mengisahkan tentang petualangan Rakha di negara orang,bertemu dengan arwah perempuan yang sedang hamil dan mencoba untuk membantunya.
langsung baca aja yuk😊😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 30
Mereka yang mendengarkan perkataan Juan langsung membola matanya. Mereka tidak menyangka kalau pemuda tersebut bisa mengetahui niat mereka hanya dengan melihat mereka saja.Mereka pikir Juan memiliki ilmu cenayang sehingga bisa tahu isi pikiran mereka.
"Aku bukan seperti apa yang kalian fikirkan,itu semua jelas terlihat di muka kalian,muka muka orang tamak" lanjutnya masih tetap mempertahankan muka datarnya,dan kini di tambah raut muka yang muak.
"Sudah biarkan saja mereka,lebih baik sekarang kita harus segera pergi dari sini"ujar Dewi Catha
Juan akhirnya pergi dari tempat itu dan berjalan ke arah keluar. Sedangkan sesembahan pria tua itu di bawa oleh Dewa Sethlans ke tempatnya. Orang-orang yang berada di dalam juga mulai membubarkan diri setelah Juan keluar,mereka akan memikirkan cara untuk mengajak Juan bergabung dengan kelompok mereka.
Juan sendiri sekarang sudah berada di dalam mobilnya dengan Dewi Catha yang duduk di kursi sebelahnya. Juan melajukan mobilnya menuju penginapan tempat dia menginap,dia akan beristirahat sejenak di sana sebelum akhirnya akan pulang.
Sesampainya di penginapan Juan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia sudah merasa risih karena badannya sangat berkeringat akibat pertarungan tadi. Saat Juan tengah membersihkan diri ponselnya berbunyi beberapa kali.
Juan keluar kamar mandi dengan sudah memakai pakaian lengkap. Dia melihat ponselnya menyala tanda ada panggilan masuk,Rakha sengaja membuat ponselnya da,lam mode silent agar tidak mengganggu saat bertarung. Siapa sangka Juan tidak mengembalikan setelannya kembali,sehingga tidak mendengar saat ada panggilan masuk.
"Assalamualaikum opa"salam Juan kepada sang opa yang menelfon
"Waalaikumsalam,Juan Ratih sudah melahirkan hari ini"beri tahu opa Marco
"Alhamdulillah,ehh!kenapa hari ini opa?bukannya masih dua hari lagi jadwalnya mbak Ratih operasi?"awalnya Juan senang sebab mbak Ratih sudah melahirkan tapi ternyata dia lngat kalau jadwal Ratih melahirkan masih lusa.
"Bayinya sudah cukup beratnya saat pemeriksaan kemarin,jadi doktet memutuskan untuk di operasi hari ini,kata dokter kasihan Ratih dan juga bayinya kalau kelamaan,tahu sendiri kan kalau Ratih itu sedang koma"jelas opa Marco
"Oooo begitu?anaknya cewek apa cowok opa?"tanya Juan yang penasaran dengan jenis kelamin anak Ratih
"Alhamdulillah cowok anaknya,tapi Juan ada yang aneh sama anaknya Ratih"jawab opa Marco
"Apa yang aneh?apa ada yang kurang anggota tubuhnya?atau aalah ada yang lebih?"tanya Juan khawatir
"Na'udzubillah,,,,tidak satupun dari pertanyaan mu yang benar Juan"
"Lalu apanya yang aneh opa?makanya kalau ngomong itu jangan setengah-setengah biar orang yang dengar gak salah paham"kesal Juan karena opa Marco tidak segera memberi tahu keanehannya itu
"Ya sabar kenapa sih?!dasar gak sabaran,maksud opa aneh itu,mukanya sama kayak Rakha waktu baru lahir dulu"kesal opa Marco karena Juan yang tidak sabaran dan kemudian menjelaskan keanehannya
"Haah?!kok bisa?"tanya Juan kaget
"Ya mana opa tahu,kamu yakin tidak pernah nanem saham sama Ratih?"
