My Beautifull Ugly Wife

My Beautifull Ugly Wife

001 - Jelita

Kata orang memiliki wajah yang cantik sudah cukup untuk menyelesaikan separuh masalah hidup.

Namun sepertinya hal itu tidak berlaku bagi Jelita.

Meski Jelita memiliki paras dan penampilan yang cantik, namun kehidupan percintaannya bisa dikatakan tidak beruntung. Di usianya yang sudah genap tiga puluh lima tahun, Jelita masih belum menikah. Jelita tidak pernah menjalin hubungan dengan pria mana pun dikarenakan orang tuanya yang terlalu kolot.

"Oi!"

Jelita tersentak saat seseorang meletakkan sebuah kaleng minuman soda di depannya yang sedang duduk termenung di kursi teras sebuah minimarket.

"Baru ditinggal sebentar sudah melamun lagi! Awas kerasukan jin gabut!"

Jelita mengerutkan keningnya saat mendengar seringaian Okta. Okta adalah teman masa kuliah Jelita. Okta memiliki penampilan yang begitu maskulin sejak wanita itu mulai bekerja di lokasi tambang batu bara begitu lulus kuliah.

Okta melihat wajah Jelita yang nampak kusut bak pakaian yang belum disetrika. Okta membuka kaleng soda yang dibawanya lalu meneguk minuman soda rasa jeruk itu.

"Ada apa?" tanya Okta masih mengawasi ekspresi wajah Jelita yang makin kusut.

"Okta, apa kita tidak bisa pura-pura menikah?" tanya Jelita.

"Uhuk! Uhuk!"

Okta terbatuk mendengar pertanyaan Jelita.

"Lit! Kau benar-benar kesurupan jin gabut?" tanya Okta dengan ekspresi ngeri.

"Okta, aku tidak kesurupan jin gabut. Aku serius," jawab Jelita.

"Ya, ya, kau tidak kesurupan jin gabut! Tapi aku rasa kau sudah gila!" cibir Okta.

"Bagaimana bisa kau berpikir agar aku berpura-pura menikah denganmu, untuk apa?" tanya Okta.

"Dengan wajahmu, banyak pria yang bersedia menikahimu tanpa perlu berpura-pura," Okta kembali menyesap minuman sodanya.

"Okta, seandainya memang semudah itu, harusnya aku sudah tidak melajang sampai sekarang! Semua orang berpikir bahwa aku melajang karena terlalu pemilih. Padahal justru karena orang tuaku yang tidak memberiku izin untuk memilih sendiri pria yang kuinginkan," keluh Jelita.

"Aku sudah begitu lelah karena merasa hidupku terlalu dikekang dan dikendalikan oleh orang tuaku. Aku ingin mendapatkan kebebasan," lanjut Jelita.

"Wah! Wah! Rupanya kau ingin jadi anak durhaka?" Okta terkekeh.

"Okta! Aku serius! Bulan depan adalah jadwalku untuk pergi tur keliling Eropa! Aku sudah merencanakan hal itu sejak sepuluh bulan yang lalu! Tidak, lebih tepatnya aku memang sudah bertahun-tahun mengumpulkan uang untuk bisa pergi keliling Eropa dan baru mendaftarkan diri sepuluh bulan yang lalu," beber Jelita.

"Aku tentu tidak ingin tur yang sudah kubayar mahal itu harus batal hanya karena orang tuaku tidak mengizinkanku untuk pergi! Aku sungguh tidak ikhlas jika kerja kerasku selama ini demi tur harus berakhir dibatalkan! Aku benar-benar sangat rugi!" lanjut Jelita berapi-api.

"Bahkan kesempatanku untuk bertemu dan membawa pulang satu orang bule Eropa yang tampan harus hilang!"

"Haha!" Okta tertawa mendengar ucapan Jelita.

"Okta! Kenapa kau malah tertawa? Aku serius!" cibir Jelita.

"Jelita, jujur saja, kau jelas bukan tipe kesukaan bule! Kau tidak eksotis!" potong Okta.

"Okta, cinta itu buta!" potong Jelita.

"Haha, siapa bilang? Cinta bisa membedakan uang warna merah dan uang warna hijau!" Okta kembali terkekeh.

"Okta!" sungut Jelita.

"Ya, ya, baiklah, aku bisa paham garis besar masalahmu. Kau mau pergi tur keliling Eropa, tapi orang tuamu tidak memberi izin. Kau mengajakku untuk pura-pura menikah agar sekalian bisa pergi bulan madu ke Eropa," ucap Okta.

