Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.
Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pura-Pura Mati
Dengan langkah riang Elea berjalan kearah kamar bersama Gabrielle. Makan malam ini terasa begitu menyenangkan karena di meja makan ada makanan kesukaannya. Selama ini, bisa memakan mie goreng merupakan impian terbesarnya. Jujur saja, air liur Elea seringkali hampir menetes keluar jika mencium aroma dari makanan yang terbuat dari tepung itu. Bukannya tidak mampu membeli, hanya saja Elea tidak memiliki dapur untuk memasaknya. Di tempat kerja pun Elea tidak berani untuk sekedar menumpang masak karena dia sangat di benci oleh semua karyawan di sana. Semua orang menjauhinya karena dia miskin dan tidak terawat. Tapi sekarang keadaan seperti berbalik. Hidup Elea berubah 180% semenjak dia mengenal bosnya yang kini telah menjadi suaminya.
"Apa yang sedang kau lamunkan, hemm?" tanya Gabrielle sambil menatap istrinya sayang.
Elea yang sedang melamun sedikit kaget mendengar pertanyaan suaminya. Dia baru tersadar kalau sekarang mereka sedang berada di dalam lift.
"Kehidupan" jawab Elea sembari tersenyum manis.
Gabrielle terpaku melihat senyum manis istrinya. Tanpa sadar tangannya bergerak mengusap bibir mungil itu.
"Kau sangat cantik jika tersenyum seperti ini. Aku suka!",.
Mata Elea mengerjap. Tiba-tiba saja hatinya berdesir aneh melihat tatapan mata suaminya.
"Kenapa menatapku seperti itu, Kak? Ada kotoran ya di mataku?" tanya Elea.
Meskipun pertanyaan Elea sedikit merusak suasana, Gabrielle berusaha untuk mengabaikannya. Tangannya masih betah bertengger di bibir mungil yang serasa seperti sedang menggodanya.
"Apa salah menatap istri sendiri?" ucap Gabrielle balik bertanya.
Ting
Pintu lift terbuka.
"Istirahatlah!" ucap Gabrielle pada Ares yang sejak tadi berubah menjadi patung di dalam lift.
"Baik. Kalau begitu selamat beristirahat Tuan Muda, Nyonya Elea" sahut Ares sambil membungkuk hormat.
Gabrielle mengangguk. Kecemburuannya kembali muncul saat Elea terus memperhatikan pintu lift yang masih sedikit terbuka. Dengan cepat Gabrielle menghalangi pandangan mata istrinya agar berhenti menatap Ares.
"Jangan pernah memandang pria lain selain aku, sayang" ucap Gabrielle pelan.
Elea menatap bingung kearah suaminya.
"Pria lain siapa, Kak?" tanya Elea.
"Ares, kau terus menatapnya seperti tidak rela dia pergi" jawab Gabrielle cemburu.
"Aku tidak menatap Ares",.
"Kalau bukan Ares lalu siapa yang kau lihat tadi?" tanya Gabrielle bingung.
Elea tersenyum. Entah kenapa dia merasa kalau suaminya ini sangat lucu.
'Apa iya Kak Iel cemburu pada Ares? Padahal kan Ares masih kalah tampan darinya',.
Gabrielle berdehem pelan. Sudut bibirnya berkedut, dia merasa senang karena Elea bisa merasakan kecemburuannya. Sedikit ada kemajuan, anggap saja seperti itu.
"Kak Iel, aku itu tadi sedang menatap pintu lift yang bisa menutup sendiri. Aku sedang membandingkan pintu itu dengan kehidupanku yang dulu!" jelas Elea.
"Membandingkan? Aku tidak mengerti" sahut Gabrielle bingung.
"Isshhhh kau ini, Kak. Ternyata kau bisa jadi bodoh juga ya" ejek Elea.
Gabrielle tercengang mendengar ejekan istrinya. Dia sampai tidak bisa berkata apa-apa.
"Kau tahu tidak Kak kalau kehidupanku dulu sangat sulit. Aku sering menangis karena kelaparan, sering di caci maki oleh orang-orang yang tidak menyukaiku, dan masih banyak lagi kesulitan-kesulitan lain yang terjadi pada hidupku dulu. Sedangkan pintu lift itu memiliki kehidupan yang begitu mudah. Dia bisa terbuka dan menutup sendiri hanya dengan menekan tombol. Terkadang aku merasa iri pada semua benda yang ada di rumah ini karena mereka memiliki sisi kehidupan yang jauh lebih baik dariku!" ucap Elea di barengi dengan senyum kecut di bibirnya.
Elea diam saja saat tubuhnya di rengkuh. Hatinya yang sempat bersedih langsung menghangat begitu dia berada di dalam pelukan suaminya.
"Sayang, jangan ingat-ingat lagi tentang kesulitanmu itu. Aku tidak suka melihatmu bersedih. Ada aku, ada aku yang akan memberimu berjuta kebahagiaan. Aku bersumpah tidak akan adalagi airmata di wajahmu, dan aku juga tidak akan membiarkan orang lain menghinamu lagi. Kau percaya padaku kan?" tanya Gabrielle sedih.
Gabrielle sudah meminta Ares untuk menyelidiki seperti apa kehidupan yang di jalani oleh istrinya dulu. Dari informasi itu Gabrielle menemukan beberapa fakta yang sangat mengejutkan tentang Elea. Mulai dari kekejaman yang di terima Elea sejak tinggal di panti asuhan hingga trauma mengerikan yang masih membelit kejiwaannya sampai sekarang. Sebenarnya Gabrielle sangat ingin memberi pelajaran langsung pada mereka semua, tapi Ares mencegahnya lalu memintanya untuk meminta persetujuan Elea terlebih dahulu.
