NovelToon NovelToon
Istri 1 Triliun

Istri 1 Triliun

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak
Popularitas:894k
Nilai: 5
Nama Author: Navizaa

Revan Alfredo harus menikah dengan Bella Amanda, gadis yang di pilihkan oleh keluarganya agar mendapatkan warisan.
Demi menutupi hubungan Revan dengan kekasihnya di depan semua orang, Revan terpaksa menyetujui perjodohan itu dan menjadikannya Bella sebagai tamengnya.
Sehari setelah pernikahan, Revan melemparkan kontrak pada Bella.

"Oke, aku setuju dengan persyaratan itu, tapi aku juga memiliki persyaratan!" ucap Bella

"Apa?" tanya Revan.

"Aku minta kamu tf ke rekeningku 1 triliun diluar dari nafkah yang seharusnya kamu berikan, deal, aku akan tanda tangan!" tantang Bella, tentu dia tidak akan membuat kekasih gelap Revan bersenang-senang dengan uang suaminya.

Apakah Revan akan memberikan apa yang di minta Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulah Revan

Happy Reading.

Akhirnya acara makan malam selesai, Bella dan Revan memutuskan untuk masuk ke dalam kamar setelah berbincang-bincang bersama Papa Kenzo dan mama Mira.

Revan mengunci pintu kamar kemudian berbalik dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang istri.

"Apa sayang?" tanya Revan ketika melihat Bella berjalan ke arahnya sambil melotot.

"Dasar Revan bodo!! Kamu gimana sih!!"

Bella memukul lengan Revan berkali-kali, dia begitu kesal dengan kecerobohan sang suami yang hampir membuka rahasia mereka.

Kenapa Revan tidak bisa sedikit saja bersikap wajar, tidak perlu di tambah-tambahi dengan segala bentuk kebohongan yang tidak masuk akal.

Bukankah Revan sendiri yang meminta untuk mereka berpura-pura baik-baik saja di hadapan kedua orangtuanya?

Revan sadar kenapa istrinya bersikap seperti ini, dia tadi keceplosan saat makan malam dan hampir saja membuat orang tuanya curiga.

"Aduh Bell, iya-iya aku minta maaf, tadi tiba-tiba aku salah bicara!" seru Revan menahan tangan sang istri yang akan memukulnya lagi.

"Dasar bodoh!! Untung saja Mama percaya dengan ucapanku! Kalau tidak, aku harus mencari alasan apa lagi!" Revan benar-benar menjadi samsak istrinya.

Pria itu tidak marah, melainkan sangat gemas dengan sikap Bella yang seperti ini. Revan sekarang benar-benar menyukai sikap ambekan dari istrinya.

Merasa Bella sudah semakin kuat memukul, ia menangkap kedua tangan sang istri dan mengunci ke belakang tubuhnya. Bella terkejut dan ingin meronta.

Revan menarik pinggang Bella dan menempelkan pada tubuh kekarnya itu.

Sekarang posisi mereka sangat dekat, bahkan Bella bisa merasakan deru nafas Revan yang hangat, sedangkan Revan bisa mencium wangi parfum Vanilla Bella yang menguar dari tubuhnya juga benar-benar sangat di sukai oleh Revan.

Pandangan mereka terkunci, Bella bisa menatap mata coklat Revan yang memperlihatkan kesungguhan, tidak ada kebencian seperti dulu pada tatapan itu.

Revan juga menatap mata Bella dengan tajam dan tanpa berkedip seolah meneliti setiap inci dari wajah sang istri yang ternyata memang sangat cantik alami.

Hidung Bella mancung, bibirnya mungil dan berwarna pink alami, matanya berwarna hitam legam seperti mata elang yang sangat tajam, alisnya tebal dan bulu matanya lentik, benar-benar sangat sempurna.

Revan merasakan jantungnya berdegup kencang saat Bella menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Sedangkan bella hampir terpana dengan sosok tampan di hadapannya kali ini, tetapi sedetik kemudian dia langsung tersadar dari terpesonanya.

"Lepaskan tanganku, Van!" seru Bella meronta.

"Tidak," Revan semakin merapatkan tubuhnya bahkan saat ini tubuh mereka menempel ketat.

Revan merasakan sengatan listrik di dalam tubuhnya setiap kali berdekatan dengan Bella seperti ini.

Bella merasakan ada sesuatu yang keras pada perutnya, dia tentu paham benda apa itu, maklum tinggi Bella hanya sedada Revan jadi tentu saja anunya suaminya itu berada pas di perutnya.

"Van, lepaskan aku!" seru Bella berontak dari pelukan Revan.

Bukannya melakukan apa yang Bella ingin tapi Revan malah menggendong  istrinya ala bridal style dan menaruhnya di atas ranjang.

