NovelToon NovelToon
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Cinta yang terhalang restu dan rasa cinta yang amat besar pada kekasihnya membuat Alea Queenara Pradipta mau menuruti ide gila dari sang kekasih, Xander Alvaro Bagaskara. Mereka sepakat untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah agar Alea hamil dan orangtua mereka mau merestui hubungan mereka.

Namun di saat Alea benar-benar hamil, tiba-tiba Xander menghilang begitu saja. Bertemu lagi lima tahun kemudian, tetapi Xander telah menikah.

Lalu bagaimana nasib Alea dan anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan Xander dan David

Ketiganya sudah berada di dalam kamar. Xander dan Axelio sudah merebahkan diri di tempat tidur, sedangkan Alea masih berdiri, sembari memerhatikan Axelio juga Xander.

"Mami kenapa tidak tidur?" tanya Axelio.

"Mami belum mengantuk, Axel," jawab Alea.

"Kalau begitu bacakan buku cerita saja untuk Axel." Axelio memberikan buku cerita yang dibawanya kepada Alea.

"Suruh papimu saja yang bacakan. Mami masih ada banyak pekerjaan," tolak Alea.

"Kau ingin aku yang membacanya?" tanya Xander dibalas anggukkan oleh Alea. "Melihatnya saja sudah membuat aku mengantuk," tolak Xander membuat Axelio terkekeh geli.

"Mami ...," rengek Axelio.

"Ayolah, kau akan membuat ini semakin lama," bujuk Xander.

"Ya, baiklah." Alea duduk di tepi tempat tidur, duduk dengan posisi setengah berbaring, berseberangan langsung dengan Xander.

Alea mulai membacakan buku cerita, Xander sendiri mendengarkan sambil menepuk-nepuk pelan lengan Axelio. Sesekali laki-laki itu menguap lantaran bosan dengan cerita yang Alea bacakan.

Axelio mulai mengantuk, penglihatannya mulai redup pada akhirnya anak itu kembali terlelap. Alea sendiri belum menyadari jika Axelio tidur, ia masih fokus dengan buku bacaannya. Berhenti sebentar lantaran ia merasakan sesuatu, ia tertegun saat Xander memilin rambutnya dengan jarinya. Itu kebiasaan Xander setiap kali mereka bersama.

Apa yang sedang dilakukan oleh Xander membuat Alea teringat kembali kata-kata Xander, cheesecake dan brownies kesukaannya.

"Apa dia benar-benar hilang ingatan atau ingatannya mulai pulih?" batin Alea

"Dia sudah tidur, aku pulang sekarang." Ucapan Xander membuat lamunan Alea buyar.

"Iya, sebaiknya kau pulang. Dania pasti sudah menunggumu," sambung Alea.

"Hmm," gumam Xander.

Xander beranjak dari tempat tidur dengan perlahan agar tidak membangunkan Axelio begitu juga dengan Alea. Mereka keluar dari kamar itu, mengayunkan langkah menuju pintu keluar.

"Aku pulang," pamit Xander.

"Hati-hati," ucap Alea disambut anggukkan oleh Xander. "Dan … terima kasih untuk kuenya. Itu kue kesukaan aku," ungkap Alea. "Apa kau ingat sering membelinya untukku saat aku marah padamu dan saat aku sedang tidak bersemangat?"

Ekspresi wajah Xander sempat berubah, namun raut wajah datarnya menutupi itu. "Benarkah? Sebenarnya aku membelinya karena Axel yang memintanya kemarin," ungkap Xander.

"Oh." Raut wajah Alea sedikit kecewa oleh perkataan Xander.

"Kau mengatakan ini, aku jadi tahu," balas Xander. "Kalau kau memang suka, aku akan sering-sering bawakan untukmu," sambung Xander.

"Terima kasih. Tapi … tidak perlu repot-repot," balas Alea. "Sekarang pulanglah!"

"Hmmm, see you," salam Xander dibalas anggukkan dan senyuman yang terkesan dipaksakan oleh Alea.

Xander pergi dari apartemen Alea, berjalan ke basement gedung itu. Ia masuk ke mobil, duduk di bangku kemudi, lantas melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi jalanan masih ramai. Mata elangnya mengawasi sisi kanannya saat ia akan menyalip mobil di depannya.

