NovelToon NovelToon
Ditalak Sebelum 24 Jam

Ditalak Sebelum 24 Jam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / patahhati
Popularitas:34.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Apa yang kamu rasakan, jika pernikah impian yang kamu gadang gadang akan menjadi first and last marriage, ternyata hanya bertahan kurang dari 24 jam?

Kenyataan pahit itulah yang sedang dirasakan oleh Nara. Setelah 8 tahun pacaran dan 6 tahun dilalui secara LDR, Akhirnya cintanya dengan Abi berlabuh juga di bahtera pernikahan.

Kejadiaan memilukan itu mempertemukan Nara dengan pemuda bernama Septian. Pikirannya yang kacau membuatnya tak bisa berpikir logis. Dia menghabiskan waktu semalam bersama Septian hingga mengandung janin dari pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MY MORNING

Nara terbangun karena dering alarm dari ponsel Septian. Dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 5 pagi. Sekatika dia menyadari jika semalam telah ketiduran saat menunggu Septian mandi.

Nara merasakan pergerakan disampingnya. Ternyata Septian juga bangun. Pria itu meraih ponselnya yang berada diatas nakas lalu mematikan alarm.

"Maaf, semalam aku ketiduran." Tutur Nara sambil memiringkan tubuhnya menghadap Septian.

"Gak papa. Kamu pasti ngantuk berat semalam gara gara nungguin aku pulang." Jawab Septian sambil mengusap pipi Nara dengan punggung tanganya.

"Sholat subuh yuk." Ajak Septian.

Nara mengangguk lalu segera bangkit dan beranjak menuju kamar mandi untuk mengambil wudlu.

"Abang mau tidur lagi?" Tanya Nara setelah mereka selesai sholat.

"Iya Ra, masih ngantuk." Jawabnya sambil membereskan perlengkapan sholat.

Setelah semuanya beres, Septian kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjang lalu disusul Nara.

Nara beringsut mendekati Septian lalu memeluknya.

"Bang." Panggil Nara sambil menyandarkan kepala di dada.

"Hm." Sahut Septian dengan mata terpejam.

"Em.... Abang marah ya gara gara semalam?" Tanya Nara sambil membelai dada bidah Septian.

"Enggak Ra."

"Abang.... aku gak ngantuk."

"Terus?"

"Kok terus sih." Nara berdecak kesal.

"Kamu itu kenapa sih Ra? pengen?"

"Apaan sih, enggak kok." Nara hendak beringsut menjauhi Septian, tapi ditahan oleh pria itu.

"Kalau pengen bilang aja. Gak usah sok jaim." Goda Septian sambil menaik turunkan alisnya.

"Eng, enggak kok." Sangkanya.

"Aku pernah baca artikel. Katanya, libido wanita wanita hamil itu, sedang naik naiknya ditrimester kedua. Gairah s*x nya meningkat dimasa itu."

"Mas, masa sih?" Nara pura pura tak tahu. Padahal jelas jelas, kemarin dia mencari artikel itu diinternet. Nara merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Dorongan untuk melakukan hubungan intim menjadi lebih tinggi. Apalagi saat dia melihat Septian. Makanya dia mencari jawabannya di internet.

"Kamu gak ngerasain kayak Gitu?"

"Eng, enggak kok." Nara jelas malu untuk menjawab iya.

Septian tiba tiba membalikkan tubuhnya. Dan sekarang, posisinya berada tepat diatas tubuh Nara. Menatap wanita itu penuh gairah sambil sesekali membelai wajahnya.

Nara menggigit bibir bawahnya. Wajahnya terasa panas, dan jantungnya berdegup kencang. Dia mencoba untuk bersikap wajar dan tak menunjukkan jika saat ini, dia sangat mendambakan sentuhan Septian.

"Yakin gak pengen?" Tanya Septian dengan nada menggoda. "Ya udah, kalau gitu aku tidur aja."

"Tunggu." Nara menahan tubuh Septian yang hendak berguling kesamping.