Bella menjerit namun kemudian dia menutup mulutnya kembali. Bella tidak ingin mertuanya mendengar.

"Tentu saja aku akan melepaskan mu, tapi di atas ranjang, kata Mama kamu harus segera hamil, kamu ingat, kan sayang?" ucap Revan di atas tubuh sang istri.

Memandang wajah cantik Bella dan mengaguminya, hasrat sudah mulai naik sejak tadi.

'Cantik banget, sih istiku!'

Sedangkan Bella langsung memalingkan wajahnya ke kanan, saat ini jantungnya sudah seperti ingin melompat dari tempatnya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan posisi mereka yang seperti ini. Mereka adalah suami istri yang sah di mata hukum dan negara.

Tapi tentu saja bila tetap tidak mau Revan melakukan hal itu.

'Revan, bodoh!' batin Bella kesal.

"Bagaimana, sayang? Apakah kamu siap malam ini, Mama dan Papa sepertinya sangat ingin segera menimang cucu, mereka ingin kamu segera hamil, sudah hampir 10 bulan kita menikah, sudah saatnya kita memberikan apa yang di inginkan oleh Papa dan Mama," ucap Revan tersenyum lembut.

"Bagaimana aku bisa hamil kalau kamu saja selalu tidur dengan wanita lain, bahkan kamu sendiri yang mengatakan bahwa kita harus tidur di kamar terpisah saat pertama kali aku menginjakkan kakiku di rumahmu!!" seru Bella emosi.

Kali ini dia tidak bisa lagi menahan kemarahannya yang selama beberapa bulan dia hanya diam ketika melihat tingkah laku Revan yang sering membawa wanita masuk ke dalam kamarnya.

Revan begitu terkejut mendengar ucapan dari istrinya itu. Memang benar yang di katakan Bella, dia tidak pernah mau tidur bersamanya, bahkan sejak awal ia sudah menolak untuk tidur sekamar.

Tapi dulu memang hubungan mereka tidak pernah baik, bahkan selalu bertengkar setiap bertemu, sudah seperti kucing dan tikus yang tidak pernah akur.

Tapi Revan masih tau batasan dengan tidak pernah melakukan hubungan intim dengan para kekasihnya. Revan masih tau diri, dia tidak akan sembarang memberikan tubuhnya pada para wanita itu karena dia tidak mau jika wanita-wanita itu meminta tanggung jawab meskipun tidak hamil.

Revan tidak mau membuat kedua orang tuanya kecewa jika dia melakukan hal itu.

Revan menatap wajah Bella yang sudah memerah, hatinya terasa begitu sakit saat melihat Bella yang menangis seperti ini, dan itu disebabkan olehnya.

"Maafkan aku Bella, aku tahu selama ini telah mengabaikan mu, aku salah, tapi kini aku sadar dan aku berjanji tidak akan pernah bersama wanita lain lagi, aku hanya ingin bersamamu," ucap Revan menatap dalam ke arah netra istrinya itu.

"Dan aku juga masih perjaka, jangan menilai ku begitu negatif, di dalam kamar aku hanya bekerja dan tidak melakukan apapun!"

Bella melihat ketulusan didalam mata Revan, sama sekali tidak ada kebohongan yang terselip.

"Sudahlah, Van, tidak perlu kamu berbuat seperti itu, sudah tidak ada gunanya lagi, lebih baik pernikahan ini tetap seperti ini saja, sama seperti dulu, jangan pernah mengungkit soal anak, kamu bisa mendapatkan seorang anak dari wanita lain," ucap Bella berusaha menata hatinya agar lebih legowo.

Istri mana yang tidak sakit melihat kelakuan suaminya yang seperti itu, meskipun tidak ada cinta di antara keduanya tapi melihat Revan selalu bersama kekasihnya itu sudah membuktikan bahwa pernikahan mereka memang dari awal tidak berguna.

Hanya sebuah status demi menyenangkan hati orang tua mereka. Sakit sekali kalau mengingat semua ini. Ingin sekali Bella menangis tapi percuma.

Revan juga merasakan sakit kala sang istri mengatakan semua fakta itu.

Apakah dia tidak akan punya kesempatan untuk bisa memperbaiki hubungan dengan Bella? apakah wanita ini tidak mencintainya sama sekali, bisakah Revan membuat hati Bella luluh dan menerimanya sebagai suami seutuhnya.

Bella mendorong tubuh Revan ketika tahu pria itu sedang tidak fokus, dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Revan yang belum siap langsung berguling ke sisi kiri. Dia hanya bisa melihat punggung Bella yang mulai berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Revan tahu, Bella pasti sedang sedih.

Bella menatap wajahnya di cermin, sama sekali tidak ada air mata yang keluar dari dalam sana.

