NovelToon NovelToon
Berjaya Setelah Terluka

Berjaya Setelah Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kebangkitan pecundang / Persahabatan / Romansa / Menjadi Pengusaha
Popularitas:48k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Demi menikahi wanita yang dicintainya, Arhan Sanjaya mengorbankan segalanya, bahkan rela berhutang banyak dan memenuhi semua keinginan calon mertuanya. Terbelenggu hutang, Arhan nekat bekerja di negeri seberang. Namun, setelah dua tahun pengorbanan, ia justru dikhianati oleh istri dengan pria yang tak pernah dia sangka.

Kenyataan pahit itu membuat Arhan gelap mata. Amarah yang meledak justru membuatnya mendekam di balik jeruji besi, merenggut kebebasannya dan semua yang ia miliki.

Terperangkap dalam kegelapan, akankah Arhan menjadi pecundang yang hanya bisa menangisi nasib? Atau ia akan bangkit dari keterpurukan, membalaskan rasa sakitnya, dan menunjukkan kepada dunia bahwa orang yang terbuang pun bisa menjadi pemenang?

Karya ini berkolaborasi spesial dengan author Moms TZ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Perdebatan antar besan

.

“Aku menyesal telah merestui kamu dengan Nurmala!” ujung telunjuk Bu Susi mengarah ke wajah Fadil. Mata tuanya melotot tajam.

"Jaga bicaramu, Susi!" Sahut Bu Wahyuni keras. Mendengar putranya direndahkan, wanita yang sejak tadi hanya diam, akhirnya angkat bicara. Air mukanya berubah menjadi geram.

“Anakku memang sedang kesulitan, tapi dia tidak selemah yang kau kira. Kalian ini, datang-datang bukannya memberi dukungan, malah semakin memperkeruh keadaan!" tambahnya.

"Ehh, Mbak Yun. Aku ini cuma ngomong soal kenyataan! Kalau memang Fadil bisa diandalkan, Nurmala tidak akan kehilangan segalanya!" balas Susi, tak mau kalah.

"Tapi buktinya mana? Selama ini anak sampeyan memang tidak memiliki kontribusi apapun kan? Jangankan menyokong kebutuhan mertua, bahkan buat beli rokok sama bensinnya dia sendiri saja, dia memakai uang Nurmala yang didapatkan dari Arhan.” Kata-kata Bu Susi menghujam dengan telak. Sejatinya wanita itu hanya sedang kesal, kehidupan mereka setelah Nurmala ditinggalkan oleh Arhan benar-benar jungkir balik.

“Laki-laki kok gak modal,” lanjutnya lagi, bergumam-guman sendiri, namun masih cukup keras untuk didengar oleh telinga semua orang yang berada di ruang tamu rumah itu.

Wajah Fadil merah padam. Marah dan malu. Dia merasa Bu Susi sedang menguliti wajahnya tanpa belas kasih. Kenapa? Bukankah dulu Bu Susi sendiri yang mendukung hubungan antara dirinya dengan Nurmala? Kenapa sekarang semuanya berubah?

Nurmala hanya bisa memejamkan mata, di tengah perdebatan keras antara ibunya dengan mertuanya. Wanita itu merasa lelah dengan drama yang terjadi.

"Kalian tidak tahu apa-apa! Fadil sudah berusaha sekuat tenaga. Jangan hanya bisa menyalahkan!" seru Bu Wahyuni.

"Berusaha? Berusaha apa? Selama ini anak sampeyan cuma numpang gaya, sama sekali tidak mengeluarkan modal. Jangankan membantu, dia saja makan setiap hari memakai uang yang di Nurmala terima dari Arhan.” Bu Susi semakin berapi-api dalam menyudutkan Fadil.

“Lihat saja buktinya sekarang, sudah ada usaha restoran pun juga sepi, dan dia tidak bisa melakukan untuk mengatasinya! Sementara Arhan, buka warung baru berapa bulan saja lebih sukses!" timpal Susi, sengaja memprovokasi.

"Cukup!" bentak Fadil. Pria itu merasa telinganya semakin panas karena sejak tadi hanya dihina dan dibandingkan dengan Arhan,

Semua orang terdiam. Mereka benar-benar terkejut dengan sikap Fadil.

