NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan CEO Tua

Wanita Pilihan CEO Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahayu Dewi Astuti

Wanita tegar dan nampak kuat itu ternyata memiliki luka dan beban yang luar biasa, kehidupan nya yang indah dan bahagia tak lagi ada setelah ia kehilangan Ayah nya akibat kecelakaan 10 tahun lalu dan Ibunya yang mengidap Demensia sekitar 7 tahun lalu. Luci dipaksa harus bertahan hidup seorang diri dari kejinya kehidupan hingga pada suatu hari ia bertemu seorang pria yang usianya hampir seusia Ayahnya. maka kehidupan Luci yang baru segera dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahayu Dewi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Deep Talk

"Apa maksudmu aku harus merayu?" tanya Luci.

"Luci, ingat meskipun William jauh diatas usiamu tapi dia tetap pria. Tak mungkin dia tidak memiliki hasrat padamu." Ujar Sabrina.

Sebenarnya yang memiliki hasrat itu Luci, ia kadang kebingungan dengan reaksi tubuh yang sulit ia gambarkan ketika William menyentuhnya. Sedangkan Luci melihat jika William nampak biasa saja.

"Aku tidak yakin dia memiliki hasrat padaku."

Selagi para wanita membicarakan bisnis mereka dan upaya Luci untuk merayu William para Pria justru nampak lebih serius.

"Perasaanku tidak enak akhir-akhir ini." Ujar William.

"Apa ada hal yang mengganggu?" Tanya Simon.

William mengangguk, "aku khawatir Maria sedang merencakan sesuatu, ia bahkan tidak masuk kantor dan tak bisa dihubungi." Ujar William.

Simon baru menyadari jika Maria sudah tidak masuk kerja beberapa hari dikarenakan ia sibuk melakukan pekerjaan diluar.

"Besok aku akan mencari tau kekediaman Maria. Jika aku mendapatkan informasi yang penting maka aku akan segera melaporkannya padamu.

"Baiklah, terima kasih Simon sudah banyak membantu pekerjaanku." puji William.

Merasa obrolan mereka sudah terlalu akhirnya William dan Simon menghampiri Sabrina dan juga Luci.

Dari jauh William melihat wajah Luci yang memerah sehingga dengan cepat ia mendekati Luci.

"Luci apa kau baik-baik saja? mengapa wajahmu begitu merah?" William terkejut karena khawatir jika Luci sakit.

"A..aku tidak apa-apa, Dad." Jawab Luci sedikit menghindar karena malu di perhatikan oleh Sabrina dan Simon.

Sabrina hanya tersenyum simpul, rupanya Luci dan William belum melangkah sejauh itu. Sabrina tidak 100% yakin jika mereka berdua tidak memiliki ketertarikan satu sama lain.

"Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya Sabrina pada Simon.

"Iya, bagaimana dengan kalian?" Simon balik bertanya.

"Iya kami juga telah selesai, hanya saja besok kami akan bertemu kembali karena ada beberapa barang yang perlu kami beli bersama." Ujar Sabrina yang disusul dengan anggukan Luci.

"Simon apa kau siap mengantar mereka?" Tanya William.

Belum Simon membuka mulutnya Luci langsung menjawab. "Tidak, besok kami hanya akan pergi berdua. Sabrina akan memakai mobil pribadi Simon untuk menjemputku." Ujar Luci.

"Luci, bukankah aku sudah bilang jika setiap kau pergi perlu ada yang menjagamu." William nampak kesal menerima penolakan dari Luci.

"Tenang saja aku akan menjaganya. Percayakan semuanya padaku, Mr.William." Ujar Sabrina.

"Kita bisa memantau kemana mereka pergi Tuan, aku akan ikut bertanggung jawab." Simon mencoba membantu Sabrina.

"Baiklah, namun jika sedikit saja Luci terluka maka aku tak segan untuk memberi pelajaran pada kalian." William mengancam Sabrina dan Simon tepat dihadapan Luci hal itu membuat Luci menjadi sedikit percaya dengan ucapan Sabrina tadi.

Hari sudah semakin sore, Sabrina dan Simon sudah pulang sedangkan Luci dan William memutuskan untuk menginap dirumah utama William. Luci baru selesai mandi, dikamar itu tidak terlihat ada William padahal saat Luci akan mandi William sedang menonton film.

kamar ini sangat luas sekali, tersedia rak alkohol dengan gelasnya yang tersusun rapi, lemari berisi makanan ringan, serta show case berisi botol-botol air mineral, beer dan juga minuman ringan lainnya. Luci juga melihat meja kerja William yang begitu rapi, namun tidak terpajang photo siapapun disana.

Luci begitu terpukau melihat pemandangan dari balik meja kerja William, sehingga Luci mencoba duduk sembari menikmati pemandangan yang hijau-hijau ditambah langit jingga sore hari.

Saking senangnya melihat pemandangan yang membuat dirinya tenang, Luci bahkan kini sedikit terlelap sehingga ia tidak menyadari jika William baru saja masuk membawa sajian makan malam. Karena malam ini William tidak ingin keluar dari ruangannya.

William tidak melihat keberadaan Luci di tempat tidur ataupun kamar mandi, hingga ia memutuskan untuk masuk ke ruang kerjanya. Benar saja William melihat jika kursi kerjanya sudah berbalik.