Hati Bella sudah beku seperti es di kutub Utara yang tidak akan pernah mencair, Revan telah merubah hidupnya dari wanita ceria menjadi wanita yang begitu dingin.

Kedinginan-nya karena tindakan suaminya yang mengabaikannya begitu saja, tidak pernah menganggap istri bahkan memberikannya kontrak pernikahan.

Revan mengusap wajahnya kasar, dia benar-benar bingung dengan perasaannya saat ini, tapi pria itu tetap bertekad akan meluluhkan hati Bella.

Sedangkan Bella harus menata hatinya kembali, dia tidak ingin jatuh ke dalam pesona seorang Revan. Wanita itu mengusap air matanya kasar yang jatuh tiba-tiba tanpa permisi. Entah kenapa setiap masalah yang berhubungan dengan Revan, ia pasti akan selalu melow seperti ini meskipun berusaha kuat.

"Tenang Bell, kamu pasti bisa! bukankah sudah beberapa bulan kamu berjalan sendiri!" gumam Bella.

Pyaarr!

Bella yang baru saja membasuh mukanya mendengar suara seperti barang yang pecah.

"Apa yang terjadi?" gumam wanita itu.

Bella segera keluar dari dalam kamar mandi dan melihat guci di kamar Revan sudah hancur berantakan di lantai.

Revan berada tidak jauh dari pecahan guci itu.

"Van, apa yang terjadi!" seru Bella kala melihat tangan Revan yang sudah berlumuran darah.

"Aku tadi tidak sengaja menyenggol guci itu, saat akan membersihkannya tanganku tidak sengaja tergores pecahan ini," jawab Revan meringis sambil memegang tangan menutupi lukanya.

Bella hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ya Tuhan, kenapa kamu ceroboh sekali sih, guci di pojokan bisa kamu senggol begitu," seru Bella mengambik handuk lalu membungkus luka Revan yang masih saja mengeluarkan darah itu.

Revan bisa melihat kepanikan di wajah sang istri, pria itu tersenyum senang bisa mendapatkan perhatian dari istrinya.

"Awww sakit, Bell!" seru Revan saat Bella membalut luka itu dengan handuk.

"Aku akan mengambil kotak obat sekalian menyuruh Bibi Nana untuk membersihkan pecahan guci ini," ucap Bella kemudian keluar dari dalam kamar.

Revan melihat tangannya yang tertutup handuk itu, dia tersenyum dan mencium tangannya berkali-kali.

Benar-benar sudah seperti orang gila yang tidak waras.

Bella telah kembali membawa kotak obat bersama Nana. "Van, apa yang kamu lakukan?" tanya Bella yang mendapati suaminya sedang mencium tangannya sendiri.

Revan begitu terkejut saat melihat istrinya telah kembali.

"Ini, aku sedang meniup tanganku karena terasa perih, sini donk Bell, bantu aku mengobati lukanya," ucap Revan berusaha mengalihkan.

"Tuan muda, kenapa bisa kamu sampai menjatuhkan guci sebesar ini, biasanya kamu paling disiplin tidak ceroboh?" tanya Nana sambil membersihkan pecahan itu.

"Sudahlah Nana, tidak perlu banyak bertanya," jawab Revan tidak suka.

"Tapi kan aneh, tuan muda!"

"Ya ampun, Nana, sudah ku bilang jangan banyak bertanya!" Revan tidak ingin Bella tahu jika dia sengaja memecahkan guci itu karena tidak bisa mengontrol emosinya.

Bella yang melihat perdebatan itu terkekeh sambil membersihkan noda darah yang tersisa.

Revan bisa melihat tawa lepas dari istrinya, hatinya merasa senang bisa melihat hal yang sangat jarang sekali dia temui itu.

"Kalau seperti ini kamu benar-benar cantik, Bell," ucap Revan.

Bella masih sibuk membalut tangan Revan dengan perban tanpa menjawab ucapan suaminya.

Wajah mereka sangat dekat, lagi-lagi jantung Revan berdetak dua kali lipat saat berada sedekat ini bersama Bella

Hatinya sungguh bahagia bisa mendapatkan perhatian dari istrinya itu.

Sebenarnya hatimu ini lembut dan hangat, Bell, aku tahu kamu wanita yang baik dan lemah. Kamu selalu bersikap dingin padaku hanya untuk menutupi kecewamu itu, kenapa aku baru sadar sekarang bahwa setiap kali aku bersama wanita lain kamu merasa sakit? apa yang telah ku lakukan padamu selama ini, bisa ku gantikan dengan membahagiakan mu istriku? Batin Revan menatap wajah Bella tanpa berkedip.

"Bisa gak kalau kamu tertawa setiap hari untukku?" tanya Revan.