Sepanjang perjalanan ekspresi wajahnya berubah tajam, seolah sedang mengawasi musuh-musuhnya, berbeda sekali saat laki-laki bersama Axelio dan Alea. Xander terlihat lebih damai saat bersama mereka.

Xander beralih ke jalan lain, jalanan yang sepi dan berlawanan dengan arah pulang. Saat jalanan kosong Xander menambah laju kecepatan mobilnya, dirinya juga meminum sesuatu, yang jelas bukan minuman biasa. Hawa panas langsung menyerang tubuh Xander. Laki-laki itu melonggarkan ikatan dasinya, lantas kembali menambah laju kecepatan mobilnya, kembali mengurangi kecepatan laju mobilnya saat dekat ke pintu gerbang jalan bebas hambatan. Xander kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata setelah masuk ke jalanan tanpa hambatan.

Ekspresi datar dan tenang Xander bagai air yang tenang, tetapi menyimpan bahaya. Berkendara dengan kecepatan tinggi, dalam pengaruh minuman keras, bukankah itu sangat berbahaya, tetapi Xander sama sekali tidak terpengaruh, seolah lupa akan kecelakaan yang pernah dialami. Entah apa yang sedang dilakukan oleh Xander, laki-laki itu seperti sedang melampiaskan sesuatu.

Setelah puas berkendara, Xander memutar arah untuk kembali ke rumahnya. Satu jam kemudian, tepat pukul dua belas malam Xander sampai di rumah. Setelah memasukan mobilnya, ia masuk ke dalam rumah.

"Kau baru pulang, Xander?"

Suara berat David menghentikan langkah Xander, laki-laki itu berbalik, pandangannya menemukan sosok David. Laki-laki paruh baya itu sedang menghisap batang bernikotin.

Tidak lama muncul Dania dan Yunita, ibu tiri Xander.

"Kami sengaja menunggumu," ucap David lantas menoleh ke arah Xander. "Duduk! Kami ingin bicara denganmu!" perintah David.

Tanpa berkata apapun Xander duduk di sofa single bersebarangan langsung dengan David, sedangkan Dania dan Yunita, duduk pada satu sofa panjang, di antara Xander dan David.

"Dari mana saja kau? Pandu mengatakan kau pulang lebih dulu, tetapi kenapa kau justru pulang terlambat?" tanya David. "Ponselmu juga tidak bisa dihubungi? Tidak tahukah kau Dania sangat mengkhawatirkan dirimu," sambung David.

Semua orang menoleh ke arah Dania, raut wajah perempuan itu terlihat cemas, tetapi Xander nampak tidak peduli.

"Aku bukan anak kecil. Tidak perlu mengkhawatirkan aku seperti itu," balas Xander.

"Bukan seperti itu, Sayang. Aku cemas karena kondisimu belum stabil," tampik Dania. "Apalagi kau pergi sendiri," sambung Dania.

Xander peduli? Jelas tidak.

"Aku baik-baik saja. Asal aku teratur minum obat," jawab Xander.

"Papa tahu kau menemui perempuan murahan itu, 'kan?" David menekan ujung rokok di atas asbak kaca untuk mematikan batang bernikotin. "Papa tahu kau juga memiliki anak dari wanita murahan itu."

Xander melihat ke arah David, lantas beralih ke arah Dania, saat istrinya itu memekik, terkejut mengetahui kebenaran itu.

"Apa?" Dania berdiri menatap Xander dengan ekspresi terkejut. "Anak? Tunggu jangan-jangan anak yang kita bahas waktu di pesta reuni itu?"

"Benar dan aku juga sudah memastikannya sendiri," balas Xander.

Dania menjatuhkan dirinya di sofa, membungkuk sambil memijit pelipisnya, dan mulai terisak.

"Dania ... sabar, Sayang." Yunita mengusap-usap punggung Dania untuk menenangkan sang menantu lantas pandangannya mengarahkan ke Xander. "Bagaimana bisa kau melakukan ini, Xander?"

"Kenapa bertanya padaku? Aku tidak ingat apapun. Kapan dan kenapa aku bisa menghamili wanita itu aku juga tidak ingat," balas Xander santai.