"Kenapa?"

"Emmm.... pengen." Jawab Nara dengan wajah merah karena malu setengah mati.

"Hahaha.... "Septian tak bisa menahan tawanya mendengar ucapan Nara.

Nara mendorong dada Septian karena kesal. Bisa bisanya pria itu malah menertawakannya.

"Minggir ih, aku mau bangun. Mau bantuin mama masak." Nara berusaha mendorong Septian dari atas tubuhnya. Tapi jelas saja dia tak sanggup, dia kalah tenaga dibanding suaminya itu.

Septian menatap Nara dengan mata yang sudah dipenuhi kabut gairah. Dia memajukan wajahnya dan mencium bibir Nara. Mel*mat bibir berwarna pink itu dengan penuh naffsu. Nara mengalungkan kedua Lengannya di leher Septian saat pria itu memperdalam ciumannya. Mereka saling mencecap dan menikmati bibir satu sama lain. Saling membelai lidah dan bertukar saliva.

Tangan Septian mulai bergerak membuka kancing piyama Nara satu persatu. Ciumannyapun mulai turun menyusuri leher jenjang Nara. Meninggalkan jejak kemerahan disekitar leher dan dada yang berkulit putih dan mulus itu.

Nara mende sah saat Septian membenamkan wajah di dadanya. Menghisapnya bergantian seperti seorang bayi yang kehausan. Nara mencengkeram kuat punggung Septian karena merasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya. Kenikamatan surga dunia yang akhir akhir ini menjadi candunya.

Tangan Septian bergerak kebawah. Mengusap perut Nara Sebentar lalu turun lagi kebawah. Membelai bagian inti istrinya yang terasa sudah sangat basah.

Nara membalik posisi saat bibir Septian lepas dari dadanya. Sekarang dia berada diatas dengan ekspresi yang begitu menggoda. Melepaskan satu persatu kancing piyama suaminya hingga keduanya sama sama polos tanpa sehelai benangpun.

Septian seperti melihat sisi lain dari Nara. Wanita itu bermain dengan sangat apik diatasnya. Bergerak dengan lincah memimpin permainan.

Tapi Septian tipe pria yang lebih suka mendominasi. Dia membalikkan posisi dan membuat Nara kembali berada dibawah kungkungannya.

Keduanya merasa seperti melayang diudara. Lalu kemudian tenggelam dalam lautan kenikmatan.

"Abang.... " Teriak Nara saat dia merasakan ledakan hebat dalam tubuhnya. Dia mencapai puncaknya. Dan beberapa detik kemudian, Septian juga mendapatkannya.

Septian merebahkan tubuhnya disebelah Nara sambil mengatur nafas. Tubuhnya dipenuhi keringat karena olah raga pagi yang sangat menyenangkan. Dilihatnya Nara masih memejamkan mata sambil menikmati sisa sisa percintaan mereka.

Septian beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan miliknya. Saat dia keluar, dilihatnya Nara masih tergolek lemas diatas ranjang. Sepertinya, istrinya itu benar benar kelelahan.

Septian mengambil tisu lalu membersihkan milik Nara dari sisa sisa ****** ***** mereka.

"Biar aku bersihkan sendiri." Ujar Nara.

"Gak papa, biar abang aja yang bersihin. Kamu kelihatannya capek banget."

Setelah membersihkannya, Septian menarik selimut untuk menutupi tubuh polos Nara. Lalu dia masuk kedalam selimut yang sama dan memeluk wanitanya.

"Capek banget ya?" Tangan Septian bergerak untuk mengelap keringat yang membasahi kening Nara.

"Hem, tapi aku suka. Tadi itu sungguh luar biasa. Morning s*x yang sangat nikmat dan indah." Jawabnya jujur, tak lagi jaim.

Septian tersenyum mendengarnya. Dia lalu mencium kening dan merapikan rambut Nara yang berantakan akibat aksi luar biasanya barusan.