Jelita mengangguk-angguk penuh semangat.

"Kau benar-benar sudah gila, Jelita. Aku ini perempuan tulen, sampulku saja yang seperti pria! Apa kau mau kita berdua viral setanah air karena melakukan pernikahan sesama jenis?!" cecar Okta.

"Okta! Kumohon! Siapa lagi yang bisa kuajak untuk pura-pura menikah selain dirimu?" rengek Jelita.

"Memohonlah pada pria tulen!" jawab Okta dengan tegas.

"Lantas, di mana aku bisa mendapatkan pria tulen itu?"

"Ya, kau carilah pria yang butuh uang! Kau bayar saja! Untuk jalan-jalan saja kau perlu biro perjalanan, untuk jodoh, carilah di biro jodoh," sahut Okta.

"Okta, jujur saja, biro jodoh, aku tidak berani! Bagaimana jika pria itu ternyata seorang psikopat kejam berdarah dingin? Bisa melayang nyawaku di tangannya!"

"Atau bagaimana jika pria itu justru jatuh cinta padaku? Padahal aku ingin mendapatkan pria bule Eropa yang tampan!" beber Jelita.

Okta mendelik gusar mendengar betapa problematiknya seorang Jelita.

"Ya, kalau begitu, kau cari saja pria yang membencimu! Dengan begitu, pria itu tidak akan mencintaimu dan menghalangimu untuk mendapatkan pria bule Eropa yang tampan!" potong Okta.

Jelita kembali mendelik gusar.

"Okta, apa kau lupa? Berapa banyak pria yang membenciku karena aku menolak mereka semua?"

Okta kembali mendelik gusar sambil menghela napas berat.

Sewaktu masih kuliah, setiap hari Jelita mendapat banyak pengakuan cinta dan banyak pemuda yang mengajaknya pacaran. Namun semua berakhir dengan penolakan. Ada yang menerima penolakan itu, ada juga yang tak terima. Bahkan banyak pemuda pernah kedapatan menjadikan Jelita sebagai bahan taruhan.

Hingga sekarang, Jelita masih tetap konsisten untuk tidak berkencan dengan pria mana pun karena orang tuanya tidak memberinya izin.

Orang tua Jelita bersikeras akan mencarikan Jelita jodoh yang terbaik, itulah alasan mengapa orang tua Jelita tidak memberi Jelita izin untuk berpacaran dengan pria mana pun.

"Okta, para pria yang dulu kutolak pastilah membenciku, mana mungkin mereka bersedia menikahiku meski hanya pura-pura," keluh Jelita lagi.

"Jelita, apa salahnya mencoba dulu? Jika kau cemas mereka akan jatuh cinta padamu karena kau begitu jelita, bagaimana jika kau terlihat tidak jelita?" usul Okta.

Jelita mendelik gusar pertanda tidak setuju dengan usul Okta.

"Ayolah, Jelita! Daripada minta tolong pada laki-laki jadi-jadian sepertiku, lebih baik kau minta tolong pada laki-laki tulen!"

Jelita membuka kaleng minuman soda miliknya. Kemudian ia meneguk cairan bening bergelembung rasa jeruk nipis yang menggelitik kerongkongan.

Jelita bukan seorang penggemar minuman soda seperti Okta. Ia hanya meminumnya karena merasa tenggorokannya begitu kering.

Semua usulan dari Okta saat ini sedang diolah dalam otaknya.

Saat ini ia memang membutuhkan seseorang yang bisa ia mintai tolong untuk berpura-pura menikahinya. Pria itu tidak harus menikahinya, cukup berpura-pura akan menikahinya.

Jelita sudah mengatur rencana bahwa ia akan datang bersama pria yang bersedia berpura-pura menikahinya.

Jelita sangat yakin, kedua orang tuanya pasti tidak akan merestui pria itu. Dan di saat itulah, Jelita akan berpura-pura mengalami depresi karena tidak bisa menikah lalu menggunakan alasan depresinya itu untuk mengikuti tur keliling Eropa demi healing.

Sungguh rencana yang sangat sempurna yang harus segera Jelita realisasikan.

