NovelToon NovelToon
MENAKLUKAN SANG PEWARIS

MENAKLUKAN SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Elora punya mimpi sederhana, ingin menjadi perawat dan menikah dengan pria impiannya. Bukan dari lelaki kaya, namun lelaki yang mencintainya sampai maut memisahkan. Namun impian Elora kandas saat pamannya tanpa pertimbangan apapun mengirim Elora ke Spanyol untuk menaklukan sang pewaris kekayaan keluarga Gomez sesuai dengan wasiat mamanya sebelum ia meninggal. Elora terkejut karena sesampai di Spanyol, ia harus bersaing dengan banyak perempuan yang juga punya misi yang sama, menaklukan sang pewaris. Apakah Elora bisa melaksanakan misi almarhumah mamanya? Akankah ada cinta sejati baginya di Spanyol?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghabiskan Waktu Berdua

Perlahan Enrique mengangkat tubuh Elora yang sudah tertidur di atas sofa.

Mereka baru 2 ronde bermain catur. Enrique menang pada set pertama dan Elora menang pada set kedua. Namun gadis itu sudah terlihat mengantuk.

"Aku istirahat sebentar lalu kita lanjutkan ya?" ujar Elora lalu membaringkan tubuhnya di atas sofa. Namun pada kenyataannya, setelah 30 menit berlalu, gadis itu terlihat sangat lelah. Bahkan ketika Enrique mengangkat tubuhnya, ia sama sekali tak terbangun.

Setelah meletakan tubuh Elora di atas kasur, Enrique menyalahkan AC lalu menutup tubuh Elora dengan selimut.

Enrique juga merasakan kalau ia sangat mengantuk. Makanya dia langsung membaringkan tubuhnya di samping Elora. Ranjang ini cukup besar dan Enrique yakin tak akan mengganggu tidur Elora.

***********

Elora terbangun dengan sakit perut yang tak biasa ia rasakan.

"Ya Tuhan, ada apa dengan diriku?" tanya Elora. Ia meringis menahan sakit dan hal itu justru membangunkan Enrique dari tidurnya.

"Elora, kamu kenapa?" tanya Enrique panik saat melihat wajah Elora yang sudah berkeringat dingin.

"Perutku, Enrique. Sakit."

"Astaga......!" Enrique langsung bangun. Ia melihat kalau jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Enrique menelepon Pedro dan dokter itu mengusulkan supaya Elora segera dibawah ke rumah sakit. Dia juga berjanji akan datang ke kota.

"Ayo kita ke rumah sakit, El." Enrique langsung mengikat tubuh Elora. Ia terkejut melihat ada bercak darah di atas seprei putih. Elora juga melihat darah itu.

"Enrique, aku takut."

"Jangan takut." Enrique mengecup puncak kepala Elora.

Ia kemudian membawa Elora ke tempat parkir untuk segera membawanya ke rumah sakit.

30 menit kemudian.....

Enrique sudah berdiri di ruangan IGD. Elora sementara ditangani dan Enrique merasa begitu gelisah.

"Bagaimana keadaan Elora?" tanya Willy yang baru datang.

Enrique menggeleng. "Aku tak tahu."

Willy menatap ke arah pintu IGD yang masih tertutup. Rumah sakit ini memang rumah sakit khusus ibu dan anak.

"Lama sekali pemeriksaannya? Aku jadi pusing."

Willy melihat pakaian yang Enrique pakai. "Kamu dari semalam tak ganti pakaian?"

"Nggak." lalu Enrique menceritakan apa yang dia dan Elora lakukan. "Apakah mungkin tidur sudah menjelang subuh akan menyebabkan Elora keguguran?"

"Aku tak tahu."

15 menit telah berlalu sejak kedatangan Willy namun pemeriksaan belum juga selesai.

"Lama-lama begini aku bisa gila!" Enrique akan membuka pintu ruangan IGD bersamaan dengan itu seorang perawat keluar.

"Tuan, mari silahkan masuk !" ajak perawat itu.

Enrique masuk. Di lihatnya Elora sudah menggunakan pakaian pasien dengan mata yang tertutup dan wajah yang pucat.

"Apakah tuan suami dari pasien ini?" tanya dokter Marinar.

"Ya " jawab Enrique agar persoalannya tidak merembet kesana kemari.

