Ling Yuan melihat bagaimana keluarganya dibantai di depan matanya sendiri. Hidupnya yang dipenuhi dendam dan kebencian membuat dirinya bertekad untuk membalaskan kematian keluarganya.
Mendapatkan kekuatan dari sebuah artefak yang mampu membuatnya menjadi lebih kuat dengan sistem kultivasi, Ling Yuan akhirnya menjadi kultivator yang disegani di dunia persilatan.
Namun belum lama ia membantai banyak organisasi kriminal dengan kekuatan barunya, dirinya sudah dijebak oleh mereka dengan cara mengepungnya.
Ling Yuan terbunuh di sana namun ternyata itu bukanlah akhir dari kisahnya.
Ling Yuan terlahir kembali tepat sebelum keluarganya terbunuh. Menyadari ada kesempatan untuk mengubah takdirnya, Ling Yuan berusaha menjadi lebih kuat dan melindungi keluarganya di kehidupan keduanya ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myuran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 18 — Meningkatkan Jumlah Qi
Dalam dunia kultivator, ada banyak cara untuk meningkatkan jumlah benang qi di dantian seseorang.
Yang paling umum adalah dengan mengonsumsi pil sumberdaya sementara cara lainnya dengan menggunakan permata siluman.
Bagi kultivator muda seperti Ling Yuan, kebanyakan guru akan menggunakan cara yang alami yaitu dengan menguras qi sampai tidak tersisa.
Cara ini lebih ampuh oleh kultivator yang masih memiliki jumlah sedikit qi ditubuhnya karena dengan menghabiskannya sampai nol maka benang qi yang baru akan muncul dengan sendirinya.
Ling Yuan mempunyai teknik yang dapat menguras qi di dalam tubuhnya dengan cepat dan disisi berbeda ia juga memiliki teknik mengumpulkan qi yang tak kalah cepat juga.
"Setahu yang kuingat, untuk membuka teknik mata itu aku harus mengumpulkan tiga ribu benang qi, kurasa tidak ada yang salah kalau aku memulainya dari sekarang..." Gumam Ling Yuan sambil mengingat teknik mata yang dimaksud.
Tanpa menunda lagi, Ling Yuan melakukan teknik mata itu yaitu dengan mengalirkan qi ke kedua matanya sampai qi pada dantiannya terkuras habis.
Setelah tidak tersisa, Ling Yuan kemudian mengumpulkan qi kembali dengan teknik pernafasan.
Cara seorang kultivator mengisi qi'nya memang dengan melalui teknik pernafasan khusus. Semakin tinggi teknik pernafasannya maka semakin cepat pula kultivator itu mengisi qi'nya kembali.
Sesudah melakukan teknik pernafasan selama tiga menit, qi yang dikumpulkan Ling Yuan sudah penuh kembali.
"Jika tidak ada tambang ini mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama untukku mengisi qi, kurasa dengan begini aku bisa kuat lebih cepat dari dugaanku."
Ling Yuan kemudian mengalirkan qinya ke matanya lagi sampai habis. Ling Yuan terus melakukan rutinitas ini sampai seharian penuh.
Dalam latihan dihari pertama Ling Yuan tidak berharap banyak qi'nya langsung bertambah. Menjadi seorang kultivator memang butuh kesabaran dan ketekunan, tidak ada kekuatan yang instan untuk menjadi kuat begitu saja.
***
Waktu terus bergulir dengan cepat, rutinitas harian Ling Yuan telah berubah semenjak menemukan tambang kristal langit.
Dalam bulan-bulan berikutnya, Ling Yuan lebih banyak menghabiskan waktunya di tambang itu, ia akan keluar dari latihannya saat lapar atau keperluan tertentu, selebihnya ia habiskan waktunya untuk berlatih.
Rutinitas Ling Yuan yang pergi ke tambang sudah menjadi hal biasa bagi orang tuanya, baik Han Xinyue atau Ling Fei keduanya sama-sama mengetahui kalau anaknya sedang melakukan latihan tertutup di sana.
Pada bulan ke delapan, Ling Yuan sempat menghentikan latihannya karena ibunya yang hamil akan segera melahirkan. Ling Yuan jadi sering didekat Han Xinyue untuk menjaga kehamilan ibunya tersebut.
"Selamat Ibu... Ayah..."
Pada bulan kesembilan, hari yang ditunggu akhirnya datang yaitu kelahiran anak kedua Han Xinyue.
Han Xinyue berhasil melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik dengan selamat, baik Ling Yuan maupun Ling Fei merasa bahagia dengan kabar tersebut.
"Terimakasih Sayang, kau sudah melakukan yang terbaik hari ini..." Ling Fei mengecup kening Han Xinyue dengan lembut, semenjak persalinan ia sudah ada disamping istrinya
Han Xinyue memaksakan dirinya untuk tersenyum, karena ia baru saja melahirkan membuat tubuhnya begitu lemas.