William berjalan pelan berusaha untuk tidak membuat suara apapun karena sesuai dugaannya Luci sedang tertidur.

"Mengapa kau begitu cantik, sampai-sampai aku sulit menahan nafsu ini, Luci." Gumam William sembari menatap wajah sendu itu.

William awalnya tak ingin mengganggu Luci, namun jika dibiarkan terlalu lama ia khawatir jika leher Luci akan sakit. Sehingga dengan pelan William mengangkat tubuh Luci ala bridal menuju tempat tidur. Namun belum juga sampai Luci sudah membuka matanya.

"Sepertinya aku sudah mengganggumu." Ujar William yang kini mulai membaringkan Luci diatas tempat tidur.

setelah tubuhnya terbaring, Luci tidak melepaskan tangan dari leher William, sehingga William kini tak bisa banyak berkutik. Mereka hanya saling menatap mata satu sama lain.

William meruntuhkan tubuhnya, memeluk Luci yang kini hanya menggunakam bathrobe saja, William tidak bisa memandang terlalu lama mata indah itu. Selain meningkatkan birahinya mata itu juga mengingatkan dia pada seseorang.

"Bolehkah aku bertanya?" Ujar Luci.

"Tentu saja, apa yang ingin kau tanyakan padaku?"

"Type wanita seperti apa yang kau sukai?" Tanya Luci yang kini mulai melepaskan rangkulannya.

William kini memposisikan tubuhnya disamping Luci saling berhadapan sebelum akhirnya ia menjawab. "Entahlah, aku tidak memiliki kriteria yang spesifik terhadap wanita."

"benarkah? atau kau membuat jawaban seperti itu karena belum benar-benar move on dari Maria atau wanita yang kau kencani 26 tahun lalu itu." Respon Luci sangat jauh dari ekspektasi William, mengapa bisa Luci mentakan hal itu.

"Hahaha." William tertawa untuk mencairkan suasana. "Mengapa aku menjawab seperti itu karena Maria ataupun mantanku yang dulu sangat berbeda." William mencoba menjelaskan agar Luci tidak salah paham.

"Apa aku bukan salah satu type wanita yang menarik untukmu?" Tanya Luci semakin jauh.

"Tentu saja kau sangat menarik untukku, bukankan aku pernah mengatakan jika perasaan padamu berbeda bukan perasaan seorang ayah kepada anaknya."

"Meskipun kau telah mengatakan hal itu tetap saja tidak ada upaya lain yang kau tunjukan kepadaku." Ujar Luci yang kini merubah posisi membelakangi William.

Luci seketika iri kepada Sabrina yang bisa menarik perhatian Simon dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan Luci sudah tinggal bersama lebih dari satu bulan tetap saja tidak memiliki hubungan yang pasti.

William bingung apa yang sebenarnya terjadi mengapa Luci tiba-tiba saja menanyakan pertanyaan seperti itu ditambah kini Luci terlihat kesal padanya.

"Jika besok atau lusa aku berkencan dengan seorang pria, bagaimana perasaanmu?" Tanya Luci.

William kini lebih mendekati tubuh Luci, ia bahkan mulai merangkulkan tangannya dipinggang Luci.

"Hmm... Entahlah, mungkin aku akan sangat marah jika dia tidak meminta izin terlebih dahulu kepadaku." William mencari jawaban yang aman, ia berusaha tidak menunjukan rasa suka sebenarnya kepada Luci.

"Artinya kau tidak masalah." Jawab Luci dingin.

"Bukan Begitu, hanya saj..."

Luci kini bangkit dari tidurnya enggan mendengar lagi jawaban dari William, ia berjalan menghampiri tasnya dan membawa pakaian kemudian ia pergi kekamar mandi untuk mengenakan pakaian.

"Apa jawabanku salah? dimana letak kesalahannya? aneh sekali dia."

1
Basuki Abe
mau dilanjut nggak sih
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ahmad Wildan Ummu
Kecewa
Withtiwi: aku up sehari 3x ya kak
total 1 replies
Ahmad Wildan Ummu
Buruk
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Basuki Abe
cerita menarik,updatenya terlalu pendek ayo cepat update pagi
Kam1la: mampir kak, di novel saya yang berjudul Cinta Lansia. semoga terhibur!
Withtiwi: stay tune setiap jam 09:00, 14:00 dan 19:00. terima kasih sudah setia dengan Wanita Pilihan CEO Tua (^.^)
total 2 replies
Reysha Maharani
ceritanya sangat fresh, dan membuat penasaran bagaimana nantinya hubungan Lucu dengan Mr.William perbedaan umur 20 tahun sangat menarik
Reysha Maharani
puas banget Simon nampar Sabrina /Scream/
Reysha Maharani
seru sekali, aku gak bisa stop baca Thor... jangan stop update yaaa
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Ita Putri
typo....sabrina thor bukan sandra
Eemlaspanohan Ohan
waw. Simon sama sabrina
Eemlaspanohan Ohan
mampir thor
Abu Yahya Badrusalam
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Withtiwi: terima kasih kak(^v^)bikin aku jadi semangat buat nulis nih
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Terima kasih udah bikin cerita keren kaya gini. Jadi pengen jadi penulis juga.💪🏼
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
nabila Nisa
Wah, seru banget nih ceritanya, author jangan berhenti ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!