NovelToon NovelToon
Duri Dalam Daging

Duri Dalam Daging

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Sembilan tahun yang lalu mas Alfan membawa pulang seorang gadis kecil, kata suamiku Dia anak sahabatnya yang baru meninggal karena kecelakaan tunggal.Raya yang sebatang kara tidak punya sanak keluarga.
Karena itulah mas Alfan berniat mengasuhnya. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. selain aku memang penyayang ank kecil, aku juga belum di takdirkan mempunyai anak.
Hanya Ibu mertuaku yang menentang keras keputusan kami itu. tapi seiring waktu ibu bisa menerima Raya.
Selama itu pula kehidupan kami adem ayem dan bahagia bersama Raya di tengah-tengah kami
Mas Alfan sangat menyayangi nya seperti anak kandungnya. begitupun aku.
Tapi di usia pernikahan kami yang ke lima belas, badai itu datang dan menerjang rumah tanggaku. berawal dari sebuah pesan aneh di ponsel mas Alfan membuat ku curiga.
Dan pada akhirnya semua misteri terbongkar. Ternyata suami dan anak ku menusukku dari belakang.
Aku terpuruk dan hancur.
Masih adakah titik terang dalam kemelut rumah tang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Malam itu mas Fajar mengajak ku makan malam di luar. Mumpung lagi berduaan saja katanya.

Tapi rasa gelisah masih menguasai ku. Bagaimana kalau dia bertemu Viona lalu menanyakan tentang cerita yang ku karang? Apa sebaiknya aku berterus terang saja tentang kebohongan ku hari ini.

meskipun merasa takut akan tanggapannya. Aku memutuskan untuk berterus terang.

"Mas, aku mau menceritakan sesuatu..."

saat itu kami tengah menikmati hidangan makan malam berdua saja.

"Bicara lah.." jawabnya sembari tersenyum.

Hal itu membuatku merasa semakin bersalah.

"Sebenarnya tadi sore..."

Mas Fajar berdiri sambil memberiku isyarat dengan tangannya. rupanya ada yang menelpon.

Gagal niatku untuk berterus terang.

"Ada apa, Mas?"

"Orang yang menyekap mu sudah tertangkap. Tapi dia belum mau bicara."

Aku paham, itu pasti telpon dari kepolisian yang menangani perkara ku.

"Kenapa sepertinya kau tidak senang,?" tanyanya heran.

"Bukan tidak senang. aku capek dengan masalah ini. Lalu dengan mengetahui orang yang sudah jahat padaku, apakah aku bisa bahagia? Kurasa tidak juga."

"Paling tidak kita bisa lebih berhati-hati dan tau siapa lawan siapa kawan kita. menurutku sih, begitu. Akan mengusut tuntas masalah ini. Besok kau di minta untuk bertemu dengannya siapa tau kau pernah melihatnya."

Aku mengangguk setuju.

"Oh,ya.. Kau mau cerita apa tadi?"

Dia menyambung pembicaraan tadi.

"Eeh, bukan hal penting juga sih. lupakan saja." jawabku mengelak. Aku tidak mau menambah beban pikirannya dengan menceritakan masalahku.

"Ya sudah. Tapi lain kali harus cerita, ya. Aku sangat percaya padamu hingga tak ada satupun sesuatu yang ku sembunyikan dari mu. harapanku begitu juga pada mu. Apalagi yang menyangkut soal Alfan. kau harus menceritakannya pada ku."

Aku mengangguk samar sambil menelan ludah. Apa jadinya kalau dia tau yang sebenarnya?

Akhirnya kami pulang kerumah, dan aku tidak jadi bercerita tentang kejadian yang menimpaku.

Sampai di rumah kami di sambut oleh wajah kesal Emak.

"Emak sudah di rumah? lalu Wanda?" tanya mas Fajar agak kaget.

"Wanda memaksa minta pulang. Dia tIdak betah di rumah sakit karena kau tidak datang." ujar Emak dengan senyum samar. Mas Fajar langsung masuk.

"Biar aku melihatnya."

Tinggal aku berdiri kaku di depan pintu.