Fadil menatap ibunya dan mertuanya bergantian. "Ini masalahku dengan Nurmala. Biar kami berdua saja yang menyelesaikannya. Saya minta, Ibu dan Bapak tidak memperkeruh suasana."

Nurmala yang sejak tadi hanya memejamkan mata sambil memijat pelipisnya, kini membuka mata. Menatap Fadil dengan tatapan penuh arti. Mungkin, masih ada harapan. Mungkin saja laki-laki ini bisa berubah dan bisa diandalkan.

Pak Slamet menarik tangan istrinya yang masih hendak menjawab lagi. Mungkin benar itu adalah urusan anak-anak mereka. Lagi pula ia juga malu berdebat di rumah besannya dan pasti suara mereka didengar oleh tetangga. Hubungan antara Nurmala dengan Fadil saja sudah menjadi pergunjingan. Jangan sampai pertengkaran mereka juga menjadi pergunjingan berikutnya.

"Baiklah," ucapnya mengalah. "Kami pulang. Tapi ingat, Fadil, kami tidak akan tinggal diam jika bersamamu hidup Nurmala malah menderita."

Setelah kepergian orang tua Nurmala, Bu Wahyuni memeluk Fadil erat. "Sabar ya, Nak. Ibu tahu kamu kuat. Jangan menyerah."

Fadil membalas pelukan ibunya, merasakan kehangatan yang selalu menenangkan hatinya. "Terima kasih, Bu. Fadil janji, akan menyelesaikan semua ini."

"Ini gara-gara kamu!” Bu Wahyuni melepas pelukan dengan Fadil lalu menatap tajam ke arah Nurmala.

Nurmala spontan menoleh karena terkejut dengan ucapan Bu Wahyuni, begitupun dengan Fadil.

"Kalau bukan kamu yang merayu anakku, semua ini tidak akan terjadi. Dasar perempuan gatel, sudah punya suami masih juga ngincer laki yang masih bujang. Kenapa? Gatel, kalau suami gak di rumah.” Bu Wahyuni bahkan berbicara sambil berkacak pinggang.

“Apa maksud Ibu ngomong kayak gitu?" Nurmala melotot tidak terima.

"Jangan pura-pura blo’on kamu. Lihat sekarang! Anakku kan yang disalahkan? Padahal kamu yang kegatelan.”

“Bukan aku yang…!”

"Bu, cukup!” Fadil memotong sebelum Nurmala selesai bicara. "Ini masalah antara aku dan istriku. Tolong ibu jangan ikut campur.”

Nurmala menoleh ke arah Fadil. Tumben pria ini berani membela dirinya di depan ibunya.

Sementara Fadil sendiri, sebenarnya bukan itu tujuannya. Dia hanya tidak ingin Nurmala kelepasan bicara pada ibunya. Ia tidak ingin ibunya tahu, jika sebenarnya Nurmala adalah pacarnya, dan dia lah yang menyuruh Nurmala mendekati Arhan.

Bu Wahyuni mendengus kesal. “Kamu juga," serunya. “Banyak perawan di luar sana, ngapain juga kepincut sama istri orang? Sudah kaya novel saja, ISTRI ORANG LEBIH MENANTANG.”

Bu Wahyuni meninggalkan ruangan itu dengan mata yang masih melirik tajam ke arah Nurmala. Kekesalannya masih belum reda.

Nurmala membuang nafas kasar. Kenapa semua berubah? Dulu, ibunya Fadil sangat menyayanginya. Memperlakukannya bagaikan ratu. Kini jangankan diratukan, ibu Fadil bahkan tak pernah lagi bersikap baik padanya.

“Jangan ambil hati omongan ibuku, ya, Nur?" Fadil menggenggam erat tangan Nurmala.

Nurmala menatap Fadil malas. "Mas, kalau kamu gak bisa segera mengusahakan untuk kita bisa punya rumah sendiri, lama-lama aku bisa stress. Mungkin lebih baik kalau aku pulang ke rumah ibuku. Atau…”

"Apa? Jangan mikir yang aneh-aneh.” Fadil merasa gusar karena Nurmala menggantung kata-katanya.

"Atau, aku akan memikirkan ulang untuk kembali pada Mas Arhan.” Nurmala berdiri dari duduknya lalu beranjak menuju kamar setelah melemparkan bom ke kepala Fadil.