"Apa yang terjadi di kehidupanku dulu tidak akan pernah aku lupakan, Kak Iel. Entah itu airmata, tawa ataupun kenangan pahit. Semua itu akan aku simpan baik-baik di dalam hatiku. Termasuk juga dengan kebaikan yang aku terima darimu. Kak Iel, aku sadar selama aku berada di rumah ini kau dan semua orang sering merasa tersiksa dengan kebodohanku. Sebenarnya aku juga ingin menjadi pintar supaya tidak merepotkan kalian semua. Tapi sepertinya kebodohanku sudah mendarah daging. Maafkan aku ya!" ucap Elea sambil menengadahkan wajah.
"Untuk apa kau meminta maaf sayang, kau itu tidak salah. Aku dan semua orang sama sekali tidak merasa di repotkan olehmu. Justru kami merasa senang karena kau sudah membuat rumah ini menjadi lebih berwarna. Aku juga tidak mempermasalahkan tentang kebodohanmu. Jadi kau jangan merasa tidak enak hati ya!" sahut Gabrielle lembut.
Manik mata Gabrielle dan Elea saling menatap. Mereka berdua kemudian sama-sama tersenyum.
"Terima kasih sudah menjadi orang pertama yang memperlakukan aku dengan begitu baik, Kak Iel. Sampai mati aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini" ucap Elea tulus.
Gabrielle mengangguk. Dia lalu mengecup kening istrinya lama.
"Ayo ke kamar. Kita harus membersihkan diri dulu sebelum tidur!",.
Alasan. Gabrielle sengaja bicara seperti itu karena sudah tidak tahan menahan desakan juniornya yang sudah menegang sejak tadi. Lagipula ini adalah malam pertama mereka. Gabrielle sangat berharap kalau malam ini dia bisa mendapatkan haknya dari Elea. Dia dan juniornya sudah menunggu cukup lama untuk memiliki Elea sepenuhnya.
"Memangnya Kak Iel mau mandi di kamar mandi ajaib itu ya?" tanya Elea.
Tentu saja iya, karena itu adalah kamarnya Gabrielle. Semenjak tinggal di sini Elea sama sekali tidak sadar kalau dia sudah berbagi kamar mandi dan juga ranjang yang sama dengan suaminya. Gabrielle selalu melakukan semua itu tanpa sepengetahuan Elea. Dia masuk ke kamar saat Elea tertidur dan pergi sebelum Elea terbangun. Memang terkesan seperti mencuri-curi kesempatan, dan Gabrielle benar-benar melakukannya.
"Iya sayang, sekarang kita kan sudah menjadi suami istri. Bukan hanya akan mandi di kamar mandi yang sama, tapi kita juga akan tidur bersama. Apa kau merasa keberatan, emmm?",.
Blussshhhhhhh
Wajah Elea memerah. Dia tentu saja tahu apa yang akan terjadi jika seorang pria dan wanita tidur di ranjang yang sama. Saat Elea di bully dulu, dia pernah di paksa untuk menonton film seperti itu dengan kondisi tubuh terikat. Dia bahkan sampai muntah-muntah saat ada adegan yang tidak senonoh dari pasangan yang sedang berhubungan badan.
"Ayo ke kamar" ajak Gabrielle membuyarkan lamunan istrinya.
Gabrielle tidak siap menerima penolakan. Itulah kenapa dia buru-buru mengajak Elea masuk ke kamar. Gabrielle khawatir kalau istrinya ini akan meminta syarat yang bisa membuat dia dan juniornya mati berdiri.
"Emmmm, itu Kak Iel, bisa tidak kalau ki....
"Tidak bisa. Kau harus patuh padaku malam ini!" paksa Gabrielle panik.
Mata Elea mengerjap pelan. Dia menurut saja saat tangannya di tarik masuk ke dalam kamar. Sesampainya mereka di dalam kamar, Elea menjadi salah tingkah sendiri saat suaminya menatap tanpa berkedip. Dia tidak tahu harus melakukan apa.
"Elea, kita ini sudah menikah. Tidak perlu merasa takut, oke?" rayu Gabrielle sambil membelai wajah lembut istrinya.
"A,aku tidak takut, Kak Iel" ucap Elea gugup.
Gabrielle tersenyum. Dia senang karena ternyata Elea sudah memiliki sedikit pengetahuan tentang olahraga ranjang.
"Kalau begitu ayo kita mandi",.
Elea mengangguk pasrah. Dia membaca beberapa mantra yang dia kuasai sebelum melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
'Tuhan, semoga saja Kak Iel tidak melakukan hal-hal seperti yang pernah aku lihat dulu. Tapi kalau dia tetap memaksa, aku akan berpura-pura mati saja nanti. Ya sepertinya itu adalah jalan keluar terbaik untuk masalah ini!',.
Bisakah kalian bayangkan seperti apa wajah Gabrielle sekarang setelah mendengar niatan istrinya yang ingin berpura-pura mati? Sepertinya Gabrielle harus meralat pemikirannya tadi.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
🌻 VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA YA GENGSSS..
LIKE, COMMENT DAN RATE BINTANG LIMA
🌻 IG: nini_rifani
🌻 FB: Nini Lup'ss
🌻 WA: 0857-5844-6308
.