Berjaya Setelah Terluka

Berjaya Setelah Terluka

01. Aku Pulang

.

“Malaaaaa……! Aku pulaaaang……!”

Di Bandara Soetta Jakarta, seorang pria tampan berteriak sambil merentangkan kedua tangannya. Apa yang ia lakukan, tak ayal menjadi perhatian orang-orang di sekitarnya. Apa ia peduli? Tidak. Yang penting hari ini ia bahagia.

Arhan Sanjaya, pria itu baru saja turun dari pesawat, setelah melakukan perjalanan udara Korea-Indonesia selama kurang lebih delapan jam.

Puas dengan apa yang ia lakukan, pria itu segera melanjutkan langkah. Tangan kirinya menyeret koper, sementara tangan kanannya sibuk menggulir layar handphone. Tidak sabar ingin segera sampai di rumah untuk menemui sang istri tercinta, memberikan kejutan dengan kedatangannya yang tanpa pemberitahuan.

Bruuukkk

Begitu fokus pada ponsel membuatnya tak menyadari ada orang dari arah berlawanan.

"Maaf…"

"Maaf..."

Arhan dan orang itu berucap bersamaan. Sesaat pandangan mereka terkunci sama-sama terkejut.

“Maaf, Mas. Saya tidak sengaja." Gadis itu berucap seraya membungkukkan badannya. Wajah merah karena malu dan rasa bersalah.

“Saya juga minta maaf." Arhan juga merasa bersalah karena fokusnya pada ponsel membuatnya tak memperhatikan jalan.

"Sa... Ayo, buruan! Jemputannya sudah datang!" teriakan seseorang mengalihkan perhatian keduanya. Seorang pria yang sepertinya adalah teman gadis itu melihat jam di pergelangan tangannya.

“Kalau begitu saya permisi, Mas." Gadis itu membalik badan dan menghampiri orang yang memanggilnya.

Arhan menatap gadis itu sampai menghilang dari pandangannya. Mengangkat kedua bahunya, kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar. Taksi yang baru saja ia pesan sudah menunggu.

*

Satu jam perjalanan, taksi yang ditumpangi Arhan berhenti di depan sebuah rumah yang terlihat begitu bagus, tidak kalah dengan rumah para tetangga kanan dan kirinya. Arhan turun setelah membayar ongkos taksi.

Mengambil nafas dalam, tersenyum miris kala dirinya mengingat kondisi rumah itu dua tahun yag lalu. Tapi kini Arhan tersenyum lebar, ini lah salah satu hasil kerja kerasnya selama dua tahun di negeri ginseng.

“Apa Mala tidak ada di rumah?” Arhan mengerutkan kening melihat situasi rumah itu yang terasa sepi. Namun, kemudian ia tersenyum. Dengan begitu ia bisa menyusun rencana untuk memberi kejutan pada sang istri.

Dengan langkah pasti, Arhan berjalan menuju pintu rumahnya. Keningnya mengernyit ketika satu tangannya memegang daun pintu yang ternyata tidak terkunci. Perlahan dia masuk ke dalam.

Deg…

Dada pria itu berdebar kencang saat telinganya menangkap suara-suara aneh yang saling bersahutan, seperti bisikan dan tawa yang tidak jelas.

Karena penasaran, Arhan mendekat untuk memastikan pendengarannya tidak salah. Langkahnya berhenti di depan kamar yang selama ini menjadi kamarnya. Tidak tahan dengan suara yang terdengar menjijikkan, dia pun membuka pintu yang ternyata tidak terkunci.

"Apa yang kalian lakukan di kamarku...!” Arhan berteriak kencang.

Apa yang dilihatnya membuat darahnya langsung mendidih. Wajahnya berubah kelam penuh amarah dan kekecewaan. Rahangnya mengeras dengan tangan terkepal dan nafas memburu.

"Mas A-r-han...?" Nurmala istri Arhan terkejut bukan main dan langsung terbangun seraya mencari pakaiannya.

“Ba^jingan!" Arhan berjalan cepat ke arah pria yang baru saja bergumul dengan istrinya.

Bugh… bugh… bugh…

Tangannya melayang mendaratkan pukulan bertubi-tubi ke wajah dan tubuh pria itu.

"Cukup, Mas! Tolong, jangan kamu sakiti dia! Kamu bisa membunuhnya!" pekik Nurmala tak tahan kekasihnya dihajar hingga babak belur.

Arhan tidak menghiraukan teriakan Nurmala, dia membawa lelaki itu keluar dari rumahnya dan mendorongnya ke halaman hingga tersungkur. Arhan masuk kembali mengambil pakaian lelaki itu dan melemparkan ke mukanya.

Dada Arhan terasa semakin sesak saat Nurmala mengikuti dan menghambur memeluk lelaki selingkuhannya yang tak lain adalah teman Arhan sendiri.

"Kalian memang pasangan yang serasi!" Arhan semakin emosi saat melihat istrinya justru membela pria lain.

Dia menghampiri sang istri, berjongkok di hadapan wanita itu, lalu mencengkeram dagunya dengan kuat, tak peduli jika dia seorang wanita.