"Aku bukan orang gila yang harus selalu tertawa, nah, sudah selesai, lain kali panggil aku kalau tidak bisa melakukannya sendiri, Van!"  ucap Bella tersenyum.

Lagi-lagi senyuman cantik Bella membuat hati Revan meleleh, dia berjanji tidak akan pernah memaksa Bella lagi, Revan ingin membuat Bella bisa menerima dia dan menyerahkan tubuhnya suka rela tanpa paksakan.

Bersambung.

*

*

*

Hai aku ada rekomendasi lagi nih dari temen ku yang gak kalah keren 🥰

Young Mommy

Author: Sa Ekha

Ayana murid baru di sekolah Wismagara jatuh cinta pada anak sulung pemilik sekolah. Ayana pikir cintanya akan bertepuk sebelah tangan, tapi ternyata Gama juga menyimpan rasa yang sama.

Mereka pacaran dan menjadi pasangan ter the best di sekolah mereka. Kisah cinta mereka sangat manis. Tapi cinta mereka menemui kendala ketika Gama sebentar lagi lulus sekolah. Ayana Taku menjalin hubungan jarak jauh dengan Gama, karena pria itu berencana melanjutkan studi di luar negri. Namun Gama selalu meyakinkan Ayana jika ia akan setia kepadanya.

Ayana pun percaya, hingga di hari kelulusan Gama. Pria itu mengajak Ayana makan malam romantis. Tapi keduanya kebablasan hingga melakukan one night stand hingga Ayana hamil.

Lalu bagaimana kisah selanjutnya, apakah Ayana akan mempertahankan janinnya ? Apakah Gama akan bertanggung jawab ?

Yuk saksikan kisah mereka dalam novel yang berjudul "Young Mommy"

1
Dahlia Dwi Aisyah
kan sesuai perjanjian kontrak...jangan melibatkan urusan pribadi masing² dan jgn bawa perasaan....baru digituin sm bela, revan langsung galau 🤭🤭
Soraya
mampir thor
Katherina Ajawaila
Bela ngk komek2 nanti kalau banyak pelakor bikin ulah nangis, tapi tak suami tunda2 kalau ada yg kesambet sm Revan nangis. ribe jg 😎
Katherina Ajawaila
keren Bella drow, biar tau rasa jgn egois Revan🤓
Katherina Ajawaila
salah besar kamu. Revan di kadalin Viona, tdk ada lg kata. maaf utk. Bella. cukup sudah kata Bella🥸
Katherina Ajawaila
enak ngk Revan, baru liat josh pelu Bella langsung pusing kan., jgn coba2 buat istri cemburu, perempuan berkelas akan buat diri nya semakin bernilai di hadapan pria yg ngk mutu 😜
Katherina Ajawaila
Luar biasa
Katherina Ajawaila
jgn terlalu PD Revan, jijik malah Bella liat gaya kamu😳
Katherina Ajawaila
suruh jalang mu urus Revan, kan kamu sendiri yg buat peraturan. telan situ peraturan mu🤬
Katherina Ajawaila
ya jauh lah dari Bella, Revan ntar juga kamu nyesal, Bella wanita berkelas, berkarier, sedang kan viona hanya bisa nya buka kaki habisin duit mu, belum tentu tipe setia. bego aja kamu Revan di kadalin viona🥸
Katherina Ajawaila
aku suka baca gaya Bella, keren ngapain harus ribet di atas kertas kamu menang banyak Bella, ngk di jamah ngk rugi tetap ori, suami bego di jadi in. mesin ATM sm viona. udh bolong pula 😡
Katherina Ajawaila
spet nya ceritNya sangat menarik
aku mau baca thour
Bunda
ijin nyimak kak 🙏🏻
Andi Tri putra
Luar biasa
Rita Juwita
selalu bagus thor ceritanya...
namia khira
Luar biasa
Leni
cerita a tarik ulur datar greget hmmm
zian al abasy
bdoh bnget si bella..bkin mual bcany..scra riel gk ad wanita mau sprti bella aplg brthan smpai sthun hnya mlihat suami egois..prg tnggl prgi ngapain pke nyerhin tbuhny dlu dsar bego..
zian al abasy
huhhhh wanita memeng mahluk yng pling bdoh dn lemah..seribu 1 wanita tegas dn pny htga dri..yng lain nool trmasuk bella .crta bgni nie yng mncrrminkan btpa bobrok ny wanita .mudh d mnfaatkn dn bdoh
Khasanah Mar Atun
bela jgn selalu berprasangka buruk sm revan. cb komunikasi sm revan ttg mslh yg sdg dihadapi suami kamu. cari solusi,jgn menyimpulkan sendiri. blm tentu yg ad di pikiran kmu itu bnr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!