“Jangan gila kamu!" Fadil menatap kepergian Nurmala dengan tangan terkepal. Iya tidak akan membiarkan itu terjadi.

Malam itu, Fadil dan Nurmala duduk berdua di atas ranjang mereka. Fadil menggenggam tangan Nurmala.

"Nur. Tolong jangan marah pada ibuku. Bagaimanapun dia orang tuaku. Aku juga tidak akan tega untuk meninggalkan dia sendirian. Nanti aku akan bicara pada ibu agar tidak bersikap seperti itu lagi padamu." Pria itu berusaha melunakkan hati istrinya.

Nurmala menghela nafas berat. "Aku tidak tahu Mas. Kita lihat saja nanti.”

Fadil tak melepaskan genggaman tangannya pada Nurmala meski wanita itu berusaha untuk menariknya. “Dari awal kita saling mencintai, apa mungkin kamu akan tega melepas cinta kita? Aku akan berusaha dengan sungguh-sungguh, Tapi aku membutuhkan dukungan darimu."

Nurmala menghela nafas sambil menatap ke arah Fadil. "Aku tidak butuh janji, Mas, tapi bukti."

Fadil tersenyum dan mengangguk. "Tenang saja, aku sudah punya rencana untuk bisa mengalahkan restoran Arhan!”

"Mas punya rencana apa?" tanya Nurmala, penasaran.

Fadil tersenyum misterius. "Aku punya sesuatu yang bisa mengalahkan Arhan."

Nurmala mengerutkan kening, bingung. "Apa itu?"

"Rahasia," jawab Fadil singkat. "Tapi percayalah, kali ini Arhan tidak akan bisa berkutik."

Fadil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju jendela. Telapak tangannya menempel pada jendela kaca yang berembun. Namun, matanya menatap tajam ke arah luar, seolah melihat sosok Arhan di kejauhan.

*

.

Maaf ya gaesss, up nya telat. Real hari ini beneran full

1
Warijah Warijah
Akhirnya Nurmala kecewa kn..
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
bersikap sekarang mungkin ki opo to mak mak👻😪
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ngarep aja terus bu? emang anak dia sampai terketuk hatinya
kaylla salsabella
semoga saja nurmala gak pendek pikiran nya habis di tolak arhan
ora
Dih, ngatur /Smug/
Warijah Warijah
PD sekali Nurmala.. smg cintanya Arhan diterima oleh Ersha dn keluarganya.
kaylla salsabella
heleh ngarep ya Nur.... 🤣🤣🤣
Nar Sih
jgn mimpi nur,mending kmu jalani sja hudup mu ngk usah kepikiran mau balik lgi dgn arhan ngk akan mungkin terjadi arhan mau sama kmu lgi
Was pray
Nurmala mulai bermain api lagi, belum cukup luka akibat kamu bermain kemarin nur??
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
yg tanya rista kenapa jawabnya jd rani?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
serung? 👻👻👻 kirain tadi sarung loh/Joyful/
ora
Tapi kamu nggak layak dikasih kesempatan. Apalagi dengan Ibu mu yang karena mau hidupnya terjamin ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo
total 1 replies
Patrick Khan
nur q bisikin ya.. km pasti di tolak arhan😁😂.. sakit lo di tolak
Warijah Warijah
Semoga Arhan target untuk kebaikan, bukan target balas dendam..
ora
Dan saat keadaan sudah kembali, jangan lagi mau berteman sama teman yang sudah meninggalkan Sa ....
ora
Oalah ....
Hasanah Purwokerto: neng ati Podo kak....oalaaaaahhhh...jebulnya.....😂😂😂😂😂😂
total 3 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
warungnya enak banget? terasa ambigu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: mungkin
total 4 replies
Patrick Khan
. ternyata pak broto diam2 punya rencana .. tp ide nya bagus juga pura2 begitu jd tau mana teman yg tulus dan modus.. km hebat ersa bisa melewati nya
kaylla salsabella
wah kira" apa ada dendam ya pak broto sama keluarga arhan
Patrick Khan: iya kak.. kita simak sama2 kelanjutan nya ya kak😁😁✌🥰
total 11 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!