"Inikah balasanmu setelah semua yang aku lakukan untukmu? Aku tidak menyangka ternyata kamu hanyalah wanita murahan yang rela membuka aurat demi kenikmatan sesaat. Sejak kapan kalian berdua mengkhianati ku?" Suara Arhan terdengar pelan tetapi penuh tekanan.

"Aku tidak tahu. Ini semua salahmu, kita pengantin baru, tapi kamu justru pergi menjadi TKI dan aku merasa kesepian. Jadi, jangan salahkan jika aku..."

Plakkk

Arhan yang masih berbalut emosi, tak kuasa menahan diri dan langsung menghadiahkan cap jari tangannya ke pipi sang istri. Dia benar-benar merasa kecewa, kesetiaan dan kepercayaannya dibalas dengan pengkhianatan.

"Auww! Sakit, Mas!" pekik Nurma. “Hssttt…” Nurmala memegangi pipinya yang terasa panas dan nyeri. Matanya yang berkilat merah tampak berkaca-kaca.

"Sakit? Di sini lebih sakit!" Arhan berteriak sambil memukul dadanya sendiri. “Apa kamu tahu, Nurmala? Aku sampai rela kerja jadi TKI itu semua karena siapa? Harusnya kamu lebih tahu. Tapi dengan teganya kamu berbuat seperti ini di belakangku!" teriak Arhan geram.

"Han, jangan kasar sama perempuan. Bagaimanapun juga dia itu masih istrimu," ucap pria selingkuhan Nurmala.

"Kalau tahu dia istriku, kenapa kamu makan juga!" Teriakan Arhan yang begitu keras, memancing rasa penasaran tetangga di sekitarnya. Mereka yang semula berada di dalam rumah pun berhamburan keluar. Kasak kusuk di antara mereka pun mulai terdengar.

Namun, Arhan tidak peduli. Hatinya sudah terlanjur tertutup kabut hitam. Arhan menatap datar ke arah Nurmala. Namun, tiba-tiba perutnya terasa mual, ia merasa jijik melihat tubuh istrinya yang sudah terjamah oleh laki-laki lain. Pria itu bahkan langsung memuntahkan isi perutnya.

Setelah membersihkan wajah dan mulutnya dengan kran yang ada di sudut halaman, Arhan menghubungi kedua mertuanya.

*

Tak sampai lima belas menit, kedua mertuanya datang dengan wajah kebingungan, tetapi juga senang akhirnya sang menantu pulang ke tanah air.

"Assalamualaikum... Loh kapan Nak Arhan pulang? Kok nggak ngabari kita lebih dulu? Atau sengaja mau ngasih kejutan buat Nurma, ya?" tanya Pak Slamet ayah Nurmala.

Namun, sesaat kemudian keningnya mengernyit ketika netra tuanya menangkap sesosok pria dengan wajah babak belur, duduk di samping anak perempuannya.

"Wa'alaikumsalam. Iya, Pak," jawab arhan datar. " Saya memang ingin memberi kejutan. Tapi sayangnya, justru saya yang mendapatkan kejutan tak terduga."

"Apa maksudmu, Han? Tolong bicara yang jelas biar ibu paham!" pinta Bu Susi ibunya Nurmala.

Sementara Nurmala hanya diam saja sambil menunduk. Tangannya tampak gemetaran menggenggam erat tangan sang pacar seolah minta perlindungan.

"Lihat!" Ujung telunjuk Arhan menuding ke arah Nurmala. Anak yang Ibu dan Bapak banggakan, yang bahkan demi dia saya rela berhutang. Bahkan sampai harus jadi TKI, untuk melunasi hutang saya, juga demi untuk membahagiakannya,"

"Ternyata dia malah mencurangi saya, menjalin hubungan dengan pria lain di belakang saya. Melakukan hal menjijikkan di rumah yang dibangun dengan hasil keringat saya. Maka dari itu, hari ini, saya, Arhan Sanjaya, dengan sadar dan tanpa paksaan, menjatuhkan talak pada Siti Nurmala binti Slamet Raharjo. Mulai sekarang Nurmala bukan istri saya lagi. Silahkan bawa pulang anak kalian!”

Bersambung

Terpopuler

Comments

〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨

〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨

yuhuuuu.... akhirnya Arhan berada di sini, semoga engkau berjaya ya, Han. semangat Bestie 💪💪💪semoga meraih sukses /Kiss//Kiss//Kiss/
1 vote untukmu Han.🫶

2025-09-15

2

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Kulonuwun Mba Mia ( Othor ) 🤭🤭
Salam silaturrahmi.. kulo teng ngriki.. 🙏🏻

2025-09-16

1

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

yuhuuuuu... hadir di karya baruuuuuu..
wahh kolaborasi akhirnyaaa..
moga suksess yaaa buat dua ibu hebatku iniiii/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/