"Darimana saja sampai jam segini? Senang ya karena Fajar lebih memilih mu?. Dia sampai lupa kalau Wanda sangat membutuhkannya saat ini." kata-kata wanita di depanku ini sangat tajam.

lagipula kenapa pertanyaan itu kenapa tidak dia ajukan saja ke mas Fajar barusan.

"Kami hanya makan malam saja. Saya juga sudah menolaknya, tapi mas Fajar memaksa."

"Ooh, jadi di paksa ya..? Alasan basi. Kau manfaatkan keadaan saat ini." ujarnya setengah membentak.

 Salah lagi... Perasaan apapun yang ku lakukan tidak ada yang benar di matanya. nasib jadi istri yang kedua. Cap sebagai pelakor memang sangat melekat.

"Ada apa kau masih berdiri di situ? Ayo masuk..!" mas Fajar datang di antara kami.

Emak langsung merubah mimik wajahnya.

"Iya, itu yang ku tanyakan. Kenapa dia berdiri terus di ditu, nanti masuk angin. Dia malah bilang merasa bersalah karena sudah membuatmu meninggalkan Wanda di rumah sakit." ucapnya dengan lancar.

Pintar sekali dia mengarang cerita.

"Kenapa kau merasa bersalah? Aku lah yang mengajak mu. Sudah lah Wanda baik-baik saja." mas Fajar me aruk tanganku agar masuk. Emak tersenyum dengan terpaksa.

"Wanda baik-baik saja. Emak juga tidak usah khawatir."

"Iya, tapi kondisi kesehatan mentalnya harus tetap di jaga. itu pesan dokter."

"Pasti lah, Mak. Dan selama Mentari ada bersama kita Wanda akan baik-baik saja. iya, kan Tari?""

 Aku mengangguk cepat. Bangga rasanya selaju di sanjung mas Fajar di depan Emak nya.dan aku berjanji dalam hati tidak akan mengecewakannya. Aku akan merawat Wanda dengan baik seperti harapannya.

***

Kondisi Wanda sudah mulai membaik. Dia sudah mulai bisa tertawa dan bercanda seperti semula. Selama itu pula aku dan mas Fajar tak jarang harus berkorban perasaan demi keadaannya sampai seperti saat ini.

Abah pun sudah kembali ketempat asalnya. Hanya Emak yang masih tinggal dengan alasan belum bisa meninggalkan putrinya.

Setiap hari ada saja kesalahanku di mata Emak. hanya saja mas Fajar selalu bisa menengahi masalah tanpa membuat ya tersinggung.

Seiring berjalannya waktu. Perasaanku terhadap mas Fajar semakin dalam. Terkadang ada rasa cemburu tatkala melihatnya bersama Wanda. Namun perasaan itu ku redam dengan selalu mengingatkan diri bahwa mas Fajar adalah milik kami berdua bukan hanya aku seorang

Sejak kejadian itu aku tidak pernah melihat Alfan lagi. menurut kabar yang ku terima dari Viona, Alfan mengalami stress berat dan pindah ke kota lain.

Aku juga tidak terlalu memusingkan hal itu.

Perkembangan kasusku stuck di situ saja.

Sampai saat ini dalang di balik penculikan ku waktu itu belum juga terungkap. Masalahnya saksi kunci yang di tangkap tidak pernah mau bicara. Mas Fajar pernah bilang kalau merasa ada yang aneh dengan orang itu.

Seberapa pun usaha polisi membuatnya bicara, tidak pernah berhasil. Tapi saat di singgung tentang keluarga nya, dia akan menangis tersedu.

Malam itu giliran mas Fajar tidur di kamar ku.

Setelah makan malam, dia selonjoran di kasur sambil membuka laptopnya.

Aku teringat obrolanku tadi siang dengan Viona. Dia sempat melihat Ryan, anak dari Alfan dan Raya yang hidup serba kekurangan di panti asuhan.

"Aku sangat kasihan melihatnya, Tari. badannya kurus, dan wajahnya pucat. Aku yakin itu bukan karena kurang gizi, tapi karena kurang kasih sayang."

Sampai saat ini pun aku masih kepikiran tentang Ryan. Aku mendekati suamiku tang lagi asik menatap layar di depannya.

"Mas, kau suka anak-anak?"

Dia menatapku heran.

"Tiba-tiba kau bicara soal anak? Ada apa? Kau mau punya anak?" ia balik menggoda ku.