"Kamu sangat hebat Ra." Nara tersipu mendengar pujian suaminya. Dia jelas pemain baru didunia ini. Sungguh bangga rasanya jika bisa memuaskan suami.

"Abang juga. Abang mampu membuatku sampai tak berdaya." Sahut Nara sambil menyentuh rahang kokoh milik suaminya.

"Ra, kamu ngerasa gak sih. Pergulatan kita tadi terlalu liar. Apa gak masalah buat baby?" Tiba tiba Septian merasa cemas saat menyadari jika dia dan Nara sedikit khilaf tadi. Terlalu berna*su sampai lupa daratan.

"Kayaknya enggak bang. Aku gak ngerasa sakit atau apapun kok. Lagian kata kak Kinan. Kalau trimester kedua itu, udah aman untuk berhubungan badan."

"Oh iya, gimana, udah buat janji sama dokter kandungan."

"Aku udah minta jadwal dokter Anna ke kak Kinan. Senin besok, dia ada jadwal praktek sore."

"Ya udah kita kesana hari itu."

"Hem.. " Nara mengangguk sambil memejamkan mata. Dia merasa sangat lelah dan mengantuk saat ini.

"Kamu nanti ngajar jam berapa?"

"Jam 10."

"Ya udah, tidur dulu sekarang. Nanti aku bangunin jam 8. Abang juga kerja pagi hari ini. Jam 10 juga." Septian merapikan selimut Nara lalu mencium keningnya.

"Kamu cantik sekali Ra." Puji Septian sambil mengagumi dan membelai wajah cantik Nara.

.

Edisi spesial malam jumat. Author kurang pinter nulis kayak gini. Tolong jangan Dibulli. Jangan lupa like, KOMEN, vote dan kasih hadiah. Biar author lebih semangat nulis dan bisa up 2 bab setiap hari.

1
Aysana Shanim
Hahh bisa bisanya ketemu abi 🙃
Aysana Shanim
Tadi enggeh sekarang mangga 😅
Aysana Shanim
Seenggaknya, septian hidupnya nggak se ngenes cakra 🤣
Kalo anjani sama nara 11 12 sama sama anak bontot kesayangan. Nama bapaknya bukan satrio tapi aku lupa siapa.
Aysana Shanim
Steak daging 😅 lumayan banget harganya kalo buat septian
Aysana Shanim
Beuuhh manisnya kebangetan ini gimana gak baper si nara 🤣😂
Aysana Shanim
Aku juga gapunya adik perempuan, sodara ku laki laki semua. Pas punya suami, dia punya adik perempuan. Jadi aku deket banget sama dia, udah lengket banget. Malahan kek kakak kandungnya 🤣
Aysana Shanim
Iya bener banget,
Pas qurban kemarin, suami aku ngasih lebihan daging qurban ke orang kontrakan di belakang rumahku. Nggak lama kemudian ibuk ibuknya datengin ke rumah, dengan mata berkaca kaca dia bilang makasih banyak, karena dia enggak dapat daging qurban sama sekali karena enggak kebagian. Dia berdoa yang baik baik buat kami. 🥺
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
siapa lagi sih 🤣🤣🤣
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
intinya jangan pernah masuk menjadi orang ke tiga dalam hubungan orang lain .
Aysana Shanim
Wah jadi mahasiswanya dong nanti 😅
Aysana Shanim
Duh sedih banget 😢
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
good girl
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
istri lho mbak nurul
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
astogeee 🤣🤣🤣🤣
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
nurul
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
hhhhhhhh 🤣🤣🤣🤣
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
bener bgt tuh kata author ... apa lagi hidup di kota besar .. kadang lebih parah dari Septi .. ni Septi masih maybtobat ada juga kan yg gak tobat hingga meninggal dunia dan ada juga yg terkena aids
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
🚗🚗🚗
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
apa yang terjadi dengan Arumi setelah menikah dengan abi
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
terbuka 👍👍👍 salah satu yang bikin hubungan awet adalah saling terbuka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!