NovelToon NovelToon
Jejak Luka Diantara Kita

Jejak Luka Diantara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:741
Nilai: 5
Nama Author: sorekelabu [A]

Alya dan Randy telah bersahabat sejak kecil, namun perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka demi kepentingan bisnis membuat hubungan mereka menjadi rumit. Bagi Alya, Randy hanyalah sahabat, tidak lebih. Sedangkan Randy, yang telah lama menyimpan perasaan untuk Alya, memilih untuk mengalah dan meyakinkan orang tuanya membatalkan perjodohan itu demi kebahagiaan Alya.

Di tengah kebingungannya. Alya bertemu dengan seorang pria misterius di teras cafe. Dingin, keras, dan penuh teka-teki, justru menarik Alya ke dalam pesonanya. Meski tampak acuh, Alya tidak menyerah mendekatinya. Namun, dia tidak tahu bahwa laki-laki itu menyimpan masa lalu kelam yang bisa menghancurkannya.

Sementara itu, Randy yang kini menjadi CEO perusahaan keluarganya, mulai tertarik pada seorang wanita sederhana bernama Nadine, seorang cleaning service di kantornya. Nadine memiliki pesona lembut dan penuh rahasia.

Apakah mereka bisa melawan takdir, atau justru takdir yang akan menghancurkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sorekelabu [A], isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Saat Semua Terasa Menyesakkan

Bab 22 – Saat Semua Terasa Menyesakkan

Langit pagi terlihat kelabu, seolah mencerminkan isi hati Alya yang semakin sesak oleh tekanan yang datang dari berbagai arah. Ia duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong. Matanya sembab, bekas tangisan semalam masih terlihat jelas. Mimpi buruk itu kembali menghantui, ditambah kenyataan yang tidak kalah menyakitkan—perjodohan, tuntutan orang tua, dan luka masa lalu yang belum sembuh.

Telepon dari mama pagi tadi hanya menambah beban pikirannya.

"Alya, mama sudah siapkan jadwal pertemuan keluarga minggu depan. Kamu harus datang. Ini demi masa depan kamu dan perusahaan kita."

Demi masa depan? Demi perusahaan? Tapi bagaimana dengan perasaan Alya?

Ia mengusap wajahnya kasar, mencoba menghapus sisa air mata. Tapi hatinya tetap terasa berat. Ia merasa seperti boneka yang dikendalikan, tak pernah diberi ruang untuk memilih. Bahkan untuk mencintai pun ia harus mengikuti skenario orang lain.

Tak lama kemudian, ponselnya kembali berbunyi—chat dari Randy.

“Maaf, Alya. Mama kamu sepertinya belum menyerah. Dia bilang kita harus benar-benar mempertimbangkan hubungan ini secara serius.”

Alya memijat pelipisnya. Lagi dan lagi, semuanya tentang perjodohan itu. Tentang bisnis, tentang reputasi, tentang kekuasaan. Tapi tidak ada satu pun yang memikirkan isi hatinya.

Dia ingin teriak. Ingin melarikan diri dari semua ini. Tapi ke mana?

Seketika, ponselnya kembali menyala. Kali ini dari Calvin.

“Aku di depan apartemen.”

Pesan singkat itu membuat Alya tercenung sejenak.

Perlahan ia bangkit dan membuka pintu.

Calvin masih berdiri di sana, dengan wajah datar namun ada sesuatu yang berbeda dari sorot matanya—lebih dalam, lebih tenang… atau mungkin lebih hangat?

“Pagi,” ucapnya singkat, sama seperti sebelumnya.

Alya hanya mengangguk kecil. Ia tidak sedang ingin berbasa-basi. Tapi ia juga tidak ingin Calvin pergi. Kehadiran laki-laki itu, entah bagaimana, membawa sedikit ketenangan di tengah badai pikirannya.

“Aku antar kamu ke kampus,” ucap Calvin tiba-tiba.

Alya menatapnya dengan alis terangkat. “Kenapa tiba-tiba?”

Calvin menyandarkan tubuhnya di kusen pintu, memasukkan kedua tangan ke saku jaketnya. “Nggak tahu. Mungkin aku cuma… pengen.”

Alya nyaris tertawa kecil, meski hanya seulas. “Kamu aneh.”

“Sudah tahu dari awal,” jawab Calvin santai.

Tapi Alya tahu, ini bukan soal ‘hanya ingin mengantar’. Calvin mungkin tak pandai menunjukkan perhatian, tapi Alya bisa merasakannya dari cara Calvin memandangnya pagi ini. Tatapan yang tidak menuntut, tidak memaksa, hanya ada ketulusan sederhana yang tak pernah diminta.

Alya tidak menjawab. Ia hanya mengangguk kecil dan masuk ke kamar untuk mengambil tas kuliahnya. Beberapa menit kemudian, mereka sudah berjalan berdua di koridor apartemen menuju parkiran.

Di dalam mobil, suasana hening menyelimuti. Hanya suara musik lembut dari radio yang mengisi ruang di antara mereka.

Calvin melirik sekilas ke arah Alya. “Kamu kelihatan lelah.”

Alya hanya menghela napas. “Aku memang lelah.”

“Kalau kamu mau cerita—”

“Aku nggak mau bahas sekarang,” potong Alya pelan, tanpa menatapnya.

Calvin tak menanggapi. Ia tidak tersinggung. Ia tahu kapan harus memberi ruang. Jadi ia hanya mengangguk pelan dan memfokuskan pandangannya ke jalanan yang mulai padat.

Dan dari situlah Alya tahu… Calvin berbeda.

Dia tidak memaksa, tidak mengorek luka, tidak mencoba menjadi penyelamat. Tapi dia hadir. Dan terkadang, kehadiran yang tulus tanpa banyak kata adalah penyembuh paling nyata.

Perjalanan ke kampus terasa sunyi tapi tidak menyakitkan. Justru terasa hangat dengan cara yang aneh. Saat mobil berhenti di depan gerbang kampus, Calvin mematikan mesin dan berbalik menatap Alya.

“Nggak ada yang bisa menjamin semuanya akan baik-baik saja… Tapi kalau kamu mau, aku bisa temani kamu melewati hari-hari buruk itu.”

Kata-kata itu mungkin terdengar sederhana, tapi bagi Alya, itu seperti penyelamat di tengah badai. Ia mengangguk perlahan, tidak berkata apa-apa lagi.

Untuk saat ini, meski dunia terasa menyesakkan, setidaknya ia tahu… ia tidak sendirian.

“Kalau kamu butuh seseorang untuk diam di sampingmu… aku bisa jadi orang itu.”

Alya tercekat. Ia menatap laki-laki itu lama—mencari kebohongan, mencari alasan tersembunyi. Tapi ia tidak menemukan apa-apa selain ketulusan yang sulit dijelaskan.

“Terima kasih, Calvin…” bisiknya pelan.

Calvin mengangguk, lalu membiarkannya turun.

Dan ketika Alya berjalan masuk ke dalam area kampus, entah mengapa hatinya terasa sedikit lebih ringan.

1
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
Cicih Sutiasih
mampir juga di ceritaku, jika berkenan😊
sorekelabu: siap ka
total 1 replies
Cicih Sutiasih
aku sudah mampir, semangat😊
Cicih Sutiasih: jika berkenan, mampir juga di ceritaku
"Tergoda Cinta Mantan", 😊
sorekelabu: terimakasih ka😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!