"Aku sih sudah pasrah dengan takdir ku. Tapi kau harus punya pewaris, kan?"

"Aah, kau jangan berpikiran seperti Bu Karsih. Aku tidak suka. Kau selalu bersamaku saja sudah cukup." dia melepaskan kaca matanya dan menatapku intens.

Aku tau, jauh di dasar hatinya, dia rindu tangisan seorang anak dalam pelukannya. Rindu panggilan ayah di tujukan kepadanya.

Tapi untuk menjaga perasaanku dia berbicara lain.

"Iya, aku tidak munafik kalau aku juga senang pada anak kecil. Tapi hanya sekedar suka saja." ucapnya menjawab ratapan ku.

"Tapi kalau kau memang benar ingin punya anak. Kita adopsi anak saja." wajah ya terlihat serius sate mengucapkan itu.

Senyum kecil mengembang di sudut bibirku.

Terbayang wajah tak berdosa Ryan di pelupuk mata ku.

"Usul mu boleh juga. tapi aku tidak mau egois. yang tidak bisa punya anak itu aku,.. Lalu kenapa kau yang ikut cemas?"

Dia menatapku penuh tanda tanya.

"Maksud mu?"

"Kau bisa punya anak walaupun tidak dengan ku." dia agak terkejut mendengarnya.

"Apa maksudmu?"

"Wanda.. Kau bisa punya anak dari Wanda."

Mas Fajar mengusap peluh yang tiba-tiba muncul di keningnya.

"Jangan bahas hal ini lagi. Aku sudah bilang berkali-kali..." dia memalingkan wajah dan tidur membelakang ku.

"Lalu bagaimana kalau aku yang minta... Ini demi kebaikan kita, Mas."

Dia tetap belum berbalik ke arahku.

"Bagai pun perasaan mu terhadap Wanda, tidak bisa di pungkiri kalau dia juga istri mu. dia berhak mendapat nafkah lahir bathin."

Mas Fajar meraih bantal dan menutup kepalanya dengan bantal itu.

Bersambung..!

🙏Maaf baru bisa update lagi. habisnya sepi sih.. Jadi gak semangat nulisnya

1
Mama AldyNovi
Si Tari ini bloon juga ya ternyata..
Nur Laela
uebevhdd
Devi ana Safara Aldiva
terlalu berbelit-belit seperti drama sinetron
Fetnayeti Winarko
maaf thor, sebaiknya jgn terlalu diluar nalar🙏
cinta semu
🤣😁😂😝emang mentari kehilangan akal ...dah tau fajar dah punya istri masih aja dengar kata2 buaya 😂😁🤣😀pergi jauh aja tunjukkan harga diri u ...toh u g mungkin bisa melawan emak & Wanda ...percuma ...punya sahabat ya gitu dah tau tari salah malah di dorong masuk ke mulut buaya ...fajar jangan tanya yg penting tari mau di sentuh ..enjoy aja ...
Fetnayeti Winarko
ribet konfliknya
Fetnayeti Winarko
bagus
Fetnayeti Winarko
lucu
Nur Adam
gajel..pisah aja tari ribed lnjjt
Devi ana Safara Aldiva
ceritanya muter² nggak jelas males lama² bacanya
Elok Pratiwi
burukkk ... ternyata penulis nya penganut poligami ... kecewa sudah terlanjur membaca sampe bab 22 tau gitu gak tak baca ga tak buka
Mom Young
emang Dasar Ngak tahu Diri😣
Mom Young
egois nya😑😑
Mom Young
pergi aja Udah Ngak Usah Bertahan 😓
Mom Young
kenapa sih Ngak Di Kasih Pengertian Dulu Mbak Tari Nya Thor Malah Di Kasih Gebrakan Yang Bikin Jantungan 😢😢
Mom Young
😢😢😢😢 Ngak Kuat Baca nya Mleber Air Mata Ku😓
Mom Young
catok Bibir ibu mertunya Biar Ngak Kriiting😅
Mom Young
hidungku Kembang Kempis bacanya Thor Penasaran Siapa Di Balik Semua nya?
Santy Musriyanti
cerita xa g jelas
Mom Young
semangat Thor semoga Sukses 🌷
balqis: Maksih support nya Mom, kita sukses bersama yuk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!