"Sembarangan!kenal juga belum ada dua Minggu,lagian mbak Ratih juga koma waktu itu,gimana mau nanem saham?lagian ya opa,,,Juan takut sama Allah kalau nanem saham duluan"jelas Juan panjang lebar karena kesal di tuduh ikut menanam saham
"Santai boy,,,opa kan cuma bercanda,opa tahu kamu bukan pria seperti itu,ini jadi kamu mau adzani si baby?"
"Ya jadilah opa,masak nggak,kita VC aja kalau gitu biar aku bisa lihat muka si baby,bener gak dia mirip sama aku waktu lahir "jawab Juan
Akhirnya opa Marco mengalihkan panggilan ke panggilan video agar Juan bisa melihat wajah anak Ratih. Dan benar saja apa yang di katakan oleh opa Marco kalau wajahnya mirip dengan Rakha saat baru lahir. Juan berfikiran positif,mungkin saja bayi itu tidak mau di temukan oleh ayah biologisnya sehingga mukanya mirip dengannya.
"Masya Allah gantengnya,,,kita adzani dulu ya ganteng,opa tolong hape opa taruh di telinga kanannya"opa Marco menuruti kemauan Juan dan menaruh hapenya ke telinga kanan bayi Ratih.
"Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)"
"Allahu akbar Allahu akbar
Asyhadu allaa ilaaha illallah
Asyhadu anna muhammadar rosuulullah
Hayya ‘alash shalaah
Hayya ‘alal falaah
Qad qaamatish shalaah, qad qaamatish shalaah
Allahu akbar, Allahu akbar
Laa ilaaha illallah"
Juan meng adzani sekaligus meng iqomati bayi Ratih, bayi yang sejak tadi tidak tenang meskipun tidak menangis,kini sudah tenang setelah mendengar suara Juan saat meng adzani dan meng iqomati. Semua yang berada di dalam ruangan itu di buat takjub oleh hal tersebut,sebab sedari tadi bayi Ratih seolah tidak tenang meskipun tidak menangis.
Dan ajaibnya setelah mendengar suara Juan bayi tersebut langsung tenang dan tidak gelisah lagi. Mereka menyimpulkan kalau sedari tadi bayi itu sedang menunggu Rakha/Juan,sebab sejak bertemu dengan Juan/Rakha,arwah Ratih tidak pernah pergi dari sisi Juan/Rakha.
"Yang anteng ya ganteng, nanti om pulang cepat, insya Allah besok pagi om sudah berangkat pulang,jangan nyusahin yang di rumah ya?"ujar Juan berbicara kepada bayi tersebut,dan bayi Ratih menjawabnya dengan senyuman meskipun matanya masih tertutup
"Jangan om dong Juan"protes opa Marco
"Lah terus apa opa?"
"Ya panggil,Abi,ayah,papa,Daddy atau apalah itu sebutan untuk ayah"
"Lha kok ngono?"
"Anggap saja ini anakmu,kalau tidak dia bisa terlacak oleh Barbieri" Juan langsung memijat pangkal hidung ya saat mendengar ucapan sang opa
"Apa tidak apa-apa?aku takut mama marah dan juga mbak Ratih tidak terima,kalau boleh jujur aku juga mau di panggil begitu sama baby,tapi kan itu semua haknya mbak Ratih untuk memberi izin atau tidak"
"Kalau mamamu opa rasa tidak akan jadi masalah,tapi gak tahu dengan Ratih,lebih baik kamu segera pulang dan menanyakannya langsung kepada Ratih, yang bisa berinteraksi dengan Ratih kan hanya kamu"
"Iya besok aku pulang opa,lagian misiku juga sudah selesai kok"jawab Juan
"Bagus kalau begitu,semoga besok kamu selamat sampai rumah ya?opa selalu mencemaskan mu semenjak kamu berangkat,entah kenapa opa tidak tenang"
"Aamiin,opa doakan saja aku sudah sangat bersyukur, insya Allah besok aku sudah di rumah dan sampai dengan selamat,jadi opa tidak perlu khawatir lagi"
"Ya sudah kalau begitu,opa matikan ya telponnya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
baby Ratih
_____________
Mohon komentarnya dong,,,🙏🙏🙏
Selamat membaca 🥰🥰🥰
Jangan lupa dukungannya ya 😊😊😊