2025-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 01. Aku Pulang
2 02. Ditangkap.
3 03. Interogasi
4 04. Vonis untuk Arhan
5 05. Perkelahian dengan sesama napi
6 06. Nasehat Pak Broto Surat cerai dari Nurmala
7 07. Kuliah bersama Pak Broto
8 08. Kunjungan seorang kawan.
9 09. Pengacara untuk Arhan.
10 10. Sidang PK untuk Arhan
11 11. Bebas
12 12. Ke rumah Budi
13 13. Rencana Arhan
14 14. Merampas kembali.
15 15. Pulang ke rumah Ibu
16 16. Bertemu dengan keluarga.
17 17. Nasehat kakak ipar.
18 18. Kembali ke kota
19 19. Menyewa ruko
20 20. Nurmala syok
21 21. Langkah awal merajut impian
22 22. Budi datang bersama Larasati
23 23. Restoran Nurmala mulai sepi
24 24. Bertemu
25 25. Keraguan Nurmala
26 26. 3. Menyambut Ibu, Rencana mencari Rumah kontrakan
27 27. Kecurangan Fadil * Kedatangan orang tua Nurmala
28 28. Perdebatan antar besan
29 29. Rencana Fadil yang gagal
30 30. Kecemburuan Budi
31 31. Cinta, Prasangka, dan Balas Dendam"
32 32. Cinta, Dendam, dan Penyesalan
33 33. Serangan preman
34 34. Maukah kamu menikah denganku?
35 35. Fadil bebas
36 36. Fadil dengan mobil baru
37 37. Kebusukan Fadil. Pengemis di depan warung
38 38. Pengemis yang diterima bekerja
39 39. Firasat Satpam dan Senyum Pengemis
40 40. Misteri Mak Ijah dan Sambal Maut
41 41. Padamnya Bara Api
42 42. Perjuangan Budi
43 43. Setitik cahaya terang
44 44. Fadil geram. Mak Ijah tertangkap
45 45. Cemasnya Fadil
46 46. Operasi di tengah malam
47 47. Nurmala ditangkap
48 48. Nurmala melahirkan.
49 49. Gadis di bandara
50 50. Titik balik seorang Arhan
51 51. Menemui pak Broto. Fadil tertangkap
52 52.
53 53. Hilangnya hasil rampasan
54 54. Bara Api kembali membara
55 55. Bertemu di warung
56 56. Rahasia Pak Broto
57 57. Kasmaran
58 58. Penolakan Arhan
59 59. Pesanan 500 porsi
60 60. Bertemu Fadil
61 61. Bahagianya pak Broto
Episodes

Updated 61 Episodes

1
01. Aku Pulang
2
02. Ditangkap.
3
03. Interogasi
4
04. Vonis untuk Arhan
5
05. Perkelahian dengan sesama napi
6
06. Nasehat Pak Broto Surat cerai dari Nurmala
7
07. Kuliah bersama Pak Broto
8
08. Kunjungan seorang kawan.
9
09. Pengacara untuk Arhan.
10
10. Sidang PK untuk Arhan
11
11. Bebas
12
12. Ke rumah Budi
13
13. Rencana Arhan
14
14. Merampas kembali.
15
15. Pulang ke rumah Ibu
16
16. Bertemu dengan keluarga.
17
17. Nasehat kakak ipar.
18
18. Kembali ke kota
19
19. Menyewa ruko
20
20. Nurmala syok
21
21. Langkah awal merajut impian
22
22. Budi datang bersama Larasati
23
23. Restoran Nurmala mulai sepi
24
24. Bertemu
25
25. Keraguan Nurmala
26
26. 3. Menyambut Ibu, Rencana mencari Rumah kontrakan
27
27. Kecurangan Fadil * Kedatangan orang tua Nurmala
28
28. Perdebatan antar besan
29
29. Rencana Fadil yang gagal
30
30. Kecemburuan Budi
31
31. Cinta, Prasangka, dan Balas Dendam"
32
32. Cinta, Dendam, dan Penyesalan
33
33. Serangan preman
34
34. Maukah kamu menikah denganku?
35
35. Fadil bebas
36
36. Fadil dengan mobil baru
37
37. Kebusukan Fadil. Pengemis di depan warung
38
38. Pengemis yang diterima bekerja
39
39. Firasat Satpam dan Senyum Pengemis
40
40. Misteri Mak Ijah dan Sambal Maut
41
41. Padamnya Bara Api
42
42. Perjuangan Budi
43
43. Setitik cahaya terang
44
44. Fadil geram. Mak Ijah tertangkap
45
45. Cemasnya Fadil
46
46. Operasi di tengah malam
47
47. Nurmala ditangkap
48
48. Nurmala melahirkan.
49
49. Gadis di bandara
50
50. Titik balik seorang Arhan
51
51. Menemui pak Broto. Fadil tertangkap
52
52.
53
53. Hilangnya hasil rampasan
54
54. Bara Api kembali membara
55
55. Bertemu di warung
56
56. Rahasia Pak Broto
57
57. Kasmaran
58
58. Penolakan Arhan
59
59. Pesanan 500 porsi
60
60. Bertemu Fadil
61
61. Bahagianya pak Broto

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!