"Pastinya dia yang sudah merayumu," tebak Dania dengan ekspresi marah.

"Iya, itu pasti benar," imbuh Yunita.

"Ambil anak itu!" perintah David membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Pa, kenapa kau ingin mengambil anak itu?" tanya Yunita, tidak setuju dengan keputusan David. "Apa kau tidak memikirkan perasaan Dania?"

"Kita tidak punya hak atas anak itu," tolak Xander.

"Dia darah dagingmu! Kau berhak atas anak itu," ucap David. "Bujuk perempuan murahan itu. Jika tidak bisa, rebut anak itu secara paksa!" perintah David. "Setelah kau mendapatkan anak itu, kau dan Dania bisa menjadi satu keluarga yang sempurna."

"Aku tidak akan melakukan itu," tolak Xander. "Jika Papa sampai melakukannya, mengambil anakku dari ibu kandungnya, maka aku sendiri yang akan mencegahnya," ucap Xander dipenuhi ancaman penuh terhadap David.

"Dengan kondisimu saat ini kau tidak bisa memiliki keturunan, Xander!" bentak David. "Hak waris Bramantyo akan jatuh pada Maxim, sepupumu, Xander!"

"I don't care!" balas Xander santai.

"Xander, Kau!" David menggeram, menatap Xander dengan tatapan membunuh.

"Kenapa? Mau menyalahkan aku atas ketidaknormalan aku saat ini?" Xander membalas tatapan David dengan datar dan senyuman sinis. "Salahkan saja orang yang sudah membuat aku kecelakaan?"

Semua orang terdiam setelah mendengarkan perkataan Xander.

"Kenapa? Terkejut?" tanya Xander. "Aku tidak sengaja menemukan berkas kecelakaanku dulu. Rem mobilku tidak berfungi, ada yang sengaja menyabotase rem mobil itu. Ada yang sengaja ingin melenyapkan aku," ungkap Xander. "Sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa kau menyembunyikan berkas itu dan tidak membawa kasus ini ke jalur hukum? Atau kau sebenarnya tahu siapa pelakunya?"

David diam tanpa bisa memberikan penjelasan pada Xander.

Xander mulai merasa muak berada di tempat itu, ia lantas pergi, tetapi sebelum itu Xander melirik tajam ke arah ibu tirinya.

1
Nur Nuy
paling emank tirinya itu yang berbuat jahat
Nur Nuy
lanjut
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Adinda
Alea Sama bryan aja biar ada yang melindungi sedangkan xander sudah punya istri
Nur Nuy
up lagi Thor dasar David pea cucunya mau dibeli
Echa: siap kak
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Echa: Terima kasih kakak sudah mampir
total 1 replies
Hasnawati Ammase
bagus
Nur Nuy
hah lu siapa tiba-tiba minta anak, mertua bukan wkwkwkwk. Thor lanjut makin seru, banyakin dong
Echa: siap kak, ini lagi revisi bab dulu.🥰🥰🥰

trimakasih kasih sudah mampir
total 1 replies
Yuli Yanti
kurang ajar si David main minta Jak
astaga kapan dapat karma dia
4U2C
senangya mau minta anak orang,,ingat anak manusia sama anak ayanm sukati saja mau minta🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Yanti
akhirnya bisa menjadi ayah yg baik buat Alea
Yuli Yanti
/Facepalm//Facepalm/ hukuman yg adil
penasaran dengan ortu Xander saat tau ada cucu nya
pasti seru
Adinda
satu kata mau kubilang padamu xander Mampusss
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bagus sekali,,kalau karma yang begini terjadi pada setiap insan yang saling menyakiti pasti semua tidak akan ada katanya sedih dan kecewa,,pasti semuanya takut akan karma,,tapi karma pasti ada..
Nana Meidian
aukurin karma. mudahan cuma alea pawang nya
Adinda
bodoh alea ini sudah ditinggalin malah luluh lebih baik sama brian
Adinda
Alea sama brian aja
Rosmayanti 80
lanjut
4U2C
jika boleh up yang banyak thor
Echa: ntar ya Kak, tetangga lg hajatan
total 1 replies
Rosmayanti 80
lanjut kk yg bnyk dong update gantung
Echa: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!