen untuk fokus, tapi akan saya usahakan untuk up, Terimakasih...
Salam sayang dari author .....
Ditunggu kelanjutannya ya kakak-kakak semua