Diam-diam Ling Yuan mengalirkan qi ke sekujur tubuh ibunya, sensasi hangat yang nyaman dirasakan Han Xinyue, perlahan tapi pasti pasaan lemas dan kelelahannya mulai sedikit menghilang.
"Terimakasih Yuan'er..."
Han Xinyue mengetahui tubuhnya yang tiba-tiba terasa hangat disebabkan Ling Yuan yang saat ini menggenggam tangan dirinya.
"Sama-sama Ibu, semoga Ibu bisa pulih secepatnya."
Tak lama kemudian, seorang tabib yang semenjak tadi membantu proses persalinan kembali ke ruangan Han Xinyue berada sambil menggendong bayi.
Bayi itu baru saja dibersihkan, tabib tersebut lalu meletakkannya dengan lembut disamping Han Xinyue yang berbaring.
"Bagaimana suamiku, Yuan'er? Ia cantik bukan?" Han Xinyue tersenyum saat melihat wajah bayinya yang kini tengah tertidur lelap disampingnya.
"Ya, dia memang cantik, sama seperti ibunya." Ling Fei mengangguk dengan mantap.
Wajah Han Xinyue tersipu, ia tidak menduga jawaban suaminya akan seperti itu.
Ling Yuan tertawa kecil sejenak, "Ayah, Ibu, siapa nama adikku ini?"
Ling Fei dan Han Xinyue saling pandang sesaat sebelum keduanya tersenyum bersamaan.
"Kami sudah memikirkannya Yuan'er, dan nama untuk adikmu adalah Yanran, Ling Yanran." Jawab Ling Fei.
"Nama yang cantik Ayah, sama seperti adik bayi yang cantik..." Ling Yuan tersenyum lebar.
Ling Yuan sempat menawarkan untuk menggendong adiknya itu, baik Han Xinyue maupun Ling Fei merasa tidak keberatan, mereka hanya berpikir Ling Yuan mungkin ingin melakukan pendekatan dengan adiknya tersebut.
"Kau sangat manis Ran'er, hanya saja nasib keluarga kita tidak akan semanis takdir yang ada di masa depan..." Ling Yuan membawa Yanran ke halaman kediamannya, entah kenapa ia mulai berbicara dengan bayi itu. "Tapi tenang saja, ada kakak disini, aku akan melindungi ibu dan ayah kita, termasuk dirimu juga."
Tatapan Ling Yuan begitu lembut saat memandang adiknya tersebut sebelum berubah menjadi penuh kebencian serta dendam.
"Jika saja para kriminal itu berani menyerang keluargaku di kehidupan kedua ini, akan kupastikan tidak ada satupun yang tersisa dari mereka." Ling Yuan menggenggam tangannya dengan keras.
Kenangan yang ingin Ling Yuan lupakan kembali teringat saat mengetahui nasib keluarganya yang sebenarnya.
Ingatan tentang bagaimana keluarganya dibantai satu persatu oleh mereka, Ling Yuan bahkan masih bisa membayangkan ketika ibunya terbunuh tepat di depan matanya.
Tidak peduli bagaimana orang tuanya waktu itu memohon agar tidak dibunuh, para kriminal tersebut tetap menghabisi Ling Fei dan Han Xinyue dengan begitu kejam dan tanpa belas kasih.
Alasan Ling Yuan selamat karena ia disembunyikan oleh ibunya di tempat yang aman serta cukup tersembunyi, hanya saja tempat itu juga bisa melihat aksi para kriminal menghabisi Keluarga Ling tanpa tersisa.
"Kali ini, aku tidak akan membiarkan kejadian itu terjadi kembali!"
Ling Yuan semakin termotivasi untuk menjadi lebih kuat lagi semenjak adiknya lahir.
Ling Yuan tidak membuang-buang waktu lagi di hari-hari berikutnya, ia terus berlatih dengan tekun, meningkatkan fisik dan juga qi yang ia miliki.
Waktu terus bergulir dengan cepat, tidak terasa Ling Yuan akhirnya menginjak usia 10 tahun.
Perawakan Ling Yuan jadi lebih gagah karena menggunakan teknik Pembentukan Raga Cahaya selama lima tahun terakhir, membuat tinggi badannya meningkat sekitar 165 sentimeter serta terlihat seperti remaja berusia 15 sampai 16 tahunan.
Tidak hanya gagah tetapi tubuh Ling Yuan juga memancarkan aura yang berwibawa serta berkarisma. Seseorang yang melihatnya akan menyadari bahwa pemuda itu bukan dari kalangan orang biasa.
Ling Yuan juga menyadari hal tersebut, ia beranggapan bahwa perubahan aura tubuhnya ini mungkin karena efek samping dari teknik Pembentukan Raga Cahaya.
Selain penampilan fisik, benang qi yang ada di tubuh Ling Yuan juga mengalami peningkatan. Karena terus berlatih ditambang batu kristal langit selama dua tahun belakangan ini, sekarang ia telah memiliki 80 benang qi di tubuhnya.