"Pendarahannya sudah berhasil dihentikan. Hanya saja kita harus menjaganya agar nyonya tak banyak bergerak. Kehamilan di trimester pertama memang rentan dengan keguguran. Jadi istri tuan harus dirawat di sini sampai kondisinya benar-benar aman. Tolong, jangan buat dia menjadi stres. Itu sangat tidak baik bagi kehamilannya." kata dokter Marinar sebelum keluar dari ruangan IGD. perawat yang tadi memanggil Enrique meminta agar Enrique memberikan keterangan data pasien.

"Nama pasien?" tanya perawat itu.

"Elora. Elora Gomez." ujar Enrique sedikit merasa aneh karena memberikan namanya untuk Elora.

"Usia?"

"Dua puluh satu tahun."

"Tuan mau kamar perawatan biasa atau....."

"VVIP." kata Enrique. Dia ingin Elora merasa nyaman.

"Baiklah tuan. Tunggu setengah jam baru nyonya akan dipindahkan. Kami siapkan kamarnya dulu."

Saat Enrique kembali ke dekat tempat tidur Elora, Pedro baru saja tiba.

"Kandungan Elora lemah. Dia harus istirahat total. Apalagi ini kehamilan pertama untuknya. Mungkin Elora stres karena kamu mengurungnya di dalam apartemen."

"Mungkin." Jawab Enrique. Ia menyesal mengingat bagaimana kerasnya ia memarahi dan menekan Elora saat sudah berada di apartemen.

"Oh ya, tadi bibi Tizza meneleponku. Ia bertanya apa yang menyebabkan kamu sibuk belakangan ini dan jarang ada di perkebunan. Pada hal kamu sangat suka ada di sana. Bibi juga bertanya apakah benar Elora sudah pulang?"

Enrique menarik napas panjang. "Untuk sementara biarlah seperti ini. Kau tahu kalau Elora juga tak mau menikah dengan ku."

"Jadi kalian akan memiliki anak dengan status di luar pernikahan?"

"Aku akan menjadikannya yang diakui oleh hukum. Ini anak pertamaku. Aku akan menjaga dan memeliharanya dengan baik."

"Dan Anna?"

"Dia harus menerima anak ini."

Pedro menatap Elora yang tertidur karena pengaruh obat yang disuntikan padannya.

Jika kamu sudah melahirkan, aku akan mengejar mu, Elora. Akan ku jadikan kau ratu dalam hidupku. Memberikan kebahagiaan yang tak akan pernah Enrique berikan padamu, batin Pedro.

***************

"Aku di mana?" tanya Elora saat membuka matanya.

"Kamu di rumah sakit, El."

Elora menengok ke arah suara itu. Dia melihat kalau Enrique sedang duduk di sebuah bangku yang letaknya ada di pinggir ranjang.

"Anakku?" Elora langsung memegang perutnya.

"Dia selamat, El."

Elora menarik napas lega. Ia kemudian menatap tangannya yang dipasang selang infus. "Aku mau pulang."

"Kamu belum diijinkan pulang oleh dokter. Kamu harus istirahat total sampai kandunganmu kuat kembali."

Elora nampak kesal.

"Please, El. Jangan merajuk. Itu tak baik untuk kesehatanmu."

"Aku lapar, Enrique."

"Kamu ingin makan apa?"

"Apa saja yang penting ada nasinya."

Enrique keluar kamar dan meminta Willy membelikan makanan si restoran terbaik dan harus ada nasi.

Begitu makanan datang, Enrique langsung menyiapkan nya di atas piring.

"Ayo buka mulut." perintah Enrique.

"Aku bisa makan sendiri." tolak Elora.

"Bagaimana bisa makan sendiri sedangkan kamu belum boleh banyak bergerak? Tangan kiri diinfus, tangan kanan transfusi darah." Enrique tak peduli dengan penolakan Elora. Ia terus menyuapi gadis itu.

"Aku sudah kenyang, Enrique." kata Elora saat makanan yang ada di piring itu sudah berkurang separuh.

"Benar? Nggak mau makan lagi?"

Elora mengangguk.

"Ya sudah. Aku buang saja sisanya."

"Eh, jangan dibuang!"

"Kanapa?"

"Itu makanan sisa dariku. Seharusnya kamu memakannya. Ini kan anak kita berdua."

Enrique terkejut. Seumur hidup ia tak pernah makan makanan sisa dari orang lain.

"Tapi .....!" Enrique bingung. Ia orangnya sangat menjaga kebersihan.