Sekarang yang perlu Jelita lakukan adalah mencari pria itu.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

coba mampir 👍

2025-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 001 - Jelita
2 002 - Pertemuan Setelah Dua Puluh Tahun
3 003 - Minta Tolong Cari Jodoh
4 004 - Kabar Baik Dan Kabar Buruk
5 005 - Penolakan
6 006 - Saksi
7 007 - Tawaran Bantuan
8 008 - Kapan
9 009 - Tamu
10 010 - Menjadi Jaminan
11 011 - Menyelidiki Jelita
12 012 - Kunjungan Keluarga
13 013 - Pernikahan
14 014 - Janji Rupa Dan Ayah
15 015 - Tinggal Di Lemari Pakaian
16 016 - Memulai Penyelidikan
17 017 - Hinaan Ibu Mertua
18 018 - Mengintai Saka
19 019 - Kehadiran Wanita Asing
20 020 - Putus
21 021 - Memulai Kencan Jebakan
22 022 - Kencan Berbahaya
23 023 - Kencan Panas
24 024 - Makan Siang Keluarga Jelita
25 025 - Syukuran
26 026 - Kencan Selanjutnya
27 027 - Alasan Jelita
28 028 - Acara Kumpul-Kumpul
29 029 - Siapa Yang Bodoh
30 030 - Senjata Makan Tuan
31 031 - Meminta Keputusan
32 032 - Dasar Wanita Gila
33 033 - Hadiah Untuk Jelita
34 034 - Membuat Pretty Cemburu
35 035 - Jangan Jadikan Aku Yang Kedua
36 036 - Melampiaskan Kemarahan
37 037 - Menjaga Bocah Tantrum
38 038 - Mencari Kado
39 039 - Daddy Saka
40 040 - Apresiasi
41 041 - Habiskan Uangku
42 042 - Pura Pura Tidak Saling Kenal
43 043 - Penampakan
44 044 - Acara Makan Malam
45 045 - Keberanian Max
46 046 - Menuntut
47 047 - Tertangkap Basah
48 048 - Tanggung Jawab
49 049 - Wanita Jahat
50 050 - Mantan Kekasih
51 051 - Tangis Sera
52 052 - Seperti Berbagi Suami
53 053 - Kemarahan Jelita
54 054 - Air Mata Jelita
55 055 - Dua Pilihan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
001 - Jelita
2
002 - Pertemuan Setelah Dua Puluh Tahun
3
003 - Minta Tolong Cari Jodoh
4
004 - Kabar Baik Dan Kabar Buruk
5
005 - Penolakan
6
006 - Saksi
7
007 - Tawaran Bantuan
8
008 - Kapan
9
009 - Tamu
10
010 - Menjadi Jaminan
11
011 - Menyelidiki Jelita
12
012 - Kunjungan Keluarga
13
013 - Pernikahan
14
014 - Janji Rupa Dan Ayah
15
015 - Tinggal Di Lemari Pakaian
16
016 - Memulai Penyelidikan
17
017 - Hinaan Ibu Mertua
18
018 - Mengintai Saka
19
019 - Kehadiran Wanita Asing
20
020 - Putus
21
021 - Memulai Kencan Jebakan
22
022 - Kencan Berbahaya
23
023 - Kencan Panas
24
024 - Makan Siang Keluarga Jelita
25
025 - Syukuran
26
026 - Kencan Selanjutnya
27
027 - Alasan Jelita
28
028 - Acara Kumpul-Kumpul
29
029 - Siapa Yang Bodoh
30
030 - Senjata Makan Tuan
31
031 - Meminta Keputusan
32
032 - Dasar Wanita Gila
33
033 - Hadiah Untuk Jelita
34
034 - Membuat Pretty Cemburu
35
035 - Jangan Jadikan Aku Yang Kedua
36
036 - Melampiaskan Kemarahan
37
037 - Menjaga Bocah Tantrum
38
038 - Mencari Kado
39
039 - Daddy Saka
40
040 - Apresiasi
41
041 - Habiskan Uangku
42
042 - Pura Pura Tidak Saling Kenal
43
043 - Penampakan
44
044 - Acara Makan Malam
45
045 - Keberanian Max
46
046 - Menuntut
47
047 - Tertangkap Basah
48
048 - Tanggung Jawab
49
049 - Wanita Jahat
50
050 - Mantan Kekasih
51
051 - Tangis Sera
52
052 - Seperti Berbagi Suami
53
053 - Kemarahan Jelita
54
054 - Air Mata Jelita
55
055 - Dua Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!