"Kamu tega membuang makanan yang disukai anakmu?" tanya Elora sambil menahan senyum. Sebenarnya dia tak suka melihat orang yang suka membuang makanan sementara masih banyak orang yang kelaparan.

Enrique duduk kembali di kursinya. Ia mencoba memasukan makanan itu ke dalam mulutnya. "Makanannya enak." kata Enrique. Ia membayangkan Elora dan anaknya yang ada dalam kandungan pasti merasa senang jika ia menghabiskan makanannya.

Willy menelpon Enrique.

"Ada apa Wil?" tanya Enrique.

"Anna datang ke kantor. Dia mengamuk karena kamu nggak ada. Aku sudah katakan kalau kamu sedang ada janji dengan klien di luar namun ia tak percaya."

"Di mana dia sekarang?" tanya Enrique.

"Masih di ruangan mu."

"Kenapa ijinkan Anna ada di ruangan ku? Aku ke sana sekarang." Enrique menatap Elora yang nampak sudah tertidur kembali setelah meminum obatnya. Ia menelepon art yang biasa menemani Elora agar bisa berjaga sebentar di rumah sakit, lalu setelah itu Enrique segera menuju ke kantornya. Untungnya tadi ia sudah mandi dan ganti pakaian.

Saat ia memasuki ruangannya, nampak Anna sedang duduk di sofa. Begitu melihat Enrique, Anna langsung mendekat.

"Kamu menemui dia kan?" teriak Anna dengan mata berkaca-kaca.

"Pelankan suaramu, Anna. Ruanganku ini tidak kedap suara. Aku tak mau ada keributan di sini."

Anna menghapus air matanya. "Jadi benar kamu menemui Elora?"

"Kamu tak percaya dengan apa yang Willy katakan? Berarti kamu juga tak akan percaya walaupun aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Sebaiknya kamu pulang saja."

"Enrique. Salahkan aku jika ingin bersamamu?"

"Aku banyak pekerjaan, Anna. Sekarang kamu pulanglah!"

"Apa?"

"Kamu harus banyak istirahat. Sebentar lagi kita akan menikah."

Anna memeluk Enrique. "Entah mengapa aku takut Elora akan merebut mu dariku."

"Aku bukan pilihan dan Elora bukan perebut kebahagiaan orang lain." kata Enrique. Entah mengapa ia sekarang mengingat Elora.

**********

Bagaimana kisah ini berlanjut ?

1
Eka ELissa
nah loh dilema dia... Enrique
Eka ELissa
smoga ank mu baik2 aj El prnh alamin kyk kmu 😭😭😭dia dgn ku cumn itungan bulan El...🥹🥹🥹😭
Eka ELissa
mengangkat knpa jdi mengikat Mak...😁😁😁
tintiin21
berharap baby bs menyatukan org tuanya Elora&Enrique... 🤗🤗🤗
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Maria Kibtiyah
semoga nantinya elora menikah sama enrique ... si anna lama2 keliatan muka aslinya
Heni Fitoria
semoga bibi tizza juga ayahnya elora segera tahu
Tina Ajay
Anna ternyata sangat menyebalkaaaaaan
rinny santoso
ernique perlahan2 mulai memikirkan elora... masih penasaran siapa yg menukar hasil tes DNA elora dan elroy
rinny santoso
Terima kasih up nya mami.... GWS ya mam... 😢
Yuli Budianto
makasih udah up kak.....sehat selalu ya Kak
gia nasgia
Tanpa Enrique sadari klau mereka banyak kesamaan, tapi semoga Enrique bisa mengalahkan Elora , takut klau Elora keluar sendiri keamanannya nggak bisa di jamin
Eka ELissa
enggak tau...kita tungguin besok ...😀
Eka ELissa
dia kngen BP nya El...brhrp Enrique yg nyidam simpatik Mak...😀😀
Eka ELissa
suruh spa pilih ana...kn dia diem krna mo dpetin kmu lok udh dpt kmu Yo asli nya kluar dong 😄
Apriyanti
lanjut thor
tintiin21
siap² kalah Enrique... 😆😆😆 krn baby mereka terpaksa dekat tp semoga lama² jd timbul lope² di hati mereka... 😍😍😍
rinny santoso
pasti elora menang... atau mainnya curang biar menang🤣 semoga selalu sehat mami...

masih penasaran siapa yg menukar hasil tes DNA elora eleoy
Tina Ajay
lama lama kamu akan jatuh cinta pada elora
Khoirun Ni'mah
semoga pernikahan Enrique n Anna batal,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!